BAB 2
BADAN ESSAY
PENGERTIAN MAHASISWA
1. MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur pendidikan
Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lainnya.
2. MENURUT KNOPFEMACHER [DALAM SUWONO, 1978]
Mahsiswa adalah insan-insan calon sarjana yang terlibat dalam suatu
instansi perguruan tinggi, dididik serta di harapkan menjadi calon – calon
intelektual.
3. MENURUT SARWONO [1978]
Mahasiawa adalah setiap orang yang secara resmi telah terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar antara 18 – 30
tahun. Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
status karena memiliki ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan seorang calon intelektual ataupun cendekiawan
muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai
predikat dalam masyarakat itu sendiri
CIRI-CIRI MAHASISWA MENURUT KARTONO (DALAM ULFAH, 2010) :
Mahasiswa memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di
perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan dalam golongan intelegensia.
Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan kelak bisa
bertindak sebagai pemimpin yang mampu serta terampil, baik sebagai pemimpin
masyarakat maupun dalam dunia kerja nantinnya.
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi
proses modernisasi dalam kehidupan mayarakat.
Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang
berkualitas serta profesional.
PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA :
1. MENURUT GUARDIAN OF VALUE
Anda yang sudah dikatakan sebagai pelajar tingkat tinggi memiliki peran
sebagai penjaga nilai-nilai masyarakat yang kebenarannya mutlak, yakni
menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, gotong royong, integritas, empati dan sifat
yang dibutuhkan dalam kehidupan dalam masyarakat lainnya.
Selain itu juga, dituntut pula untuk mampu berpikir secara ilmiah tentang
nilai-nilai yang mereka jaga. Bukan hanya itu saja, Anda juga sebagai pembawa,
penyampai, dan penyebar nilai-nilai serta ilmu-ilmu yang telah mereka pelajari.
2. MENURUT AGENT OF CHANGE
Mahasiswa juga bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh
masyarakat untuk dapat bergerak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik lagi, dengan pertimbangan berbagai ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang
mereka miliki. Bukan waktunya lagi sebagai orang yang berpendidikan tinggi
hanya diam dan juga tidak peduli dengan permasalahan banggsa dan juga
negarannya, karena dipundak merekalah (mahasiswa) titik kebangkitan suatu
negara atau bangsa diletakan.
3. MENURUT MORAL FORCE
Mahasiswa memiliki tingkat pendidikan yang paling tinggi, sehingga
‘diwajibkan’ untuk mereka memiliki moral yang baik pula. Tingkat intelektual
seorang mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya dalam
kehidupannya. Hal ini yang menyebabkan mengapa seseorang yang berpedidikan
tinggi dijadikan kekuatan dari moral bangsa yang diharapkan mampu menjadi
contoh dan juga penggerak perbaikan moral pada masyarakat.
PERAN ISTIMEWA MAHASISWA ;
Mahasiswa mempunyai peran istimewa yang telah dikelompokkan dalam
tiga fungsi, yakni
1. SEBAGAI SOCIAL CONTROL
Mahasiswa dengan pendidikannya sehingga memiliki kemampuan
intelektual, kepekaan sisoal serta sikap kritisnya, kelak diharapkan mahasiswa
mampu menjadi pengontrol sebuah kehidupan sosial dalam masyarakat dengan
cara memberikan saran, kritik dan juga solusi untuk permasalahan sosial
masyarakat maupun permasalahan bangsa.
Peran mahasiswa sebagai social control terjadi saat ada hal yang tidak beres
maupun ganjil dalam masyrakat. Siswa/i yang mengecam pendidikan tinggi sudah
seharusnya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan yang terjadi dalam
birokrasi yang selama ini dianggap lazim.
Kemudian jika sudah manusia berpedidikan tinggi acuh dan juga tidak
peduli dengan lingkungannya, maka sudah tidak ada lagi harapan yang lebih baik
untuk kehidupan bangsa nantinnya
Memang sudah seharusnya sebagai seorang berpendidikan menumbuhkan
jiwa kepedulian sosialnya, dimana yang berpendidikan harus peduli terhadap
masyarakat. Sebab manusia yang berpedidikan tinggi adalah bagian dari
masyarakat. Kepedulian tersebut bukan hanya diwujudkan dalam bentuk demo
ataupun turun kejalan saja, tetapi dengan pemikiran-pemikiran cemerlangnya,
diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan juga materil kepada
masyarakat serta bangsa.
2. SEBAGAI AGENT OF CHANGE :
Pelajar tingkat tinggi juga sebagai agen perubahan. yakni bertindak bukan
ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri kemudian dengan gagahnya
mengusir para penjahat serta dengan gagah sang pahlawan pergi dari daerah
tersebut diiringi tepuk tangan oleh penduduk setempat. Dalam artian ini
mahasiswa tidak hanya menjadi penggagas perubahan, tetapi sebagai objek atau
pelaku dalam perubahan tersebut. Sikap kritis yang positif harus dimiliki dan
sering dapat membuat sebuah perubahan besar dan juga membuat para pemimpin
yang tidak berkompeten menjadi gerah serta cemas.
Banyak pembodohan serta ketidakadilan yang telah dilakukan oleh
pemimpin bangsa ini. Sudah seharusnya Anda berpikir untuk mengembalikan dan
juga mengubah keadaan tersebut. Perubahan yang dimaksud yakni perubahan
kearah yang positif serta tidak menghilangkan jati dirinya sebagai mahasiswa dan
juga Bangsa Indonesia.
3. SEBAGAI IRON STOCK :
Pelajar tingkat tinggi juga memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa
sangat diharapkan mempunyai kemampuan, ketrampilan, serta akhlak mulia untuk
dapat menjadi calon pemimpin yang siap pakai. Anda itu merupakan sebuah asset,
cadangan, dan juga harapan bangsa untuk masa depan.
Kamu bukan hanya sebagai kaum akademisi intelektual yang hanya duduk
serta mendengarkan dosen dalam ruangan perkuliahan saja. Kamu harus
memperkaya dirinnya dengan pengetahuan yang lebih baik juga dari segi
keprofesian maupun kemasyarakatan.
Ini juga merupakan sebagai iron stock yakni merupakan seorang calon
pemimpin bangsa masa depan yang kelak akan menggantikan generasi yang telah
ada, jadi tidak cukup jika hanya dengan memupuk ilmu yang spesifik saja. Perlu
pula adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri, serta
sensitivitas yang tinggi.
GERAKAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DALAM MENGHADAPI
SOCIETY 5.0
Gerakan mahasiswa berbasis Islam secara umum muncul sebagai respon terhadap
sebuah realitas sosial. Sejarah mencatat bahwa gerakan–gerakan Islam kampus muncul
sebagai respon pemuda dan mahasiswa Muslim atas kondisi sosial-keagamaan dan politik
yang berlaku. Menurut Wildan gerakan–gerakan Islam di berbagai perguruan tinggi di
Indonesia berdiri dan berkembang karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, faktor
ideologis, faktor politik, faktor globalisasi, faktor Political Opportunity Structure. Menurut
Wildan memasuki Indonesia merdeka, gerakan mahasiswa Islam ditandai dengan
berdirinya sejumlah organisasi dengan basis massa di kampus.Sebagai kader IMM yang
selalu peduli sosial dimana yang sudah masuk pada Society 5.0,maka kita harus
mengembalikan lagi Identitas kita sebagai kader IMM dimana kita tidak mengenal lagi
moral dan juga tidak lagi berkumpul untuk membahas perkara yang selalu kita hadapi
dalam masyarakat,karena Dunia sudah serba canggih walaupun dalam era sociery 5.0 serba
memudahkan kita menggunakan alat – alat industry yang memiliki fungsi yang dulunya
sempit dan sejarang menjadi luas dan susah untuk dipungkiri.
Menurut Anggaran Dasar IMM Bab I pasal 1 dan 2 pengertian Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah adalah suatu gerakan mahasiswa Islam yang beraqidah Islam, bersumber
pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.Untuk menjadi kader yang selalu menegakkan dan
menjunjung tinggi agama islam, sesuai Al-qur’an dan as-Sunnah sebagai upaya menopang,
melangsungkan dan merasakan cita–cita pendirian Muhammadiyah,Tapi kita selalu terlena
dengan yang namanya Teknologi dan menyalahgunakan,kadang jika kita berfikir kembali
dengan hadirnya terknologi malah menbuat komunikasi kita semakin renggang dan bersifat
acuh tak acuh dalam menanggapi masalah-masalah yang dihadapi para kader IMM.
Tujuan Muhammadiyah tercantum dalam tujuan IMM sebagai bentuk perjuangan,
Tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia
dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah. Maksud dari kata berakhlak mulia
dipahami menjadi dua macam. Pertama sebagai tindakan praksis, karena dalam akhlak
yang merupakan sikap yang terlihat serta terbaca oleh manusia. Akhlak mencerminkan
perilaku dari seseorang dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi pada realitas
sosial. Yang kedua adalah tindakan transenden pada tuhan, yang merupakan cerminan dari
pengetahuan yang berdialektika dengan agama, dalam rangka meningkatkan ibadah kepada
Allah.
Berdasarkan tujuan tersebut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki peranan
dan fungsi yaitu dalam menhadapi society 5.0 ;
IMM sebagai Organisasi Kader. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai
organisasi kader Senantiasa berupaya mengadakan proses untuk aktualisasikan
dan mengembangkan potensi manusiawi kader Ikatan sesuai dengan fitrah yang di
berikan Allah swt, dalam rangka meningkatkan kualitas diri agar memiliki
kemampuanserta kemauan untuk menghayatkan, mengamalkan serta
mengembangkan dalam ber Islam, kemanusiaan, berbangsa dan bernegara menuju
kualifikasi Insan Utama, yakni sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa
tanpa terpengaruh oleh kejamnya Zaman yang menghadirkan semua kemudahan
sehingga kita lupa akan identitas kita sebagai gerakan yang memiliki ideology dan
tujuan yang jelas.
IMM sebagai Organisasi dakwah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai
organisasi dakwah selalu berusaha menginternalisasikan dan menyiarkan dakwah
islam ke segenap dimensi kehidupannya, menyadarkan dan meyakinkan kadernya,
bahwa mereka berada dalam kaitan dan tanggung jawab sebagai khalifatul fil ard,
pengemban misi rabbani, dimana dalam gerakannya IMM bergerak di bidang
keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan.IMM sebagai Eksponen
Mahasiswa dalam Muhammadiyah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai
eksponen mahasiswa Islam dalam Muhammadiyah, yaitu bahwa IMM adalah
berarti merupakan bagian dari mata rantai dari perjuangan dan gerakan mahasiswa
Islam Indonesia yang berada dalam Muhammadiyah, yaitu mahasiswa yang sadar
akan keharusan melanjutkan tradisi revolusioner yang di rintis oleh KH Ahmad
Dahlan, yang sadar akan benarnya ajaran yang di dakwahkan Muhammadiyah dan
sadar akan pentingnya peran akademisi bagi masa depan Muhammadiyah.
Transformasi digital telah mengubah berbagai kebiasaan dan cara hidup masyarakat
dan kalangan industri. Hal ini merupakan proses mengadaptasi praktik bisnis yang ada
dengan metode digital baru untuk meningkatkan efisiensi dan mengikuti tuntutan pasar
yang berubah dengan cepat.
Sebagai kader IMM yang selalu menjunjung tinggi akan Akhlatul Kharimah dan
selalu mengikuti tuntunan zaman,maka yang harus diperhatikan adalah ;
1. lakukan apa yang diperlukan untuk menemukan keberanian, untuk berbicara
dengan sesama kader IMM tentang berbagai skenario yang mungkin muncul dan
bagaimana para kader IMM untuk mengatasinya.
2. Mengajukan pertanyaan. Cari tahu tentang IQ syber pada setiap kader IMM.
Seberapa pintar para kader akan teknologi? Apakah kita menyadari begitu sesuatu
keluar di dunia maya, kita tidak bisa mendapatkannya kembali? Atau apakah kita
benar-benar berpikir bahwa begitu gambar menghilang dari Snapchat, gambar itu
hilang untuk selamanya?
3. Sebagai Kader IMM selalu semangat bekerja dalam bidang kehidupan lain dengan
para kader-kader untuk memastikan bahwa kita memiliki alat untuk menavigasi
subjek yang rumit. Apakah kita menerima tanggung jawab? Apakah kita
menghargai diri kita sendiri dan orang lain? Apakah kita mempraktikkan empati
dan rasa hormat? Apakah kita sangat membutuhkan perhatian dan ingin
menyesuaikan diri?
4. Gunakan pedoman yang adil dan masuk akal dengan menghadapi seputar
penggunaan teknologi.
Menurut Marzuki karakter islami adalah hasil atau akibat dari penerapan syariah
(ibadah dan muammalah) yang dilandasi oleh fondasi akidah yang kokoh. Karena tanpa
akidah dan syariah,kita akan termakan oleh hasutan setan yang membuat kita terlenadan
sangat mustahil akan terwujud karakter (akhlak) yang sebenarnya. Menurut Abudin
karakter Islami atau akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,
disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam yang selalu
terdepan pada perkembangan Zaman tanpa melunturkan identitas kita sebagai kader IMM
pada society 5.0.
BAB 3
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pula bahwa karakter islami merupakan sistem penanaman nilai–
nilai akhlak manusia yang baik dengan melibatkan keyakinan, pengetahuan, kesadaran
baik terhadap Allah, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia insan kamil. Karakter Islami didasarkan pada dua sumber pokok
ajaran islam, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW. Menurut Abudin, ruang lingkup
karakter islami sama dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang
berkaitan dengan pola hubungan akhlak atau karakter untuk menghadapi setiap
permasalahan yang kita hadapi teruma perubahan zaman dan pengaruh internet pada
society 5.0
Referensi ;
pengertian-mahasiswa-definisi-menurut.html
pengertian-mahasiswa-menurut-para-ahli-beserta-peran-dan-fungsinya/
Agham, Noor Chozin. 1997. Melacak Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Ikatan
Mahasiswa Muhamamdiyah. Jakarta: PERKASA. Aris Kurniawan. 2018. Peran
Mahasiswa Menurut para Ahli Beserta Peran dan Fungsinya. (Online),
(https://www.gurupendidikan.co.id) diakses tanggal 11 Desember 2018 pukul 20.15)
Azzam. 2011. Melacak Akar Ideologi Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia. (Online),
(http://www.academia.edu) diakses tanggal 12 Desember 2018 pukul 05.23) Bungin,
Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Caly, Sadli. 2012. Mahasiswa dan Menulis. (Online), (http://etheses.uin-malang.ac.id)
diakses tanggal 12 Desember 2018 pukul 08.48 Dewan Pimpinan Pusat IMM. Sistem
Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Jakarta : 2011.
Buku Sistem Perkaderan Ikatan: 2011.