PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
INDUSTRI PUPUK
OLEH :
KELOMPOK 7
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Pemakaian Sumber Daya Alam pada Industri Pupuk..................................................3
2.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pada Industri Pupuk.............................................. 3
2.2.1 Gas Alam......................................... Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.
2.2.2 Air...................................................Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.
2.2.3 Udara.............................................. Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.
2.3 Efek dari Indutri Pupuk terhadap Lingkungan............................................................ 4
2.4 Contoh Kasus Penerapan Teknologi Agar Suatu Aktifitas yang Merusak SDA /
Lingkungan dapat Dihindari.................................................................................................. 5
2.5 Cara Pemanfaatan Sumber Daya Alam....................................................................... 6
2.6 Aktivitas Industri Yang Menyebabkan Perubahan Terhadap Sumber Daya Alam.......10
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini pupuk yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
tanah umumnya masih terfokus pada pengggunaan pupuk anorganik dengan dosis
tinggi. Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dapat menyebabkan
kerusakan tanah dan lingkungan. Untuk mencegah kerusakan tanah dan lingkungan
tersebut dapat menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik selain dapat
memperbaiki unsur hara dalam tanah juga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,dan
biologi tanah. Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan oleh para petani adalah
pupuk organik cair.
Pupuk organik cair adalah larutan yang berisi berbagai zat yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair dapat berasal dari sisa limbah dapur,
limbah kotoran, dan limbah sampah dedaunan. Pupuk organik cair mengandung unsur
hara, fosfor, nitrogen, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat
memperbaiki unsur hara dalam tanah.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya alam yang sering di ambil dalam industri pupuk meliputi Gas
Alam (karbondioksida dan amonia), Air, dan Udara.
3
c) Sebagai komoditas energi untuk ekspor
Di Indonesia, pemanfaatan gas bumi selama ini sebagian besar untuk energi
yang berorientasi ekspor, yaitu diekspor dalam bentuk Liquefied Natural Gas
(LNG).
2.2.2 Air
Air yang bisa kita ketahui sangat banyak manfaat dan kegunaanya, contoh
yang paling sederhana saja adalah tubuh kita, setiap hari segala aktifitas kita tidak
lepas dari yang namanya air, seperti minum, mandi, masak, dsb. Ternyata
pemanfaatan air sangat luas dan tidak menyangkut kebutuhan pokok manusia saja,
khususnya di dunia Industri.
2.2.3 Udara
Udara merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup. Tanpa adanya udara, makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup lama,
bahkan hanya beberapa menit saja. Hal ini karena udara yang ada di bumi ini
mengandung banyak gas-gas yang dibutuhkan, terutama untuk kepentingan bernafas,
yakni gas oksigen. Oleh karena oksigen ini sangat dibutuhkan untuk bernafas, maka
dari itulah udara ini dianggap sebagai komponen yang sangat dibutuhkan disetiap saat.
Tidak sembarang udara bisa dikonsumsi oleh makhluk hidup. Makhluk hidup
memerlukan keadaan udara yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari, terutama untuk bernafas. Banyak pihak yang membutuhkan keadaan
udara yang bersih dan sehat ini terutama manusia. Manusia membutuhkan udara yang
bersih untuk bernafas yang mana dihirup paru-paru. Ketika udara yang dihirup oleh
manusia tidak dalam keadaan yang bersih, maka hal itu bisa membahayakan
kesehatan paru-paru manusia tersebut
4
B. Acidification adalah peningkatan keasamaan air laut, dimana berkurangnya pH
lautan yang ada di bumi yang disebabka oleh peyerapan karbondioksida dari
atmosfer.
C. .Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rat-rat
atmosfer, laut, dan daratan bumi.
2.4 Contoh Kasus Penerapan Teknologi Agar Suatu Aktifitas yang Merusak SDA /
Lingkungan dapat Dihindari
Contoh kasus penerapan teknologi di bidang industri pupuk : Pengolahan
Limbah Cair Pabrik Pupuk Urea dengan Menggunakan Proses Gabungan Nitrifikasi-
denitrifikasi dan Microalgae.
Proses konvensional untuk mengolah limbah cair industri urea biasanya
menggunakan proses alga mikro atau bakteri heterotropik nitrifikasi-denitrifikasi.
Proses alga mikro dapat menggunakan berbagai jenis alga mikro. Keuntungannya
adalah murah karena hanya memerlukan nutrien P sedikit tetapi tidak dapat digunakan
untuk menyusutkan amoniak. Proses nitrifikasi-denitrifikasi bakteri heterotropik
memerlukan asupan karbon yang tinggi sehingga pengolahan menjadi mahal. Tujuan
saat ini untuk penelitian adalah untuk mempelajari kombinasi yang potensial untuk
proses alga mikro jenis tertentu dengan proses nitrifikasi-denitrifikasi ototrofik. Jenis
alga mikro yang digunakan dalam proses alga mikro mempunyai kemampuan baik
untuk penyusutan amoniak atau tahan dalam konsentrasi amoniak tinggi. Proses
nitrifikasi-denitrifikasi ototrofik menggunakan bakteri nitrifikasi/lumpur sebagai
biokatalis. Lumpur nitrifikasi awal adalah lumpur aktif kolam aerasi unit pengolahan
limbah cair industri partikel board Pengayaan dan pembibitan lumpur nitrifikasi
dilakukan dalam konsentrasi amoniak yang tinggi dan kondisi ototrofik. Berdasarkan
penelitian, pengayaan dan pembibitan alga mikro yang mempunyai kemampuan untuk
penyusutan amoniak dan tahan konsentrasi amoniak yang tinggi mudah. Evaluasi
substrat pembatas penghambat amonium terhadap pertumbuhan alga tidak terbukti.
5
Tujuh variabel yang dipilih lewat penapisan adalah : MLSS, waktu tinggal,
konsentrasi NH3-N, laju aerasi, kadar CaCO3, nutrien mikro, rasio N:P. Variabel
yang berpengaruhadalah konsentrasi NH3-N, laju aerasi, kadar CaCO3.
2) purifikasi unit
Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit
Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan
dua step penurunan tekanan. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim
ke bagian Recovery, sedangkan larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser.
3) kristaliser unit
Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacuum.
Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge.
4) prilling unit
Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk
dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari
distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan
menghasilkan produk urea butiran (prill).
6
5) recovery unit
Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil
kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian
absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-
organik (mineral). Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun atas bahan organik atau sisa-
sisa makhluk hidup yang mudah untuk diuraikan kembali, sedangkan pupuk anorganik adalah
pupuk yang tersusun atas bahan-bahan kimia.
Penggunaan pupuk non-organik secara berlebihan dapat berefek terhadap lingkungan.
Beberapa efek negatifnya adalah terjadi marine ecotoxity, acidification, dan global warming
atau pemanasan global. Selain berefek negative terhadap lingkungan, penggunaan pupuk juga
memiliki banyak manfaat, seperti mempercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil
produksi, memanipulasi area tanah, menjauhkan hama tanaman, dan merangsang
pertumbuhan akar, daun, dan batang.
3.2 Saran
Industri pupuk banyak digunakan dalam bidang pertanian. Oleh sebab itu, hendaknya
penggunaan pupuk tersebut harus dikontrol dan memperkecil efek negatif terhadap
lingkungan. Penggunaan pupuk organic lebih disarankan karena selain memberikan
kehidupan mikroorganisme tanah, pupuk organic lebih bersahabat dengan lingkungan karena
dampak yang ditimbulkan dari penggunaannya tidak begitu besar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adytya, Billi. 2021. “Global Warming artinya Pemanasan Global, Ini Penyebab & Cara
Mencegahnya”. Global Warming artinya Pemanasan Global, Ini Penyebab & Cara
Mencegahnya | merdeka.com (diakses tanggal 01 Oktober 2021).
10