Anda di halaman 1dari 2

POLA TANAM JAGUNG

Pola tanam adalah merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan
dalam satu tahun, termasuk didalamnya masa pengolahan tanah. Pola tanam
merupakan bagian atau sub sistem dari sistem budidaya tanaman, maka dari
sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pola
tanam. Pola tanam ni diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya
secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan. Namun yang penting
persyaratan tumbuh antara kedua tanman atau lebih terhadap lahan
hendaklah mendekati kesamaan.

      Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan
memperhatikan curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang
sepernuhnya tergantung dari hujan. Makan pemilihan jenis/varietas yang
ditamanpun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun
curah hujan.

Pola tanam terbagi dua yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam
polikultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman
sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.
Sedangkan pola tanam polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis
tanaman  pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan
menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik.

Pola Monokultur

Pola monokultur merupakan pola tanam yang hanya menanam tanaman jagung di
dalam satu wilayah. Kelebihan dari pola ini adalah dapat meminimalisir dengan mudah
serangan hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan hanya satu tanaman yang ditanam
sehingga penanganannya tidak sulit. Selain itu, melalui pola ini hasil produksi yang
didapatkan akan lebih tinggi karena pertumbuhan yang optimal.

Kekurangan dari pola monokultur ini adalah petani hanya mendapatkan satu jenis
tanaman sehingga pendapatan hanya tergantung dari harga jagung di pasaran.
JARAK TANAM

Populasi tanaman jagung bias lebih banyak dalam 1 ha penanaman jarak tanam biasa adalah 70x40 cm
dengan 2 biji/ lubang tanam menjadi 35.000 pohon x 2 bijis 70.000 pohon, itu kalau semua tumbu,
biasanya tumbuh 80% sehingga populasinya menjadi 56.000 pohon/ha

Pola Polikultur

Pola polikultur merupakan pola tanam yang menggabungkan jenis tanaman lainnya
dengan tanaman jagung di dalam satu wilayah. Kelebihan dari pola ini adalah petani
mendapatkan hasil panen selain jagung sehingga keuntungan yang didapatkan bisa
lebih besar dari pola monokultur.

Sementara, kekurangan dari pola polikultur adalah serangan hama dan penyakit
cenderung lebih banyak karena perawatan tanaman tidak bisa seintensif pola
monokultur. Selain itu, hasil produksi pola polikultur tidak setinggi hasil yang ditanam
dari pola monokultur.

Pada pola polikultur terdapat tiga jenis pola tanam yang dapat digunakan.

- Pertama, pola tumpang sari (intercropping) yang merupakan pola penanaman


tanaman lebih dari satu yang memiliki umur yang sama di satu wilayah.

- Kedua, pola tumpang gilir (relay planting), yaitu pola penanaman yang menyisipkan
satu atau beberapa jenis tanaman dalam waktu yang berbeda.

- Ketiga, pola tanam campuran (mixed cropping), yaitu pola penanaman jagung yang
dilakukan dengan beberapa tanaman lainnya tanpa diatur jarak tanam ataupun
larikannya. Dengan kata lain, semua tanaman tercampur menjadi satu.

Anda mungkin juga menyukai