Wb
TERPENOID
Kimia Organik Bahan Alam ( koba )
Dosen Pengampu :
Khoirul Akmal, M. Pd., M. Si
Di susun oleh : kelompok 1
Darnisyah
Elza Rachman Panca Priyanda
Lidya Nur Rahim
Lina Wati
Lisa Aryani
Wan Zahara Zaitu Hania
A
S Pada mulanya, para ahli kimia mengajukan hipotesa
A bahwa sintesa terpenoid in vitro dalam jaringan
organisme melibatkan secara langsung senyawa isopren.
L Hipotesa ini didukung oleh penemuan bahwa (+) atau (-)
limonen dan (+) (-) limonen (disebut juga dipenten) pada
U pirolisa dapatmenghasilkan isopren.
Usaha untuk menemukan senyawa isopren biologis
S yang sesungguhnya digunakan oleh organisme untuk
U sintesa terpenoid dilakukan oleh banyak penelitii selama
bertahun tahun. Masalah ini akhir nya dapat diselesaikan
L oleh J. W. Corn Forth pada tahun 1959 dari
penyelidikannya dibidang steroid. J. W. Corn Forth
menemukan dua bentuk isopren yang aktif yakni
isopentenil, piroposfat (ipp) dan dimetil alilpiroposfat
(dmapp). Kedua isopren aktif ini harus ada untuk
keperluan sintesa terpenoid oleh organisme
Struktur Isoprena
PENGGOLONGAN TERPENOID
4 Triterpenoid 30 Damar
chamomile
Champor
cucurbitans
feverfew
Ginkgo
K
aret
karotenoid
sineol
taxol
thymol
valerian
SIFAT – SIFAT SENYAWA TERPENOID
• monoterpenoid memiliki titik didih 1400C-180OC.
• Dalam keadaan segar merupakan cairan tidak
berwarna. Tetapi jika teroksidasi warna, akan
berubah menjadi gelap.
• Mempunyai bau khas. Sifat fisika
• Indeks bias tinggi
• Kebanyakan optik aktif
• Kerapatan lebih kecil dari air
• Larut dalam pelarut organik eter dan alkohol
MANFAAT TERPENOID
• Sebagai hormon pertumbuhan
tanaman, podolakton inhibitor
pertumbuhan
tanaman,antifeedant serang,
• Karotenoid inhibitor tumor, senyawa pemanis,
memberikan anti fouling dan anti karsinogen
sumbangan terhadap (diterpenoid)
• Sebagai anti feedant, hormon,
warna tumbuhan dan antimikroba, antibiotik dan toksin
juga diketahui sebagai serta regulator pertumbuhan
pigmen dalam tanaman dan pemanis
fotosintesis (seskuiterpen
JALUR BIOSINTESIS
TERPENOID