Ira Ardiana
2104026058@student.walisongo.ac.id
Aulia Rochmah
2104026079@student.walisongo.ac.id
Sahid Abde Muhammad
2104026169@student.walisongo.ac.id
Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Abstrak
Pendahuluan
Dewasa ini, kata ummah mestinya sudah bukan lagi kata yang asing. Karena pada
dasarnya, kata tersebut sudah ada sejak belum berkembangnya islam. Dimana kata
ummah dapat diartikan sebagai golongan atau bangsa manusia. Hal ini
sebagaimana termuat dalam Ensiklopedia Al-Qur’an; Kajian Kosakata dengan
Quraish Shihab sebagai pemimpin redaksi. Disana disebutkan bahwa kata ummah
dalam Al-Qur’an yang penggunaanya secara khusus ditujukan kepada manusia
mengandung beberapa pengertian.1 Dari pengertian tersebut tentunya kita juga
harus memahami makna daripada kata ummah tersebut. Untuk dapat
1
Lihat Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an; Kajian Kosakata, H.1035
memahaminya, salah satu cara yang dapat ditempuh yakni dengan menggunakan
semantik. Untuk mengetahinya, berikut merupakan penjelasan untuk mengungkap
makna dari kata ummah dalam Al-Qur’an.
a. Makna Dasar
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “umat” sebagai 1. Para
penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama; penganut nabi. 2. Makhluk
manusia. Quraish Shihab menyebutkan bahwa kata ummah ini berasal
dari kata amma-yaummu yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani.
Dari akar yang sama, lahir antara lain kata um yang berarti “ibu” dan imam
yang maknanya “pemimpin”; karena keduanya menjadi teladan, tumpuan
pandangan, dan harapan anggota masyarakat. 3 Sehingga dari makna
keduanya dapat kita tarik arti daripada ummah sendiri ialah penganut
suatu agama yang meneladani atau mencontoh pemimpinnya.
b. Makna Relasional
2
Lihat Muhammad Fuad ‘Abd Al-Baqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfazh Al-Qur’an Al-Karim H. 80
3
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung:
Mizan, 1996), 325
Makna relasional merupakan sebuah makna yang baru yang diberikan
tergantung penempatan kata dalam sebuah kalimat. Jika menggunakan
analisis sintagmatik, makna relasioanal ini memungkinkan adanya makna
konotasi jika disandingkan dengan kata lainnya. Misalnya dalam kata
ummah seperti yang telah kita ketahui, makna dasar dari ummah sendiri
ialah pengikut/penganut. Jika kata ummah tersebut disandingkan dengan
kata lain, seperti ummatan wasathân maka maknanya bukan lagi hanya
sekedar umat/pengikut/penganut melainkan umat yang berada di tengah-
tengah. Artinya, umat yang tidak condong pada salah satu diantara umat
yang terlalu fanatik atau umat yang terlalu santai. Contoh lainnya ialah
kata ummatan wâhidah.
Penutup
Kata ummah dalam al-qur’an sangat banyak dengan ragam makna,
tergantung dengan kata yang mendampinginya. Terdapat 64 kata dengan makna
yang bervariasi. Dalam bentuk tunggal terulang sebanyak 51 kali, sedangkan
dalam bentuk jama’ terulang sebanyak 13 kali. Kata ummah tidak hanya
bermakna umat, tetapi juga bermakna imam, agama, golongan, waktu.
Daftar Pustaka
Abd Rahman, Zayad. (2015), Konsep Ummah dalam Al-Qur’an (Sebuah Upaya
Melerai Miskonsepsi Negara-Bangsa), Religi: Jurnal Studi Islam, Vol. 6,
No. 1, 1-18.
Fuad ‘Abd Al-Baqi, Muhammad. Mu’jam Al- Mufahras li Alfazh Al-Qur’an Al-
Karim
Habibi Ritonga, Anas. (2020), Konsep Umat dalam Al-Qur’an (Perspektif
Pengambangan Masyarakat), Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan
Masyarakat, Vol. 3, No. 1, 103-116.
Jahidin, (2018). Konsep Ummah dalam Al-Qur’an Telaah Pemikiran Quraish
Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, Skripsi: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Nasution, Sahkholid. (2018) Makna Kata Ummah dalam Al-Qur’an (Kajian
Semantik-Sintaksis), ITTIHAD: Jurnal Pendidikan, Vol. II, No. 2, 117-230.
Shihab, M. Quraish. (1996), Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Wahyudin, (2018). Nilai-nilai yang Membentuk Ummatan Wâhidah dalam
Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir al-Manâr dan Tafsir al-
Azhar), Tesis: Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.