Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN AKADEMIK 2022-2023
Mata Kuliah : Agama Islam
Semester/Prodi : III / PPKN C 2022
Nama : Fahrysyah Aulya
Nim : 3221111013

1. Manusia terdiri dari Jasmani dan Rohani. Bagaimana Eksistensi Manusia Menurut
Islam?
Jawab : Seperti yang kita pahami bahwa berbicara tentang pendidikan itu hampir
dipastikan berbicara tentang manusia. Jika menilik secara khusus eksistensi manusia
sebagai pendidik, maka dari berbagai pendapat para pemikir pendidikan Islam, dapat
diambil benang merahnya bahwa seorang pendidik dalam Islam harus mampu menjadi
qudwah hasanah bagi peserta didik dan memiliki akhlak yang patut untuk dijadikan
panutan (akhlak Islam yang mulia) serta mampu mengayomi situasi proses belajar
mengajar dalam rangka menuangkan ilmu pengetahuan kepada manusia yang disebut
peserta didik.

2. Konsep Manusia dalam Al-Qur’an ada beberapa istilah. Al-Basyar, An-Nas, Bani
Adam, Jelaskan Ketiga istilah tersebut?
Jawab :
1. Kata “‫ “ بشر‬terdiri dari huruf huruf ‫ ب ش ر‬yang arti dasarnya tampaknya sesuatu
baik dan indah. Kata “basyar” juga berarti menggembirakan, menguliti,
memperlihatkan dan mengurus sesuatu. Al Raghib Al Ashfahani mengatakan bahwa
“basyar” berarti al-jild (kulit). Manusia disebut basyar karena kulitnya terlihat jelas,
berbeda dengan binatang, kulitnya tidak tampak karena tertutup oleh bulu. Dengan
demikian manusia yang sudah jelas di akui keberadaannya itulah yang disebut
basyar.
2. Kata ‫ انس انسان‬berakar kata ‫ا ن س‬ins ( ‫ ) انسان‬segala sesuatu yang berlawanan dengan
cara liar, tidak biadab, tidak liar, jinak, dinamis, harmonis, dan ‫ ( الجن‬biasanya
berdampingan dengan kata al-jin ) ‫ االنس‬bersahabat. Kata al-ins Manusia “al-ins”
makhluk yang nampak secara fisik ini sedangkan jin makhluk yang tidak nampak
(metafisik). Metafisik di sini identik dengan liar atau bebas, karena jin tidak
mengenal ruang dan waktu. Dengan sifat kemanusian itu, manusia berbeda dengan
jenis makhluk lain yang metafisis, yang asing, yang tidak berkembang biak dan
tidak hidup seperti manusia biasa.
3. Kata Bani ( ‫ ) بنى‬berasal dari kata ban ā ( ‫ ) بنى‬artinya membina, membangun,
mendirikan, menyusun. Jadi Bani Adam artinya susunan keturunan anak cucu anak
Nabi Adam dan generasi selanjutnya.

3. Secara Umum ada 3 sumber ajaran Islam, AL-qur’an, Hadist, daan Ijtihad. Jelaksan 3
Sumber Ajaran Islam?
Jawab :
1. Mengenai pengertian Al-Qur'an ini cukup banyak dan berbeda- beda dalam
pengungkapannya. Ada yang menambahnya dengan keterangan membacanya
menjadi ibadah, dan ada pula yang menambahnya dengan keterangan yang
diriwayatkan dari Nabi Saw secara mutawatir. Sebagian ulama ada yang
menambahnya dengan kata-kata yang mengandung mu'jizat. Tetapi, pada
prinsipnya terdapat persamaan mengenai pengertian AJ-Qur'an, yaitu Kalamullah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Pengertian tersebut, sejalan. dengan
apa yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman. Menurutnya, AI- Qur'an adalah firman
Tuhan (Allah SWT) (1994:32). adalah firman Tuhan (Allah SWT) (1994:32). Kata
AI-Qur'an secara lughawi, merupakan bentuk kata yang muradif dengan kata Al-
Qira'ah, yaitu bentuk mashdar darifi 'if madhi 'qara 'a·, yang berarti bacaan. Arti
qara 'a lainnya ialah mcngumpulkan atau menghimpun, menghimpun huruf dan
kata-kata dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.
2. Menurut bahasa, hadits mempunyai beberapa arti, antara lain: jadid, Jawan qadim
(baru); qarib (dekat); dan khabar (warta). Hadits dalam arti khabar ini sering
dijadikan acuan dalam penyebutan hadits secara bahasa. Allah SWT berfirman:
"Maka hendaklah mereka mendatangkan suatu khabar yang seperhnyajika mereka
orang yang benar"(QS 52:34).
Dari ayat di atas, tampaklah bahwa AIJah pun memakai kata hadits dengan arti
khabar. Demikian juga RasuJullah pemah memakai kata hadits dengan arti khabar
yang datang dari beliau.
Menurut istilah ahli hadits, Hadits ialah: "Segala ucapan Nabi, segala perbuatan
beliau dan segala keadaan beliau". Selanjutnya, hadits menurut ahli ushul ialah:
"Selanjutnya, segala perbuatan dan segala taqrir Nabi, yang bersangkut paut dengan
hukum" (Hasbi Ash- Shiddieqy, 1980:23).
3. Ijtihad menurut bahasa ialah percurahan segenap kesanggupan untuk mendatangkan
sesuatu dari berbagai urusan atau perbuatan. Kata ijtihad berasal dari katajahada
yang artinya berusaha keras atau berusaha sekuat tenaga; kata ijtihad yang secara
harfiah mengandung arti yang sama, ini secara teknis ditetapkan bagi seorang ahh
hukum yang dengan kemampuan akalnya berusaha keras untuk menentukan
pendapat di lapangan hukum mengenai hal yang pelik dan meragukan.

4. Akhlak dapat diartikan sebagai suatu perbuatan ataupun tingkah laku. Jelaskan
Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral?
Jawab :
Kata akhlak merupakan bentuk jama` dari bahasa arab khuluqun yang memiliki
arti : sajiyyatun, tabi`tun, atau `adatun, yang artinya karakter, tabiat atau adat kebiasaan,
atau disebut juga etika. Akhlak juga sering disebut dengan moral, dimana ia merupakan
satu kali tindakan manusia yang diulang secara terus menerus, dan akhirnya menjadi
adat kebiasaan yang menyatu dalam diri perilakunya. Pengertian akhlak dalam
pengertinnya sangatlah luas tidak hanya sebatas pengertian sopan santun atau moral.
Meskipun dalam hal ini diantara pakar ada yang berpendapat bahwa dalam pengertan
antara kebiasaan dan moral, karena kebiasaan dapat didefenisikan sebagai adat istiadat
yang tidak merugikan, sebagai contoh, (kebiasaan minum teh pada pagi hari),
sedangkan moral adalah perlakuan terhadap orang lain.
Etika merupakan ilmu yang mengajarkan dan menuntun manusia kepada
tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku buruk sesuai dengan
ajaran Islam yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadis.
Sedangkan moral mengandung pengertian : baik, buruk, yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan lain sebagainya. Atau bisa juga berarti
akhlak, budi pekerti, atau susila. Sedangkan menurut Peospoprodjo, bahwa moral
adalah suatu kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu
benar atau salah, serta baik atau buruk. Moral juga dikatakan sebagai padanan dari
etika, yang berasal dari bahasa Yunani ethos yang juga bermakna hukum, adat istiadat,
kebiasaan, budi pekerti. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kata moral, etika,
sopan santun, budi pekerti, akhlak, adat istiadat, undang-undang hukum, serta norma,
semuanya itu mengandung makna atau pengertian, yang untuk tidak dikatakan sama
tidak mengandung perbedaan yang berarti.
Referensi

Ismail Syakban. ( 2019 ). “ Eksistensi Manusia Perspektif Pendidikan Islam “. JURNAL


KAJIAN DAN PENGEMBANGAN UMAT. Vol. 2 No. 1

Dudung Abdullah. ( 2017 ). “KONSEP MANUSIA DALAM AL-QUR’AN (Telaah Kritis


tentang Makna dan Eksistensi)”. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar. Vol. 6 / No. 2 / Desember.

R. ABUY SODIKIN. ( 2013 ). “MEMAHAMI SUMBER AJARAN ISLAM”. Al-Qalam. Vol.


20 No. 98-99.

Ahmad Sahnan. ( 2018 ). “Konsep Akhlak dalam Islam dan Kontribusinya Terhadap
Konseptualisasi Pendidikan Dasar Islam”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 2, no. 2.

Anda mungkin juga menyukai