Oleh
Muhammad Habib Fathuddin
Nim: 80100322239
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Mardan, M.Ag
Dr. Firdaus, M.Ag.
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketidakadilan di dalam masyarakat. Sebagaimana hal ini telah dijelaskan oleh Prof
Nasaruddin Umar 1
Sejak awal, Al-Qur’an sangat concern untuk
dasarnya cinta kasih (saint lover), kemudian menyeberang menjadi bahasa Arab
umm yang arti dasarnya ibu. Umm diartikan ibu karena ibu memiliki cinta kasih
imamah (konsep yang mengatur antara imam dan makmum serta pemimpin dan
rakyat). Keseluruhan makna dasar ini menghimpun suatu komunitas khusus yang
bernama ummah.
1
Nasaruddin Umar, Konsep Ummah Mereduksi Politik Identitas, diakses dari
https://tangselpos.id/detail/2811/konsep-ummah-mereduksi-politik-identitas, pada tanggal 6 Juni
2023
2
Kata ummah sebagai nama sebuah komunitas masyarakat pertama kali
masyarakat yang dihimpun oleh ikatan kasih sayang yang amat dalam dan luhur,
pemimpin berwibawa dan disegani, dengan makmun dan rakyat yang santun tapi
kritis, dan dengan system yang kepemimpinan yang ideal. Bangunan masyarakat
Jika kurang salah satu di antara lima komponen tersebut maka tidak bisa
disebut ummah. Jika suatu komunitas mengacu kepada sebuah asas yang lebih
Jika komunitas itu mengacu kepada suku disebut qabilah, atau komunitas
tanpa idealisme dan ideology disebut qaum. Jenis-jenis komunitas tersebut di atas
Bagi dunia Arab, konsep ummah betul-betul tampil sebagai the dream
society yang mengangkat martabat bangsa Arab, sebuah bangsa yang tidak pernah
3
Pembahasan tentang ummah merupakan pembahasan yang mendalam,
dalam hal ini sungguh sangat menarik apa yang ditulis oleh Rudi Sirojudin Abas2,
menyebutkan Jika dilihat dari asal kata ‘umat’ (ummah), maka yang tergambar
pasti akan merujuk pada suatu hal yang berhubungan dengan pemeluk atau
penganut suatu agama atau pengikut seorang nabi atau rasul. Sebagai contoh
akan disebut dengan umat Islam. Sementara, bagi orang atau sekelompok
masyarakat yang memeluk agama selain Islam akan disebut umat sesuai dengan
agama yang dianutnya. Misalnya, penganut agama Kristen akan disebut umat
Kristen (umat Nasrani). Pemeluk agama Hindu akan disebut sebagai umat Hindu.
Pemeluk agama Budha akan disebut sebagai umat Budha. Begitu pun bagi
pemeluk agama-agama yang lainnya akan disebut sebagai umat yang sesuai
sekelompok masyarakat (bangsa) sebagai pengikut para nabi dan rasul. Misalnya,
dengan umat Nabi Muhammad. Begitu pula bagi seseorang atau sekelompok
masyarakat yang mengikuti nabi dan rasul tertentu akan disebut umat sesuai
dengan nama nabi dan rasul yang diikutinya. Misalnya, umat Nabi Nuh, umat
Nabi Musa, umat Nabi Ibrahim, dan umat nabi-nabi yang lainnya. Namun,
penyebutan ‘umat’ itu tidak terpaku pada dua hal seperti yang telah disebutkan di
2
Rudi Sirojuddin Abas, Konsep Ummah dalam Al-Qur’an, diakses dari
https://jabar.nu.or.id/hikmah/konsep-ummah-dalam-al-qur-an-BiCdF, pada tanggal 6 Juni 2023
4
atas. Kata ‘umat’ dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 61 kali. Dari kesemuanya itu,
paling tidak ada beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan
dan penulis mendapati makna ummah ini berfokus pada pembahasan tentang usul
kata ummah ini disandingkan dengan konsep wasatiyyah, kata ummah juga
Pembahasan tentang ummat atau umat ini dipandang perlu untuk ditelaah,
dan kiranya pembahasan tentang ummah dalam al Quran ini bisa lebih fokus,
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Al Ummah
Term al-Ummah dibentuk dari kata asal yaitu alif dan mim dibaca umm,
yang berarti sesuatu yang menjadi tumpuan/acuan bagi yang lain. Dari dua huruf
asal ini, bisa terbentuk beraneka makna yang diyakini punya kedekatan makna
satu dengan yang lain, seperti asal (al-aṣl), tempat kembali (al-marja), kumpulan
terbentuk karena sesuatu hal (kullu jamāah yajmauhum amr mā). Perkumpulan itu
bisa terbentuk adakalanya disebabkan karena kesamaan agama, waktu, tempat dan
3
Abū al-Ḥusayn Aḥmad bin Fāris bin Zakariyā, Maqāyīs al-Lugah, juz I (t.t.: Ittiḥād al-
Kitāb al-„Arab, 2002), h. 55.
4
Al-Rāgib al-Aṣfihānī, Mu„jam Mufradāt Alfāẓ al-Qur'ān (Beirut: Dār al-Fikr, t.th.), h.
19
6
yang pada akhirnya muncul istilah ummah wahidah dan ummah wasat. Dua istilah
Dalam sejarah Islam, istilah ummah kali pertama dapat dijumpai pada
model dengan pasal yang berbeda, yaitu: dipakai untuk menyebut komunitas
seagama, dan dipakai untuk menyebut komunitas yang pluralistik yang terdiri atas
berbagai agama, ras, dan suku tetapi tergabung dalam satu-kesatuan sosial-politik.
dalam 24 surat. Dalam frekuensi sebanyak itu, ummah mengandung sejumlah arti,
waktu (time) atau jangka waktu (term), juga pemimpin atau sinonim dengan
imam.6
Disisi lain Kata ummah juga berasal dari kata “Amma Yaummu” yang
berarti jalan dan maksud. Dari asal kata ini dapat diketahui bahwa masyarakat
adalah kumpulan perorangan yang memiliki keyakinan dan tujuan yang sama.
Menghimpun diri secara harmonis dengan maksud dan tujuan bersama.7 Dari sini
kita melihat bahwa ummat itu adalah kumpulan masyarakat yang terhimpun yang
mempunyai maksud dan tujuan. Ummah bisa juga diartikan sebagai jamaah.
5
Wildan Fahrudin, “Pemikiran Buya Hamka Dalam Tafsir Al Azhar Tentang Ummah”,
Skripsi (Ponorogo: Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri, 2021), h.
24
6
Alfian Miftah Hasan, Wawasan Al-Qur`An Tentang Nasionalisme: Kajian Term Ummah
Dalam Konteks Keindonesiaan V No. 01, Mei 2019, h. 3
7
Ali Syariati, Sosiologi Islam (Jakarta, Ananda, 1982), h. 159
7
Berarti bahwa manusia dalam satu kelompok atau komunitas dalam satu tujuan
yang dihimpun oleh sesuatu, seperti agama yang sama, waktu atau kelompok yang
Bahkan al-Qur’an dan Hadits tidak membatasi pengertian umat hanya pada
kelompok manusia.
- Dari Al Qur’an
- Dari Hadits
“Semut yang berkeliaran, juga umat dari umat-umat Tuhan” (HR.
Muslim).9
Di dalam Ensiklopedia Al Quran, kemudian ditambahkan, bahwa satu
generasi yang memiliki seorang Nabi atau Rasul juga disebut dengan ummah. 10
Ibnu Manzhur al-Afriqiy, Lisan al- ‘Arab, Cet.I, Vol.II (Beirut: Dar Shadir, 1410 H), h.
8
28
9
Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol 2
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 185.
10
Asrar Mabrur Faza, “Al-Ummah Dan Al-Qawm Dalam Perspektif Al-Quran”, Jurnal
Ibn Abbas, h. 4
8
Dalam al Quran, kata al ummah disebutkan dalam berbagai bentuk, Kata
umat sendiri berasal dari bahasa Arab, ‘ummah’, yang diderivasi dari ‘umm.’ Kata
dasar ini berarti ‘menuju’, ajaran’, agama, kelompok, generasi’, atau juga dapat
bermakna ibu yang melahirkan secara langsung atau tidak langsung. Al-Farāhīdī
terhimpun semua yang datang setelahnya disebut sebagai umm”. ‘Umm’ juga
berarti induk dan asal, yakni segala sesuatu yang menjadi sebab dan sumber untuk
Maka ummah (umat) yaitu yang berasal, menginduk, menuju kepada asal dan
Kata ummah yang sering disebut al-Qur’an dan hadis nabi SAW sudah di
ruang lingkup yang berlapis Pertama, kata ummah bisa disamakan dengan
makhluk tuhan, sehingga burung pun disebut umat. Sebagaimana firman Allah
dalam QS Al An’am/6:38.
11
Ammar Fauzi, “Konsep Umat dalam al-Qur’an: Menggali Nilai-Nilai Apriori dan
Aposteriori Sosial”, Tanzil 1, no. 1, Oktober (2015): h. 79
9
Pembahasan tentang ummah lebih mudah untuk dipahami apabila
pembahasannya diambil dari segi bahasa, dan berikut etimologi dari kata ummah:
Ada beberapa lafal yang memiliki asal kata yang sama dengan al ummah,
diantaranya adalah:
a) Ummiy
Yang memiliki arti tidak bisa menulis dan tidak bisa membaca kitab,
ال ُ ِم ي ِ ي َن َر س ُ ا
وَل ِم نْ هُ ْم ي َ ت ْل ُو ع َ ل َ يْ ِه ْم آ ي َ ا ت ِ ِه ْ ث فِي َ َ ه ُ َو ال َّ ِذ ي ب َ ع
َاب َو ال ْ ِح كْ َم ة َ َو إ ِ ْن كَ ا ن ُوا ِم ْن ق َ بْ ُل ل َ ف ِ ي َ َو ي ُزَ كِ ي ِه ْم َو ي ُع َ ل ِ ُم هُ مُ الْ ِك ت
ض ََل ٍل ُم ب ِ ي ٍن
َ
Terjemahannya:
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As
Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata”.
Didalam ayat ini, yang dimaksud dengan Al Ummiyyun adalah bangsa arab
b) Imaam
Imaam artinya Yang diikuti, baik yang diikuti itu manusia dengan
perkataannya atau dengan perilakunya atau dalam bentuk buku atau yang lainnya,
baik yang hak atau yang bathil. Sebagaimana dalam QS Al Baqarah/2: 124.
c) Al amm
Al Amm bermakna tujuan dan mengarah kepada tujuan, sebagaimana
dalam QS Al Maidah/5: 2.
Terjemahannya:
“Dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya”
satu
maksud dan pengertian yang berbeda. Kata ummah secara umum Disebutkan 64
ـك َو ِم ۡن ذ ُ ِريَّتِنَا ٓ ا ُ َّمةا ُّم ۡس ِل َمةا لَّ َك َوا َ ِرنَا َمنَا ِس َكنَا َ ََربَّنَا َوا ۡج َع ۡلنَا ُم ۡس ِل َم ۡي ِن ل
١٢٨ الر ِح ۡي ُم َّ اب َ علَ ۡينَا ۚؕ اِنَّ َك ا َ ۡن
ُ ت الت َّ َّو َ َوت ُ ۡب
Terjemahan:
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu,
dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan (ibadah) haji kami, dan
terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat,
Maha Penyayang”.
11
Dengan format jamak ada 12 tempat, seperti pada QS Al An’am/6: 42.
ك ف َ أ َ َخ ذ ْ ن َا ه ُ ْم ب ِ الْ ب َ أ ْسَ ا ِء َو ال ض ََّّر ا ِء
َ َِو ل َ ق َ د ْ أ َ ْر سَ لْ ن َا إ ِ ل َ ٰى أ ُ َم ٍم ِم ْن ق َ ب ْ ل
ض َّر ع ُ و َن َ َ ل َ ع َ ل َّ ُه ْم ي َ ت
Terjemahan
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat
yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)
kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah)
dengan tunduk merendahkan diri.”
73.
12
َّ ال ُ ِم
ي ال َّ ِذ ي ي َ ِج د ُو ن َ ه ُ َم كْ ت ُو ب ا ا ْ ي َّ ال َّ ِذ ي َن ي َ ت َّب ِ ع ُو َن
َّ ِ الر س ُ و َل ال ن َّ ب
اْل نْ ِج ي ِل ِ ْ ِع نْ د َه ُ ْم ف ِ ي ال ت َّ ْو َر ا ة ِ َو
Terjemahannya:
“Yaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,”
Pertama: perkumpulan manusia, dan ini yang paling banyak dalam al Quran,
ِ َ إ ِ ن َّ ا َو َج د ْ ن َا آ ب َ ا َء ن َا ع َ ل َ ٰى أ ُ َّم ٍة َو إ ِ ن َّ ا عَ ل َ ٰى آث
ار ِه ْم ُم ْه ت َد ُو َن
Terjemahannya:
"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama,
dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan
(mengikuti) jejak mereka".
Yaitu (kami) berada diatas (jalan nenek moyang), dan kami mengikuti
13
Yaitu nabi Ibrahim menjadi teladan untuk manusia, mereka mencari jalan
Terjemahannya:
“Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan
memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi
itu, maka utuslah aku (kepadanya)".
Yaitu setelah beberapa waktu, atau dalam ayat yang lain dimaknai
Kelima: ciptaan secara umum, baik seperti manusia atau yang lainnya, seperti
ٌ ح يْ ِه إ ِ ََّل أ ُ َم م
َ ط ي ُر ب ِ َج ن َا ِ ال َ ْر
ِ َ ض َو ََل طَ ا ئ ِ ٍر ي ْ َو َم ا ِم ْن د َا ب َّ ٍة ف ِ ي
ي ٍء ۚ ث ُمَّ إ ِ ل َ ٰى َر ب ِ ِه ْمْ َأ َ ْم ث َا ل ُك ُ ْم ۚ َم ا ف َ َّر طْ ن َا ف ِ ي الْ ِك ت َا بِ ِم ْن ش
ي ُ ْح ش َُر و َن
Terjemahannya:
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti
kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian
kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
dalam kitabnya Lisan al-‘Arab bahwa Sya’b diartikan kabilah yang besar. Berarti
kabilah yang besar dapat kita artikan berbangsa-bangsa. Sebab masyarakat yang
ada pada suatu bangsa tentunya terdiri dari kelompok masyarakat yang besar.
َو أ ُنْ ث َ ٰى َو َج ع َ لْ ن َا ك ُ ْم ش ُ ع ُو ب ا ا ُ َّ ي َ ا أ َي ُّ َه ا ال ن
اس إ ِ ن َّ ا َخ ل َ ق ْ ن َا ك ُ ْم ِم ْن ذ َكَ ٍر
ٌَّللاَّ ِ أ َت ْق َ ا ك ُ ْم ۚ إ ِ َّن َّللاَّ َ عَ لِ ي م َ ار ف ُوا ۚ إ ِ َّن أ َكْ َر َم ك ُ ْم ِع نْ د َ َ َو ق َ ب َ ا ئ ِ َل لِ ت َع
َخ ب ِ ي ٌر
Terjemahan
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
15
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”.
Dalam ayat di atas bahwa syu’ub jamak dari kata sya’b. Kata ini
diterjemahkan suku yang merujuk kepada kakek. Sehingga Sya’b bisa dimaknai
terdapat pada ayat tersebut berarti bangsa, sedangkan qabail lebih khusus lagi dari
syu’ub, yaitu suku-suku. Bangsa dan suku termasuk berada dalam masyarakat,
2) Qawm
Qawm salah satu term yang digunakan oleh al-Qur’an untuk menunjuk
kelompok atau komunitas yang lebih kecil dan spesifik. Kata qawm disebutkan
Qawm merupakan bentuk mufrat yang artinya berdiri atau lawan duduk.
Berarti bahwa qawm adalah merupakan golongan dari laki-laki yang berdiri dari
QS Al-Hujurat/49: 11.
12
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayah al-Tarbawiy) (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2010), h. 236.
13
Munzir Hitami, Revolusi Sejarah Manusia Peran Rasul Sebagai Agen Perubahan
(Yogyakarta, LKis, 2009), h. 45.
16
Terjemahan:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
Pada ayat tersebut kata qawm dihubungkan dengan kelompok orang-orang
yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Ini menunjukkan bahwa kata
etika. Antara satu dan lainnya tidak boleh saling mengejek, memanggil dengan
sebutan (gelar) yang buruk. Selanjutnya dalam surat al-Hujurat ayat 12 etika
ayat sepuluh surat al-Hujurat tersebut telah diletakkan dasar untuk membangun
masyarakat tersebut yaitu rasa persaudaraan (ukhuwah). Dengan dasar ini jika
sebaik-baiknya.14
3) Qabilah
14
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan…, h. 238-239.
17
ذ َكَ ٍر َو أ ُنْ ث َ ٰى َو َج ع َ لْ ن َا ك ُ ْم ش ُ ع ُو ب ا ا َخ ل َ ق ْ ن َا ك ُ ْم ِم ْن ُ َّ ي َ ا أ َي ُّ َه ا ال ن
اس إ ِ ن َّ ا
ٌِع نْ د َ َّللاَّ ِ أ َت ْق َ ا ك ُ ْم ۚ إ ِ َّن َّللاَّ َ عَ لِ ي م ۚ إ ِ َّن أ َكْ َر َم ك ُ ْم ار ف ُوا َ َ َو ق َ ب َ ا ئ ِ َل لِ ت َع
َخ ب ِ ي ٌر
Terjemahannya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
dia telah menciptakan mereka dari satu jiwa, dan darinya Dia menciptakan
pasangannya, yaitu Adam dan Hawa. Dan selanjutnya Dia menjadikan mereka
bagian dari suku-suku.16 Bahwa qabilah ini merupakan suatu kelompok yang ada
dari pada suku itu sendiri. Dalam Tafsir al-Maraghi bahwa qabilah lebih kecil lagi
dari Sya’b. Seperti kabilah Bakar yang merupakan bagian dari Rabi’ah, dan
tertentu. Qarn merupakan komunitas dengan ikatan masa tertentu, dan qaryah
15
Abdullah bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid IX (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’I,
2008), h. 104.
16
Ibnu Manzhur, Lisan al- ‘Arab, h. 541.
17
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Cet. I (Semarang: Tohaputra, 1989),
hlm. 237
18
merupakan komunitas dengan ikatan tempat tertentu. Semuanya dapat dicakup
oleh term Sya’b. Meskipun term yang terakhir ini mengalami perkembangan
makna dari waktu ke waktu. 18 Qabilah jamaknya Qabail lebih khusus lagi dari
dalam masyarakat, atau sebagai unsur dari masyarakat. 19 Dari sini kita melihat
bahwa Qabilah diartikan suku, yang mana bahwa suku ini merupakan bagian dari
masyarakat yang ada dilingkungan sekitar kita. Qabilah berarti suku yang
merujuk kepada satu kakek. 20 Ini juga memberikan penjelasan kepada kita bahwa
Qabilah ini berarti suku. Suku tersebut masih tergolong satu keturunan yang
sama, yang diikat dengan satu keturunan. Dari beberapa konsep di atas, sudah
begitu jelas bahwa Qabilah itu merupakan suku-suku yang diikat dengan kakek
dan nenek moyang. Seperti halnya kita yang berada di Indonesia, terdiri dari
berbagai banyak suku. Dengan berbagai suku tersebut kemudian diikat lagi
dengan Sya’b (bangsa). Dengan adanya Sya’b ini maka kesatuan dan kesatuan
antara manusia. Oleh karena itu, dilarang mengganggu jiwa dan harta, kehormatan
manusia tanpa adanya landasan hukum yang sah, barang siapa yang
18
Munzir Hitami, Revolusi Sejarah Manusia…, h. 45.
19
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan…, h. 236.
20
Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah Pesan..., h. 261.
19
pertanggungjawabannya. Tawanan perang sekalipun, harus diperlakukan sebagai
Setelah melihat dari berbagai versi makna yang sudah dijelaskan pada
pembahasan bahasa dan tafsirnya, maka kata umat atau ummah ini mencakup
seluruh aspek penamaan sesuai dengan kata yang dimulai atau diakhiri.
dan sebagainya, maka ikatan itu telah menjadikan mereka satu umat.
sekian banyak sifat terpuji dalam dirinya, disebut oleh Al-Quran sebagai
"umat" dalam surah Al- Nahl ayat 120, dari sini beliau kemudian
dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
َ َ َ ََ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َ : ُ َ َ َ ْ َ َّ َ َّ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َّ ُ ُّ ُ
َمن أطاع ِ يت دخ َل: اّلل و َمن يأ َب ؟ قا َل
ِ قالوا يا رسول، كل أم ِ يت يدخ لون ال َجنة َ ِإّل من أ َب
َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ْ
)اب فق د أ َب (رواه البخاري الجن ة ومن عص ِ ي
Artinya:
"Semua umatku masuk surga, kecuali yang enggan. “Beliau ditanyai,
"Siapa yang enggan itu?" Dijawabnya, “Siapa yang taat kepadaku dia
akan masuk surga, dan yang durhaka maka ia telah enggan".
Syahrial Dedi, “Perluasan Teori Maqashid Al-Syari’ah: Kaji Ulang Wacana Hifdz Al-
21
Ada yang merujuk ke riwayat yang dinisbahkan kepada Nabi, sebagaimana dalam
Artinya:
“Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh
sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya
memberi syafa’at (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafa’at (do’a
mereka) akan diperkenankan.
Ada juga yang mengatakan bahwa, angka empat puluh sudah bisa disebut
umat. Namun penulis berpendapat bahwa satu orang pun sudah bisa disebut
ummah, sebagaimana yang sudah dijelaskan pada gelar yang disandang nabi
mengandung arti gerak dinamis, arah, waktu, jalan yang jelas, serta gaya dan cara
hidup. Untuk menuju pada satu arah, harus jelas jalannya, serta harus bergerak
maju dengan gaya dan cara tertentu, dan pada saat yang sama membutuhkan
ummah untuk arti waktu. Sedangkan surat Al-Zukhruf ayat 22 untuk arti jalan,
21
Ad-Damighani 22 menyebutkan sembilan arti untuk kata ummah, yaitu,
kelompok, agama (tauhid), waktu yang panjang, kaum, pemimpin, generasi lalu,
umat Islam, orang-orang kafir, dan manusia seluruhnya. Benang merah yang
luwes, dan lentur kata ini, sehingga dapat mencakup aneka makna, dan
pengikut Nabi Muhammad Saw. (umat Islam)", sebagai isyarat bahwa ummat
mereka, selama masih pada arah yang sama, yaitu Allah Swt. dalam QS Al
Anbiya/21: 92.
semacam nation atau qabilah (suku). Pakar ini mendefinisikan kata ummah -
22
Al Husain Muhammad Ad-Damighani, Al Wujuuh Wa An Nahdair Li Alfadh Kitabillah
Al Aziz, )Darul Kutub Al Ilmiyah. Beirut: Lebanon), h. 100
23
Ali Syariati, Al Ummah Wal Imamah, (Daarul Amiir Li Ats Tsaqafah Wa Al Uluum.
