Anda di halaman 1dari 6

Nama: Fajri Hasan. NIM: 11230331000061.

Perkembangan Bahasa Indonesia Dalam Berinteraksi

Bahasa adalah ungkapan yang tercantum maksud menyampaikan sesuatu kepada orang lain
yang telah disepakati bersama sesuai dengan negara atau daerah masing-masing, supaya
manusia sebagai makluk sosial yang diharuskan saling berinteraksi maka dibutuhkan sarana
komunikasi yang disebut Bahasa. Hasil dari interakasi sesama individu maupun kelompok
manusia yang ada di berbagai tempat melahirkan 7.117 bahasa saat ini.

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa resmi yang disepakati dan digunakan oleh bangsa
Indonesia sebagai Bahasa ibu atau Bahasa nasional Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober
1928, dalam rapat perkumpulan berbagai organisasi telah ditetapkan sikap politik yang
dikenal dengan Sumpah Pemuda, yang didalamnya tercamtum poin ketiga yaitu
“menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Setelah itu, Bahasa Indonesia tumbuh
dan berkembang sebagai Bahasa perjuangan politik kebangsaan. Bahasa Indonesia telah
digunakan sebagai salah satu sarana meletakkan dasar kesadaran kolektif bangsa Indonesia
terhadap nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Selain Bahasa kesatuan, Bahasa
Indonesia telah resmi menjadi Bahasa resmi ke-10 pada Sidang Umum UNESCO pada 20
November 2023 lalu. Pangakuan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi berdambak positif
terhadap perdamaian, keharmonisan, dan mencapai tujuan Pembangunan berlanjutan di
Tingkat internasional.

Bahasa Indonesia yang telah berkembang hingga saat ini tidak terlepas dari perkembangan
bahasa melayu. Dasar pembentuk Bahasa Indonesia adalah Bahasa melayu yang disesuaikan
dengan kebudayaan masyarakat dan perkembangan zaman. Alasan Bahasa melayu dijadikan
dasar pembentukan Bahasa Indonesia dapat dilihat dari berbagai dimensi yaitunya, bahasa
Melayu telah mempunyai peranan penting dalam pergaulan antarsuku bangsa di seluruh
nusantara. Bahkan berdasarkan prasasti yang ditemukan dapat diketahui bahwa bahasa
Melayu (kuno) dipakai sebagai bahasa resmi oleh kerajaan Sriwijaya. Suku-suku bangsa di
nusantara, khususnya suku bangsa Melayu senang berlayar merantau ke daerah lain. Bahasa
yang digunakan sebagai bahasa perhubungan anatarsuku bangsa di nusantara adalah
bahasa Melayu. Oleh karena itu, bahasa Melayu mempunyai daerah penyebaran yang
sangat luas, dikenal oleh suku bangsa lain di nusantara. Penyebaran itu antara lain melalui
komunikasi dan perdagangan, penyiaran agama, dan lain-lain.
Kedua, penyebaran bahasa Melayu ke seluruh nusantara semakin meluas sejak awal
penjajahan Belanda. Bahasa Melayu digunakan oleh perusahaan. Mereka menggunakan
bahasa Melayu untuk keperluan surat menyurat atau membuat perjanjian dengan raja dan
pemimpin pribumi. Bahkan sekolah-sekolah Bumiputra saat itu menggunakan bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar resmi. Sejak saat itu, bahasa Melayu bangkit dari bahasa
komunikasi antar suku di nusantara menjadi bahasa resmi kedua pemerintah Hindia
Belanda. Buku bacaan di sekolah ditulis dalam bahasa Melayu. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah Hindia Belanda karena pemerintah kolonial pada saat itu tidak berhasil mencari
alternatif lain dalam masalah kebijaksanaan berbahasa.

Ketiga, bahasa Melayu bersifat terbuka , mudah menerima unsur dari luar. Kaidah yang ada
pada bahasa Melayu mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan
teknologi modern. Kosakata dan istilah serta konsep ilmu pengetahuan dari bahasa asing
atau Bahasa kelimadaerah di nusantara yang mengandung konsep-konsep baru dengan
mudah diserap ke dalam bahasa Melayu. Unsur pembentukan kata yang berupa imbuhan,
tanpa mengalami kesulitan diterapkan pada kosakata yang berasal dari luar, misalnya:
administrasi-pengadministrasian-keadministrasian-teradministrasikan, ilmu-berilmu-
mengilmukan-pengilmuan-keilmuan-ilmiah-ilmuwan; harga-berharga-dihargai-terhargai-
penghargaan, dan lain-lain.

Keempat, bahasa Melayu memiliki watak yang sesuai dengan aspirasi bahasa Indonesia yang
berjuang ke arah kehidupan masyarakat bangsa yang demokratis dan egaliter. Kecuali
beberapa kata tertentu, dalam bahasa Melayu tidak dikenal kata-kata penanda perbedaan
tingkat kedudukan seperti yang terjadi pada bahasa Jawa dengan unggah-ungguhnya dan
bahasa Sunda dengan undak-usuknya.

Kelima, ada satu alasan penting yaitu suatu kenyataan bahwa antara bahasa daerah yang
satu dengan bahasa daerah yang lain tidak terjadi "persaingan bahasa" untuk menjadi dasar
pembentukan bahasa Indonesia, atau lebih tepat untuk mencapai kedudukan sebagai
bahasa nasional. Berbagai kenyataan tersebut mendorong berbagai suku bangsa di wilayah
nusantara yang dengan ikhlas, dengan kesadaran mengusahakan bahasa Melayu menjadi
dasar pembentukan bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa Melayu yang kemudian
menjadi
bahasa persatuan Indonesia atau bahasa nasional, akhirnya terlepas dari perkembangan
dari bahasa Melayu sebagai bahasa daerah, bahasa Melayu yang hidup dalam lingkungan
daerahnya.

Pada Undang-Undang dasar 1945 bab XV pasal 36 yang di dalamnya tercantum pasal khusus
yang menyatakan bahwa" bahasa negara adalah bahasa indonesia". Namun, di samping itu
masih ada beberapa alasan yang lain mengapa bahasa indonesia menduduki tempat
terkemuka di antara beratusan bahasa nusantara yang masing masing amat penting bagi
penuturan nya sebagai bahaasa ibu. Penting tidak nya suatu bahasa dapat juga didasari
patokan seperti jumlah penutur, luas penyebaran, Dan perannya sebagai sarana ilmu, seni
sastra, dan pengungkap budaya. Kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai
sistem nilai budaya yang di rumuskan atas dasar nilai sosial yang di hubungkan dengan
bahaasa yang di sangkutkan, Dalam kedudukan nya sebagai bahasa nasional. Dalam
kedudukan bahasa indonesia, Bahasa indonesia berfungsi sebagai: bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar dalam pendidikan, alat penghubung pada tingkat nasional
untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan

pemerintah, Dan alat pembangunan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat
fungsi tersebut harus dilaksanakan, sebab fungsi-fungsi tersebut sebagai penanda bahwa
suatu bahasa sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa resmi kenegaraan. Menuntut
penggunaan bahasa Indonesia dalam keputusan-keputusan, dokumen-dokumen dan surat-
surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan mulai
dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan pada
sekolah- sekolah Indonesia di luar negeri. Maka, bahasa materi pelajaran yang berbentuk
media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal itu dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku- buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri Fungsi di
dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Fungsi pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu, dan tekonologi. Penggunaan Bahasa Indonesia amat terasa
sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu, berasal dari masyarakat
Indonesia yang beragam pula.
Rasanya tidaklah mungkin disebarkan luas kepda dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia
dengan mengunakan Bahasa daerah masing-masing.

Fungsi bahasa ialah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian
bahasa itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya. Bahasa indonesia berfungsi sebagai
alat komunikasi bangsa indonesia, juga bangsa lain yang menguasai bahasa indonesia, baik
lisan maupun tulisan. Berikut fungsi-fungsi bahasa indonesia:

1. Alat Ekspresi Diri

Ketika seseorang berbahasa untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu
mempertimbangkan siapa yang menjadi pendengarnya, kawan bicaranya, pembacanya, atau
khalayak sasarannya. Dia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingan pribadi.
Contohnya seperti seorang penulis yang mengekspresikan dirinya melalui tulisannya, dan
seorang penyair mengekspresikan perasaannya melalui syairnya.

2. Alat komunikasi

Kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, agar maksud dan tujuan kita dapat
dipahami dan tersampaikan dengan baik oleh orang lain. Melalui bahasa kita juga dengan
mudah menunjukkan indentitas diri kita, sudut pandang dan pemahaman kita atas suatu
hal, asal usul bangsa, budaya, negara, pendidikan dan latar sosial kita, bahkan sifat atau
karakter kita.

3. Alat integrasi dan adaptasi sosial

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa. Bahasa Indonesia
memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di Nusantara, tanpa
harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya
serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Sejarah telah membuktikan selama
95 tahun, bahasa indonesia telah berfungsi dan mampu menjadi integrasi bangsa, beratus
ratus kelompok etnis di tanah air kita dapat bersatu dan dipersatukan dengan bahasa
indonesia.

4. Alat Kontrol Sosial

Bahasa sebagai alat kontrol sosial sangat efektif diterapkan pada diri kita dan masyarakat.
Penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial telah banyak digunakan dalam berbagai hal
seperti ceramah agama, dakwah, televisi, radio, iklan layanan masyarakat. Semua itu adalah
kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara memperoleh wawasan, sikap, dan
pengalaman baru.

Perkembangan bahasa Indonesia tidak lepas dari sejarah Indonesia di masa lampau, bahkan
sebelum Indonesia merdeka. Sebagai negara yang terletak di Asia Tenggara, Indonesia saat
itu menggunakan bahasa Melayu yang merupakan bahasa persatuan di Asia Tenggara.
Namun, peristiwa Sumpah Pemuda kala itu menjadi awal terbentuknya bahasa Indonesia
yang kemudian berkembang dengan seiring berjalannya waktu. Bahasa Indonesia saat itu
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sebelumnya digunakan Indonesia.
Perkembangan bahasa Indonesia tidak lepas dari sejarah Indonesia di masa lampau, bahkan
sebelum Indonesia merdeka. Sebagai negara yang terletak di Asia Tenggara, Indonesia saat
itu menggunakan bahasa Melayu yang merupakan bahasa

persatuan di Asia Tenggara.Namun, peristiwa Sumpah Pemuda kala itu menjadi awal
terbentuknya bahasa Indonesia yang kemudian berkembang dengan seiring berjalannya
waktu. Bahasa Indonesia saat itu tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang
sebelumnya digunakan Indonesia.Walaupun peristiwa Sumpah Pemuda merupakan cikal
bakal dari lahirnya bahasa Indonesia, masih banyak perubahan-perubahan yang terjadi dari
masa ke masa. Perubahan atau perkembangan tersebut terjadi akibat dari berbagai faktor,
salah satunya adalah kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Selain dari faktor
tersebut, bahasa Indonesia di awal masa reformasi juga berkembang dengan sangat
pesat.Walaupun peristiwa Sumpah Pemuda merupakan cikal bakal dari lahirnya bahasa
Indonesia, masih banyak perubahan-perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Perubahan
atau perkembangan tersebut terjadi akibat dari berbagai faktor, salah satunya adalah
kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Selain dari faktor tersebut, bahasa
Indonesia di awal masa reformasi juga berkembang dengan sangat pesat.

DAFTAR PUSTAKA

Abas, Lutfi. 1967. Pengantar Linguistik dan Tatabahasa Bahasa Indonesia I. Bandung: Jajasan
Penerbit Universitas Padjadjaran.

1972. Linguistik Deskriptif dan Nahu Bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.

1974. Bahasa Malaysia Baru, I-V. Kuala Lumpur.


Abdul Aziz Ja'afar. 1959. Nahu Melayu. Singapore: Peter Chong.

Abdulhaji. 1973. Pengantar Tata Bahasa Tradisionil Bahasa Indonesia. Yogyakarta: IKIP.

1983. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Cet. Kedua. Yogyakarta: Lukman.

Abdullah Hassan. 1974. The Morphology of Malay. Kuala Lumpur.

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231124103814-33-491680/alasan-bahasa-
indonesia-disetujui-jadi-bahasa-resmi-unesco/amp

Anda mungkin juga menyukai