DISUSUN OLEH
Nama : Adela Sahfira
Nim : 3231122003
Kelas : Reguler A Antropologi
Puji Syukur atas khadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan.Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas Critical Book Report.Penulis berharap critical book report
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pegetahuan kita dalam mata kuliah
filsafat Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin belum sempurna,baik dalam hal
isi maupun sistematika dan Teknik penulisan.Oleh kareta itu,saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis mengucapkan terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Critical Book Report merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjang
keberhasilan proses pembelajaran dibangku perkuliahan.Melakukan Critical Book Report pada
suatu buku dengan membandingkannya dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan,dari
kegiatan inilah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku.Dengan kata
lain,melalui Critical Book Report bisa membangun sudut pandang mahasiswa berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki dalam menilai sebuah buku.
1
BABII
PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU
2
2.2 RINGKASAN BUKU UTAMA
SUB BAB STUDI FILSAFAT PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Ditinjau dari segi harfiah ,kata filsafat berasal dari Bahasa Yunani ,yaitu philos philare,yang
artinya cinta dan Sophos yang artinya kebijaksanaan atau hikmah. Menurut Al-SYaibany
(1979:28) filsafat adalah ilmu yang mencari hakikat dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
sifat alam jagat dan kehidupan manusia dan wujud pencipta pencipta alam jagat dan
kehidupan manusia ,dan sifat-sifat dan nilai-nilai kemanusian.
Sedangkan menurut Langeveld (1959:10) filsafat itu mengatur dan memikirkan dan secara
berpikir dtengah tengah kemestaan ia berusaha membenarkan ,bukan saja apa yang dapat
dibuktikan dengan tegas,tapipun diselidiki pengalaman-pengalaman yang tidak dapat ditolak
dan tidak dapat dibuktikan ,yang ditanyai dan yang dipikirkan sampaisegala konsekuensinya
bagi kemestaan.
3
Menurut Arifin (1987:3) filsafat Pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan
tentang masalah kependidikan.Oleh karena itu ada kaitan dengan Pendidikan ,maka
filsafat yang mempersoalkan dan dan memecahkan problema-problema Pendidikan
yang bersifat filosofis.
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka secara
sedarhana dapat dipahami bahwa filsafat Pendidikan itu adalah penerapan suatu analisis
filosofis terhadap pemecahan berbagai problema Pendidikan yang bersifat filosofis.
4
3. Seorang guru perlu mempelajari filsafat Pendidikan,karena filsafat Pendidikan itu
merupakan asas normative di dalam Pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang
bersifat khusnya berlaku didalam dunia Pendidikan.
Barnadib (1976:8) mengemukakan bahwa filsafat Pendidikan itu telah sewajarnya
dipelajari oleh mereka yang profesinya sebagai guru ,yaitu sebagai berikut :
1. Adanya problema-problema Pendidikan yang timbul dari zaman-ke zaman yang
menjadi perhatian ahlinya masing-masing.
2. Dapatlah diperkirakan bahwa bagi barang siapa yang mempelajari filsafat Pendidikan
dapat mempunyai pandangan-pandangan yang jangakauannya melebihi hal-hal yang
ditemukan secara eksperimental atau empiris.
3. Dapat terpenuhi tuntutan intelektual dan akademis.
5
B. PERANAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN
Secara garis besar mengenai peranan filsafat dalam Pendidikan dapat dikemukakan sebagai
berikt :
1. Filsafat akan membantu manusia menentukan pandangan hidup yang tegas,yang
menjadi pedoman dan landasan bagi perbuatan manusia dalam hidup ini.
2. Seseorang perlu mempunyai pandangan hidup yang jelas
Dengan maksud yang hamper bersamaan ,keudukan filsafat dalam Pendidikan juga
dikemukakan oleh Titus ,dkk,sebagai berikut
1. Kita hidup didalam suatu zaman yang penuh ketidakpastian dan senatiasa
berubah.Untuk menjawab tantangan hidup ini,filsafat dapat membantu menemukan
pegangan tersebut,karena filsafat mempersoalkan hakikat alam semesta serta tempat
manusia didalamnya.
2. Filsafat merupakan salah satu alat yang dianggap terbaik untuk mengembangkan dan
memlihara kebiasaan berfikir reflektif.Filsafat dapat membantu memperluas tempurung
pandangan kita.
3. Filsafat dapat membantu kita mengambil keputusan secara bijaksana dan bertindak
secara konsisten serta bertanggung jawab.
4. Filsafat dapat memperluan bidang-bidang keinsafan kita,untuk menjadi lebih hidup
,lebih bergaya,lebih kritis dan lebih cerdas.
Sebagaimana telah diuraikan di atas mengenai peranan filsafat, dapat secara logis dikaitkan
dengan Pendidikan juga merupakan suatu usaha Pendidikan yang berfungsi mengimbangi
specialized education.
6
2. Metode yang digunakan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Apabila seorang guru sudah menyadari bahwa tujuan khusunya yang akan
dicapainya harus melalui suatu proses dalam satu situasi,akan jelas bahwa untuk tujuan
dan situasi yang khusus itu ia akan memakai cara tertentu ,cara mana sangat mungkin
tidak akan dipakainya untuk dan situasi lain. Tegasnya bahwa didalam memilih metode
yang wajar harus berpedoman antara lain pada tujuan khusus yang akan dicapainya.
Hakikat tujuan inilah yang akan dipakai oleh guru sebagai petunjuk untuk memilih
satau atau serangkaian metode efektif.
3. Sistem Penilaian Pendidikan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Penilaian Pendidikan dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan Pendidikan itu telah terbukti. Untuk benar-benar memperoleh bukti yang
dapat meyakinkan akan taraf pencapai tujuan Pendidikan melalui kegiatan perkuliahan,
perlu diadakan suatu cara penilaian yang memenuhi masyarakat yang tepat.
Di dalam cara penilaian Pendidikan seperti dikemukakan di atas terwujudnya
pandangan filsafat Pendidikan guru ,dan berdasarkan filsafat Pendidikan guru itu pula
munculnya ide-ide mengenai cara penilaian yang tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan baik secara ilmiah maupun secara moral.
7
2. Realisme
3. Pragmatisme
4. Naturalisme
5. Humanisme
8
C. PRAGMATISME DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN
1. Pengertian
Pragmatise pada pokoknya merupakan Gerakan filsafat terkenal selama satu abad terakhir
.Ia adalah filsafat yang mencerminkan dengan kuat sifat-sifat kehidupan. Pragmatisme
berusaha untuk menengahi antara tradisi empiris dan tradisi idealis dan menggabungkan hal
yang sangat berate dalam keduanya.
2. Pengaruh Pragmatisme dalam Pendidikan
Dalam Pendidikan,suasana demokratis sangat diperlukan ,dan bukanlah suasana yang
ptpriter atau laisse faire. Dengan berlandaskan pada pemikiran pemikiran tersebut, pendidik
mempunyai peran meratakan terhadap masyarakat .Pendidikan dapat mengangkat tiap
individu dengan pemilihan pengetahuan tertentu ,juga keterampilan yang ia sukai .
9
2. Nilai yang Dikandung Humanisme
Seperti telah dikemukakan sebelumnya,humanisme merujuk pada suatu sistem berpikir
yang bertujuan untuk memperjuangkan kemanusiaan dalam kaitannya dengan hubungan
manusia dengan tuhan,alam,dan sesame.
Agara dibantu memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam humanisme ,mangka kita perlu
mengkaji terlebih dahulu tema-tema antropo-filasafi yang membuka berbagai nilai dasar
kemanusiaan, dan membantu kita menemukan unsur-unsur kemanusiaan dan persoalannya
dalam konteks memperjuangkan kemanusiaan.
3. Pengaruh Humanisme dalam Pendidikan
Pendidikan dalam paham humanisme dikatakan sebagai proses pertumbuhan dan
perkembangan sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan fisik dan sosialnya ,yang
berlangsung sepanjang hidup manusia . Tujuan Pendidikan menurut kaum humanis adalah
Membantu anak didik untuk mengaktualisasikan dirinya dalam rangka mempersiapkan
kehidupannya
Pendidikan juga bertujua untuk pembentukan moral
Mencapai Kesehatan mental melalui keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan
kehidupan sosial
10
B. ESSENSIALISME
Essensialisme mempunyai pandangan bahwa Pendidikan sebagai pemeliharaan
kebudayaan .Aliran ini ingin Kembali kepada kebudayaan lama,warisan sejarah yang telah
membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.
Menurut essensialisme Pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang ada
sejak awal pradaban ummat manusia,kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga
sekarang ,telah teruji oleh segala zaman,kondisi dan sejarah.
Essensialisme memandang bahwa kebudayaan modern sekarang ini adanya gejala-gejala
penyimpangan dari jalan yang telah ditanamkan oleh kebudayaan warisan masa lalu.Menurut
essensialisme kebudayaan modern sekarang terdapat kesalahan yaitu kecenderungannya,,
bahkan gejala-gejala prnyimpangannya dari jalan lurus yang telah ditanamkan kebudayaan
warisan.
C. PERENIALISME
Perenialisme memandang bahwa Pendidikan harus didasari nilai-nilai kultural masa
lampau oleh karen kehidupannya modern saat sekarang banyak menimbulkan krisis dalam
banyak bidang kehidupan . Kepercayaan filsafat perenialisme ialah nilai-nilai,norm-
norma,yang bersifat kekal abadi ,bahkan keabadian,bahkan keabadian itu sendiri.
D. REKONSTRUKSIONISME
Aliran rekonstruksionisme dalam satu prinsip sependapat dengan perenialisme ,bahwa da
satu kebutuhan amat mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi budaya zaman modern
sekarsng,yang sekarang mengalami ketakutan ,kebimbangan dan kebingungan.Tetapi aliran
rekonstruksionisme tidak sependapat dengan cara jalan pemecahan yang ditempuh filsafat
perenialisme. Rekonstruksionisme berusaha mencari kesepakatan semua orang tentang tujuan
utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tata susunan baru seluruh
lingkungannya.
11
yang memiliki kemampuan untuk menghadapi dunia dan lingkungan hidup yang mult Berikut
ini beberapa pandangan progressivisme:
Pandangan tentang kurikulum, kurikulum yang baik seperti fungsi suatu laboratorium.
Dimana selalu sebagai rentetan kontinu suatu eksperimen dan semua pelakunya ialah
guru bersama muridnya.
2. Essensialisme
12
Nilai seperti halnya pengetahuan berakar pada dan diperoleh dari sumber-sumber obyektif
sedangkan sifat-sifat nilai tergantung dari pandangan yang timbul dari realisme dan idealisme.
Pandangan tentang Pendidikan
Essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan adalah nilainilai yang essensial, yaitu
yang telah teruji oleh waktu, bersifat menuntun dan telah turun temurun dari zaman ke zaman,
dengan mengambil zaman reneisans.
Pandangan tentang belajar
Pada prinsipnya, proses belajar menurut essensialisme ialah melatih daya jiwa yang potensial
sudah ada.
Pandangan tentang kurikulum
Essensialisme meletakkan dasar pandangan mengenai kurikulum sebagai: kaya akan isi dan
sesuai dengan zaman.
3. Perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu
proses mengembalikan kebudayaan sekarang terutama pendidikan zaman sekarang ini
perlu dikembalikan kemasa lampau.
4. Rekonstruksionisme aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
13
1. Pancasila adalah dasar negara atau filsafat Negara Rebuplik Indonesia
2. Pancasila adalah norma dasar dsn norma tertinggi di dalam Negara Rebuplik Indonesia
3. Pancasila adalah ideologi Negara ,ideologi nasional Indonesia
4. Pancasila adalah indentitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional
14
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat
muslim.Disamping itu filsafat Pendidikan merupakan studi tentang penggunaan dan
penerapan metode dan sitem filsafat islam dan memcahkan problematika Pendidikan
umat islam .
15
metode Pendidikan yang dipergunakan kenetralan suatu metode menuntut para pemakai
untuk mengetahui ketepatan dimana penerapannya yang akurat sesuai sarana menuntut
kemampuan tersen sendiri bagi para pemakainya.Metode Pendidikan islam sangat
menghargai kebebasan individu selama kebebasan tersebut sejalan dengan fitrahnya
sehingga seorang pendidik dalam mendidik tidak terkesan memaksa peserta didiknya
dengan cara bertentangan dengan fitrahnya tetapi sebaliknya pendidik harus bertanggung
jawab membentuk karakter para peserta didiknya.
16
2.3 RINGKASAN BUKU PEMBANDING
SUB BAB FILSAFAT PENDIDIKAN
BAB 1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM PENGETAHUAN
DAN KEHIDUPAN MANUSIA
A. Pengertian Filsafat
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah
sedangkan pada pengertian kedua merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan atau pembahasan masalah.Dari beberapa para filsuf ,dapat dirumuskan bahwa
filsafat ialah upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami ,mendalami ,dan
menyelami secara radikal ,integral,dan sistematik mengenai ketuhanan alam semesta dan
manusia.
Filsafat ditinjau dari segi istilah ,menurut para ahli dapat dikemukakan sebagai berikut
1. Plato (427-342 SM)
Seorang filsuf Yunani terkenal ini dalam teori etika kenegaraannya menyebutkan
empat budi yang meliputi penguasaan diri ,keberanian,kebijaksanaan dimiliki dan
keadilan.
2. Al-Kindi (796-474 SM )
Ahli pertama dalam filsafat islam di Irak .Al-kindi meberikan pengertian filsafat
dikalangan umat muslim dalam tiga lapangan yaitu:
Ilmu Fisiki ; meliputi tingkatan alam nyata ,terdiei atas benda benda konkret yang
dapat ditangkap oleh pancaindera
Ilmu Matematika;berhubungan dengan benda ,tetapi mempunya wujud tersendiri yang
dapat dipastikan dengan angka-angka
Ilmu Ketuhanan;tidak berhubungan dengan benda sama sekali yaiyu soal ketuhanan
3. Immanuel Kant (1724-1804
Dijuluki pakar raksasa di barat,mengatakan bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dan
pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan yaitu :
Apakah yang dapat kita ketahui?
Apa yang harusnya kita ketahui dan kerjakan ?
Sampai dimanakah pengharapan kita ?
Apakah yang dinamakan manusia ?
17
B. Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Kehidupan Manusia
1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan,filsafat mempunyai kedudukan sentral ,dan asal atau
pokok.Karena filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang
kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan.Adapun yang kali pertama
melepaskan diri dari filsafat ialah ilmu pasti ,kemudian disusul dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya.Hal itu menjadi tugas filsafatkarena menyangkut masalah nilai
,berarti filsafat akan memberikan alternatif piliha yang paling baik untuk dijadikan
pegangan manusia.Pembahasan tentang kedudukan atau hubungan antara filsafat dan ilmu
pengetahuan ,atau berpikir filosofis dan berpikir ilmiah ,akan dilengkapi dengan uraian
berikut ini.Piaget mengemukakan tentang epistemology genetis,yaitu fase-fase berpikir
manusia dengan mengambil contoh perkembangan.
Jasa utama paget adalah uraiannya mengenai perkembangan anak dalam tingkah laku
yang terdiri atas empat fase yaitu :
Fase Sensorimotor
Fase praoperasional
Fase operasional yang konkret
Fase operasi formal
18
Berdasarkan atas dasar hasil kenyataan itu,maka filsafat memberikan pedoman hidup
kepada manudsia pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat disekitar manusia itu
sendiri
Uraian mengenai filsafat sebagaimana yang telah dibahasa sebelumnya ,akan banyak
memberikan gambaran dan kemudahan dalam memahami lapangan Pendidikan dan
filsafatnya .Munculnya filsafat sebagai suatu ilmu bary setelah tahun 1990 an merupakan
akibat adanya hubungan timbal balik antara filsafat dan Pendidikan untuk memecahkan
dan menjawab persoalan Pendidikan secara filosofis.
19
kaidah norma atau nilai yang akan dijadikan ukuran tingkah laku manusia yang hidup
ditengah-tengah masyarakat.Filsafat Pendidikan yang lahir dari ilmu Pendidikan sebagai
ilmu pengetahuan praktis mengandung arti bahwa tugas Pendidikan sebagai aspek
kebudayaan mempunyai tugas untuk menyalurkan nilai-nilai hidup.
20
media untuk menyususn proses pendidikanmenyelaraskan,dan mengharmonisasikan serta
menerapkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapainya.
21
B. Sikap Manusia Terhadap Filsafat
22
BAB IV PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan
Pengertian Pendidikan sebagaimana telah dikemukakan oleh Rupert C Lodge ,yaitu in
thissense ,life is education and education is life.Artinya seluruh Pendidikan merupakan
masallah hidup dan kehidupan manusia.
23
bawah taraf manusia seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapt bertanya karena tidak
mengerti.
Dalam perkembangan sejarah umat manusia ,maka tampilah manusia manusia unggul
yang mengadakan perenungan ,pemikiran,penganalisisan terhadap problem hidup dan
kehidupan,dan alam semesta.Yang kemudia melahirkan beberapa aliran filsafat
,sofisme,filsafat klasik yang kemudian memberikan pengaruh di dalam Pendidikan ,yang
dimulai oleh filsafat klasik dipelopori oleh Socrates dan diikuti oleh murid muridnya Plato dan
Aritoteles.
Kemudian Plato melahirkan filsafat idealisme yang berpandangan bahwa kenyataan itu
terdiri atas substansi,sebagaimana gagasan-gagasan atau spirit.Sedangkan Aritoteles
melahirkan filsafat realisme yang berpandangan bahwa objek atau dunia luar adalah nyata.Atau
,bahwa kenyataan itu berbeda dengan jiwa yang mengetahui objek atau dunia luar tersebut.
Aliran-aliran filsafat Pendidikan yang lahir kemudian seperti progresivisme,
essentialisme, eksistensialisme,eksoerimentalisme,perenniallisme,rekonstruksionisme,dan
lain-lain masih berlandasan kepada filsafat idealisme dan realisme tadi.
Pada 1967 di Amerika Serikat William Burg pernah diadakan konvensi internasional
Pendidikan yang membahas krisis dunia dalam Pendidikan.Konvensi tersebut menanggapi
massalah Pendidikan dunia berasal dari hubungan historis,dari faktor pertambahan jumlah
murid ,kelangkaan sumber dana,biaya Pendidikan yang meningkat ,ketidak mampuan
menyesuaikan hasil dan ketidak efektivan.
24
teknologi,maka manusia merasa lebih mudah ,cepat ,dan lebih merasakan kenikmatan dan
usahanya memenuhi kebutuhan hidup yang belum pernah dicapai berabad-abad
sebelumnya.
2. Tujuan Hidup Bangsa Indonesia
Bagi kita ,sejak negara Indonesia merdeka ,tujuan itu telah ada jelas ,sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.Cita-cita kemerdekaan yaitu untuk
membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
,mencerdaskan kehidupan bangsa ,dan ikut melaksanakan ketertiban dunis yang
berdasarkan kemerdekaan ,perdamaian abadi,dan keadilan sosial.
Sedangkan potret manusia Indonesia yang dicita-citakan ,dan menjadi tujuan hidup bangsa
terkandung dalam jiwa Pancasila.Tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai membangun
manusia Indonesia adalah semua upaya pembangunan harus diarahkan sedemikian
rupa,sehingga setiap tahap semakin dekat dan setiap generasi mewariskan kepada generasi
berikutnya keadaan yang makin mendekati tujuan tersebut.
3. Tujuan Hidup Manusia Menurut Pandangan Islam
Tujuan hidup kita sebagai Muslim adalah menyembah ,mengabdi,dan berbakti kepada
Allaj SWT .Artinya mengabdikan diri kepada nya harus sesuai dengan kehendaknya .Jika
tujuan hidup sudah disadari berarti segala fasilitas dan sarana disediakan dan digunakan
untuk kepentingan tersebut.
Disamping itu agama Islam tidak menginginkan setiap pemeluknya hanya beribadah
dengan mengabaikan tugas-tugas dan pekerjaan lain sebagai manusia yang hidup dunia ini.
B. Tujuan Pendidikan
Dengan demikian,tujuan Pendidikan selalu terpaut pada zamannya dengan kata lain
rumusan tujuan Pendidikan yang dapat dibaca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa
yang dominan.Sebagai contoh dapat dikemukakan yaitu:
Tujuan Pendidikan di Jerman Barat yaitu
- Kesehatan dan kecakapan
- Kesanggupan umum untuk hidup bermasyarakat
- Membawa anak didik secara humanistic ke dunia kerohanian
- Memahami dan melaksanakan agamanya sebaik mungkin
Tujuan Pendidikan di Indonesia yaitu
25
Tujuan Pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa ,berakhlak
mulia,sehat,berilmu cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
Dari uraian Brubacher ,dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan melaksanakan tiga fungsi
penting yang kesemuanya bersifat normative yaitu
Tujuan Pendidikan memberikan arah pada proses yang bersifat edukatif
Tujuan Pendidikan tidak selalu memberi arah pada Pendidikan ,tetapi harus mendorong
atau memberikan motivasi sebaik mungkin.
Tujuan Pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau menyediakan
kriteria dalam menilai proses Pendidikan.
26
B.Peranan Lembaga Pendidikan
Sebenarnya,adanya aktivitas dan Lembaga-lembaga Pendidikan merupakan jawaban
manusia atas problema perkembangan manusia itu sendiri.Jika pendidika akan membina
bentuk-bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan tertentu maka
Lembaga Lembaga Pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula.Memikirkan masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan terhormat.
Untuk menerangkan kehadiran Lembaga Lembaga Pendidikan dalam suatu masyarakat
tertentu,kita harus menguraikan golongan sekolah masyarakat yang mendukungnya dalam
pelaksanaan Lembaga Pendidikan itu.Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang
penting setelah keluarga ,yang berfungsi membantu keluarga untuk mendidik anak-anak.
C. Pendidikan Adalah Suatu Keharusan Bagi Para Manusia Sebagai Makhluk Biologis
Dididk dan mendidik adalah hal yang unik bagi manusia yang tidak dapat disangkal
lagi.Tindakan mendidik adalah hal yang khusu hanya terdapat dalam dunia
kemanusiaan.Dapat dijelaskan bahwa Pendidikan adalah berusaha untuk mengembangkan
potensi-otensi manusia yang utuh ,yang merupakan aspek-aspek kepribadian termasuk
didalamnya aspek individualisme,moralitas,seimbang antara kebutuhan jasmani dan
rohani.
27
Kesempatan yang sama bagi warga negarabuntuk memperoleh Pendidikan.
Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
A. Aliran Progresivisme
Aliran progresivisme merupakan salah satu aliran filsafat Pendidikan yang
berkembang pesat dan sangat berpengaruh dalam pembaruan Pendidikan.Perkembangan
tersebut terutama didorong terutama aliran naturalisme,dan
eksperimentalisme,instrumentalisme,dan paragmatisme.Progravisisme disebut sebagai
naturalisme yang mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam
semesta ini.Sedangkan disebut sebagai aliran pragmatism karena aliran ini dianggap
pelaksanaan terbesar dari progrestivisme dan merupakan petunjuk pelaksanaan
Pendidikan agar lebih maju dari sebelumnya.Maka tidak heran kalo Pendidikan
progresivisme selalu menekankan pada tumbuh dab berkembangnya pemikiran dan sikap
mental,baik dalam pemecahan masalah maupun kepercayaan diri peserta didik.
28
Sedangkan sifat negatifnya adalah aliran ini kurang menyetujui adanya Pendidikan yang
bercorak otoritas dab absoult dalam segala bentuk seperti terdapat dalam agama ,moral
politik.
Tugas Pendidikan,menurut pragmatism ,progresivisme ialah mengadakan penelitian
atau pengamatan terhadap kemampuan manusia dan menguji kemapuan tersebutn dalam
pekerjaan praktis.
2.Progresivisme dan Perkembangannya
ALiran progresivisme sebagai aliran pemikiran baru perkembang dengan pesat pada
bermulaan abad ke XX . Banyak yang mengemukakan pemikiran tentang progresivisme
terutama Bacon ,John Locke,Rousseau,Kant menanamkan asas metode eksperimental
menjadi metode utama dalam filsafat Pendidikan progresivisme.
3. Progresivisme dan Pendidikan Modern
Pada Pendidikan modern rekonstruksi dunia Pendidikan telah banyak dilakukan oleh
aliran ini melalui ini siatif dan karya nyata.Progresivisme juga tidak mengehndaki adanya
mata pelajaran yang terpisah,melainkan harus diusahakan menjadi satu unit dan
terintegrasi.
B. Aliran Esensialisme
Aliran filsafat Pendidikan essensialisme dapat ditelusuri aliran filsafat yang
menginginkan agar manusia Kembali kepada kebudayaan lama,karena kebudayaan lama
telah banyak melakukan kebaikan untuk manusi.Essensialisme merupakan berpaduan
antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme.
1. Ciri-ciri Utama Aliran Essensialisme
Essensialisme yang berkembang pada zaman renaissance mempunyai tinjauan yang
berbeda dengan progresivisme yaitu mengenai Pendidikan dan kebudayaan.
Essensialisme memandang bahwa Pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan
fleksibilitasi dalam segala bentuk dapat menjadikan sumber timbulnya pandangan
berubah dan tidak menentu serta krang stabil.
C. Aliran Perenialisme
Aliran perenialisme adalah berpegangan pada nilai-nilai atau norma-norma bersifat
abadi.Selanjutnya ,perenialisme melihat akibat atau ujung dari kehidupan modern telah
menimbulkan banyak krisis di berbagai bidang kehidupan umat manusia.
1. Ciri-ciri Aliran Perenialisme
Aliran ini memandang keadaan sekarang sebagai zaman yang sedang ditimpa krisis
kebudayaan karena kekacauan,kebingungan,dan kesimpangsiuran.Perenialisme
berpendapat,untuk mengatasi gangguan kebudayaan diperlukan usaha untuk menemukan
dan mengamankan lingkungan sosiokultural,intelektual dan moral.
D. Aliran Rekonstruksionalisme
Aliran ini sepaham dengan aliran perennialisme dalam menghadapi krisis kebudayaan
modern .Aliran rekonstruksionalisme bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana
kedaulatan nasional berada pada pengayoman serta kedaulatan dan otoritas
internasional.
29
BAB III
PEMBAHASAN
Lebih detail pengertian filsafat Pendidikan dikemukakan oleh Arifin (1987:3 ) filsafat
Pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.Oleh karena
itu, ada kaitan dengan Pendidikan ,maka filsafat yang mempersoalkan dan memecahkan
problema-problema Pendidikan yang bersifat filosofis.
Sedangkan menurut buku pembanding 1 tidak ada dijelaskan hubungan filsafat dengan
Pendidikan
Sedangkan pada buku pembanding 2 tidak dijelaskan juga tentang hubungan filsafat dengan
filsafat Pendidikan.
30
D.Pembahasan Bab 4 tentang Suatu Analisis Tentang Pandangan Beberapa Aliran
Filsafat dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Di Indonesia.
Menurut buku yang di review Dijelaskan beberapa aliran filsafat Pendidikan dan
pengaruhnya terhadap Pendidikan Di Indonesia sekarang ini.
Sedangkan pada buku pembandig 1 Tidak dijelaskan pengaruh dari aliran filsafat terhadap
Pendidikan Di Indonesia.
Sedangkan pada bu pembanding 2 Tidak dijelaskan juga pengaruh dari aliran filsafat
terhadap Pendidikan Di Indonesia.
C. Pembahasan Bab 5 tentang Aliran-aliran filsafat Pendidikan
yaitu progressivisme,essensialisme,perenialisme dan dan rekonstruksionisme.
Sedangkan pada buku pembanding 1 aliran filsafat Pendidikan
progressivisme,konnstruktivisme,dan humanistic. Sedangkan pada buku pembanding 2 aliran
filsafat Pendidikan yaitu progressivisme,essensialisme,perenialisme.
D. Pembahasan Bab 6 tentang pemikiran radikal Pendidikan
Menurut IIIich kita terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap
ijazah,pengakuan hak tunggal Pendidikan dan sekolah,kecenderungan untuk menyamakan
mengajar dan belajar. Sedangkan pada buku pembanding 1 tidak dijelaskan tentang
pemikiran radikal Pendidikan. Sedangkan pada buku pembanding 2 tidak dijelaskan juga
tentang pemikiran radikal Pendidikan.
E. Pembahasan Bab 7 tentang Filsafat Pendidikan Pancasila
Pada buku yang di review Dijelaskan Pendidikan Pancasila adalah subsistem kehidupan
nasional bangs akita secara keseluruhan (Noor Syam). Sedangkan pada buku pembanding 1
Tidak dijelaskan filsafat Pendidikan terhadap Pancasila. Sedangkan pada buku pembanding 2
Tidak dijelaskan juga filsafat Pendidikan terhadap Pancasila.
F. Pembahasan Bab 8 tentang Filsafat Pendidikan Dalam Islam
Pada buku yang di review Filsafat Pendidikan dalam Islam yaitu tentang pandangan filosofis
dari sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah kependidikan dan bagaimana
pengaruhnya dan perkembangannya dalam Pendidikan.Sedangkan pada buku pembanding 1
tidak dijelaskan pengaruh filsafat Pendidikan dalam Islam. Sedangkan pada buku
pembanding 2 tidak dijelaskan juga pengaruh filsafat Pendidikan dalam Islam.
Kelebihan : Buku yang di review memiliki tampilan cover yang menarik dan warna
tampilan buku juga bagus.
Kekurangan : Tidak ada.
2. Dari aspek layout dan tata letak ,serta tata tulis ,termasuk penggunaan font
31
Kelebihan : Dari aspek layout dan tat letak ,serta tata tulisan termasuk penggunaan font
pada buku yang diriview sangat baik .
Kekurangan : Tidak ada
Kelebihan : Penjelasan pada buku ini sangat jelas tentang filsafat Pendidikan dan
ditambah banyak bebrapa pendapat ahli di dalam buku ini tentang filsafat Pendidikan
sehingga buku ini sangat jelas penjelasannya.
Kelebihan : Dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis ,dan penggunaan font pada
buku pembanding sangat bagus.
Kekurangan : Tidak ada
Kelebihan : Bahasa yang digunakan dalam penjelasan buku ini cukup baik.
Kekurangan : Banyak sekali di dalam buku ini menggunakan Bahasa asing ,sehingga
membuat pembaca dan orang awam tidak mengerti apa arti Bahasa tersebut.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa ,filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses
kehidupan dan alternatif proses Pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses
itu pada hakikatnya adalah satu.Filsafat Pendidikan dan Pendidikan terdapat suatu hubungan
yang erat sekali dan tidak terpisahkan dalam dunia Pendidikan.Filsafat Pendidikan mempunyai
peranan penting dalam suatu sistem Pendidikan,Karena filsafat merupakan pemberi arah dan
pedoman dasar dalam usaha-usaha perbaikan dan filsafat Pendidikan adalah penyelesaian
peobelma-prolema yang ada dalam sistem Pendidikan.
4.2 SARAN
Saya berharap adanya perbaikan dalam perbaikan terutama dari tata Bahasa pada buku
ini .Semoga makalah ini dapat memenuhi wawasan bagi pembaca menganai filsafat
Pendidikan.
33
DAFTAR PUSTAKA
34