PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan manusia
akan pangan, maka pertanian harus dikembangkan menjadi pertanian yang menerapkan
berbagai teknologi (termasuk pengendalian hama dengan penggunaan bahan kimia atau
pestisida). Pada awal abad ke-20, revolusi pengendalian hama berkembang dengan
menggunakan pestisida. Hampir semua kegiatan pertanian di seluruh dunia menerapkan
pengendalian hama dengan menggunakan pestisida. Bersamaan dengan hal tersebut,
bermunculannya pabrik pestisida secara besar-besaran di Negara maju.
Pada awal tahun 1990-an, pengendalian hama dengan penggunaan pestisida dianggap
cara yang paling aman dan baik. Namun anggapan tersebut berkurang dengan adanya
laporan penelitian dan kasus-kasus yang terjadi akibat penggunaan pestisida yang
berlebihan. Beberapa jurnal penelitian entomologi dan ahli lingkungan melaporkan bahwa
pestisida dapat menimbulkan resistensi hama, ledakan hama, timbulnya hama sekunder,
kontaminasi pada lingkungan, terdapatnya efek residu pada hasil pertanian dan peternakan,
dan juga mengganggu kesehatan manusia.
Pestisida yang memiliki persistensi/beresidu tinggi dikategorikan sebagai Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang merupakan suatu bahan yang karena sifat dan
konsentrasi, atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan membahayakan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Disamping dapat menimbulkan
keracunan melalui kontak langsung dengan pestisida, Penggunaan pestisida dapat
mencemari lingkungan dengan meninggalkan residu dalam tanah serta dalam bagian
tanaman seperti buah, daun, dan umbi.
Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa S1 Kimia, Universitas Negeri Surabaya.Praktek Kerja Lapangan disini
merupakan aplikasi dari teori yang telah disampaikan sewaktu kuliah. Semua teori yang
telah disampaikan tidak akan ada artinya tanpa langsung mempraktekkannya dilapangan,
sehingga Praktek Kerja Lapangan mempunyai banyak manfaat.
Praktek Kerja Lapangan juga merupakan wadah untuk mengetahui tentang dunia kerja
seperti Lembaga Pemerintahan maupun Industri.Untuk terjun di dunia kerja dibutuhkan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pengujian mutu pestisida dan verifikasi metode ?
2. Bagaimana proses pengujian residu pestisida dan verifikasi metode ?
C. Tujuan Kegiatan
1. Untuk mengetahui proses pengujian mutu pestisida.
2. Untuk mengetahui Proses Pengujian Residu Pestisida.
3. Untuk memberikan informasi pestisida yang layak beredar di pasaran dan pestisida
yang tidak memiliki ijin atau yang tidak diperbolehkan beredar.
4. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahan pangan yang masih
mengandung residu pestisida sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang ingin dicapai setelah diadakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah:
1. Menambah pengetahuan tentang pengujian mutu dan residu pestisida, beserta verifikasi
metode yang dilakukan.
Bagi perusahaan, mendapatkan masukan ilmiah yang berkaitan dengan teori ataupun
teknologi.
TINJAUAN PUSTAKA
PELANGGAN
PENANGANAN
CTH
MANAJER
TEKNIS
ANALIS (LHPS)
MANAJER
TEKNIS (LHP)
LHP
MANAJER MUTU
PENANGANAN
CONTOH
PELANGGAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan berlangsung pada 24 Juni-26 Juli 2013. Dengan jam kerja pukul
07.00-15.30 WIB.
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan yaitu laboratorium pengujian pestisida dan pupuk, UPT Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura.
C. Bentuk Kegiatan
Kerja praktek dilaksanakan di Laboratorium Pestisida UPT. Proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura pada bulan Juni hingga juli 2013 selama 1 bulan. Perincian kegiatan
yang akan dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Pengenalan tentang Laboratorium Pengujian Pestisida dan Pupuk
Gambar 6. pH-meter
pH meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(keasaman atau alkalinitas) dari suatu cairan (meskipun probe khusus
terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). pH meter yang
biasa terdiri dari pengukuran khusus probe (elektroda gelas) yang terhubung
ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan pH membaca.
e. Shaker
Gambar 7. Shaker
Shaker merupakan alat yang berfungsi untuk mengocok suatu campuran bahan
kimia yang memerlukan temperatur dan kecepatan (rpm) konstan, biasanya
digunakan untuk maserasi dan inkubasi mikroba.
f. Neraca analitik digital
D. Kegiatan Pelaksanaan
1. Uji Mutu Pestisida
Uji mutu yang dilakukan ada 3 tahap yaitu:
a. mengetahui kadar bahan aktif yang terkandung dalam pestisida sesuai dengan
ambang batas atau tidak
b. kestabilan emulsi
c. pH
2. Uji Residu Pestisida
Uji residu yang dilakukan adalah memantau tanaman pangan yang beredar
dipasaran, bahwa produk tersebut aman dikonsumsi karena penggunaan pestisida
yang benar, legal dan bijaksana.
b. Prosedur Kerja
1) Mengukur kadar bahan aktif dalam sampel
a) Menimbang sampel dengan massa perhitungan
( )
( )
100% 10
( )
Apabila contoh atau sampel berupa padatan menggunakan rumus:
( )
( )
100%
( )
Kadar yang telah dihitung dilihat ambang batas toleransi setiap bahan aktif
dan kadar dalam kemasan berbeda. Kadar yang melebihi batas toleransi dan itu dapat
membahayakan kesehatan melalui produk yang terkena atau kontak langsung
dengan pestisida ini, selain itu dapat mencemari lingkungan seperti tanah dan air.
150000,0000
100000,0000
50000,0000
0,0000
0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000 1,2000 1,4000
Konsentrasi
150000,0000
100000,0000
50000,0000
0,0000
0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000 1,2000 1,4000
konsentrasi
150000,0000
Series1
100000,0000 Linear (Series1)
50000,0000
0,0000
0,0000 0,5000 1,0000 1,5000
Konsentrasi
150000
100000
50000
0
0,0000 0,2000 0,4000 0,6000 0,8000 1,0000 1,2000 1,4000
Konsentrasi
Sampel Bahan Aktif Yang Diuji Berat Sampel (g) Hasil (g/g)
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08
Konsentrasi Std
8000
6000
4000
2000
0
0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 0,0500 0,0600 0,0700 0,0800 0,0900
konsentrasi
5000
4000
3000
2000
1000
0
0,0000 0,0050 0,0100 0,0150 0,0200 0,0250
Konsentrasi Std
Hasil percobaan diperoleh data rata rata % recovery permetrin dalam matriks
teh sebesar 90,55 %. Nilai tersebut memenuhi kriteria penerimaan % recovery yaitu
70% - 120 %, dengan rata-rata diatas 80% menunjukkan bahwa metode pengujian
4000
3000
2000
1000
0
0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 0,0500 0,0600 0,0700 0,0800 0,0900
Konsentrasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis mutu dan residu pestisida pada sampel dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengujian mutu pestisida untuk kode :
a) 157.UM.6.13 dengan bahan aktif Sipermetrin pada kemasan 50 g/L mempunyai
kadar bahan aktif 108.00 g/L, nilai tersebut berada diatas ambang batas yaitu
45-55 g/L.
b) 158.UM.6.13 dengan bahan aktif Sipermetrin pada kemasan 100 g/L
mempunyai kadar bahan aktif 108.21 g/L, nilai tersebut berada diatas ambang
batas yaitu 94-106 g/L.
c) 159.UM.6.13 dengan bahan aktif Sipermetrin pada kemasan 100 g/L
mempunyai kadar bahan aktif 98.25 g/L, nilai tersebut berada pada daerah
ambang batas yaitu 94-106 g/L.
d) 160.UM.6.13 dengan bahan aktif Sipermetrin pada kemasan 100 g/L
mempunyai kadar bahan aktif 145.76 g/L, nilai tersebut berada diatas ambang
batas yaitu 94-106 g/L.
e) 161.UM.6.13 dengan bahan aktif Alfametrin pada kemasan 15 g/L mempunyai
kadar bahan aktif 17.22 g/L, nilai tersebut berada pada daerah ambang batas
yaitu 12.75-17.25 g/L.
f) 162.UM.6.13 dengan bahan aktif Lamda Sihalotrin pada kemasan 25 g/L
mempunyai kadar bahan aktif 23.61g/L, nilai tersebut berada pada daerah
ambang batas yaitu 22.5-27.5g/L.
g) 163.UM.6.13 dengan bahan aktif Bufrofezin pada kemasan 10 g/L mempunyai
kadar bahan aktif 10.2 g/L, nilai tersebut berada pada daerah ambang batas yaitu
9.4-10.6 g/L.
h) 164.UM.6.13 dengan bahan aktif Klorpirifos pada kemasan 200 g/L mempunyai
kadar bahan aktif 224.92 g/L, nilai tersebut berada diatas ambang batas yaitu
188-212 g/L.
i) 165.UM.7.13 dengan bahan aktif Metomil pada kemasan 40 g/L mempunyai
kadar bahan aktif 23.07g/L, nilai tersebut berada dibawah ambang batas yaitu
38-42 g/L.
Sampel
Padat Cair
Di injek ke buruk
Sampel encer GC
Diuji pH
1-1.5 ml sampel
encer dalam vial
Di injek ke GC
Hasil Instrumen GC
Sampel Pestisida
Hasil Instrumen GC
Sayur dan
Buah Segar
- Dicuci
- Dikupas
Cuplikan
- Ditambah 30 mL aseton
Residu Filtrat
- Diambil 25 mL dengan pipet volum,
dimasukkan labu dasar bulat
- Dipekatkan dalam rotavapor dengan suhu
tangas 40oC, sampai hampir kering
- Dilarutkan dalam campuran larutan iso
oktan:toluena (90:10, v/v), sampai 5 mL
- Disuntikkan ke dalam GC
Hasil
Rempah dan
Biji-bijian
Residu Filtrat
Hasil
Sayur dan
Buah Segar
- Dicuci
- Dikupas
- Dipotong/dicacah
Cuplikan
Residu Filtrat
Hasil
Rempah dan
Biji-bijian
Residu Filtrat
Hasil
Massa = ,
5 = 5,025 = 0,00503
Konsentrasi =
,
1. 99,5% = 0,7562
,
2. 99,5% = 0,8557
,
3. 99,5% = 0,9552
,
4. 99,5% = 1,0547
,
5. 99,5% = 1,1542
,
6. 99,5% = 1,2736
Kpnsentrasi =
,
1. 200 = 0,7512
,
2. 200 = 0,8504
,
3. 200 = 0,9504
,
4. 200 = 1,0504
,
5. 200 = 1,1536
,
6. 200 = 1,2536
Massa = ,
5 = 5,0403 = 0,00504
Konsentrasi =
,
1. 99,2% = 0,7539
,
2. 99,2% = 0,8531
,
3. 99,2% = 0,9523
,
4. 99,2% = 1,0515
,
5. 99,2% = 1,1507
,
6. 99,2% = 1,2499
Konsentrasi =
0.0313
1. 600 g/L 0.7512
25
0.0354
2. 600 g/L 0.8496
25
0.0396
3. 600 g/L 0.9504
25
0.0438
4. 600 g/L 1.0512
25
0.0481
5. 600 g/L 1.1544
25
0.0521
6. 600 g/L 1.2505
25
Spike Teori:
, ,
1. 450 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0308 /
, ,
2. 600 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0410 /
, ,
3. 750 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0513 /
, ,
4. 900 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0616 /
, ,
5. 1050 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0719 /
, ,
6. 1200 1,0269 / = ,
= ,
= 0,0821 /
, , ,
3. ~ = 0,0428 /
0,0428 / 0,21
5 = 0,21 1,0269 / = 0,0431 /
1,0269 / 5
, , ,
4. ~ = 0,0513 /
0,0513 / 0,25
5 = 0,25 1,0269 / = 0,0513 /
1,0269 / 5
, , ,
5. ~ = 0,0599 /
0,0599 / 0,29
5 = 0,29 1,0269 = 0,0596 /
1,0269 / 5
, , ,
6. ~ = 0,0685
0,0685 / 0,33
5 = 0,33 1,0269 = 0,0678 /
1,0269 / 5
Spike Teori:
, ,
1. 150 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0287 /
, ,
2. 200 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0383 /
, ,
3. 250 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0480 /
, ,
4. 300 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0575 /
, ,
5. 350 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0671 /
, ,
6. 400 0,9592 / = ,
= ,
= 0,0767 /
0,0192 / 0,10
5 = 0,10 0,9592 / = 0,0192 /
0,9592 / 5
Kromatografi Gas