FILSAFAT PENDIDIKAN
CRITICAL BOOK REVIEW
SCORE NILAI :
Disusun Oleh :
Nama : MARLINA
NIM : 4222151001
Marlina
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
IDENTITAS BUKU...........................................................................................................................5
Buku Pembanding
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................18
KESIMPULAN........................................................................................................................... 18
SARAN.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
maupun perguruan tinggi. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa
guru mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan
layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak.Filsafat sudah
sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak kalangan yang mempelajari
filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian. Filsafat, dalam arti analisa
filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli
pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah lainnya.
Dengan kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang
dikembangkan oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan aliran filsafat yag dianutnya. Dengan dibuatnya cbr ini diharapkan agar
kiranya dapat mempermudah pembaca dalam mengambil intisari dari buku yang
direview.
BAB II
PEMBAHASAN
C. RINGKASAN BUKU
1. Buku Utama
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk
memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian ke dua, merupakan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah. Jika
pemikiran manusia dapat dipelajari, maka ada empat golongan pemikiran yaitu:
1. Pemikiran Pseudo-Ilmiah.
2. Pemikiran Awam.
3. Pemikiran Ilmiah, dan
4. Pemikiran Filosois.
Filsafat juga merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan
lain. Menurut Sondang P. Siagian, ilsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Untuk menjadi bijaksana, berarti harus berusaha mengetahui tentang sesuatu
dengan sedalam-dalamnya, baik mengenai hakikat adanya sesuatu, fungsi, ciri-
ciri, kegunaan, masalah-masalah, dan sekaligus pemecahannya. Selanjutnya
menurut Imam Barnadib, filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berupa
rangkaian dua pengertian, yaitu philare berarti cinta dan sopia berarti kebajikan.
dari uraian tentang pengertian filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah:
1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2. Mencari kebenaran, dan
3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani, yaitu philos dan sopia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar. Para ahli yang mengemukakan pengertian filsafat
ditinjau dari segi istilah:
a. Plato (427-342 SM)
b. Al kindi (796-474 M)
c. Ibnu sinta
BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA PERANANNYA
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendiidkan terlebih dahulu perlu diketahui dua
istilah yang hampir sama bentunya dan sering digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu
pedagodi dan paedagoiek. Pedagodi berarti pendidikan. Sedangkan paeda artinya ilmu
pendidikan, makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan. Dengan kata lain, pendidikan dapat diartikan
sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu
sendiri, yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagi cita-cita dan pernyataan
tujuan pendidikannya.
Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan yang telah diuraikan, maka terdapat
beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan yang dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang kemampuan
dirinya berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, baik sebagai
seorang individu maupun sebagai warga negara atau warga masyarakat.
2. Untuk mencapai lujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja
dan terencana untuk memilih isi (bahan materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian
yang sesuai.
3. Kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan ke-
luarga, sekolah, dan masyarakat, berupa pendidikan jalur sekolah (formal) dan
pendidikan jalur luar sekolah (informal dan nonformal).
1. Aliran Empirisme
Kata empirisme berasal dan kata empiri yang berarti pengalaman. Menurut teori ini,
kepribadian didasarkan pada lingkungan pendidikan yang didapatnya, atau perkembangan
jiwa seseorang semata-mata bergantung pada pendidikan.Menurut teori empirisme, pendidik
dapat berbuat sekehendak hati dalam pembentukan pribadi anak didik untuk menjadi apa saja
yang sesuai yang di inginkannya.
b. Naturalisme
Pandangan aliran ini hampir sama dengan nativisme, karena pandangan ini sering
mengemukakan teori yang ganjil tentang kemungkinan manusia dapat di didik. Tokohnya
adalah Jean Jacques Rousseau (1712-1778) Dari pendapat Rosseau tersebut, dapat diketahui
bahwa semua manusia yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, namun
pembawaan yang baik menjadi rusak oleh tangan manusia sendiri.Aliran ini disebut juga
aliran negativisme, karena berpandangan bahwa pendidik hanya wajib membiarkan
pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, dan selanjutnya diserahkan kepada alam.
3. Teori Konvergensi
pandangan teori konvergensi tadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pendidikan itu serba mungkin diberikan kepada anak didik.
b. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak untuk
mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah pembawaan yang buruk.
c. Hasil pendidikan tergantung kepada pembawaan dan lingkungan.
peranan dan fungsi filsafat pendidikan bagi para pendidik, seperti yang dikemukakan
secara singkat oleh Bru-bacher tersimpul sebagai berikut,
a. Fungsi Spekulatif
Untuk melaksanakan fungsi spekulatif ini, maka filsafat pendidikan berusaha melakukan hal
berikut:
1) Menarik kesimpulan atau merangkum berbagai persoalan pendidikan ke dalam suatu
gambaran pokok atau aksioma, melalui proses abstrak dan generalisasi. Atau menurut
Brubacher, seperti dalam fungsi ini educational philosophy makes an endeavor to be sinoptic.
2) Memahami persoalan pendidikan secara keseluruhan, dan faktor-faktor lain yang
memengaruhi pendidikan.
b. Fungsi Normatif
Selanjutnya menurut Brubacher, dalam fungsi ini ilsafat pendidikan diharapkan mempunyai
tanggung jawab terhadap formulasi tujuan, norma, atau standar untuk mengarahkan proses
pendidikan.
c. Fungsi Kritik
1) Menguji dasar-dasar pemikiran logis, di mana kesimpulan pendidikan berada di dalamnya.
2) Menguji dengan teliti bahwa bahasa yang digunakan benar-benar harus terang dan jelas.
3) Memerlukan bukti yang bermacam-macam, yang dapat diterima untuk menguatkan atau
menyangkal ungkapan-ungkapan fakta tentang pendidikan.
d. Fungsi Teori bagi Praktik
Untuk memecahkan masalah kependidikan ada tiga disiplin ilmu yang membantu ilsafat
pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Teori tentang realitas atau kenyataan, dan yang ada di balik kenyataan disebut metaisika.
2) Teori tentang ilmu pengetahuan atau epistemologi.
3) Teori tentang nilai (etika).
2) Esensialisme (William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell)
Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang
mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula.Esensialisme adalah pendidikan yang
didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat
manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang
berbeda dengan progressivisme.
1. Pengertian penalaran?
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan
'berpikir', dan bukan hanya dengan 'perasaan.' Tidak semua kegiatan berpikir harus
menyandarkan diri pada penalaran
2. Prinsip penalaran
Kegunaan Logika
a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN BAB I Tentang Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan menurut buku utama yang direview adalah ilmu yang berprinsip tentang
tujuan pendidikan, tujuan kurikulum, metode mengajar, organisasi pendidikan, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pandangan atau filosofi dari sebuah pendidikan.
Sedangkan menurut buku pembanding filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah masalah-masalah pendidikan.
B. PEMBAHASAN BAB II
Buku utama dan pembanding sama-sama membahas tentang pengertian pendidikan dan
filsafat pendidikan serta peranannya
B.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang saya review sederhana, tetapi elegan dan
berkarisma
2. Dari aspek layout halaman, dan serta font, buku ini sangat bagus tata letaknya mudah dilihat
dan tidak susah mencari halaman pada buku tersebut
3. posisi serta tata letak yang pas, membuat orang membacanya nyaman dan tidak pusing
4. Dari aspek isi buku, buku filsafat pendidikan karya Muhammad Anwar ini sangat menarik,
hanya saja terlalu banyak perumpamaan atau istilah kata dan terkesan berbelit belit serta
bahasa buku yang sedikit susah dipahami oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa baru
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses kehidupan
dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimanakedua proses itu pada
hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikanterdapat suatu hubungan yang erat
sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikanmempunnyai peranan penting dalam suatu
sistem pendidikan, karena filsafatmerupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-
usaha perbaikan ,menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem
pendidikan.
SARAN
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priviewmenyarankan agar filsafat
pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orangtua, maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anakdalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari
bahwa penulis harus menjelaskanCritical Book Review dengan sumber-sumber yang lebih
banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan
membuat kata-kataatau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat pembaca Merasa
bosan
DAFTAR PUSTAKA