Anda di halaman 1dari 6

Memang tidak mudah menggambarkan profil petugas humas, namun dari

beberapa referensi disebutkan enam criteria yang merangkum kualitas seseorang

praktisi humas yang baik,meliputi hal-hal berikut ini.

1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan

baik.

2. Mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan jelas

dan lugas, baik lisan maupun tertulis,atau bahkan secara visual.

3. Mampu mengorganisir segala sesuatu, termasuk dalam perencanaan prima.

4. Memiliki integritas personal,baik dalam profesi maupun kehidupan pribadi.

5. Mempunyai imajinasi.

6. Serba tahu, dalam hal ini adalah akses informasi yang seluas-luasnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan criteria ideal adalah kemampuan dalam hal

manajemen, keterampilan, dan kepribadian. Gambaran umum tentang profil

petugas humas dan kualifikasi yang dimilikinya haruslah orang yang cukup

terampil, khususnya di bidang penulisan, mendengarkan, berbicara, membaca dan

menggunakan alat-alat komunikasi lainnya.

PR harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam media

dan memahami proses manajeman. PR harus memiliki kemampuan dalam

memecahkan suatu masalah, dala mengambil keputusan, mengelola opini public,

mengevaluasi kecenderungan perilaku dan respon public. PR juga harus memiliki

selera dan perilaku yang baik tentang etika, simpati, dan empati, kepemimpinan,

semangat, kreativitas dan imajiasi, kematangan/stabilitas kepribadian serta

integritas pribadi.
Tugas Humas

Ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan

tujuan dan fingsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku

publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan

kebijakan organisasi/lembaga.

2. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.

Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentinga

publik dan sebaliknya, namun dapat juga kepentingan ini jauh berbeda bahkan

dapat juga kepentingannya sama.

3. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan

dengan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan

kedudukan dan wewenang humas yang tinngi dan luas. Karena tugas ini dapat

berarti humas memiliki wawanang untuk memberi nasehat apakah suatu program

sebaiknya di teruskan ataukah ditunda/dihentikah.

Kegiatan Humas

Kegiatan merupakan implementasi dari tugas. Dengan demikian, kegiatan humas

sebenarnya adalah implementasi dari tugas humas untuk mencapai tujuan humas

dan menjalankan fungsi dan peranannya secara mennyeluruh.


Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai

macam simbul komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi

nonverbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel,

progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pres (press realis),

membuat rekomendasi dan lain sebagainya. Sedangkan verbal lisan antara lain

jumpa pers, goert guide / open house, announcer, presenter,desk informations,

dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan

pameran, seminar, special event, riset / penelitian, pers kliping, dan sebagainya.

ALAT-ALAT HUMAS

A. Iklan

Perbedaan mendasar iklan sebagai alat marketing dan iklan sebagai alat humas

adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan berkaitan

dengan prodok, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan media/alat

marketing. Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan

perusahaan, maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas. Menurut

Rhenald Klasik setidaknya ada empat jenis iklan korporat :

1. Public Relations Advertising

Yaitu iklan yang ditunjukkan kepada masyarakat dengan tujuan menjelaskan

tentang suatu hal menyangkut pelayanannya. Misalnya: pindah gedung,

keterlambatan pelayanan, permintaan maaf, ucapan terimakasih,dll.

2. Institusional Advertising

Iklan jenis ini bertujuan untuk memperkuat image dan awareness. Pesan-pesan

yang disampaikan cenderung lebih filosofis. Misalnya, tentang kotribusi


perusahaan terhadap masyarakat, tentang keberhasilan perusahaan, visi misi

perusahaan, pelayanan masyarakat, dan sebagainya.

3. Corporate Identity Advertising

Yaitu jenis iklan yang menampilkan beberapa identitas perusahaan yang terdiri dari

grafik logo, warna identitas, nama perusahaan dan desain fisik lainnya.

4. Recruitmenet Advertising

Bentuk, ukuran, desain, penggunaan kata-kata, dan kejujuran dalam iklan

lowongan pekerjaan menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk

menilai reputasi perusahaan.

Selain iklan korporat, penjelasan tentang iklan dapat dijadikan sebagai alat humas

untuk menjelaskan dengan fenomena bahwa iklan produk juga berimplikasi pada

terbentuknya imagenegatif tentang perusahaan.

B. Pameran

Selain iklan pameran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan

humas. Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain,

merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran

untuk memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh

masyarakat yang diminta membuka pameran untuk mengunjungi

standperusahaannya Hal ini diharapkan pers dapat mengabadikan foto pejabat

dengan latar belakangstand pameran kita kemudian untuk ditampilkan dalam

media masa.

Namun, seperti halnya iklan, pameran juga memiliki implikasi yang buruk bagi

kehumasan. Yakni bila stand pameran yang dibangun tidak mencermenkan wibawa
perusahaan, penjaga stand yang tidak mencerminkan budaya organisasi,bahan-

bahan pameran yang tidak mencerminkan kualitas produk,dan sebagainya.

C. Media Internal

Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu

terbitan yang ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan),

berisi tentang beberapa informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom

up, tujuannya diciptakan untuk menciptakan kondisi yang well informed dan

membina loyalitas antara karyawan dengan perusahaan.

D. Fotografi

Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita,

iklan, maupun untuk kepentingan arsip/dokumentasi. Foto-foto ini diambil oleh

fotografer yang professional dengan sutradara seorang humas yang terlatih.

Humas harus tetap mengambil kemudi dalam hal pengambilan dan penyimpanan

foto ini tentu ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang digunakan untuk

keperluan publikasi maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan dengan

terjaganya image perusahaan.

E. Film

Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya.

Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film

documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak

masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai

kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film

itu adalah membentuk image positif.


F. Pers

Termasuk dalam kelompok media massa adalah radio, televisi, surat kabar,

majalah, dan buku. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan humas dalam

hubungan ini adalah jumpa pers, press tour press clipping. Ada banyak keuntungan

melakukan kegiatan berhubungan dengan pers. Tidak hanya memperoleh

publisitas bila termuat di media mereka, melainkan humas juga dapat

memposisikan pers sebagai sumber informasi dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai