TINGGIMONCONG
Kesalahan data luas baku lahan pertanian dan lambatnya membuat e-RDKK ini
memang terjadi di sejumlah daerah di hampir semua Provinsi. Sehingga hal tersebut
memengaruhi jatah pupuk yang diterima, penerapan e-RDKK dan Kartu Tani diyakini
dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Apalagi, mengingat alokasi pupuk
bersubsdi untuk tahun 2020 akan berkurang menjadi 7,9 juta ton. Dengan
berkurangnya alokasi ini, maka harus direncanakan dengan baik terkait penyaluran
atau pendistribusiannya.
“Dengan adanya Kartu Tani aman karena petani langsung dapat jenis barangnya
(pupuk). Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan
waktu, juga masuk. Lewat program tersebut, petani membayar pupuk bersubsidi melalui
bank, sesuai dengan kuota dan harga pupuk subsidi. “Apa kewajiban bank? Mereka
menyediakan electronic data capture (EDC) dan Kartu Taninya. Itu yang mengadakan
bank. Nanti EDC dibagikan ke kios-kios untuk alat geseknya. Masing-masing rumah
tangga tani diberikan kartu tani
Alokasi pupuk pengguna kartu tani berdasarkan RDKK yang disusun petani anggota
kelompok tani. Kemudian, RDKK diketahui oleh penyuluh dan disahkan oleh Desa. Di
situ nanti ada surat tanahnya, ada luasannya, ada Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Kartu Tanda Penduduknya (KTP) . Kalau petani yang tidak punya KTP, tidak bisa
mengikuti program pupuk bersubsidi dan tidak mendapat Kartu Tani