Daerah Tugas Rutin 1 Program Yang Berkaitan dengan Politik Lokal Yang Telah Berhasil Dilaksanakan di Daerah Padangsidempuan
Dosen Pengampu: Julia Ivanna,
S.Sos.,M.AP
Sumiati Harahap (3181111003)
Imflementasi Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Kepala Desa di Desa Simasom
Kecamatan Padangsidempuan Angkola Julu
Pemilihan Kepala Desa merupakan sarana pembentukan demokrasi di desa untuk menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat guna melahirkan pemerintah yang baik dan aspiratif. Di samping, dapat menciptakan demokrasi lokal sebagai basis dari pergumulan proses demokrasi secara nasional yang memiliki arti pembelajaran menuju proses pendewasaan politik. Pemilihan kepala desa , atau seringkali disingkat Pilkades adalah suatu pemilihan Kepala Desa secara langsung oleh waraga desa setempat. Berbeda dengan Lurah yang merupakan Pegawai Negeri Sipil, Kepala Desa merupakan jabatan yang dapat diduduki oleh waraga negara biasa.Keyakinana sebagai kalangan tentang pemilihan kepala desa serentak mampu membangun demokrasi lokal bukan tanpa alasan, karena pada hakikatnya instrumen pemilihan langsung sebagaimana dalam pemilihan umum banyak terkandung nilai-nilai kebebasan, persamaan, dan kedudukan rakyat yang menjadi prinsip demokrasi. Secara umum, Demokrasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk pemerintahan yang ditentukan oleh rakyat secara politik. Dalam hal ini,maka rakyat merupakan penentu terhadap siapa saja yang memiliki kekuasaan dan berhak untuk memerintah.Dalam rangka otonomi daerah di mana kewenangan cenderung dimiliki oleh kabupaten atau kota, harapan dan tuntutan masyarakat tentang keadilan dalam penyenggaraan kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, penegakan hukum, dan penghargaan atas hak asasi manusia tidak bisa ditawar-tawar.Dalam rangka menampung aspirasi masyarakat, maka otonomi daerah merupakan salah satu upaya startegis yang memerlukan pemikiran yang matang, mendasar, berdimensi jauh kedepan. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan sumber yang saya baca yaitu bahwasanya Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Desa Di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan suadah dilakasanakan atau sudah terlakasana sessuai dengan peraturan daerah mulai dari tahap periapan, pencalonan, pemungutan suara, dan penetapan namun tidak berjalan secara optimal. Dimana masih ada faktor penghambat di dalam pelakasanaan Perdapemilihan kepaladesa di desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan , kurangnya komunikasi dan informasi antara panitia dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa dan kurang koordinasi antar panitia dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa. Seperti halnya Pemilihan Kepala Desa yang berlangsung di kota Padang sidimpuan tepatnya Kamis, 26 Oktober 2017 dinilai cacat hukum. Sebab, penyelenggaraan Pilkades tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ( Perda) Nomor 2 tahun 2016 Kota Padangsidimpuan tentang Pemilihan Kepala Desa Serentak Hal tersebut terungkap saat ratusan masyarakat menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan, Koordinator aksi, Rahmat Kurniawan mengatakan, dalam operda Nomor 2 Tahun 2016 Kota Padangsidimpuan tentang Pemilihan Kepala Desa, pemerintah daerah seharusnya membentuk panitia pengawasan (Panwas) Pilkades. Ironisnya, hal tersebut malah tidak ditanggapi dengan baik oleh pemerintah daerah. Pelanggaran lainnya yang terjadi dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak yaitu banyaknya suara sah dan tidak sah yang terjadi di Desa Simasom. Selain itu, warga juga meminta diadakan kembali perhitungan suara ulang agar membuka kertas suarat suara yang dihitung sebelumnya. Suara yang dibuka oleh pemilih sudah melihat tanda gambar yang dipilih. Kemudian, Panitia Pemilihan Kepala Desa se-Kota Padangsidimpuan agar tidak terburu-buru, mengambil keputusan hasil pemungutan suara dalam rangka Pemilihan Kepala Desa Simasom..Sebab, sebelum permasalahan tentang suarat suara sah dan tidak sah tersebut di selesaikan, mengingat pemilu –pemilu sebelumnya, sering terjadi, yaitu;suarat suara yang di coblos sejajar dan hanya satu kali saja, kelipatan belum terbuka semuanya itu dianggap sah namun hal tersebut tidak ditanggapi oleh panitia penyelenggara. Pemilihan Kepala Desa persaingan anatara kandidat yang menghalalkan berbagai cara untuk memenangkan pemilihan dengan melakukan kecurangan, baik itu dalam bentuk sogoksn, maupun pemalsuan data-data. Berdasrkan dari pelanggararan-pelangggaran pada Pemilihan Kepala Desa tersebut dikeluarkan peraturan oleh pemerintah pusat melalui Undang-undang Pasal 46 ayat 2 No.72 Tahun 2005 tentang Desa yang berbunyi Pemilihan Kepla Desa bersifat Langsung, umum, bebas, jujurr, adil.Berdasarkan hasil analisis dan sumber yang saya baca mengenai Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 20016 Tentang Pemilihan Kepala Desa di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan, maka dapat diberikan saran agar Pemilihan Kepala desa selanjutnya atau atahun berikutnya lebih baik yaitu sebagai berikut;1. Kepada pihak-pihak terkait panitia pelaksana tingkat kota, tingkat kecamatan, dan panitia pelaksana tingkat desa harus lebih menigkatkan komunikasi dan koordinasi terkait dengan pelaksanaan pemilihan kepla desa serentak khususnya dalam penyampaian informasi dari panitia pelaksana tingkat kabupaten kepada panitia pelaksana tingkat desa dengan menyalurkan informasi yang sejelas-jelasnya agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahamai informasi yang disampaikan.2.Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak panitia harus bersifat netral dan memiliki keahlian dan keterampilan khusunya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Sehingga sangat perlu adanya pelatihan dan pemahaman tentang pemilihan kepla desa dapatt melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal..3. Kepada panitia pemilihan kepala desa tingkat kota dan pemerintah yang terkait khusunya dalam penyediaan anggaran pemilihan kepala desa serentakuntukmemaksimalkanpenyalurananggaran. . Dan mengimformasikan jika terdapat keterlambatan penyaluran anggaran agar panitia pemilihan kepala desa di tingkat desa dapt mencari alternatidf lain ahgar persiapan pemilihan kepala desa tetap dapat berjalan dengan baik. Referensi Abdullah, Rozali,.2009.Mewujudkan Pemilu Yang Berkualitas. Jakrta: Raja Grafindo Persada. Rahmad, Arif.2018.Inflementasi Peraturan Daerah Kota Pangsidempuan Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Kepala Desa. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa