Anda di halaman 1dari 5

SEMANTIK AYAT TENTANG UMMAH

Ira Ardiana
2104026058@student.walisongo.ac.id
Aulia Rochmah
2104026079@student.walisongo.ac.id
Sahid Abde Muhammad
2104026169@student.walisongo.ac.id
Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Abstrak

Term Ummah dalam alqur’an dengan segala derivasinya ditemukan


sebanyak 64 kali. Term Ummah tersebut juga dimaknai dengan ragam makna,
dari makna dasar, makna relasional, makna sinkronik dan diakronik. Dengan
demikian, penulis menyikap makna term Ummah dalam prespektif semantik.
Dengan hasil semantik term Ummah bukan hanya bermakna umat, melainkan
berbagai makna lainnya.

Kata Kunci: Ummah, Makna Dan Semantik.

Pendahuluan
Dewasa ini, kata ummah mestinya sudah bukan lagi kata yang asing. Karena pada
dasarnya, kata tersebut sudah ada sejak belum berkembangnya islam. Dimana kata
ummah dapat diartikan sebagai golongan atau bangsa manusia. Hal ini
sebagaimana termuat dalam Ensiklopedia Al-Qur’an; Kajian Kosakata dengan
Quraish Shihab sebagai pemimpin redaksi. Disana disebutkan bahwa kata ummah
dalam Al-Qur’an yang penggunaanya secara khusus ditujukan kepada manusia
mengandung beberapa pengertian.1 Dari pengertian tersebut tentunya kita juga
harus memahami makna daripada kata ummah tersebut. Untuk dapat

1
Lihat Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an; Kajian Kosakata, H.1035
memahaminya, salah satu cara yang dapat ditempuh yakni dengan menggunakan
semantik. Untuk mengetahinya, berikut merupakan penjelasan untuk mengungkap
makna dari kata ummah dalam Al-Qur’an.

Kata Ummah Dan Maknanya


Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kata ummah. Kata tersebut terulang
dalam Al-Qur’an sebanyak 64 kali. 2 Dimana kata tunggalnya yaitu kata ‫ة‬55‫ام‬
terulang sebanyak 51 kali yakni pada Q.S Al-Baqarah ayat 128, 134, 141, 143,
213. Q.S. Ali imran : 104, 110, 113. Q.S An-Nisa : 41, Q.S. Al-Maidah : 48, 66.
Q.S Al-An’am : 108, Q.S. Al-A’raf : 34, 38, 159, 164, 181. Q.S. Yunus : 19, 48,
49. Q.S Hud : 8, 118. Q.S Yusuf : 45, Q.S. Ar-Ra’d : 30, Q.S Al-Hijr : 5, Q.S. An-
Nahl : 36, 48, 49, 92, 93, 120. Q.S. Al-Anbiya : 92, Q.S. Al-Hajj: 34, 67. Q.S. Al-
Mu’minun: 43, 44, 52. Q.S. An-Naml: 83, Q.S Al-Qasas: 23, 75. Q.S. Fathir : 24,
Q.S. Ghafir: 5, Q.S. Asy-Syura: 8, Q.S. Az-Zukhruf: 22, 23, 33. Q.S. Al-Jasiyah:
28, 28. Q.S. Al-Anbiya: 92, dan pada Q.S. Al-Mu’minun : 52.

a. Makna Dasar
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “umat” sebagai 1. Para
penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama; penganut nabi. 2. Makhluk
manusia. Quraish Shihab menyebutkan bahwa kata ummah ini berasal
dari kata amma-yaummu yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani.
Dari akar yang sama, lahir antara lain kata um yang berarti “ibu” dan imam
yang maknanya “pemimpin”; karena keduanya menjadi teladan, tumpuan
pandangan, dan harapan anggota masyarakat. 3 Sehingga dari makna
keduanya dapat kita tarik arti daripada ummah sendiri ialah penganut
suatu agama yang meneladani atau mencontoh pemimpinnya.

b. Makna Relasional

2
Lihat Muhammad Fuad ‘Abd Al-Baqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfazh Al-Qur’an Al-Karim H. 80
3
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung:
Mizan, 1996), 325
Makna relasional merupakan sebuah makna yang baru yang diberikan
tergantung penempatan kata dalam sebuah kalimat. Jika menggunakan
analisis sintagmatik, makna relasioanal ini memungkinkan adanya makna
konotasi jika disandingkan dengan kata lainnya. Misalnya dalam kata
ummah seperti yang telah kita ketahui, makna dasar dari ummah sendiri
ialah pengikut/penganut. Jika kata ummah tersebut disandingkan dengan
kata lain, seperti ummatan wasathân maka maknanya bukan lagi hanya
sekedar umat/pengikut/penganut melainkan umat yang berada di tengah-
tengah. Artinya, umat yang tidak condong pada salah satu diantara umat
yang terlalu fanatik atau umat yang terlalu santai. Contoh lainnya ialah
kata ummatan wâhidah.

c. Makna Sinkronik dan Diakronik


Makna sinkronik merupakan makna yang statis dimana tidak adanya
perubahan atau tidak dimakan masa. Sedangkan utuk makna diakronik dapat
berkembang dan berubah. Untuk makna diakronik kata ummah sendiri, jika
melihat dari masa pra qur’anik, kata tersebut dimaknai secara umum, yakni
seluruh golongan atau bangsa manusia seperti dalam Q.S. Al-Baqarah: 213. Lalu
pada masa qur’anik, kata tersebut dimaknai sebagai agama (tauhid) yang
menyatakan bahwa agama tauhid ditujukan untuk seluruh umat manusia seperti
dalam Q.S Al-Anbiya: 92. Selanjutnya, untuk masa pasca qur’anik kata ummah
bisa dimaknai sebagai suatu golongan maupun penganut agama tertentu, seperti
umat Islam, umat Yahudi, umat Nasrani. Misalnya dalam Q.S. Hud: 48.

Contoh Semantik Kata Ummah Dalam Al-Qur’an


Dari beberapa kata ummah dalam al-qur’an yang telah penulis paparkan
diatas, maka dapat diambil contoh pemaknaan kata ummah sebagai berikut.
Apabila terdapat kata ummah setelahnya terdapat kata ‫ات‬55‫( قانت‬qanitat),
maka kata ummah disini dapat bermakna ‘imam’.
) ۱۲ : )۱۶( ‫ان إبراهيم كان امة قانتا هلل حنيفا… ( النحل‬
“sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dijadikan teladan lagi
patuh kepada Allah dan hanif… (QS. Al-Nahl/16 : 120).
Di lain surat juga terdapat kata ummah yang bersambung dengan dhamir
kum menjadi ummatukum, maka kata ummah tersebut bermakna ‘agama’.
) ۹۲ : ۲۱ /‫ (األنبياء‬... ‫إن هذه أمتكم أمة واحدة‬
“sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu” (QS. Al-Anbiyya’/21: 92).

Penutup
Kata ummah dalam al-qur’an sangat banyak dengan ragam makna,
tergantung dengan kata yang mendampinginya. Terdapat 64 kata dengan makna
yang bervariasi. Dalam bentuk tunggal terulang sebanyak 51 kali, sedangkan
dalam bentuk jama’ terulang sebanyak 13 kali. Kata ummah tidak hanya
bermakna umat, tetapi juga bermakna imam, agama, golongan, waktu.

Daftar Pustaka
Abd Rahman, Zayad. (2015), Konsep Ummah dalam Al-Qur’an (Sebuah Upaya
Melerai Miskonsepsi Negara-Bangsa), Religi: Jurnal Studi Islam, Vol. 6,
No. 1, 1-18.
Fuad ‘Abd Al-Baqi, Muhammad. Mu’jam Al- Mufahras li Alfazh Al-Qur’an Al-
Karim
Habibi Ritonga, Anas. (2020), Konsep Umat dalam Al-Qur’an (Perspektif
Pengambangan Masyarakat), Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan
Masyarakat, Vol. 3, No. 1, 103-116.
Jahidin, (2018). Konsep Ummah dalam Al-Qur’an Telaah Pemikiran Quraish
Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, Skripsi: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Nasution, Sahkholid. (2018) Makna Kata Ummah dalam Al-Qur’an (Kajian
Semantik-Sintaksis), ITTIHAD: Jurnal Pendidikan, Vol. II, No. 2, 117-230.
Shihab, M. Quraish. (1996), Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Wahyudin, (2018). Nilai-nilai yang Membentuk Ummatan Wâhidah dalam
Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir al-Manâr dan Tafsir al-
Azhar), Tesis: Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai