Anda di halaman 1dari 3

Uraikan secara singkat kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pendampingan kepada

tim pelaksana, maksimal dalam 250 kata.


Sektor pertanian di Kabupaten Situbondo yang memberikan kontribusi terbesar diantaranya
adalah produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan, tambak, peternakan dan kehutanan.
Lahan pertanian yang ada di Kabupaten Situbondo termasuk kedalam salah satu Kabupaten
dari 14 Kabupaten atau Kota di Jawa Timur yang memiliki Perda LP2B (Lahan Pertanian dan
Pangan Berkelanjutan). Hal ini menjadikan situbondo sebagai salah satu daerah yang
memiliki lahan pertanian dan pangan yang potensial dan harus di manfaatkan secara
maksimal. Namun, fenomena yang terjadi ditemukan fakta bahwa sektor pertanian di
Kabupaten Situbondo tidak menampakkan tren yang meningkat. Hal ini terjadi karena adanya
kegagalan panen, kurangnya infrastruktur pertanian, minimnya informasi terhadap
komoditas-komoditas utama, belum adanya sertifikasi produk-produk pertanian dan
kerjasama kelembagaan yang perlu ditingkatkan.
Melalui penggunaan apalikasi Smart Farming yaitu Germas Tani yang sebelumnya telah
diterapkan pada Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, hal ini
diharapkan dapat membantu penyelesaian permasalahan sektor pertanian di Kabupaten
Situbondo. Tim pendamping akan berkolaborasi bersama mitra yaitu Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Banyuwangi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten
Situbondo, Desa Perante Situbondo, dan Kelompok Usaha Tani Situbondo. Hal ini dilakukan
melalui beberapa bentuk kegiatan pendampingan kepada Kelompok Usaha Tani, dimulai dari
identifikasi pokok masalah lapang di sektor pertanian Kabupaten Situbondo, pengadaan
sekolah lapang terkait dengan komoditas unggulan, sertifikasi produk pertanian, serta
peningkatan informasi terkait pembiayaan budidaya, teknik budidaya, harga komoditas
terkini dan kios tani. Pendampingan ini dilakukan dengan metode participatory action model,
sehingga tim pendamping dan tim pelaksana dapat langsung melakukan sosialisasi terhadap
mitra sasaran.
1. Uraikan rencana kegiatan di lapangan, teknik pendampingan dan membangun
jejaring kerja sama dengan mitra kerja sama, bila sudah ada calon mitra kerja sama
dapat dijelaskan dan diuraikan penjelasan tentang mitra kerja samanya.

Smart Farming 4.0 berpotensi besar untuk meningkatkan pendapatan para petani dan
berkontribusi terhadap keberlanjutan pertanian (1) Para ahli memprediksi pada tahun 2050,
dengan menggunakan Smart Farming petani bisa menambah produksi pertanian sebesar 70%
(2). Manfaat Smart Farming cukup banyak, namun para petani masih menggunakan cara
konvensional dengan hasil produksi dan efisiensi usahatani kurang optimal. Salah satu desa
di Kabupaten Jember yang masih menggunakan cara usahatani konvensional adalah Desa
Parente Kabupaten Situbodno. Desa ini ditentukan secara sengaja (Purposive methode)
dengan pertimbangan desa tersebut memiliki potensi SDA dan SDM yang dapat
dikembangkan mulai dari sektor pertanian dan SDM yang mumpuni. Komoditi utama yang
dibudidayakan adalah tanaman pangan dan hortikultura. Kegiatan usahatani dilakukan secara
turun temurun tanpa menggunakan Good Agricultural Practice (GAP). Sebenarnya, petani
atau pemilik lahan menggunakan jasa buruh tani yang telah menggeluti profesi tersebut
selama bertahun-tahun. Hal ini tidak dipungkiri akan memberikan dampak positif terkait
pengetahuan dasar pengelolaan tani. Namun, hal ini akan semakin semakin baik apabila
petani mulai menggunakan metode smart farming untuk dapat meningkatkan efektivitas hasil
tani. Tim pendamping akan melakukan pendampingan terhadap mitra sasaran untuk dapat
menerapkan Smart Farming melalui aplikasi Germas Tani yang memiliki beberapa fitur
terkait budidaya, teknik budaya, harga komoditas, kelembagaan, dan kios tani.
Tim pendamping akan melakukan pendampingan terhadap tim pelaksana yaitu Universitas
Situbondo yang telah melakukan survei dan identifikasi lapang terkait permasalahan sektor
pertanian yang dialami. Permasalahan yang terjadi merujuk pada adanya kegagalan panen,
kurangnya infrastruktur pertanian, minimnya informasi terhadap komoditas-komoditas
utama, belum adanya sertifikasi produk-produk pertanian dan kerjasama kelembagaan yang
perlu ditingkatkan. Penggunaan aplikasi Germas Tani dapat menjadi salah satu solusi dalam
menjawab permasalahan tersubut. Namun, optimalisasi penggunaan aplikasi Germas Tani
memerlukan kerjasama dari berbagai mitra yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan
Badan Pembangunan dna Perencanaan Daerah Kabupaten Situbondo, Koperasi Tani atau
Perbankan serta Kelompok Usaha Tani yang bersangkutan.
Pendampingan akan dialkukan dengan metode Particapory Action Model, dimana tim
pendamping dan pelaksana beserta mitra akan melakukan observasi lapang bersama dengan
kelompok usaha tani untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Hal ini juga diawali
dengan adanya survei untuk memastikan bahwa Petani sebagai mitra sasaran akan mampu
menggunakna aplikasi Germas Tani sebagai salah satu solusi dari permasalahan yang terjadi.
Pendampingan akan dilakukan meliputi identifikasi pokok masalah lapang di sektor pertanian
Kabupaten Situbondo, pengadaan sekolah lapang terkait dengan komoditas unggulan,
sertifikasi produk pertanian, serta peningkatan informasi terkait pembiayaan budidaya, teknik
budidaya, harga komoditas terkini dan kios tani.Fitur pendampingan ini dapat diakses
langsung melalui aplikasi Germas Tani. Aplikasi germas tani akan menjadi platform dimana
petani dapat mendapatkan informasi terkini terkait dengan kegiatan peningkatan mutu dan
intensifikasi produksi, penghubung dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat,
mengetahui informasi terkait pengadaan sekolah lapang beberapa komoditas, area Dem-plot,
dan sertifikasi produk-produk pertanian serta memperoleh akses dengan lembaga perkreditan,
perusahaan, dan petani maju di daerah lain.
Penyusunan pelaporan kemajuan disusun setiap akhir bulan atau setiap kegiatan
pendampingan dan kunjungan lapangan. Hasil laporan kunjungan dan perkembangan
program pendampingan akan dikompilasi menjadi laporan akhir minimal satu bulan sebelum
program pendampingan selesai. Luaran yang dihasilkan pendamping meliputi peningkatan
level pengetahuan dan kemampuan tim pelaksana terkait pemenuhan luaran dan pelaoran,
desain program, peningkatan pengembangan teknologi dan inovasi, dan level keberdayaan
tim pelaksana terhadap akses kepada mitra kerja sama meliputi Universitas Situbondo, Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Kabupaten Situbondo, Desa Perante Situbondo, dan Kelompok Usaha Tani Situbondo.

Anda mungkin juga menyukai