Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PROJECT

MACAM-MACAM TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL,PROBABILITY


SAMPLING, NON PROBABILITY SAMPLING

DOSEN PENGAMPU: TIUR MALASARI SIREGAR S.PD, M.SI.

OLEH:

Kelompok 5 Reguler-D PPKn 2018

Siti Aisyah (3182111005)

Sumiati Harahap (3181111003)

PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana
atas berkat Nya yang memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat mengerjakan bahkan
menyelesaikan tugas Laporan Project pada mata kuliah Statistik dengan tepat waktu.

Adapun latar belakang kami mengerjakan tugas Laporan Project ini yaitu untuk
memenuhi tanggung jawab dalam mata kuliah Statistik yang diampu oleh dosen Tiur Malasari
Siregar S.Pd, M.Si. dan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua kami
yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan.
Dan juga kepada dosen pengampu yang memberikan pemaparan akan materi dan tugas.

Kami adalah manusia yang tak lepas dari kelemahan serta kekurangan. Maka dari itu
apabila ada salah pengetikan, ada kata yang mungkin kurang berkenan, dan penyusunan yang
kurang tepat, kami mohon maaf. Saran dan kritik pembaca akan sangat berharga bagi kami
untuk penyempurnaan tugas ini.

Medan, Desember 2020

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………..................................
……1

C. Tujuan
Penulisan……………………………………………………………….................................
…………2

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………...................................
.…………...4
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….....................
..................…4

A.
Kesimpulan………………………………………………………………………........................
............….…14

B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampel adalah bagian dari jumlah dan simbol yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
pupulasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti daapat
menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yangdiambil dari populasi betul-betul
representatif (mewakili). 

Pengumpulan data untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan


andal. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode,
teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidak tepatan dalam
penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas
penelitian.Sehingga dalam menetukan data harus menggunakan tekik-teknik
pengumpulan dalam pemilihan sampel.

B.      Rumusan Masalah

1.       Apakah yang dimaksud dengan sampel?

2.       Apa sajakah macam-macam teknik pemilihan sampel?

3. Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?

4. Apakah yang dimaksud dengan Probbability sampling?


  

5. Apakah yang dimaksud dengan Non Probability Sampling?

4
C.    Tujuan Penulisan

1.       Menguraikan sampel

2.       Menguraikan Macam-macam pemilihan sampel

3.       Memaparkan teknik sampling

4.       Menjelaskan Probbability sampling

5. Menjelaskan Non Probbability sampling

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Macam-macam teknik pemilihan sampel

Sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan untuk


memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik sampling adalah
bagian dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan
sampel.Sampel adalah bagian dari jumlah dan simbol yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada pupulasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
daapat menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yangdiambil dari populasi betul-
betul representatif (mewakili).

5
 Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001:
56).
 Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif. (Margono, 2004)

Tujuan Pengambilan Sampel;

 Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak


memungkinkan dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
 Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
 Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili
oleh sampel.

Tahapan Pengambilan Sample diantaranya;

 Mendefinisikan populasi yang akan diamati


 Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang
mungkin
 Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat
 Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
 Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling

Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2 kelas besar yaitu

 Probability Sampling (Random Sample)


 Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).

6
PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random
atau acak. Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi
diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel
penelitian. Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara
lain:

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)


Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random
Sampling. teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.

Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak


sederhana. Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus
dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang
sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada
pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling
sering digunakan adalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.

Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat


mengetahui standard error penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak
adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat merepresentasikan
populasi yang dimaksud.

ContohPengambilanSampelMetodeAcakSederhana:
Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi
penelitian berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk
mendapatkan sampel pertama.Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama
yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas
responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama. Langkah tersebut
kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.

7
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis  (Systematic Random Sampling) 
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel
dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya
responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap
kelompok. Contoh Sampel Acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada
setiap orang ke-10 yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang di
urutan 10,20,30 dan seterusnya maka itulah yang dijadikan sampel penelitian.

3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)


Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar
tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer
tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses
pengacakan diambil dari masing-masing kelompok.

4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)


Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan
metode Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu hal
pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.Misalnya, penelitian
tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A
dan lain sebagainya.

5. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)


Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih.Misalnya -> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW –
RT.

8
NON PROBABILITY SAMPLING

1.Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan.
Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih
sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan
eksklusi.Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti
berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria
khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami
penyakit penyerta atau gangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil
penelitian.Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien
diabetes mellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi
yang dipakai antara lain:Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka
pada tungkai kaki),Usia 18-59 tahun, Bisa membaca dan menulis.
Kriteria eksklusi:

1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya


seperti gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.

9
2. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
wawancara atau korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel
pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara
terusmenerushinggaseluruhkebutuhansampelpenelitiandapatterpenuhi.Metode
pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian
mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya
penelitian tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok khusus lainnya.

3. Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti
mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok
untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit
didapatkan.Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit
Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau
lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.Kasus Steven Johnson
Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali menemukan kasus tersebut. Dengan
demikian, peneliti mengambil sampel saat itu juga, saat menemukan kasus
tersebut. Kemudian peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu
yang telah ditentukan oleh peneliti.

Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang
bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota
Bandung. Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung pada
warga Bandung yang dia temui saat itu.

4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik
sampling ini mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan
oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudah
diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup
tinggi jika menggunakan metode ini.Teknik pengambilan sampel dengan cara ini

10
biasanya digunakan pada penelitian yang memiliki jumlah sampel terbatas.
Misalnya, penelitian pada pasien lupus atau penderita penyakit tertentu. Dalam
suatu area terdapat 10 penderita lupus, maka populasi tersebut dijadikan sampel
secara keseluruhan , inilah yang disebut sebagai Total Quota Sampling.

5. Teknik Sampel Jenuh


Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua
anggota populasi sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30
orang.

B. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik untuk memberikan peluang yang sama


pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata
lain cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk
diambil kepada setiap elemen populasi. Probability sampling dibagi atas beberapa
cara diantaranya :

1. Simple Random Sampling atau Sampel Random Sederhana

Simpel random sampling adalah cara pengambilan sampel dari


anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen atau sejenis. Cara pengambilan
sampel melalui beberapa cara yaitu dengan undian, kalkulator, table angka
acak, dan computer.

2. Sample Random Systematic atau Sampel Random Sistematik


Merupakan sebuah metode pengambilan sampel secara sistematis
dengan interval atau jarak tertentu antar sampel yang terpilih. Cara ini jika
menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis,
yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang (keberapa).

11
3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)

Merupakan sebuah metode pengambilan sampel dengan cara membagi


populasi kedalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan
dari tiap strayum tersebut diambil sampel secara acak. Pengambilan sampel
secara acak. Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan
berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya.
Dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak
sejenis).

4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)


Merupakana pengambilan sampel yang dilakukan terhadap
sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok
(cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan
diambil sebagai sampel.
5. Sample Random Bertingkat ( Multi Stage Sampling)
Merupakan metode pengambilan sampel yang proses pengambilan
sampelnya dilakukan dalam dua tahap (two-stage) atau lebih. Proses
pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun
lebih.
6. Non-Probability Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena
kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan
oleh peneliti.

C. Non-Probability Sampling

12
Merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak. Unsur
populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau
karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Berikut
adalah jenis atau mcam-macam Non-Probability Sampling :

1. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)

Merupakan satuan sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan


tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki
karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila
hanya ada sedikit orang yang mempunyai keahlian dibidang yang
ditelitinya.

2. Accidental Sampling (Sampel tanpa Sengaja)


Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
spponantanitas, yang artinya siapa saja yang tidak disengaja bertemu
dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik maka orang tersebut dapat
digunakan sebagai sampel atau responden.
3. Quota Sampling (Sampel Kuota)
Merupakan pengambilan sampel yang hanya berdasarkan
pertimbangan peneliti saja, hanya saja disini besar dan kriteria sampai
telah ditentukan terlebih dahulu.
4. Saturation Sampling (Sampel Jenuh)
Merupakan teknik pengambilan sampel bisa semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, ini syaratnya populasi tidak banyak
atau peneliti ingin membuat sebuah generalisasi dengan kesalahan sangat
kecil.

5. Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)


Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang
kecil yang kemudian menjadi besar. Cara ini banyak digunakan ketika

13
peneliti tidak tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orag
berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.

D. Perbedaan Probability Samplingdan Non-Probability Sampling

Yang menjadi perbedaan antara probability dan non-probability ini yaitu ;

Probability

 Setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi


anggota sampel
 Hasil penelitian dijadikan ukuran untuk mengestimasi populasi atau
melakukan generalisasi

Non-Probability

 Setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang sama untuk dipilih


menjadi anggota sampel
 Hasil penelitian tidak untuk melakukan generalisasi

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Alasan penelitian menggunakan sampel adalah:Masalah masalah ketelitian, Masalah


waktu, Masalah waktu, masalah yang merusak masalah ketelitian, dan Masalah

14
ekonomis.  Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang ditentukan
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan-sifat dan populasi agar diperoleh sampel yang representatif . Teknik-
teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel Sebuah. Probabilitas /
Pengambilan Sampel Acak,  Nonprobability / Nonrandom Sampling atau Sampel
Tidak Acak.

B.Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu semoga mahsiswa


ataupun pembaca dalam menentukan pemilihan sampel dalam penelitian dapat
digunakan dengan teknik-teknik yang cocok digunakan baik dalam mengumpulkan
data, sesuai dengan kebutuhan. Dan dapat menentukan sampel yang ditentukan sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan-sifat dan populasi agar diperoleh sampel yang representatif . Dan juga
semoga dalam penyususnan laporan ini dapat menjadi tambahan bahan referensi bagi
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

15
Sugiyono. 2015.MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabet.

https://wardahcheche.blogsppot.com (probabilily dan non-probability sampling. Diakses


pada 25 Desember 2020, pukul 20.56 WIB)

https://id.scribd.comhttps://student-activity.binus.ac.id (probability sampling vs


non-probability sampling. Diakses pada 25 Desember 2020, pukul 21.20 WIB)

16

Anda mungkin juga menyukai