Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DI ERA
INDUSTRI 4.0

DI SUSUN OLEH:

FHIOLETTA DWI ARINI, S.KM


NPM : 20280019

DOSEN MATA KULIAH


Prof Dr. Dra Ida Yustina M.si

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN DEHASEN
BENGKULU 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Menjadi Pemimpin Yang Sukses di Era Revulusi


Industri 4.0”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kepemimpinan dan Berfikir Sistem oleh dosen pengampuh yaitu Prof Dr.
Dra, Ida Yustina, M.Si. Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan
memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Bengkulu, 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................... 1
1.2 TUJUAN PENULISAN ...................................................... 2
1.3 MANFAAT PENULISAN ................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................... 3
2.1 KEPEMIMPINAN ............................................................. 3
2.2 REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ................................................ 3
2.3 ANALISIS KEPEMIMPINAN di ERA REVOLUSI 4.0 ........... 5
BAB III PENUTUP ................................................................ 13
3.1 KESIMPULAN .................................................................. 13
3.2 SARAN ............................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Industry 4.0 adalah singkatan dari 'revolusi industri keempat' dan merupakan
istilah yang merujuk pada transformasi cepat dalam desain, produksi,
implementasi, operasi, dan layanan sistem manufaktur, produk, dan komponen.
Untuk mendapatkan yang terbaik dari teknologi Industri 4.0, organisasi harus
banyak berinvestasi dalam membangun kemampuan dalam dimensi berikut:
data dan konektivitas, analitik dan intelijen, konversi ke dunia fisik, dan interaksi
manusia-mesin. Dalam studi ini, dimensi manusia pada revolusi industri 4.0
memprioritaskan dengan menganalisis teori-teori kepemimpinan perilaku yang
berfokus pada studi tentang perilaku spesifik seorang pemimpin (perilaku
pemimpin adalah prediktor pengaruh kepemimpinannya dan merupakan
penentu terbaik keberhasilan kepemimpinannya.).

Teknologi digital telah mengubah segalanya yang tidak saja terjadi dalam
bidang Teknologi Informasi, tetapi juga gaya kepemimpinan dan cara mengelola
organisasi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat ini merubah gaya
kepemimpinan tradisional menjadi kepemimpinan digital. Seorang pemimpin
digital memiliki kemampuan untuk menginspirasi karyawannya untuk berinovasi
dan mempertahankan ide-ide ini. Ketajaman dalam menerapkan tolok ukur
kepemimpinan digital menunjukkan pendekatan yang cepat, lintas hierarkis,
kooperatif, dan berorientasi tim yang sering mengintegrasikan inovasi. Di atas
segalanya, kompetensi pribadi, pola pikir, dan penerapan metode baru adalah
sangat penting.

1
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan, bagaimana menyeleksi pemimpin agar organisasi maju
2. Mengetahui Karakteristik apa yang wajib dimiliki untuk menjadi pemimpin
dalam era revulusi industri 4.0.
3. Mengetahui Sifat- sifat dari pemimpin yang mendukung kemajuan suatu
organisasi
4. Mengetahui Tipe kepemimpinan yang mendukung kemajuan suatu
organisasi.
5. Mengetahui Gaya Kepemimpinan yang perlu dikuasai pemimpin.
1.3. Manfaat Penulisan
1 Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan
2 Untuk mengetahui Revolusi Industri 4.0
3 Mengetahui Analisis kepemimpinan di era industri 4.0

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KEPEMIMPINAN
Apa itu kepemimpinan? Menurut Susan Ward dalam Leadership Definition:
What Is Leadership? And Can You Learn to Be a Good Leader? (2019), definisi
sederhananya adalah bahwa kepemimpinan adalah seni memotivasi sekelompok
orang untuk bertindak menuju pencapaian tujuan bersama. Dalam lingkungan
bisnis, ini bisa berarti mengarahkan pekerja dan kolega dengan strategi untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan.
Definisi kepemimpinan ini mencakup hal-hal penting yang dapat
menginspirasi orang lain dan bersiap melakukannya. Kepemimpinan efektif
adalah didasarkan pada ide-ide (baik yang asli atau yang dipinjam), tetapi ide itu
tidak akan terwujud tanpa dikomunikasikan kepada orang lain dengan cara
melibatkan mereka untuk bertindak sebagaimana pemimpin inginkan.
Sederhananya, pemimpin adalah inspirasi dan pengarah aksi. Dia adalah
orang dalam kelompok yang memiliki kombinasi kepribadian dan keterampilan
kepemimpinan yang membuat orang lain ingin mengikuti arahannya.
Kepemimpinan adalah topik yang kompleks dan dapat dipelajari dengan
berbagai cara yang membutuhkan definisi yang berbeda. Manajer adalah orang
yang memiliki jabatan dan wewenang formal. Seorang pemimpin adalah
mungkin seorang manajer atau bukan, tetapi dapat mempengaruhi orang lain.
Menjadi pemimpin yang memegang posisi formal atau menjadi manajer adalah
tidak wajib (Lussier &Achua, 2013).
2.2. REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Industry 4.0 dan Industrial of Things Internet (IIoT) telah menjadi salah satu
konsep bisnis industri yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun
terakhir. Sejak Revolusi Industri pertama muncul setelah mesin uap, perubahan
radikal berikutnya muncul antara lain mesin digital dan lingkungan manufaktur
otomatis yang menyebabkan efek signifikan terhadap produktivitas. Pemicu
utama perubahan radikal ini adalah individualisasi permintaan, efisiensi sumber

3
daya dan periode pengembangan produk yang pendek. Perusahaan saat ini
menghadapi tantangan dalam pengambilan keputusan yang cepat untuk
meningkatkan produktivitas. Salah satu contoh adalah pada proses transformasi
menuju mesin dan layanan otomatis, yang memerlukan koordinasi dan koneksi
sistem-sistem kompleks yang didistribusikan. Untuk tujuan ini, lebih banyak
sistem ditanamkan perangkat lunak untuk produk dan sistem industri. Dengan
demikian, metode prediktif harus didasari dengan algoritma cerdas untuk
mendukung infrastruktur elektronik (Lee. 2015).
Istilah Industri 4.0 berkaitan dengan berbagai konsep termasuk peningkatan
mekanisasi dan otomatisasi, digitalisasi, jaringan dan miniaturisasi (Lasi. 2014).
Selain itu, Industry 4.0 bergantung pada integrasi jaringan penciptaan nilai
dinamis sehubungan dengan integrasi sistem dasar fisik dan sistem perangkat
lunak dengan cabang dan sektor ekonomi lainnya, dan juga, dengan jenis industri
dan industri lainnya. Menurut konsep Industri 4.0, penelitian dan inovasi,
arsitektur referensi, standardisasi dan keamanan sistem jaringan adalah dasar
untuk mengimplementasikan infrastruktur Industri 4.0.
Bernard Marr dalam What is Industry 4.0? Here's A Super Easy Explanation
for Anyone (2018) mengemukakan bahwa beberapa aplikasi Industri 4.0 yang
mungkin adalah: (1) Identifikasi peluang: Mesin yang terhubung mengumpulkan
sejumlah besar data yang dapat menginformasikan pemeliharaan, kinerja, dan
masalah lainnya, serta menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi pola
dan wawasan yang tidak mungkin dilakukan manusia dalam jangka waktu yang
wajar, Industry 4.0 menawarkan peluang bagi pabrikan untuk mengoptimalkan
operasi mereka dengan cepat dan efisien dengan mengetahui apa yang perlu
diperhatikan; (2) Mengoptimalkan logistik dan rantai pasokan: Rantai pasokan
yang terhubung dapat menyesuaikan dan mengakomodasi ketika informasi baru
disajikan. Jika penundaan cuaca mengikat pengiriman, sistem yang terhubung
dapat secara proaktif menyesuaikan diri dengan kenyataan itu dan memodifikasi
prioritas manufaktur; (3) Peralatan dan kendaraan otonom: terdapat pengiriman
yang memanfaatkan derek dan truk otonom untuk merampingkan operasi dalam

4
menerima kontainer pengiriman dari kapal; (4) Robot: Dulu hanya mungkin
untuk perusahaan besar dengan anggaran yang sama besar, robot kini lebih
terjangkau dan tersedia untuk organisasi dengan berbagai ukuran. Dari memilih
produk di gudang hingga membuatnya siap untuk dikirim, robot otonom dapat
dengan cepat dan aman mendukung produsen; (5) Manufaktur aditif
(pencetakan 3D): Teknologi ini meningkat pesat dalam dekade terakhir dan telah
mengalami kemajuan terutama digunakan untuk pembuatan prototipe hingga
produksi aktual. Kemajuan dalam penggunaan manufaktur aditif logam telah
membuka banyak kemungkinan untuk produksi; dan (6) Internet of Things dan
cloud: Komponen kunci dari Industry 4.0 adalah Internet of Things yang dicirikan
oleh perangkat yang terhubung. Ini tidak hanya membantu operasi internal,
tetapi melalui penggunaan lingkungan cloud tempat data disimpan, peralatan
dan operasi dapat dioptimalkan dengan meningkatkan wawasan orang lain
menggunakan peralatan yang sama atau untuk memungkinkan perusahaan kecil
mengakses teknologi mereka tidak akan mampu sendiri.
2.3. ANALISIS KEPEMIMPINAN di ERA REVOLUSI 4.0
Pemimpin bertanggung jawab untuk membimbing Anggota organisasi saat
mereka menyelesaikan proyek/program. Mereka bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan timeline yang akan digunakan tim
mereka untuk mencapai tujuan akhirnya.
Manajer tradisional dengan jelas mendefinisikan tanggung jawab dan peran;
tugas-tugas yang berorientasi pada tim atau lintas fungsi di luar hierarki yang
dapat menyebabkan konflik. Para pemimpin digital belajar bagaimana
mendistribusikan tugas-tugas sesuai dengan situasi dan kompetensi tim, di mana
kemampuan manajer bersama-sama dengan karyawan secara terus menerus
dihubungkan. Keberhasilan berarti semua peserta berkontribusi dalam jaringan
kompetensi intelijen. Pendelegasian tugas adalah cara pemimpin digital untuk
memastikan tujuan tercapai.

5
2.3.1. Bagaimana harusnya menyeleksi pemimpin agar organisasi maju
Berikut 4 cara untuk mempersiapkan pemimpin dalam suatu organisasi:
1. Memberi kesempatan mendapatkan amanah pada posisi strategis
Jiwa kepemimpinan seseorang akan terasah secara tidak langsung
dan terlihat ketika ia diberi amanah. Maka berilah amanah, dan amatilah
bagaimana ia menyelesaikan amanahnya. Beri lagi amanah yang lebih berat
ketika ia berhasil menyelesaikan amanah sebelumnya dan kesempatan
untuk berkreasi. Sesekali bantulah dengan memberikan arahan dan pelecut
semangat. Guru yang paling berharga adalah pengalaman. Semakin banyak
jam terbangnya (pengalamannya) maka akan semakin baik ia memimpin
2. Latihan kepemimpinan di dalam atau di luar organisasi
Berilah pelatihan kepemimpinan formal di dalam maupun di luar
organisasi. Pada latihan kepemimpinan akan diajarkan secara lebih
sistematis dan terarah bagaimana menjadi seorang pemimpin. Mempelajari
teori kepemimpinan yang dibutuhkan seperti pengetahuan dan pemahaman
karakteristik seorang pemimpin serta prinsip-prinsip dasar seorang
pemimpin
3. Pendekatan Internal (Mentorship)
Sorang pemimpin yang baik akan memberikan contoh yang baik
kepada bawahannya karena secara tidak sadar seorang bawahan akan
mengikuti dan mengambil pelajaran dari apa yang dilakukan oleh
pemimpinnya. Bila perlu, beri bimbingan khusus lebih intensif pada orang-
orang yang sudah ditargetkan akan menggantikannya kelak. Pendekatan
internal ini juga akan lebih menguak sisi-sisi positif maupun negatif
seseorang yang sering tertutup bila dalam kondisi formal.
4. Seleksi
Proses seleksi mempersiapkan pemimpin adalah cara lazim yang
banyak dilakukan dalam organisasi termasuk perusahaan dalam melakukan
pergantian kepemimpinan. Lakukan proses seleksi bertahap dan terbuka
agar pemilihan pemimpin terlihat lebih fair. Berikan kesempatan pada

6
semua orang untuk mengikuti proses seleksi ini. Tes seleksi bisa dilakukan
dengan cara melakukan 3 poin sebelumnya. Orang yang lulus dari ketiga
“ujian” di atas semestinya menjadi calon pemimpin yang baik bagi
perusahaan di masa yang akan datang.
2.3.2. Karakteristik apa saja yang wajib dimiliki untuk menjadi pemimpin dalam
era revolusi industri 4.0
1. Inovatif dan Percaya Diri.
Pemimpin harus mampu melakukan pekerjaannya, tetapi kemampuan saja
tidak cukup. Kepemimpinan sejati membutuhkan kemauan untuk berani, untuk
mempertimbangkan pendekatan yang tidak biasa terhadap masalah, untuk
melakukan lebih dari sekadar mengikuti metode yang telah terbukti benar.
Pemimpin harus percaya diri tanpa merendahkan orang lain. Dia bersedia
mempertahankan gagasannya dan berdebat dengan orang lain. Jenis persaingan
intelektual ini adalah karakteristik dari pemimpin yang baik.
2. Menghargai Orang Lain.
Menyeimbangkan persaingan dengan rasa hormat mungkin sulit bagi
karyawan muda yang ingin maju dengan mengungguli rekan kerjanya. Tetapi
kebanyakan karyawan tidak suka dan tidak menghormati pemimpin yang hanya
memikirkan diri sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya tetap low profile ketika masih
menjadi karyawan baru di pekerjaan itu. Karena bila terlalu “maju” pada
awalnya, orang akan membenci dan marah sehingga mereka tentu tidak akan
termotivasi untuk bekerja sama. Di atas segalanya, kepemimpinan
membutuhkan kemampuan untuk bergaul dengan orang lain dalam berbagai
situasi.
3. Etis.
Apa itu etika? Etika adalah kode aturan tentang bagaimana kita bertindak
terhadap orang lain. Mereka berurusan dengan yang benar dan yang salah.
Sangat penting untuk bertindak secara etis dalam semua aspek kehidupan, di
rumah, sekolah, dan di tempat kerja — terutama bagi seorang manajer. Seorang
manajer akan mengatur irama seluruh perusahaan. Karyawan akan terus-

7
menerus memperhatikan kata-kata dan tindakan manajer, jadi penting untuk
bertindak etis dalam setiap kejadian. Seorang manajer harus memahami
kebijakan etika organisasi dan memiliki keyakinan untuk menegakkannya.
4. Sopan.
Tempat kerja merupakan tempat di mana orang berinteraksi. Keterampilan
sosial juga penting dalam bisnis. Seorang manajer sebaiknya melihat wajah orang
ketika berbicara, menghindari komentar sarkastik, dan mengendalikan ledakan
emosi. Sarkasme dan amarah tidak dapat diterima dalam lingkungan sosial dan
bahkan di tempat kerja. Berada dalam posisi sebagai manajer tidak memberi hak
untuk tidak sopan.
2.3.3. Sifat-sifat apa saja dari pemimpin yang mendukung kemajuan suatu
organisasi
Menurut George R Terry dalam buku Manajemen sumber daya manusia
mengatakan ada beberapa sifat penting dalam kepemimpinan, sifat-sifat
tersebut adalah;
a. Energi

Untuk tercapainya kepemimpinan yang baik memang diperlukan energi


yang baik pula, jasmani maupun rohani. Seorang pemimpin harus sanggup
bekerja dalam jangka panjang dan dalam waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-
waktu dibutuhkan tenaganya, ia harus sanggup melaksanakannya mengingat
kedudukannya dan fungsinya. Karena itu kesehatan fisik dan mental benar-
benar diperlukan bagi seorang pemimpin.
b. Memiliki stabilitas emosi
Seorang pemimpin yang efektif harus melepaskan dari purbasangka,
kecurigaan terhadap bawahan-bawahannya. Sebaliknya ia harus tegas,
konsekuen dan konsisten dalam tindakan-tindakannya, percaya diri sendiri dan
memiliki jiwa sosial terhadap bawahannya.
c. Motivasi pribadi
Keinginannya untuk memimpin harus datang dari dorongan batin
pribadinya sendiri, dan bukan paksaan dari luar dirinya. Kekuatan dari luar

8
hanya bersifat stimulus saja terhadap keinginan- keinginan untuk menjadi
pemimpin. Hal tersebut tercermin dalam keteguhan pendiriannya, kemauan
yang keras dalam bekerja dan penerapan sifat-sifat pribadi yang baik dalam
pekerjaannya.
d. Kemahiran mengadakan komunikasi
Seorang pemimpin harus memiliki kemahiran dalam menyampaikan
gagasan baik secara lisan maupun tulisan. Hal inisangat penting bagi pemimpin
untuk mendorong maju bawahan, memberikan atau menerima informasi bagi
kemajuan organisasi dan kepentingan bersama.
e. Kecakapan mengajar
Sering kita dengar bahwa seorang pemimpin yang baik pada dasarnya
adalah seorang guru yang baik. Mengajar adalah jalan yang terbaik untuk
memajukan orang-orang atas pentingnya tugas-tugas yang dibebankan atau
sebagainya.
f. Kecakapan sosial
Seorang pemimpin harus mengetahui benar tentang bawahannya. Ia
harus mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan bawahan, sehingga
mereka benar-benar memiliki kesetiaan bekerja di bawah kepemimpinannya.
g. Kemampuan teknis
Meskipun dikatakan bahwa Semakin tinggi tingkat kepemimpinan
seseorang, makin kurang diperlukan kemampuan teknis ini, karena lebih
mengutamakan manajerial skillnya, namun sebenarnya kemampuan teknis ini
diperlukan juga. Karena dengan dimilikinya kemampuan teknis ini seorang
pemimpin akan lebih udah dikoreksi bila terjadi suatu kesalahan pelaksanaan
tugas.
2.3.4. Tipe Kepemimpinan yang bagaimana yang mendukung kemajuan suatu
organisasi
1. Demokratis
Jenis tipe kepemimpinan yang disukai banyak karyawan, karena memberikan
kebebasan untuk berpendapat, mengembangkan bakat, dan peluang untuk

9
menjadi lebih baik. Meskipun terlihat positif, ada juga kelebihan serta
kekurangan yang perlu Anda tahu.
2. Otoriter
Tipe pemimpin ini umumnya terpusat pada bos yang menjadi pemegang kekuasaan
tertinggi. Mulai dari peraturan, prosedur, maupun membuat keputusan akan didominasi
oleh pihak tertentu. Sehingga orang yang bekerja dalam naungannya, harus mengikuti
dan menjalankan perintah.
3. Delegatif
Pemimpin yang memberikan wewenang bagi anggotanya untuk mengambil
keputusan, dan hanya bisa dijalankan oleh irang-orang tertentu. Dianggap memiliki
banyak kelemahan, namun hal ini tentu tidak mutlak karena tentunya kembali kepada
individu
4. Transformasional
Berfokus pada perubahan yang terjadi pada organisasi, dan unsur unsur penting
yang ada di dalamnya. Para pemimpin ini cenderung enerjik, cerdas, dan penuh
semangat, sehingga mampu memotivasi kelompok dan perubahan yang lebih baik.
2.3.5. Gaya kepemimpinan apa saja yang perlu dikuasai oleh pemimpin
Menurut Wirawan dalam buku Kepemimpinan mengatakan bahwa Gaya
kepemimpinan adalah cara atau seni yang digunakan oleh seorang pemimpin
untuk mengatur dan mengarahkan bawahannya dalam pencapaian visi atau
tujuan bersama yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi. berikut beberapa
model dari gaya kepemimpinan adalah;
a. Gaya Kepemimpinan Memberitahu
Gaya kepemimpinan ini cocok diaplikasikan kepada karyawan yang tidak
berani memikul tanggung jawab, yang memiliki prilaku tugasnya di atas rata-
rata dan prilaku hubungannya di bawah rata-rata. pada gaya kepemimpinan
memberitahu ini, pemimpin memberikan instruksi khusus dan mensupervisi
ketat kinerja para pengikutnya. Ciri- ciri gaya kepemimpinan ini adalah;
1. Memberikan petunjuk secara jelas dan rinci mengenai tugas yang
harus dikerjakan para karyawan.
2. Mendefinisikan secara operasional peran pengikut.
3. Komunikasi sebagian besar satu arah.

10
4. Pemimpin yang membuat keputusan
5. Supervisi ketat dan meminta pertanggungjawaban pengikut.
6. Instruksi secara bertingkat.
b. Gaya Kepemimpinan Menjual.
Gaya kepemimpinan ini terbentuk dari prilaku tugas dan prilaku
hubungan diatas rata- rata. Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin
menjelaskan keputusan dan memberikan peluang untuk menjelaskan klarifikasi
tugas kepada para pengikut. Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah;
1. Menyediakan petunjuk mengenai siapa, apa, dimana, bagaimana, dan
mengapa mengenai tugas atau perintah yang harus dilakukan para
pengikut.
2. Pemimpin membuat keputusan dan menjelaskan keputusan serta
memungkinkan. peluang untuk klarifikasi.
3. Menjelaskan peran para pengikut.
4. Mengajukan pertanyaan untuk mengidentifikasi level kemampuan.
2. Gaya Kepemimpinan Partisipasi.
Gaya kepemimpinan ini mempunyai karakteristik perilaku hubungan di
atas rata-rata dan perilaku tugasnya di bawah rata- rata. Dalam gaya
kepemimpinan ini pemimpin memberikan ide-ide kepada para pengikutnya
dan memfasilitasi pembuatan keputusan kepada para pengikutnya. Ciri-ciri
gaya kepemimpinan ini adalah;
1. Membagi tanggung jawab untuk membuat keputusan dengan para
pengikut.
2. Memfokuskan kegiatan untuk mencapai hasil
3. Mengikut sertakan karyawan dalam konsekuensi tugas untuk
meningkatkan komitmen dan motivasi
4. Menggabungkan dan pembuatan keputusan pemimpin dan
karyawan.
5. Menentukan langkah-langkah berikutnya.
6. Memberikan dorongan dan dukungan.

11
7. Mendorong untuk memberikan masukan.
8. Secara aktif mendengarkan apa yang dikemukakan para karyawan.
3. Gaya Kepemimpinan Delegasi
kepemimpinan mendelegasikan prilaku tugas dan perilaku hubungan di
bawah rata-rata. Pada gaya kepemimpinan delegasi pemimpin memberikan
tanggung jawab dan pembuatan keputusan serta pelaksanaan aktivitas kepada
para pengikutnya. Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah;
1. Mendengar untuk mengevaluasi perkembangan.
2. Mendelegasikan tugas dan aktivitas.
3. Pengikut membuat keputusan.
4. Mendorong kebebasan untuk mengambil risiko.
5. Supervisi longgar.
6. Memonitor aktivitas.
7. Memperkuat hasil.
8. Selalu mudah dihubungi.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Era revolusi industri 4.0 berdampak pada gaya kepemimpinan.
Kepemimpinan tradisional yang cenderung kaku dan stagnan tidak sesuai lagi
diterapkan. Kepemimpinan digital akan merespon dengan tepat dalam
mengatasi perkembangan teknologi digital yang signifikan.

Beberapa karakteristik pemimpin digital perlu dibangun untuk keberhasilan


organisasi, yaitu: tanggungjawab, hasil, distribusi informasi, tujuan dan penilaian,
kesalahan dan konflik, perubahan, dan inovasi.

3.2 SARAN

Bila Anda adalah salah satu leader atau pemimpin bisnis yang tak ingin
ketinggalan di era revolusi industri 4.0 ini, maka Anda perlu mengikuti tips di
bawah ini.

Miliki kemampuan dasar menjadi leader. Penting bagi seorang pemimpin


bisnis untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada tim. Sampaikan tujuan, visi
dan misi Anda ke depan kepada tim dengan cara yang mudah dipahami, serta
yakinkan tim dapat mengikuti semua itu.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://proxsisgroup.com/menjadi-pemimpin-yang-sukses-di-era-revolusi-
industri-4-0/
http://setya98.blogspot.com/2019/01/makalah-pemimpin-dalam-era-industri-
40.html
https://www.businessnewsdaily.com/8517-common-leadership-mistakes.html

https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2018/09/02/what-is-industry-4-0-
heres-a-super-easy-explanation-for-anyone/#a1a7b149788a

https://www.mindtools.com/pages/article/leadership-mistakes.htm

https://searchcio.techtarget.com/definition/digital-leadership
https://www.thebalancesmb.com/leadership-definition-2948275

14

Anda mungkin juga menyukai