TUGAS 1
2) Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dr. Ahmad Husnul Hakim IMZI, S.Q., MA. Dalam
bukunya Kaidah Tafsir Berbasis Terapan bahwa terdapat perbedaan makna diantara
ketiga term yang tadi sudah disebutkan. Berikut term dan penjelasannya.
Term al-Basyar yang juga berarti manusia. Al-Basyar dinyatakan dalam Alquran
sebanyak 36 kali dan tersebat dalam 26 surat. Namun perbedaannya adalah bahwa
term ini menunjuk pada keberadaannya sebagai makhluk jasmani dan berjasad
kasar.
Term an-Naas berasal dari kata nawasa yang artinya goncangan atau fluktuatif.
An- Nas dalam Alquran disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55
surat. Dikatakan goncangan atau fluktuatif, karena manusia itu cenderung berubah
jika bertemu dengan sesamanya.
Term Bani Adam manusia disebut sebagai Bani Adam untuk merujuk asal-
usulnya sebagai keturunan Nabi Adam AS. Dalam konteks, dari mana seorang
manusia berasal, untuk apa dia hidup, dan kemana dia akan kembali. Penggunaan
istilah Bani Adam menunjukkan bahwa manusia bukan hasil dari evolusi makhluk
anthropus (sejenis kera). Manusia dalam pandangan Al-Quran bukan makhluk
anthropomorfisme, yaitu makhluk penjasadan sifat-sifat Tuhan.
3) Kata madani berasal dari bahasa Arab yang artinya civil atau civilized (beradab).
Tamaddun berati civilization, peradaban. Istilah masyarakat madani adalah terjemahan
dari Civil Society atau Civilized Society (dalam Kamus, civil juga bisa berati cilivized).
(Echols dan Shadily, 1996: 115). Muhammad HR. Songge menjelaskan bahwa Civil
Society atau masyarakat madani adalah suatu bentuk masyarakat yng mandiri , sederajat,
setara, demokratis, berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan. Melihat
dari sisi agama Islam, Al-Qur’an menyebut adanya dua macam masyarakat pada masa
Nabi Muhammad SAW. Pertama, masyarakat badui atau nomaden yang kehidupannya
mengembara dan praktis belum membentuk suatu masyarakat yang menetap (salah satu
ciri masyarakat adalah hidup dalam suatu batas wilayah tertentu dan karena itu merasa
dirinya satu atau menyatu). Kedua, masyarakat madani, yang telah menetap di suatu
tempat tertentu dan merasa dirinya menjadi bagian dari suatu