FISIPOL UGM
RPKPS
HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH
Pengampu:
Nur Azizah, S.IP., M.Sc.
Drs. Josef Riwu Kaho, MPA
Alamat:
Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM
J. Sosio-Justisia, Bulaksumur
Yogyakarta INDONESIA
55281
Telp. 0274-563362 ext: 111/165
A. Pengantar
Realitas empiris menunjukkan bahwa desentralisasi dan otonomi daerah telah
menempati posisi yang strategis dalam diskusi di kalangan ilmuwan sosial maupun praktisi
pemerintahan dan pembangunan. Dalam kaitannya dengan politik, persoalan desentralisasi
acap kali dipandang sebagai: pertama, desentralisasi dan otonomi daerah sering dikaitkan
dengan beberapa kegagalan beberapa negara untuk mempertahankan integrasinya, seperti
dalam kasus Uni Soviet, Yugoslavia dan beberapa negara lainnya. Kedua, issu
desentralisasi dan otonomi daerah juga dianggap mempunyai peranan yang penting bagi
demokratisasi di suatu negara, terutama bagi negara yang mempunyai wilayah yang luas
dan jumlah penduduk yang besar. Tanpa adanya desentralisasi dan otonomi daerah yang
memadai, pengembangan demokrasi di tingkat lokal yang menjadi benih demokrasi nasional
juga akan lumpuh.
B. TUJUAN
Berkaitan dengan tujuan pembelajaran, dalam lingkup pengetahuan, mata kuliah ini
bertujuan untuk: Pertama, mahasiswa memiliki pengetahuan tentang hubungan pusat dan
daerah dalam perspektif sejarah guna memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai
akar dan dinamika hubungan pusat dan daerah di Indonesia. Kedua, mahasiswa memiliki
pengetahuan tentang hubungan pusat dan daerah dalam perkembangan politik kontemporer
Indonesia guna mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang substansi, dinamika
dan arah perkembangan hubungan pusat dan daerah di Indonesia.
Adapun dalam lingkup pemahaman, mata kuliah ini bertujuan untuk: Pertama,
mahasiswa dapat menjelaskan, membandingkan dan mengkritisi hubungan pusat dan
daerah dalam perspektif komparasi guna mendapatkan pemahaman yang komprehensif atas
konsep-konsep dan isu-isu yang terkait dengan hubungan pusat dan daerah. Kedua,
mahasiswa mampu mengevaluasi kerangka pengaturan hubungan pusat dan daerah guna
memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang dinamika hubungan pusat dan daerah.
C. METODE
Mata kuliah ini akan mengoperasionalkan empat metode pengajaran, antara lain:
ceramah tatap muka, penugasan dan diskusi kelompok. Metode yang digunakan dalam
perkuliahan adalah kombinasi antara ceramah, diskusi, penugasan dan case study.
Ceramah digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep mendasar dari tentang format
pengaturan hubungan pusat - daerah. Sedangkan diskusi dipakai untuk mengelaborasi lebih
lanjut tentang konsep-konsep yang telah dijelaskan. Penugasan adalah dipakai untuk
melihat ketrampilan mahasiswa dalam mengoperasionalkan sebuah konsep. Terakhir, studi
kasus dipakai untuk memberikan penjelasan akan pengalaman empirik implementasi format
pengaturan hubungan pusat daerah pada level praksis.
D.
TOPIK PERKULIAHAN
MINGG
U
I
TOPIK
Pengantar Perkuliahan:
Membangun kontrak belajar dan menjelaskan silabus
perkuliahan
Gambaran ringkas tentang signifikansi hubungan
pusat dan daerah serta berbagai persoalan yang
menjadi topik perkuliahan
REFERENSI
Silabus matakuliah Hubungan Pusat dan Daerah
Cheema,
G.
Shabbir
and
A.
Rondinelli(Eds.), Decentralization and Development
Policy Implementation in Developing Countries, Sage
Publication, 1983. (Chapter 1)
IV
Teori
Desentralisasi,
kumpulan
makalah studi kasus. Perpustakaan S2 Politik Lokal
dan Otonomi Daerah.
Hubungan Keuangan Pusat-Daerah Kerangka Teori dan Davey, Kenneth, Hubungan Keuangan Pusat dan
Regulasinya
Daerah di Indonesia, dalam Nick Devas dkk.,
Penjelasan tentang konsep desentralisasi fiskal
Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia,
Peran Pemerintah Pusat dalam Keuangan Daerah
Universitas Indonesia, jakarta, 1989.
Riwo Kaho, Josef, Analisa Hubungan Pemerintah
Mahasiswa diminta membaca bahan bacaan (kuis)
Pusat dan Daerah di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta,
1982 + Edisi Revisi 2012.
Cheema,
Rondinelli.
Decentralization
and
Development: Policy Implementation in Developing
Countries, chapter 1, 2. Sage Publications.
Hubungan Pusat dan Daerah dalam Format Negara Smith, Graham, Federalisme, Pilihan Masyarakat
Federal (1):
Majemuk, bab 1, cetakan 1, Penerbit Solidaritas
VII
VIII
IX
Indonesia, 1999.
Teori Federalisme, kumpulan makalah studi kasus,
Perpustakaan S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah.
Adnan Buyung Nasution, Harun Alrasid, Ichlasul Amal,
dkk, Federalisme Untuk Indonesia, PT Kompas Media
Nusantara, Jakarta, 1999.
Mahasiswa dipersilahkan mencari
relevan dengan kasus yang dibahas.
literatur
yang
literatur
yang
Liang
Gie,
The,
Pertumbuhan
Era Sentralisasi:
Pemerintah
Daerah
di
Negara
Republik
Indonesia :
Penjelasan
tentang
karakteristik-karakteristik
Suatu
Analisa
Tentang
Masalah-Masalah
hubungan pusat dan daerah Indonesia di bawah pola
Desentralisasi, Jilid I, Gunung Agung, Jakarta, 1993.
pengaturan politik yang bercorak sentralistik.
Riwo Kaho, Josef, Analisa Hubungan
Pembahasan akan dimulai ketika Indonesia masih
berada dibawah kolonial Belanda - Jepang, dan pada
Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, Bina
masa demokrasi terpimpin dibawah Soekarno.
Aksara, Jakarta, 1982.
Pembahasan dilanjutkan pada fase lain dari sejarah
Liang
Gie,
The,
Pertumbuhan
awal kemerdekaan, dan juga pada masa reformasi
Pemerintah Daerah di Negara Republik Indonesia :
atau transisi saat ini, termasuk didalamnya munculnya
Suatu
Analisa
Tentang
Masalah-Masalah
isu-isu pemekaran di berbagai wilayah di Indonesia
Desentralisasi,
Jilid
I,
II,
dan
III,
Gunung Agung,
sebagai implikasi dari politik desentralisasi tersebut.
Jakarta, 1993.
Presentasi kelompok 9, 10, 11: Pembahasan ditekankan
Riwu Kaho, Josef, Analisa Hubungan
pada Hubungan Kewenangan
Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, Bina
Kelp. 9: UU 22/1999,
Aksara, Jakarta, 1982.
Kelp. 10: UU No. 32/2004
Masoed,
Mohtar, Ekonomi
dan
Struktur Politik Orde Baru 1966 1971, LP3ES,
Jakarta, 1989.
Momao, Sefinat, Papua dalam BayangBayang Pemekaran vs Otsus, Tifa, Yogyakarta, 2004.
XII
Dinamika Hubungan Pusat dan Daerah di Indonesia di Davey, Kenneth, Hubungan Keuangan Pusat dan
bawah Era Desentralisasi (2): Praktek Desentralisasi
Daerah di Indonesia, dalam Nick Devas dkk.,
Fiskal di Indonesia & Isu Kemandirian Daerah
Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia,
Penjelasan tentang macam ragam keuangan daerah:
Universitas Indonesia, jakarta, 1989.
komponen
pembentuknya,
relasinya
dengan Teori Desentralisasi, kumpulan makalah studi kasus.
keuangan pusat, PAD, dll
Perpustakaan S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah.
XIII
XIV
dan implikasinya.
Mendiskusikan alternatif menata Indonesia ke depan.
dalam M Zaki
Mubarak dkk (ed.), Blue Print
Otonomi Daerah Indonesia, YHB Center-KemitraanUE, Jakarta, 2006, hal.177-187.
Alfirdaus dan Bayo, Penataan Daerah sebagai
Penataan Institusi, makalah, dipresentasikan pada
Seminar PERCIK, 2007.
E.
J.