Najaf: Iraq, t.th), h. 49
22
Selain itu, kaitan ummah denga napa yang ada dalam surah al Baqarah
َ َِو كَ ذٰ َ ل
ِ َّ ك َج ع َ لْ ن َا ك ُ ْم أ ُ َّم ة ا َو سَ طا ا لِ ت َك ُ و ن ُوا ش ُ َه د َا َء عَ ل َ ى ال ن
اس َو ي َ ك ُ و َن
ۗ الر س ُ و ُل ع َ ل َ يْ ك ُ ْم شَ ِه ي د اا َّ
Terjemahan:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Mulanya, kata wasath berarti segala yang baik sesuai dengan obyeknya.
Sesuatu yang baik berada pada posisi di antara dua ekstrem. Keberanian adalah
kedurhakaan karena dorongan nafsu yang menggebu. Dari sini, kata wasath
(wasit) dan berada pada posisi tengah agar berlaku adil. Dari sini, lahirlah
makna ketiga wasath, yaitu adil. Ummatan wasatha adalah umat moderat, yang
posisinya berada di tengah, agar dilihat oleh semua pihak, dan dari segenap
penjuru.
menjadi syuhada (saksi), sekaligus menjadi teladan dan patron bagi yang lain, dan
pada saat yang sama mereka menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai patron
23
Keberadaan umat Islam dalam posisi tengah menyebabkan mereka tidak
Posisi tengah menjadikan mereka mampu memadukan aspek ruhani dan jasmani,
berinteraksi, berdialog, dan terbuka dengan semua pihak (agama, budaya, dan
peradaban), karena mereka tidak dapat menjadi saksi maupun berlaku adil jika
mereka tertutup atau menutup diri dari lingkungan dan perkembangan global.24
sebagai ummah dalam al Quran, sehingga hal ini menjadi keistimewaan Nabi
Ibrahim Alaihissalam.
sebagai ummah. Hal ini senada dengan nabi Ibrahim Alaihissalam. Nabi Ibrahim
adalah pembawa risalah katauhidan secara utuh, dan menjadi manusia yang
“khusyu’ dan taat, serta Hanif artinya “yang menjauh dari kesyirikan dan
Sufyan Ats Tsauri mengatakan, dari Salamah bin Kahil, dari Muslim al
Ummah adalah seorang yang mengajarkan kebaikan, dan Qanit itu adalah seorang
Maka dalam hal ini, nabi Ibrahim Alaihissalam adalah pembawa akidah
ketauhidan dan menjadi bapaknya para pejuang kemurnian akidah tauhid. Nabi
Ibrahim juga menjadi seorang nabi yang mengajarkan kebaikan, dan kebaikan
mentauhidkan-Nya.
