Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Skor Nilai :

FILSAFAT PENDIDIKAN
Drs. Edward Purba, M.Si.
Prof. Dr. Yusnadi, MS.
TAHUN 2017

NAMA : MUHAMMAD RAFLY


NIM : 4213111064
DOSEN PENGAMPU : WILDANSYAH LUBIS
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA-E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
EXECUTIVE SUMMARRY
Buku yang saya analisis berjudul Filsafat Pendidikan adalah buku yang bagus dan
lengkap, didalam buku terdapat 5 bab yang masing-masing bab memiliki rincian yang
menarik. Filsafat digambarkan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami
dengan mudah.
Belajar filsafat umumnya menjadikan manusia lebih bijaksana. Bijaksana artinya
memahami pemikiran yang ada dari sisi mana pikiran itu. Berpikir dan memikir
sesuatu itu sebagai sesuatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat diberi predikat
sebagai keinginan yang maha berharga.
Oleh Karena itu dengan banyaknya sumber informasi tentang filsafat pendidikan
dapat memudahkan kita untuk memperoleh ilmu yang akan membawa kita menjadi
bijaksana.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna atas rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan salah satu tugas KKNI yaitu Critical Book
Report yang berjudul “Filsafat Pendidikan”.

saya ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Critical Book Report ini terutama kepada Pak Wildansyah Lubis selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Saya juga menyadari dalam penyusunan Critical Book Report ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki makalah saya di kemudian hari.

Langkat,13 SEPTEMBER 2021

Muhammad Rafly

ii
DAFTAR ISI

Executive Summarry ................................................................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan ......................................................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya Cbr ................................................................................................... 1

B. Tujuan Cbr........................................................................................................................................ 1

C. Manfaat Cbr ..................................................................................................................................... 1

D. Identitas Buku ................................................................................................................................ 2

Bab II Ringkasan Isi Buku ........................................................................................................................3

Bab 1 Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan ................................................................. 3

Bab 2 Filsafat Pendidikan ................................................................................................................... 4

Bab 3 Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan ....................................................................................... 7

Bab 4 Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan ....................................................................................... 8

Bab 5 Hakekat Ilmu Pendidikan....................................................................................................... 9

Bab III Pembahasan ................................................................................................................................. 10

A. Pembahasan Isi Buku ................................................................................................................ 10

B. Kelebihan Dan Kelemahan Buku........................................................................................... 11

Bab IV Penutup.......................................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 13

B. Rekomendasi................................................................................................................................. 13

Daftar Pustaka…..…………………………………………………………………………………………………14
Lampiran

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR bermanfaat bagi penulis untuk menguji


kemampuan penulis dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta
membandingkan buku utama dengan buku lainnya, mengenal dan memberi
nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Terkadang kita sering bingung memilih buku yang akan kita riview dan
pemahaman buku yang diriview tersebut. Terkadangkita hanya memilih satu
buku untuk dibaca tetapi hasilnya belum tentu memuaskan. Misalnya dari segi
analisis pembahasan. Oleh karena itu, CBR berguna untuk melatih penulis untuk
dapat memahami, mengkaji dan menganalisis referensi kajian buku yang
dibaca. Serta CBR berguna untuk mempermudah pembaca untuk lebih mudah
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan mengenai Filsafat
Pendidikan tentu yang ingin pembaca pelajari dan baca.

B. Tujuan CBR
• Menyelesaikan Tugas Akhir
• Menambah pengetahuan tentang filsafat pendidikan
• Meningkatkan pemahaman tentang filsafat pendidikan
• Menguatkan prinsip berfikir secara filsafat dalam diri
• Mengkritisi satat dalam diri
• Mengkritisi satu topic materi filsafat pendidikan dalam dua buku yang berbeda

C. Manfaat CBR
• Menambah wawasan tentang filsafat pendidikan
• Membantu memahami karakteristik filsafat pendidikan
• Membantu memahami perkembangan filsafat pendidikan

1
D. Identitas Buku
BUKU DI RIVIEW
Judul : Filsafat Pendidikan
Edisi : Pertama
Pengarang : Drs. Edward Purba, M.Si. & Prof. Dr.
Yusnadi, MS.
Penerbit : Unimed Press
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-602-7938-38 -0

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Pengertian Filsafat
a. Pengertian Secara Etimologi
Kata filsafat yang terdapat dalam bahasa Inggris Philosophy , dan dalam
bahasa Arab falsafash, yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia
yang berarti kebijakan (wisdom). Sehingga pengertian etimologis dari
istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom dalam arti
yang sedalam-dalamnya.

b. Pengertian Secara Terminologi


• Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran
yang asli.
• Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, plitik dan estetika.
• Al Faribi
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat
sesungguhnya dari kebenaran.
• Rene Descartes
Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia
dan alam menjadi pokok penyelidikan.
• Immanuel Kant

3
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemology yang
menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.

B. Tujuan & Ciri-Ciri Kefilsafatan


• Tujuan
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena
secara mendalam.
• Ciri-Ciri
- Filsafat merupakan pemikiran tentang hal hal serta proses proses dalam
hal yang umum.
-Filsafat menjangkau semua persoalan dalam daya kemampuan pikiran
manusia.
C. Alasan Berfilsafat

Ada 3 alasan kita harus berfilsafat yaitu Keheranan, kesangsian, dan


Kesadaran akan keterbatasan.

D. Peranan Filsafat
• Pendobrak

Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu pintu dan tembok tradisi yang
begitu sacral dan selama itu tidak boleh tidak diterima.

• Pembebas

Filsafat Membebaskan manusia dari belenggu cara berfikir yang mistis


dan mite dan dari ketidaktahuan dan kebodohannya.

• Pembimbing

Filsafat berperan sebagai pembimbing terhadap keluarnya manusia dari


kungkungan yang membelenggu manusia yang hendak mempersempit
ruang gerak akal budinya.

E. Filsafat Pendidikan

4
Menurut Al-Syaibbany, Filsafat pendidikan adalah aktivitas
pikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
Menurut Jamaluddin dan Idi, filsafat pendidikan sebagai ilmu
pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-
kaidah, norma-norma, atau ukuran tingkah laku perbuatan yang
sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.

BAB 2

FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem

Filsafat pendidikan terwujud dengan menarik garis linier, antara filsafat


dan pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara
langsung dalam pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep
pendidikan yang berasal dari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya
dengan idealism. Bila konsep dasar tentang kenyataan yang pada
hakikatnya, menurut idealism, adalah sama dengan hal-hal bersifat
kerohanian ataupun yang lain yang sejenis dengan itu, maka pendidikan
itu adalah mengutamakan perkembangan aspek aspek spritual dan
kerohanian pada peserta didik.

Pend
ekatan lain yang akan dikembangkan adalah ketika pendidikan itu
menghadapi masalah atau keadaan yang tidak seperti yang diharapkan,
pasti memerlukan jawaban yang tidak semata-mata berada dalam ruang
lingkup pendidikan. Misalnya tentang manusia seutuhnya, untuk
memperjelas konsep ini memerlukan penjelesan dari filsafat. Bila hal ini
akan dijawab dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang lain,
jawaban itu tidak dapat seketika secara spekulatif seperti halnya dalam
filsafat. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dengan mengingat tujuan
pendidikan bila dikembangkan secara proporsional akan sangat
memadai dalam mengisi fundasi-fundasi ilmu pendidikan, sebagai
bagian utama dalam ilmu pendidikan umumnya.
5
B. Substansi Filsafat Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, filsafat pendidikan adalah bagian dari


fundasi-fundasi pendidikan. Yang berarti bahwa filsafat pendidikan
perlu mengetengahkan konsep-konsep dasar pendidikan. Di Indonesia
sendiri Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan undang-undang
pendidikan merupakan dasar atau landasan utama terhadap
pelaksanaan pendidikan. Hal ini yang menjadikan Pancasila, atau
khususnya Filsafat Pancasila mempunyai kedudukan sentral dalam
wawasan kependidikan, dan nilai-nilai serta norma-norma Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 itu melingkupi pendidikan secara
keseluruhan, baik itu mengenai teori maupun mengenai praktek.

Dengan berpijak pada pandangan tentang kedudukan filsafat dan


filsafat pendidikan Pancasila sebagai filsafat terbuka, maka sikap
konvergensi atau elektif inkorpatif terhadap filsafat atau filsafat
pendidikan yang berasal dari luar perlu dikembangkan. Dengan
mempelajari filsafat dan filsafat pendidikan dari luar pada hakekatnya
adalah upaya untuk memperkaya atau meperkuat substansi dari pada
filsafat pendidikan telah berada pada peringkat lanjut.

Roh dan Jiwa Undang-Undang Dasar 1945 harus mendasari


landasan praksis dan praktik pendidikan. Dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 telah dijelaskan nyata arah dan tujuan pendidikan
yakni : untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Harapan ini didukung
oleh batang tubuh dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa pemerintah akan melaksanakan pendidikan
bermutu bagi setiap warga negara dan setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan minimal sampai pada tingkat pendidikan
dasar. Tujuaan pendidikan semakin diperjelas dan dipertegas substansi
dan arahnyayakni menjadikan manusia yang cerdas, berbudi luhur
berakhlak mulia dan lainnya.

C. Hubungan Filsafat Dan Filsafat Pendidikan

6
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan adalah sebagai
berikut :
• Filsafat dalam arti filsofis merupakan suatu cara pendekatan
yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
• Filsafat berfungsi memeberi arah bagi teori pendidikan yang
telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki
relevansi dengan kebutuhan yang nyata.
• Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi
untuk meberikan petunjuk dan arah dalam mengembangkan
teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan

BAB 3
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Filsafat Pendidikan Idealisme
Aliran idealisme menganggap roh atau sukma lebih berharga dibandingkan
dengan materi kehidupan manusia, roh itu pada dasarnya dianggap suatu yang
hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut dengan
penjekmaan dari roh atau sukma. Aliran idealisme berusaha menerangkan
secara alami pikiran yang keadaannya secara metafisis yang baru berupa
gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk menemukan
hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia, demikian juga hasil
adaptasi individu dengan individu lainnya oleh karena itu adanya hubungan
rohani yang akhirnya membentuk kebudayaan dan peradaban baru(Bakry,
1992:56).
B. Filsafat Pendidikan Realisme
Sistem kefilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada
hal-hal yang adanya terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Definisi kebenaran menurut
realisme adalah ukuran kebenaran suatu gagasan mengenai barang sesuatu
ialah menentukan apakah gagasan itu benar-benar memberikan pengetahuan
kepada kita atau tidak.

7
C. Filsafat Pendidikan Materialisme

Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran
kebendaan, di mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang
dikatakan materialisti mementingkan kebendaan menurut
materialism(Poerwadarminta, 1984: 638). Aliran materialisme mengutamakan
benda dan segala berawal dari benda demikian juga yang nyata hanya dunia
materi.

D. Filsafat Pendidikan Pragmatisme


Pragmatisme berasal dari kata “pragma” yang berarti praktik atau aku
berbuat. Pendidikan menurut pragmatisme adalah suatu proses reorganisasi
dan rekonstruksi dari pengalaman-pengalaman individu; yang berarti bahwa
setiap manusia selalu belajar dari pengalamannya.
E. Filsafat Pendidikan Progresivisme

Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang secara


terus menerus dalam arah yang positif.

F. Filsafat Pendidikan Prenialisme


Prenialisme mengungkapkan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan
kekacauan. Untuk memperbaiki keadaan ini maka kita harus kembali kepada
prinsip-prinsip yang kita gunakan pada zaman dahulu.
G. Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri, melainkan
suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme.
H. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir


progresifisme dalam dunia pendidikan.

BAB 4
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat,
bangsa, dan negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah mahluk

8
tertingi ciptaan Tuhan YME dan Maha Mulia yang dianugerahi kemampuan atau
potensi untuk bertumbuh dan berkembang.
B. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yaitu Ke-Tuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia, akan terujud dalam laku dan prilaku setiap
masyarakat-bangsa dan Negara Indonesia sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan yang telah dicapai.
C. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
D. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai
Pancasila adalah sumber nilai bagi pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila
menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa, sebagai
landasan, arah, dan etos, serta sebagai moral pembangunan nasional.

BAB 5
HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi
manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat
dalam lingkungan alam sekitar.
B. Tujuan Pendidikan Nasional
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab .

9
C. Pilar-Pilar Pendidikan

UNESCO mengemukakan bahwa pendidikan disokong 4 pilar pendidikan


yakni; Learning to Know, Learning to Do, Learning to Be, dan Learning To Live
Together.

D. Aliran-Aliran Pendidikan
• Nativisme
• Naturalisme
• Empirisme
• Konvergensi
E. Lingkungan Pendidikan
• Keluarga
• Sekolah
• Masyarakat

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan bab 1 tentang pengertian filsafat dan filsafat pendidikan.
• Buku Utama
Menurut Al-Syaibbany, Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran
teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
• Buku Pembanding
fiilsafat adalah:
1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2. Mencari kebenaran, dan
3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip
kesimpula bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
seluru fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.
b. Pembahasan bab 3 tentang aliran-aliran filsafat pendidikan.
• Buku Utama
a. Filsafat Pendidikan Idealisme
b. Filsafat Pendidikan Realisme
c. Filsafat Pendidikan Materialisme
d. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
e. Filsafat Pendidikan Progresivisme
f. Filsafat Pendidikan Prenialisme
g. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
h. Filsafat Pendidikan Esensialisme
• Buku pembanding
a. Filsafat Pendidikan Posotivisme
b. Filsafat Pendidikan Renaisans
c. Filsafat Pendidikan Humanisme
d. Filsafat Pendidikan Naturalisme
e. Filsafat Pendidikan Materialisme

11
f. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Dari dua buku diatas saya dapat menarik kesimpulan aliran-aliran
filsafat pendidikan yakni; idealisme, realisme, materialisme,
pragmatisme, progresivisme, rekonstruksionisme, prenialisme,
esensialisme, naturalisme, humanisme, renaisans, dan positivisme.
c. Pembahasan bab 3 tentang hakekat pendidikan
• Buku Utama
Pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar.
• Buku Pembanding
Pendidikan adalah aktivitas bimbingan ynag disengaja untuk
mencapai kepribadian yang luhur, baik yang berkaitan dengan
dimensi jasmani,rohani,akal maupun moral.
Dari dua buku diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa
pendidikan adalah usaha dan upaya membina setiap peserta didik
dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan serta
memajukan kecerdasan dan keterampilan setiap para peserta didik.
B. Kelebihan Dan Kelemahan Buku
• Aspek tampilan

Buku Filsafat Pendidikan karya Drs. Edward Purba, M.Si. dan Prof. Dr.
Yusnadi, MS. Memiliki tampilan yang lebih menarik, karena tampilan
buku lebih ringkas daripada buku Filsafat Pendidikan karya Drs. Anas
Salahuddin, M.Pd.

• Aspek Tata Letak


Buku Filsafat Pendidikan karya Drs. Anas Salahuddin, M.Pd. Memiliki
aspek tata letak yang lebih rapi daripada buku Filsafat Pendidikan karya
Drs. Edward Purba, M.Si. dan Prof. Dr. Yusnadi, MS. Karena buku Filsafat
Pendidikan karya Drs. Edward Purba, M.Si. dan Prof. Dr. Yusnadi, MS.,
masi kurang rapi dalam penempatan numbering huruf.
• Aspek Isi Buku

12
Buku Filsafat Pendidikan karya Drs. Anas Salahuddin, M.Pd. Memiliki
aspek daftar materi yang banyak daripada buku Filsafat Pendidikan
karya Drs. Edward Purba, M.Si. dan Prof. Dr. Yusnadi, MS. Namun,buku
Filsafat Pendidikan karya Drs. Edward Purba, M.Si. dan Prof. Dr. Yusnadi
memiliki pembahasan yang lebih lengkap.
• Aspek Tata Bahasa
Kedua buku sama-sama memiliki tata bahasa yang baik sesuai ejaan, dan
KBBI. Namun buku Filsafat Pendidikan karya Drs. Edward Purba, M.Si.
dan Prof. Dr. Yusnadi menggunakan bahasa yang lebih mudah
dimengerti.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari


proses kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak,
dimana kedua proses itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan
pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat
pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu sistem pendidikan, karena
filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan ,
menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, saya sebagai
periview menyarankan supaya filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan
baik guru, siswa, mahasiswa dan orang tua maupun masyarakat sehingga meningkatkan
prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu, saya juga menyarankan kepada
penulis supaya membuat tampilam isi buku yang lebih menarik misalnya dengan
mencantumkan gambar-gambar.

14
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Edward dan Yusnadi. 2017. Filsafat Pendidikan. Jl. Wilem Iskandar : Unimed
Press.
Anwar, Muhammad.2017. Filsafat Pendidikan. Jakarta. Kencana

15
LAMPIRAN

BUKU PEMBANDING

Judul : Filsafat Pendidikan


Edisi : Cetakan Kedua
Pengarang : Muhammad Anwar
Penerbit : Kencana
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-602-1186-52-7

16
17

Anda mungkin juga menyukai