Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

GEOGRAFI KETENAGAKERJAAN

Disusun Oleh:

SRI RAHMA DAHNIYATI


NIM: 3161131048
D-REGULER 2016

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta keberkahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
critical book review tentang Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di
Indonesia.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah memberikan
bimbingannya sehingga penulis dapat memahami bagaimana sistematika
penyusunan critical book review dan apa tujuannya. Ucapan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada rekan-rekan sekalian yang telah memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki critical book review ini kedepannya.
Akhir kata penulis berharap semoga critical book review ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 1 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Informasi Bibliografi 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2
A. Sinopsi Buku Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di
Indonesia 2
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANG BUKU 6
A. Kelebihan Buku 6
B. Kekurangan Buku 6
BAB IV PENUTUP 7
a. Kesimpulan 7
b. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. INFORMASI BIBLIOGRAFI

A.1. Buku Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di Indonesia

Judul : Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di


Indonesia
Penulis : H. Zaeni Asyhadie, S.H., M.Hum., Rahmawati Kusuma,
S.H., M.H.
ISBN : 978-602-422-746-3
Penerbit : Prenadamedia Group
Tahun terbit : 2019
Dimensi Buku : 15 x 23 cm
Tebal Buku : viii + 108 halaman

1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Sinopsis Buku Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di


Indonesia

Dalam buku Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di


Indonesia karangan H. Zaeni Asyhadie, S.H., M.Hum., Rahmawati Kusuma,
S.H., M.H. terdapat 10 Bab, yaitu Bab 1 tentang Gambaran Umum Tentang
Ketenagakerjaan, Bab 2 tentang Riwayat Hukum Ketenagakerjaan, Bab 3 tentang
Prganisasi Pekerja/Buruh dan Pengusaha, Bab 4 tentang Tiga Pilar Penunjang
Hubungan Kerja, Bab 5 tentang Outsourcing : Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan, Bab 6 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Bab 7 tentang
Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh, Bab 8 tentang Peradilan Hubungan Industrial,
Bab 9 tentang Pemogokan dan Pemutusan Hubungan Kerja, dan Bab 10 tentang
Penempatan Tenaga Kerja Pasca Masyrakat Ekonomi ASEAN.
Buku ini memberikan gambaran terkait dengan hukum ketenagakerjaan
berdasarkan teori dan praktik yang terdapat di Indonesia. Pada Bab I buku ini
menyajikan topik tentang Gambaran Umum Tentang Ketenagakerjaan. Pada Bab
ini dijelaskan bahwa ketenagakerjaan berarti hal-hal yang berkaitan dengan tenaga
kerja. Menurut UU No.13 Tahun 2013 pada Pasal 2 ayat (2), tenaga kerja
diartikan sebagai setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau
akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara
umum, tenaga kerja adalah orang-orang yang mampu bekerja kecuali : anak-anak
di bawah umur 14 tahun, orang-orang yang masih bersekolah dalam jangka waktu
yang penuh, dan orang yang karena sesuatu hal tidak mampu untuk bekerja.
Sedangkan angkatan kerja, diartikan sebagai penduduk usia kerja yang
bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penganggur,
yaitu penduudk usia kerja 15 tahun dan lebih yang bekerja atau mempunyai
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan penganggur.

2
Pada Bab II buku ini menyajikan materi tentang Riwayat Hukum
Ketenagakerjaan, dimana pada bab ini dijelaskan bahwa hukum ketenagakerjaan
selalu dimulai dengan perbudakan/perhambaan, rodi/kerja paksa, dan poenale
sanksi. Pada masa-masa ini lah pertama kalinya terdapat hukum ketenagakerjaan,
salah satunya adalah Undang-Undang Dasar Hindia Belanda yang berisikan
larangan jual beli budak dan larangan mendatangan budak dari luar Hindia
Belanda, serta berisi perintah untuk mengadakan peraturan mengenai perlakukan
terhadap keluarga budak.
Pada tahun 1948 keadaan hubungan perburuhan beruah. Hal ini terlihat
dari usaha pemerintah yang mulai memperhatikan nasip para buruh dengan
dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan seperti :
a. UU No.12 Tahun 1948 tentang norma kerja, yang diperkuat dengan UU
No.1 Tahun 1951 dinyatakan berlaku untuk seluruh Indonesia
b. UU No.23 Tahun 1948 tentang pengawasan perburuhan, yang diperkuat
dengan UU No31 Tahun 1951 dinyatakan berlaku untuk seluruh
Indonesia.
c. UU No.23 Tahun 1953 tentang kewajiban melapor perusahaan,
d. UU No.21 Tahun 1954 tentang perjanjian perburuhan antara serikat buruh
dengan pengusaha.
e. UU No.22 tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan.
f. UU No 12 tahun 1969 tentang pemutusan hubungan kerja di perusahaan
swasta.
g. UU No.14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok-poko tenaga kerja

Pada Bab III buku ini menjelaskan tentang Organisasi Pekerja/Buruh dan
Pengusaha. Pada bab ini dijelaskan bahwa pekerja/buruh bersifat lemah, baik dari
segi perekonomian maupun dari segi kedudukan dan pengaruhnya terhadap
pengusaha. Maka dari itu para pekerja/buruh tidak dapat memperjuangkan hak
dan kepentingannya secara perorangan tanpa mengorganisai dirinya dalam suatu
wadah yang disebut serikat pekerja/serikat buruh. Menurut UU No 1 Tahun 1987
tentang kamar dagang an industri, organisasi pengusaha diartikan sebagai wadah

3
persatuan dan kesatuan bagi pengusaha Indonesia yang didirikan secara sah atas
dasar kesaman tujuan, aspirasi, strata kepengurusan, atau ciri-ciri alamiah tertentu.
Pada Bab IV bukuini menjelaskan tentang Tiga Pilar Penunjang Hubungan
Kerja, dimana pada bab ini dijelaskan bahwa dalam suatu hubungan kerja terdapat
perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama, dan peraturan perusahaan.
Pada Bab V buku ini menjelaskan tentang Outsourcing : Penyerahan
Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan, dimana pada bab ini dijelaskan bahwa
outsourcing merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan ketika mereka
menyerahkan beberapa aktivitas mereka kepada pihak luar (outside provider).
Pengalihan ini, beserta hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing
pihak, biasanya terekam dalam sebuah kontrak kerjasama. Berdasarkan UU no.13
Tahun 2003 pada Pasal 65 ayat (2) mengenai Ketenagakerjaan, menyebutkan
beberapa poin jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pekerja outsourcing,
yaitu:
 Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
 Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan;
 Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan
 Tidak menghambat proses produksi secara langsung.

Pada Bab VI buku ini menjelaskan tentang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja, dimana pada bab ini dijelaskan bahwa berdasarkan PP 50 Tahun 2012,
Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja yang merupakan kepanjangan dari K3 adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungan keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pada Bab VII buku ini menjelaskan tentang Jaminan Sosial Bagi
Pekerja/Buruh. Pada bab ini dijelaskan bahwa salah satu bentuk perlindungan
sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warganegaranya untuk
memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB
tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Pada bab ini
juga dijelaskan bagaiman sejarah terbentuknya jaminan sosial bagi pekerja/buruh,

4
sejarah pengaturan jaminan sosial di Indonesia, dan Program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Pada Bab 8 buku ini menjelaskan tentang Peradilan Hubungan Industrial.
Peradilan diartikan sebagai suatu proses yang dijalankan di pengadilan yang
berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara.
Sedangkan pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan
sistem peradilan berupa memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. Di dalam
bab ini juga dijelaskan tentang riwayat penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Pada Bab 9 buku ini menyajikan materi tentang Pemogokan dan
Pemutusan Hubungan Kerja. Pemogokan adalah aksi yang dilakukan oleh buruh
atau pekerja secara perseorangan ataupun secara berkelompok dengan cara
berhenti melakukan pekerjaan; tujuan dan aksi ini umumnya adalah meminta agar
manajemen perusahaan melakukan perbaikan kondisi kerja; pemogokan dilakukan
untuk memperkuat tuntutan. Pada bab ini juga menjelaskan tentan pemutusan
hubungan kerja oleh pengusaha, larangan bagi pengusaha untuk melakukan PHK,
pemutusan hubungan kerja oleh pengadilan, pemutusan hubungan kerja demi
hukum, pemutusan hubungan kerja oleh pekerja/buruh, dan alasan pemutusan
hubungan kerja yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
oleh mahkamah konstitusi.
Pada Bab 10 buku ini menjelaskan tentang Penempatan Tenaga Kerja
Pasca Masyarakat Ekonomi ASEAN, dimana pada Bab ini dijelaskan tentang
bagaimana peningkatan keterampilan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja
asing, penempatan tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri, dan masyarakat
ekonomi ASEAN dalam kaitannya dengan penempatan tenaga kerja.

5
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan Buku Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik


Di Indonesia karangan H. Zaeni Asyhadie, S.H., M.Hum., Rahmawati
Kusuma, S.H., M.H.
Menurut saya kelebihan buku ini yaitu pada materi yang disampaikan
dimana tujuan dari penulisan buku ini telah terapai. Penulis menyampaikan
dengan rinci dan detail bagaimana hukum ketenagakerjaan dalam teori dan praktik
di Indonesia. Selain itu bahasa yang digunakan penulis juga ringan dan tidak
berbelit-belit sehingga sangat mudah dipahami oleh para pembaca.
Pada buku ini antar bab nya juga berkesinambungan, dimana pembahasan
materi berikutnya merupakan lanjutan dari materi sebelumnya, sehingga
penyusunan buku ini lebih terarah dan terstruktur dengan baik. Pada segi bahasa,
bahasa yang digunakan penulis juga sudah sesuai EYD, sehingga mudah
dipahami. Desain buku yang sedang dan tipis namun berisikan materi
sistematikan penyusunan laporan tindakan kelas dengan memberikan contohnya
dalams etiap pembahasannya menjadi daya tarik buku ini.

B. Kekurangan Buku
Menurut saya pada buku ini, kekurangan nya yaitu dalam penjelasan
tentang upah dan pengupahan, penulis tidak menjelaskannya dengan detail
bagaimana sebenarnya sistem pengupahan di Indonesia. Padda buku ini juga
tidak terdapat penjelasan hal apa yang menjadi penyebab upah tenaga kerja lebih
rendah dibandingkan upah tenaga asing yang bekerja di Indonesia meskipun
berada di jabatan yang sama, begitu pula sebaliknya.

6
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dengan membaca buku ini maka penulis menarik kesimpulan bahwa buku
Hukum Ketenagakerjaan Dalam Teori dan Praktik Di Indonesia karangan H.
Zaeni Asyhadie, S.H., M.Hum., Rahmawati Kusuma, S.H., M.H. sudah
menjelaskan bagaimana hukum ketenagakerjaan di Indonesia baik dalam teori
maupun praktik, dimana dalam penjelasannya dimulai dengan gambaran umum
tentang ketenagakerjaan sampai penempatan tenaga kerja pasca masyarakat
ekonomi ASEAN.

b. Saran
Saran saya sebagai reviewer, sebaiknya para mahasiswa jurusan geografi
mencari sumber buku lain yang membahas mengenai Ketenagakerjaan. Buku ini
dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk penyusunan skripsi atau artikel
lainnya yang berkaitan dengan hukum ketenagakerjaan di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Asyhadie, Zaeni & Kusuma, Rahmawati.2019. Hukum Ketenagakerjaan Dalam


Teori dan Praktik di Indonesia. Jakarta Timur: Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai