PENGGUNAAN
Laporan Praktikum
Sebagai salah satu syarat penilaian
Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi
Oleh
Kelompok 3 :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sudah mengaruniakan rahmat,
hidayah dan inayahnya, karena dengannyalaporan praktikum dengan judul “Pengenalan Alat
Aplikasi, Alat Pengaman Aplikasi, dan Cara Penggunaan” telah selesai hingga waktu yang
ditentukan.Laporanpraktikum ini diajukanuntuk memenuhi salah satu tugasmata kuliah Pestisida
dan Teknik Aplikasi.
Penulis menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk setiap pihak yang
sudah mendukung kami baik berupa bantuan ataupun doa dalam menyusun laporan praktikum
ini. Terkhusus lagi kami sampaikan terimakasih kepada Dosen dan Asisten Laboratoriummata
kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi .
Penulis menyadari laporan praktikum ini masih memiliki kekurangan, sehingga penulis
berharap para pembaca dapat turut memberikan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan pembuatan laporan praktikumkedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
2. Automatic Sprayer
III.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, jenis sprayer yang tersedia sebagian besar adalah jenis
sprayer dari knapsack sprayer dan terdapat satu motor sprayer. Adapun bagian-bagian beserta
fungsi dari knapsack sprayer dan motor sprayer adalah sebagai berikut :
Jenis-jenis Nozzle
Nozzle merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memecah cairan atau larutan menjadi
butiran kecil (droplets)(Johnson & Swetnam, 1996). Nozzle digunakan untuk emmeudahkan
pengaplikasian pestisida, karena nozzle dapat memecah cairan atau laurtan menjadi butiran
kecil, lalu membentuk bidang semprot, dan dapat mengarahkan cairan atau larutan pestisida
dengan tepat. Beberapa macam bahan umum untuk membuat nozzle, sebagai berikut :
Gambar 5. Karakteristik bahan yang umum membuat nozzle.
(Sumber Gambar : Teejet Technologies (2013))
Ukuran dan jenis nozzle menentukan jumlah volume yang dikeluarkan oleh nozzle pada
tekanan, kecepatan, dan jarak tertentu saat dipalikasikan sehingga pengaplikasian pestisida
lebih efektif dan efisien. Terdapat beberapa jenis nozzle yang digunakan dalam pertanian,
seperti flat-fan, polijet (flood nozzle), hollow-cone dan solid cone.
1. Flat-fan
Flat-fan nozzle merupakan nozzle yang umum digunakan untuk pengaplikasian
herbisida dan dapat digunakan untuk insektisisda maupun fungisida. Nozzle ini memiliki
bentuk ujung yang datar dan digunakan antara 30-40 psi (Johnson & Swetnam, 1996).
Nozzle ini menghasilkan pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan
sudut tetap (65o – 95o). Penyemprotan dilakukan dengan saling tumpang tindih untuk
penyebaran droplet yang merata(Teejet Technologies, 2013).
Gambar 6. Ilustrasi flat-fan nozzle dan ilustrasi sudut dan lebar semprot.
(Sumber foto : Johnson & Swetnam (1996))
3. Hollow-cone
Hollow-cone merupakan sebuah nozzle yang menghasilkan semprotan seperti
bentuk cone atau kerucut (Johnson & Swetnam, 1996). Nozzle ini menghasilkan butiran
yang lebih kecil dibandingkan jenis nozzle lainnya sehingga potensi hilangnya cairan
pestisida lebih besar. Nozzle ini digunakan untuk insektisida atau fungisida.
Pengaplikasian herbisida tidak dianjurkan menggunakan jenis ini.
Gambar 8 . Ilustrasi Hollow-cone dan ilustrasi sudut dan lebar semprot.
(Sumber foto : Johnson & Swetnam (1996))
a b
Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa
yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan
keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan
ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya
diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.
Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstan, yaitu sebesar 0,7 – 1,0
kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali.
Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa
harus digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar antara
13, 15, 18, 20 tergantung mereknya.
Alat-Alat Pengaman
Kelengkapan alat yang diperlukan untuk menunjang keamanan saat penggunaan sprayer
ditujukan untuk keamanan terhadap penyemprot pestisida tersebut. Penyemprot harus dilengkapi
dengan celana panjang, baju lengan panjang atau apron, topi atau penutup kepala, masker, sarung
tangan, sepatu boot, dan kaca mata khusus atau goggles.
a b c d
Gambar 12. a) Masker dan goggles, b) Pakaian khusus aplikasi pestisida, c) Sarung tangan, d) Sepatu boot
- Masker dan goggles, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang
mengandung pestisida tidak masuk ke dalam pernapasan, serta penutup mata khusus
untuk melindungi bagian mata.
- Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan,
dan penggunaan sepatu boots untuk melindungi permukaan kulit bagian kaki.
a b
Gambar 13. a) Ember, b) Gelas ukur
Alat penunjang lainnya yaitu ember dan gelas ukur, untuk menakar, mencampur, dan
menuangkan larutan pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.
Selain penggunaan alat penunjang keamanan penggunaan sprayer, faktor-faktor lain yang
harus diperhatikan ialah sebagai berikut :
- Penyemprotan harus dilakukan sambil berjalan mundur agar penyemprot tidak terpapar
langsung oleh pestisida
- Jangan makan, minum selama melakukan aktivitas penyemprotan pestisida
- Jangan menyentuh tanaman yang baru disemprot
- Cuci tangan sebelum makan, minum atau berkegiatan lain
- Bersihkan badan dan cuci pakaian yang telah setelah digunakan.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam memberantas dan
mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan dengan
kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu
sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Bagian-bagian sprayer yaitu tangki, pengaduk (agitator), unit pompa (pump), pengatur tekanan
(pressure gauge), saringan (strainer), penutup, tangkai pompa, sabuk penggendong, selang
karet, piston pompa, katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki, katup pengendali aliran
cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet, laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan
dari selang menuju ke nosel, dan nozel. Nozzle merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
memecah cairan atau larutan menjadi butiran kecil. Jenis-jenis nozel yaitu cone (kerucut), flat
fan (kipas), polijet, dan nozel lubang empat.
IV. LAMPIRAN TUGAS
Pertanyaan
Jawaban
Dadang. 2006. Pengenalan Pestisida dan Teknik Aplikasi. Departemen Proteksi Tanaman,
Fakultas Pertanian IPB.
Direktorat Jendral Prasarana Dan Sarana Pertanian. 2011. Pedoman Pembinaan Penggunaan
Pestisida. Kementerian Pertanian.