Literasi kewarganegaraan adalah kemampuan dalam memahami hal dan kewajiban sebagai warga negara. Literasi kewarganegaraan merupakan upaya secara berkesinambungan untuk membangun memperkuat pengetahuan atau wawasan tentang kewarganegaraan itu sendiri bagi masyarakat yang sesuai dengan perkembangan di abad 21 ini. ● Civic literacy (literasi bermasyarakat) merupakan keterampilan penting, karena siswa perlu mengetahui hak dan kewajiban warga negara di lingkup lokal, regional, dan nasional; mengembangkan motivasi, watak dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam masyarakat; dan memahami dampak dari masalah kemasyarakatan secara lokal dan global. ● Menurut (Suryadi, 2010) literasi kewarganegaraan adalah pengetahuan dan kemampuan warga negara dalam mengatasi masalah-masalah sosial, politik dan kenegaraan.
Komponen Inti Dalam Civic Literacy
Menurut Cholisin dalam (Raharjo, R., Armawi, A., & Soerjo, D, 2017). Dari perspektif konsep, diketahui bahara terdapat beberapa komponen inti yang terdapat dalam civic literacy, seperti komponen pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) merupakan suatu wawasan tentang bagaimana hidup dalam berbangsa dan bernegara dalam aspek kenegaraan dengan mereduksi nilai nilai Pancasila, keterampilan kewarganegaraan (civic skills) merupakan keahlian dalam mengembangkan suatu bakat atau keterampilan untuk andil dalam memajukan negara, dan yang terakhir adalah sikap kewarganegaraan (civic dispositions) suatu sikap yang harus jelas dalam memposisikan dirinya sebagai warga negara, tentunya dalam maksud melaksanakan kewajiban sebagai warga negara. Adapun komponen ini merupakan faktor penting dalam upaya menuju warga negara yang baik. Keberhasilan mengembangkan perilaku integratif dalam diri warga negara dapat mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang produktif untuk mewujudkan kebaikan bersama sebagaimana yang dikehendaki dalam cita-cita nasional dan tujuan Manfaat Literasi Kewarganegaraan 1. Memperkuat wawasan tentang kewarganegaraan atau kebangsaan 2. Mencetak warga negara yang dapat berpikir kritis dan melakukan penilaian, dapat memecahkan masalah yang kompleks, kreatif, berkomunikasi dan berkolaborasi, inovatif dalam mencari informasi dan peluang, mampu mengelola keuangan, kesehatan, dan kewajiban sebagai warga negara 3. Memperkuat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi Penguatan Literasi Kewarganegaraan Penguatan literasi kewarganegaraan bisa dilakukan dengan cara: 1. Mengembangkan komunitas yang ada pada suatu tempat contohnya gerakan literasi dengan memasukkan nilai-nilai literasi kewarganegaraan dari keterampilan, pengetahuan, hingga karakter dalam wawasan bernegara 2. Penguatan literasi kewarganegaraan dapat dilakukan melalui pembelajaran PKN atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Melakukan pembinaan melalui penyuluhan, kajian islam, sosialisasi dan kegiatan lainnya Penerapan Literasi Kewarganegaraan Di Lingkungan Keluarga & Masyarakat Literasi kewarganegaraan di keluarga dimulai dari orang tua yang memerikan contoh dan praktik baik sehingga dapat menjadi teladan bagi anak dan anggota keluarfa lainnya. Orang tua harus menciptakan lingkungan sosial yang komunikatif dan interaktif dalam keluarga khususnya dengan anak sehingga membantu pemahaman anak terhadap fenomena sosial yang berkaitan dengan literasi kewarganegaraan. Di masyarakat penerapan literasi kewarganegaraan bisa dengan melakukan penyuluhan untuk mencegah radikalisme dan disintegrasi, menanamkan nilai-nilai pancasila dalam bertindak atau berbuat. Implementasi Pembelajaran Literasi Kewarganegaraan di Sekolah • Membaca berbagai materi yang terkait dengan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan • Melakukan pembinaan melalui kegiatan siswa/ekstrakurikuler seperti pramuka, KSR, dan lainnya. • Menulis artikel ataupun essay dengan tema kewarganegaraan • Membiasakan siswa untuk mendengarkan atau menyanyikan lagu-lagu nasional maupun daerah. • Melakukan upacara bendera, hari besar nasional • Menayangkan video yang berhubungan dengan hak dan kewajiban seperi menonton G30SPKI • Membuat pementasan drama mengenai hak dan tanggungjawab warga negara contohnya pada materi sistem hukum dan peradilan