Anda di halaman 1dari 2

Tumpang Sari (Intercropping)

Tumpang sari adalah metode penanaman dengan lebih dari satu jenis tumbuhan pada
waktu yang sama dalam satu tempat. Jenis pola tanam ini memiliki berbagai keuntungan
yaitu mengurangi tingkat pengangguran musim, memperbaiki keseimbangan gizi
masyarakat petani, pengolahan tanah yang minimal, dan mengurangi terjadinya erosi.

Untuk menerapkan tumpang sari, terdapat beberapa syarat yang perlu diperhatikan, yaitu
sebagai berikut.

Jenis tanaman (famili) harus sama agar sistem pertumbuhan dan bahan makanan yang
dibutuhkan sama dan tidak saling menghambat fase pertumbuhan
Supaya hama yang menyerang tidak berfokus pada satu tanaman maka bagian tanaman
yang dipanen harus sama
Kebutuhan nutrisi tanaman harus sama
Kebutuhan unsur hara pada akar tanaman harus berbeda supaya tidak menghambat
pertumbuhan tanaman
Contoh tanaman tumpang sari ini yaitu tanaman jagung dan kedelai, karena tanaman
jagung memakai nitrogen tinggi, sedangkan kedelai memliki nitrogen dari udara bebas
sehingga nitrogen jagung terpenuhi dan memperebutkan unsur hara, air, dan sinar
matahari. Untuk mengurangi terjadinya kompetisi tersebut, pupuk perlu diberikan secara
teratur.

Tumpang Gilir (Multiple Cropping)


Jenis pola tanam polikultur yang satu ini dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan melihat faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Faktor-faktor
tersebut yaitu:
1. Menghemat tenaga kerja saat pengolahan tanah
2. Biaya pengolahan tanah dapat diminimalisir
3. Menghindari kerusakan tanah
4. Hasil panen secara beruntun dapat meningkatkan produktivitas lahan sekaligus
memperlancar penggunaan modal
5. Mencegah serangan hama dan penyakit
6. Mencegah terjadinya erosi karena kondisi lahan yang selalu tertutup oleh tanaman
7. Sisa komoditi tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau.
Contoh tanaman yang menggunakan tumpang gilir seperti jagung muda, padi gogo, kedelai,
kacang tanah, dan lain-lain.
Tanaman Bersisipan (Relay Cropping)
Relay cropping merupakan metode penanaman yang dilakukan dengan menyisipkan satu
atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok. Tipe ini biasanya dikembangkan untuk
mengintensifikasikan lahan. Maka dari itu, terlihat kemampuan lahan untuk menghasilkan
suatu produk pangan semakin meningkat.
Tanaman Campuran (Mixed Cropping)
Pola tanam tanaman campuran tersusun dari beberapa tanaman yang tumbuh tanpa diatur
jarak tanamnya. Semuanya digabung menjadi satu. Penggunaan lahannya memang menjadi
lebih efisien tetapi sangat rentan terhadap hama dan penyakit.
Contoh tanaman yang menggunakan sistem tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi
kayu.
Tanaman Bergiliran (Sequential Planting)
Tanaman bergiliran adalah metode penanaman yang dilakukan dengan menanam 2 jenis
tanaman atau lebih secara bergiliran. Artinya, dalam satu lahan, setelah satu jenis tanaman
dipanen, barulah ditanam jenis tanaman yang lain.

Anda mungkin juga menyukai