Anda di halaman 1dari 2

SOSIALISASI KARTU TANI DI KELURAHAN PATTAPPANG KECAMATAN

TINGGIMONCONG

Dalam rangka peningkatan


kesejahteraan petani dalam hal
pemenuhan sarana prosuksi
pertanian, pemerintah terus
berupaya melakukan kegiatan dan
upaya yang berpihak kepada
kepentingan petani. Salau satu
program yang di canangkan adalah
pengadaan kartu tani bagi petani
dalam hal pengadaan pupuk bersubsidi. Pemerintah daerah Kabupaten Gowa dalam
hal ini Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus aktif mensosialisasikan dan
malakukan pendataan penerima kartu tani.

Penyuluh Pertanian Kelurahan Pattapang Hariyadi S, SST melakukan pendataan kartu


tani yang terpusat di kantor Lurah Pattapang dengan melibatkan unsur pemerintah
setempat mulai dari Lurah, Kepala Lingkungan sampai RK dan RT. Data yang sudah
terkumpul tersebut kemudian Penyuluh Pertanian akan menginput ke dalam system e-
RDDK milik Kementerian Pertanian sebagai database calon penerima Kartu Tani.

Kesalahan data luas baku lahan pertanian dan lambatnya membuat e-RDKK ini
memang terjadi di sejumlah daerah di hampir semua Provinsi. Sehingga hal tersebut
memengaruhi jatah pupuk yang diterima, penerapan e-RDKK dan Kartu Tani diyakini
dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Apalagi, mengingat alokasi pupuk
bersubsdi untuk tahun 2020 akan berkurang menjadi 7,9 juta ton. Dengan
berkurangnya alokasi ini, maka harus direncanakan dengan baik terkait penyaluran
atau pendistribusiannya.
“Dengan adanya Kartu Tani aman karena petani langsung dapat jenis barangnya
(pupuk). Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan
waktu, juga masuk. Lewat program tersebut, petani membayar pupuk bersubsidi melalui
bank, sesuai dengan kuota dan harga pupuk subsidi. “Apa kewajiban bank? Mereka
menyediakan electronic data capture (EDC) dan Kartu Taninya. Itu yang mengadakan
bank. Nanti EDC dibagikan ke kios-kios untuk alat geseknya. Masing-masing rumah
tangga tani diberikan kartu tani

Alokasi pupuk pengguna kartu tani berdasarkan RDKK yang disusun  petani anggota
kelompok tani. Kemudian, RDKK diketahui oleh penyuluh dan disahkan oleh Desa. Di
situ nanti ada surat tanahnya, ada luasannya, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Kartu Tanda Penduduknya (KTP) . Kalau petani yang tidak punya KTP, tidak bisa
mengikuti program pupuk bersubsidi dan tidak mendapat Kartu Tani

Anda mungkin juga menyukai