Studi industri kecil, umumnya dipahami dalam kaitannya
dengan paradigma masyarakat pertanian (agriculture society) dan perkembangannya secara evolutif menuju kepada masyarakat industri (industrial society) yang didekati dari sisi ekonomi. Dalam konteks ini yang dibahas adalah tentang ketenagakerjaan, kaitannya dengan kebijakan pemerintah, anatomi industri kecil, dan etos kerjanya Pengertian Industri Kecil dan Menengah
Berdasarkan penjelasan pada materi maka industri dapat dijabarkan sebagai
berikut: 1. Industri merupakan seluruh kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang menghasilkan nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi. 2. Tenaga kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur. 3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan prasarana, tidak termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan industri. Kegiatan industri yang dimaksudkan diatas dibagi lagi atas jumlah tenaga kerja dan nilai investasi. Industri kecil sendiri mempekerjakan paling banyak 20 orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi kurang dari Rp1 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Sedangkan industri menengah memiliki nilai investasi Rp1 miliar – 15 miliar (termasuk tanah dan bangunan) atau dibawah Rp1 miliar tetapi mempekerjakan 20 orang tenaga kerja atau lebih. Keberadaan industri kecil dan menengah cenderung mengelompok Industri kecil memiliki kontribusi di dalam wilayah tertentu dalam pengembangan ekonomi, di (clustered). Sebagian besar mana industri kecil memiliki kelompok-kelompok itu muncul banyak keunggulan dibandingkan secara spontan, hal ini dirangsang dengan industri besar selama ini. oleh keberadaan bahan baku dan Sejak krisis ekonomi di Indonesia tenaga kerja yang terampil. pada tahun1997 industri kecil telah Industri-industri yang mengelompok menunjukkan keunggulannya untuk tersebut akan memudahkan tetap bertahan disaat industri besar pemerintah memberikan pembinaan agar usaha yang dilakukan menjadi berguguran. lebih berkembang. Melalui lokasi Hal ini disebabkan karena industri yang sama ini, perusahaan- kecil memiliki muatan lokal yang perusahaan yang ada didalam murah dan tidak memiliki hutang kluster secara mudah dapat yang besar apalagi dalam bentuk memperoleh tenaga kerja yang mata uang asing (dolar) seperti dibutuhkan. Lokasi yang sama juga halnya pada industri besar. memudahkan perusahaan. Dalam menjalankanu saha kecil banyak kendala yang dihadapi baik kendala keuangan, produksi, pemasaran maupun sumber daya manusia. Sebenarnya kendala utama adalah pemasaran, maka permasalahan yang timbu ladalah:
1. Bagaimana pemasaran pada usaha kecil dilihat dari produk, harga, distribusi dan
promosinya; 2.Bagaimana hubungan antara pemasaran dan prospek usaha kecil.
Berkembangnya usaha ekonomi tidak hanya disebabkan oleh semata-mata suatu
kebijakan atau program pembinaan dari pemerintah, tatapi penentu utama munculnya usaha ekonomi atau berkembangnya kegiatan ekonomi disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya dan sejarah yang memberikan pengaruh pada kegiatan ekonomi. Masalah usaha kecil di Indonesia ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Faktor disisi permintaan adalah pendapatan rata-rata dan selera konsumsi masyarakat serta struktur, luas dan sifat pasar yang dilayani. Sementara itu faktor di sisi penawaran adalah persediaan tenaga kerja dalam jumlah maupun kualitas, keahlian manajerial, informasi, teknologi, jumlah serta kualitas bahan baku, etos kerja dan disiplin kerja. Serta aspek yang terkait dengan kewirausahaan. Kebijakan pemerintahannya akan memperkecil atau memperbesar masing-masing faktor tersebut. B. Gerakan Industri Kecil Industri merupakan aktivitas manusia untuk mengelola sumber daya-sumber daya (resources) baik Sumber Daya Manusia (SDM), maupun Sumber Daya Alam (SDA) di bidang produksi dan jasa. Di bidang produksi pengelolaan itu berupa bahan mentah—dana tau penyiapannya— menjadi bahan setengah jadi dan atau bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Sedangkan di bidang jasa merupakan segala aktivitas yang terkait dengan pengelolaan sumber daya itu baik langsung maupun melalui perantara. Aktivitas pengelolaan tersebut dimaksudkan untuk dipertukarkan (exchanged), memperoleh nilai tambah (added value), dan untuk meningkatkan keberlanjutan (sustainable) dari aktivitas itu Upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan kegiatan industri, umumnya bergerak hanya melihatnya dari perspektif ekonomi seperti modal, manajemen, tenaga kerja, pengembangan desain, pengembangan promosi pemasaran dan intervensi pemerintah, sedang hal-hal yang bersifat non-ekonomi belum banyak dilihat. Pada hal keberhasilan industri kecil tidak semata-mata ditentukan oleh faktor ekonomi. Bagaimana pun, faktor non- ekonomi perlu diperhatikan. Berbagai strategi yang dilakukan oleh pengusaha dalam hal permodalan, perolehan keuntungan, kontinuitas produksi, dan pengendalian tenaga kerja. Untuk menjaga kelangsungan usaha, maka para pengusah amempertahankan hubungan baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam produksi dan para pedagang perantara. Jalinan kerja sama dengan pedagang perantara terwujud dalam praktek pinjam meminjam uang. Diantara mereka terjadi saling menolong. Pengusaha mendapat pinjaman modal dan pedagang perantara memperoleh keuntungan dari pemasaran barang. Upaya yang dilakukan pengusaha dalam menjalin hubungan baik dan bagaimana wujud hubungan baik dengan relasi atau pelanggan. Strategi pengusaha dalam menjalin hubungan dengan pedagang perantara juga belum diuraikan dengan jelas. Juga peneliti tidak melihat bahwa strategi yang dilakukan oleh para pengusaha tersebut merupakan suatu bentuk gerakan sosial.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro