Anda di halaman 1dari 7

BROSUR PERTANIAN

TUMPANGSARI KENTANG DENGAN BAWANG DAUN

DI KELURAHAN PATTAPANG KECAMATAN TINGGIMONCONG

KABUPATEN GOWA

OLEH :
HARIYADI S, SST
NIP. 198405032017061004
Penyuluh Pertanian Kel. Pattapang

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


KABUPATEN GOWA
TAHUN 2022
TUMPANGSARI KENTANG DENGAN BAWANG DAUN DI

KELURAHAN PATTAPANG KECAMATAN TINGGIMONCONG

Tanaman sayuran jenis kentang diusahakan pada lahan dataran tinggi,

karena kondisi iklim pada lahan tersebut sangat mendukung pertum-

buhan dan perkembangan tanaman sayuran. Na-mun permasalahan

teknis masih sering dihadapi petani antara lain adalah serangan

organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dalam jangka pendek

dapat menyebabkan penurunan hasil dan kualitas produk. Oleh karena

itu DI Kelurahan Pattapang kecamatan Tinggimoncong, berbagai

upaya harus dilakukan untuk penyelamatan hasil panen. Penggunaan

pestisida belum mampu mengatasi masalah tersebut, karena petani

kadang-kadang menggunakannya dalam jumlah yang berlebihan.

Akibatnya akan menimbulkan instabilitas eko-sistem sumberdaya

pertanian (degradasi sumber-daya pertanian), sehingga dalam jangka

panjang dapat menimbulkan kerugian. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di atas adalah dengan

sistem penanaman tumpangsari.tanaman kentang dengan bawang

daun.
Sistem tanam tumpang sari merupakan sistem tanam yang melibatkan

lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan. Tumpang sari

merupakan salah satu jenis dari sistem polyculture. Penanaman dua

atau lebih jenis tanaman dengan sistem tanam tumpang sari juga

dilakukan pada waktu yang sama. Interaksi antar Pengaturan waktu

tanam berkaitan dengan pertumbuhan vegetatif, sehingga dengan

melakukan penundaan waktu tanam pada satu jenis tanaman yang

ditumpangsarikan dapat memaksimalkan pertumbuhan pada waktu

yang tidak bersamaan. Selain itu jenis tanaman yang ditanam secara

tumpang sari diharapkan memiliki sifat perakaran yang berbeda. Hal

tersebut berguna untuk menghindari persaingan air dan unsur hara

antar tanaman di dalam tanah. Jika kedua hal tersebut tidak

diperhatikan dalam menerapkan sistem tanam tumpang sari, kompetisi

antar tanaman yang terjadi nantinya dapat menghambat pertumbuhan

serta mempengaruhi hasil tanaman yang dibudidayakan.tanaman

tersebut menyebabkan agroekosistem pertanaman menjadi lebih

kompleks. Kompetisi antar tanaman terjadi jika dua atau jenis tanaman

tersebut memiliki kebutuhan hidup yang sama. Namun kompetisi


tersebut dapat diminimalisir dengan memperhatikan waktu tanam dan

sifat-sifat perakaran.

Upaya tersebut dapat dilakukan denganpolatanam tumpangsari yang

merupakan suatu bentuk pertanamancampuranyang melibatkan dua

atau lebih jenis tanaman pada suatu lahanpada waktu yang

bersamaan atau hampir bersamaan. Waktu tanam dan jenis

tanamantumpangsari yang tepat ditanam bersama dengan tanaman

kentang sehingga dapat mengurangi populasi hama dan meningkatkan

keanekaragaman serangga. Tumpangsari kentang dan bawang daun

dapat menurunkan seranganhama daun Trips sebesar 44 persen dan

hama kutu daun Myzus persicae sebesar 55,6 persen pada tanaman

kentang. Koestoni and Sastrosiswojo (1985) jugamenemukan bahwa

terjadi penurunan serangan kutu daun kentang

kelebihan yang dimiliki oleh pola tanam tumpangsari.

1. Efisien penggunaan ruang dan waktu

Seperti talah dijelaskan sebelumnya, tumpangsari merupakan

penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan dalam

periode waktu yang sama. Dengan pola tanam ini, akan dihasilkan

lebih dari satu jenis panenan dalam waktu yang bersamaan atau
hampir bersamaan. Lebih dari satu hasil panen yang dihasilkan dalam

satu waktu merupakan alah satu efisiensi produksi dalam kaitannya

dengan waktu. Dalam kaitannya dengan ruang, pada pola tanam

tumpang sari, masih ada space yang kosong pada jarak tanam

tanaman dengan habitus tinggi seperti jagung atau tanaman tahunan

yang lainnya. Ruang kosong itu yang dimanfaatkan untuk pertanaman

tanaman yang lain sehingga penggunaan lahan lebih efisien.

2. Mencegah dan mengurangi pengangguran musim

Pada beberapa jenis tanaman, tanaga kerja banyak dibutuhkan pada

musim tanam dan musim panen saja. Akibatnya, banyak

pengangguran di sela-sela musim tanam dengan musim panen. Pada

tumpangsari, tanaman yang diusahakan lebih beragam. Perawatan

yang dilakukan untuk setiap jenis tanaman kebanyakan juga tidak

dalam waktu yang sama. Dengan demikian, petani akan selalu

memiliki pekerjaan selama siklus hidup tanaman.

3. Pengolaahan tanah menjadi minimal

Pengolahan tanah minimal lebih terlihat pada pola tanam tumpang

gilir. Pada tumpang gilir, segera setelah suatu tanaman hampir


menyelesaikan siklus hidupnya, buru-buru ditanami tanaman yang lain.

Akibatnya, tidak ada waktu lebih untuk melakukan pengolahan tanah.

Salah satu kelebihan tanpa pengolahan tanah atau dengan

pengolahan tanah minimal adalah tidak terjadinya kerusakan struktur

tanah karena terlalu intensif diolah. Selain itu, pada pengolahan tanah

minimal atau tanpa oleh tanah resiko erosi akan lebih kecil daripada

yang diolah secara sempurna.

4. Meminimalisir Serangan Hama dan Penyakit Tanaman

Sistem tanam tumpang sari yang dibarengi dengan rotasi tanaman

dapat memutus siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Selain itu

dengan menanam tanaman pendamping dapat meminimalisir resiko

ledakan hama sejenis yang dapat menyebabkan gagal panen.

5. Memperoleh Hasil Panen yang Beragam

Seperti yang telah dijelaskan di atas, sistem tanam tumpang sari

merupakan sistem taman yang melibatkan dua atau lebih jenis

tanaman dalam satu lahan tanam. Penanaman dua atau lebih jenis

tanaman tersebut akan menghasilkan panen yang beragam.

Keragaman hasil panen tentunya dapat menguntungkan petani karena


jika harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutupi oleh komoditas

lainnya. Dengan begitu resiko kerugian dapat ditekan seminimal

mungkin.

6. Meragamkan gizi masyarakat

Hasil tanaman yang lebih dari satu jenis tentunya akan memberikan

nilai gizi yang beragam. Setiap tanaman pada dasarnya memiliki

kandungan gizi yang berbeda-beda. Ada sebagian yang mengandung

karbohidrat, ada juga yang mengandung protein, lemak, ataupun

vitamin-vitamin. Penganekaragaman jenis tanaman juga akan

memberikan keanekaragaman jenis gizi kepada masyarakat.

Mengurangi Biaya Produksi

Sistem tanam tumpang sari dapat menghemat biaya produksi seperti

biaya peralatan, pupuk, obat-obat pertanian, dan lain sebagainya. Hal

tersebut dikarenakan penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam

satu lahan tanam yang sama.

Penulis

PPL Kec. Tinggimoncong (Hariyadi S, SST)

Anda mungkin juga menyukai