Anda di halaman 1dari 8

MODUL 8

 INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

DISUSUN OLEH :
SANDRIMI BETTY
(2001080046)

MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI


INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Studi industri kecil, umumnya dipahami dalam kaitannya


dengan paradigma masyarakat pertanian (agriculture
society) dan perkembangannya secara evolutif menuju
kepada masyarakat industri (industrial society) yang
didekati dari sisi ekonomi. Dalam konteks ini yang dibahas
adalah tentang ketenagakerjaan, kaitannya dengan
kebijakan pemerintah, anatomi industri kecil, dan etos
kerjanya
Pengertian Industri Kecil dan Menengah

Berdasarkan penjelasan pada materi maka industri dapat dijabarkan sebagai


berikut:
1. Industri merupakan seluruh kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
menghasilkan nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi. 
2. Tenaga kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima penghasilan dalam
jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan
prasarana, tidak termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan
kegiatan industri. 
Kegiatan industri yang dimaksudkan diatas dibagi lagi atas jumlah tenaga kerja dan
nilai investasi. Industri kecil sendiri mempekerjakan paling banyak 20 orang tenaga
kerja dan memiliki nilai investasi kurang dari Rp1 miliar (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha). Sedangkan industri menengah memiliki nilai investasi
Rp1 miliar – 15 miliar (termasuk tanah dan bangunan) atau dibawah Rp1 miliar
tetapi mempekerjakan 20 orang tenaga kerja atau lebih.
Keberadaan industri kecil dan
menengah cenderung mengelompok Industri kecil memiliki kontribusi
di dalam wilayah tertentu dalam pengembangan ekonomi, di
(clustered). Sebagian besar mana industri kecil memiliki
kelompok-kelompok itu muncul banyak keunggulan dibandingkan
secara spontan, hal ini dirangsang dengan industri besar selama ini.
oleh keberadaan bahan baku dan Sejak krisis ekonomi di Indonesia
tenaga kerja yang terampil.
pada tahun1997 industri kecil telah
Industri-industri yang mengelompok
menunjukkan keunggulannya untuk
tersebut akan memudahkan
tetap bertahan disaat industri besar
pemerintah memberikan pembinaan
agar usaha yang dilakukan menjadi berguguran.
lebih berkembang. Melalui lokasi Hal ini disebabkan karena industri
yang sama ini, perusahaan- kecil memiliki muatan lokal yang
perusahaan yang ada didalam murah dan tidak memiliki hutang
kluster secara mudah dapat yang besar apalagi dalam bentuk
memperoleh tenaga kerja yang mata uang asing (dolar) seperti
dibutuhkan. Lokasi yang sama juga halnya pada industri besar.
memudahkan perusahaan.
Dalam menjalankanu saha kecil banyak kendala yang dihadapi baik kendala
keuangan, produksi, pemasaran maupun sumber daya manusia. Sebenarnya kendala
utama adalah pemasaran, maka permasalahan yang timbu ladalah:

1. Bagaimana pemasaran pada usaha kecil dilihat dari produk, harga, distribusi dan

promosinya;
2.Bagaimana hubungan antara pemasaran dan prospek usaha kecil.

Berkembangnya usaha ekonomi tidak hanya disebabkan oleh semata-mata suatu


kebijakan atau program pembinaan dari pemerintah, tatapi penentu utama
munculnya usaha ekonomi atau berkembangnya kegiatan ekonomi disebabkan
oleh faktor ekonomi, sosial, budaya dan sejarah yang memberikan pengaruh pada
kegiatan ekonomi. Masalah usaha kecil di Indonesia ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran.
Faktor disisi permintaan adalah pendapatan rata-rata dan selera konsumsi
masyarakat serta struktur, luas dan sifat pasar yang dilayani. Sementara itu faktor di
sisi penawaran adalah persediaan tenaga kerja dalam jumlah maupun kualitas,
keahlian manajerial, informasi, teknologi, jumlah serta kualitas bahan baku, etos
kerja dan disiplin kerja. Serta aspek yang terkait dengan kewirausahaan. Kebijakan
pemerintahannya akan memperkecil atau memperbesar masing-masing faktor
tersebut.
B. Gerakan Industri Kecil
Industri merupakan aktivitas manusia untuk mengelola
sumber daya-sumber daya (resources) baik Sumber Daya
Manusia (SDM), maupun Sumber Daya Alam (SDA) di
bidang produksi dan jasa. Di bidang produksi pengelolaan
itu berupa bahan mentah—dana tau penyiapannya—
menjadi bahan setengah jadi dan atau bahan setengah jadi
menjadi bahan jadi. Sedangkan di bidang jasa merupakan
segala aktivitas yang terkait dengan pengelolaan sumber
daya itu baik langsung maupun melalui perantara.
Aktivitas pengelolaan tersebut dimaksudkan untuk
dipertukarkan (exchanged), memperoleh nilai tambah
(added value), dan untuk meningkatkan keberlanjutan
(sustainable) dari aktivitas itu
Upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan kegiatan
industri, umumnya bergerak hanya melihatnya dari perspektif ekonomi seperti
modal, manajemen, tenaga kerja, pengembangan desain, pengembangan
promosi pemasaran dan intervensi pemerintah, sedang hal-hal yang bersifat
non-ekonomi belum banyak dilihat. Pada hal keberhasilan industri kecil tidak
semata-mata ditentukan oleh faktor ekonomi. Bagaimana pun, faktor non-
ekonomi perlu diperhatikan. Berbagai strategi yang dilakukan oleh
pengusaha dalam hal permodalan, perolehan keuntungan, kontinuitas
produksi, dan pengendalian tenaga kerja. Untuk menjaga kelangsungan usaha,
maka para pengusah amempertahankan hubungan baik dengan pihak-pihak
yang terkait dalam produksi dan para pedagang perantara. Jalinan kerja sama
dengan pedagang perantara terwujud dalam praktek pinjam meminjam uang.
Diantara mereka terjadi saling menolong. Pengusaha mendapat pinjaman
modal dan pedagang perantara memperoleh keuntungan dari pemasaran
barang. Upaya yang dilakukan pengusaha dalam menjalin hubungan baik dan
bagaimana wujud hubungan baik dengan relasi atau pelanggan. Strategi
pengusaha dalam menjalin hubungan dengan pedagang perantara juga belum
diuraikan dengan jelas. Juga peneliti tidak melihat bahwa strategi yang
dilakukan oleh para pengusaha tersebut merupakan suatu bentuk gerakan
sosial.

Anda mungkin juga menyukai