Hal inilah yang membuat Nabi Ibrahim diistimewakan oleh Allah dalam
Al Quran, karena jasa Nabi Ibrahim dalam menyebarkan tauhid disaat Nabi
25
Abi al-Fadai al-Hafidz ibn Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir al-Quran al-Adzim, Jilid 4
(Riyadh: Daar At Tayyibah, 1999), h. 611
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ibrani, dan kemudian Bahasa arab menyebutkan kata dasar ummah adalah
serapan dari kata dari pada kata umm yang artinya sama dengan arti
2. Kata al ummah atau dalam Bahasa Indonesia menjadi umat, berpusat pada
Baik itu dalam al quran maupun dalam hadits, dan kata lain dalam al quran
yang memiliki kesamaan makna dan tujuan seperi sya’b (bangsa), qabilah
(suku), dan qawm (rakyat). Ummah juga dapat bermakna waktu, pola atau
3. Ruang lingkup dari kata ummah atau umat ini berpusat pada cakupan
26
B. Rekomendasi
satu orang, maka kepribadian Nabi Ibrahim layak dan pantas untuk
dijadikan panutan
2. Sebagaimana asal kata ummah ini bermula dari kata kasih sayang dan
lembut dan penuh kasih sayang. Tegas untuk kebenaran dan lembut untuk
kemanusiaan
membentuk kinerja sendiri tanpa dipimpin oleh siapa pun. Hal ini
27
DAFTAR PUSTAKA
al-Afriqiy, Ibnu Manzhur, Lisan al- ‘Arab, Cet.I, Vol.2 . Beirut: Dar
Shadir, 1410.
al-Aṣfihānī, Al-Rāgib, Mu„ja m Mu fradāt Alfāẓ al -Qur'ān. Beirut: Dār
al-Fikr, t.th.
Ad-Damighani, Al Hu sain Muhammad, Al Wu juuh Wa An Nahdair Li
Alfadh Kitabillah Al Aziz, Daru l Ku tub Al Ilmiyah. Beirut:
Lebanon
Dedi, Syahrial, “ Perluasan Teori Maqashid Al -Syari’ah: Kaji Ulang
Wacana Hifdz Al -‘Ummah A. Dju zuli ”. Al Istinbath : Jurnal
Hukum Islam 1, no.1 (2016), h.57
ad-Dimasyqi, Abi al-Fadai al-Hafidz ibn Katsir , Tafsir al-Quran al-
Adzim, Jilid 4. Riyadh: Daar At Tayyibah, 1999.
Fahru din, Wildan, “Pemikiran Buya Hamka Dalam Tafsir Al Azhar
Tentang Ummah” . Skripsi. Ponorogo: Fakultas Ushulu din, Adab,
dan Dak wah Institut Agama Islam Negeri , 2021.
Fauzi, Ammar, “ Konsep Umat dalam al -Qur ’an: Menggali Nilai -Nilai
Apriori dan Aposteriori Sosial”. Tanzil I, no.1, Oktober 2015, h.
79.
Faza, Asrar Mabrur, Al-Ummah Dan Al -Qawm Dalam Perspektif Al -
Quran, Jurnal Ibn Abbas, t.th.
Hasan, Alfian Miftah, “ Wawasan Al-Quran Tentang Nasionalisme:
Kajian Term Ummah Dalam Kontek s Keindon esiaan” , 5, no. 01,
Mei (2019), h. 3.
Hitami, Munzir, Revolusi Sejarah Manusia Peran Rasul Sebaga i Agen
Perubahan. Yogyakarta, LKis, 2009 .
Al-Maraghi, Ahmad Mu sthafa, Tafsir Al-Maraghi, Cet. I. Semarang:
Tohaputra, 1989.
Muhammad, Abdullah bin, Tafsir Ibnu Katsir , Jilid IX. Jakarta: Pustaka
Imam Syafi’i, 2008
Nata, Abuddin, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayah al-
Tarbawiy) . Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010 .
28
Shiha b, M Quraish, Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Qur’an, Vol 3 . Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Shihab, M. Quraish, Wa wasan Al-Quran: Tafsir Maudhu'i atas
Pelbagai Persoalan Umat. Diak ses dari
https://luk.staff.ugm.ac.id/k mi/islam/Quraish/Wawasan/Umat.ht
ml. Pada tanggal 7 Ju ni 2023
Syariati, Ali, Al Ummah Wa l Imamah, Daarul Amiir Li Ats Tsaqafah
Wa Al Uluum. Naja f: Iraq
Zakariyā , Aḥmad bin Fāris bin, Abū al-Ḥu sayn, Maqāyīs al-Lugah, juz
I, t.t.: Ittiḥād al -Kitāb al-Arab, 2002.
29