Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN
“Konsep Filsafat dan Konsep Filsafat Pendidikan”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan

Dosen Pengampu
NURJANNA, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama : 1. Nurhabibah siregar 22140136
2. Sitirohani rambe 22140046
3. Syarifah rohana 22140280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di
yaumul khiamah.
Alhamdulillah, kami selaku tim penyusun telah berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “KONSEP FILSAFAT DAN KONSEP FILSAFAT
PENDIDIKAN”.Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah “FILSAFAT
PENDIDIKAN”.Ucapan terimakasih kami hanturkan kepada Ibu Nurjanna,m.pd
selaku dosen pengampu.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
benar-benar dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamiin.

Padangisdimpuan, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat...............................................................3
B. Cabang Filsafat..................................................................................................5
C. Filsafat Umum...................................................................................................8
D. Filsafat Khusus..................................................................................................8
E. Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan........................................................................10
F. Kesalah Pahaman Peranan Dan Fungsi Filsafat..............................................11
G. Pengertian Filsafat Pendidikan........................................................................12
H. Tujuan Filsafat Pendidikan..............................................................................13
I. Filsafat.............................................................................................................14
J. Dasar-dasar Kajian Filsafat Pendidikan...........................................................14
K. Objek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan...............................................14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................................17
B. SARAN............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika berbicara pendidikan maka kita akan berbicara mengenai
definisi pendidikan. Pendidikan merupakan aktifitas rasional yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar”
tetapi lebih ditentukan oleh instingnya. Manusia belajar dengan otaknya
melalu rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk mencapai kehidupan
yang lebih berarti.
Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan
masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan
dan asas-asas tertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan.
Beberapa landasan pendidikan yang sangat memegang peranan penting dalam
menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis, dan
kultural, Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong
pendidikan untuk menjemput masa depan. Selain itu, pendidikan merupakan
kebutuhan bagi semua manusia, manusia yang melupakan pendidikan
bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat di tangannya. Pendidikan
memberikan banyak arti bagi kehidupan manusia di dalam kehidupannya.
Karena itulah manusia mempelajari filsafat pendidikan, landasan filsafat
pendidikan perlu di kuasai oleh para pendidik, karena pendidikan bersifat
normative. Selain itu, pendidikan tidak hanya di pahami melalui pendekatan
ilmiah yang bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang
secara holistik, adapun kajian pendidikan
secara holistik dapat dilakukan melalui pendekatan filosofis.
Ada berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain Idealisme,
Realisme, Pragmatisme dan sebagainya. Pemahaman tentang filsafat
pendidikan ini akan membantu kita agar tidak terjerumus ke dalam filsafat
lain yang menjerumuskan kita, di samping itu, dengan mempelajari filsafat
pendidikan berguna memperkokoh landasan Filsafat pendidikan kita. Oleh

1
karena itu akan kami bahas lebih dalam tentang filsafat pendidikan, latar
belakang dan seluk beluknya

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud etimologi filsafat?
b. Hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan?
c. Apa tujuan filsafat pendidikan?

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui apa itu etimologi filsafat
b. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan
c. Untuk mengetahui tujuan filsafat pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Ruang Lingkup Filsafat


Filsafat merupakan "induk" dari semua ilmu pengetahuan yang terbagi
dalam beberapa cabang. Salah satu cabang filsafat adalah filsafat ilmu. Secara
sederhana, filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang hadir untuk memberikan
jawaban dari pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Peranan filsafat ilmu bisa
dilihat dari majunya peradaban manusia.Filsafat ilmu sangat berikaitan erat
dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan dari berbagai
ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial.
Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat ilmu berasal dari dua kata yang
berbeda, yaitu filsafat dan ilmu. Kedua kata ini tentunya memiliki makna
yang berbeda.Pengertian filsafat secara etimologi berasal dalam bahasa
Yunani dengan istilah Philosophia. Kata Philosophia terdiri atas kata philein
yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijasanaan (wisdom)
sehingga filsafat merupakan cinta kebijaksanaan. Menurut Plato dalam buku
Pengantar Filsafat Ilmu karya Suaedi filsafat adalah pengetahuan yang
mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena
kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
Berbeda dengan filsafat, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yakni
"alima” dan berarti pengetahuan. Ilmu sendiri dapat didefinisikan sebagai
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, filsafat ilmu adalah ikhtiar
manusia untuk memahami pengetahuan agar menjadi bijaksana. Dengan
filsafat ilmu keabsahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah.
Robert Ackerman menyebutkan bahwa filsafat ilmu adalah suatu
tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah, melalui perbandingan
terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu,
tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu.

3
1. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Ruang lingkup filsafat ilmu terbagi menjadi tiga, yaitu ontologis,
epistimologis, dan aksiologis. Ruang lingkup filsafat ilmu adalah suatu
ruang yang membatasi lingkup pembahasan dari filsafat ilmu yang
digunakan untuk memberikan batasan pada pengalaman manusia. Filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistimologi yang fokus melakukan kajian
pada ruang lingkup berikut ini.
a. Landasan Ontologis
Filsafat ilmu memiliki landasan ontologis untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) Objek apa yang ditelaah oleh suatu ilmu?
2) Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?
3) Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya
tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan?
b. Landasan Epistimologis
Berdasarkan landasan epistimologi, ruang lingkup filsafat
ilmu ada untuk menjawab pertanyaan berikut:
1) Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya?
2) Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar menandakan
pengetahuan yang benar?
3) Apa saja kriterianya?
4) Apa yang disebut kebenaran itu?Adakah kriteria dari
kebenaran tersebut?
5) Cara, teknik, sarana apa yang membantu dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
c. Landasan Aksiologis
Landasan aksiologis dalam filsafat ilmu fokus menjawab
pertanyaan:
1) Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
2) Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah moral?

4
3) Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan moral?
4) Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma
moral/profesional?

B. Cabang Filsafat
1. Cabang Filsafat Ilmu
Meskipun telah dibatasi oleh ruang lingkup, filsafat ilmu memiliki
pembahasan yang sangatlah luas. Oleh sebab itu, para ahli membagi
bahasan atau bidang studi filsafat ilmu menjadi beberapa
cabang.Mengutip dari buku Pengantar Lengkap Ilmu Komunikasi
Filsafat dan Etika Ilmunya Serta Perspekfif Islam karya Rachmat
Kriyantono, Ph.D., berikut adalah macam-macam cabang filsafat ilmu.
Salah satu cabang filsafat ilmu adalah ontologi. Salah satu cabang
filsafat ilmu adalah ontologi. Foto: Unsplash.com Berdasarkan Kajiannya
Jika dilihat dari fokus kajiannya, berikut ini adalah cabang-cabang dari
filsafat ilmu.
a. Ontologi
Ontologi sebagai cabang filsafat ilmu fokus pada
pembahasan mengenai hakikat ilmu pengetahuan dari sisi realitas.
Ontologi kemudian muncul dalam beberapa aliran, seperti
idealisme, rasionalisme, dan materialisme. Cabang filsafat ilmu
ini merupakan kajian mengenai esensi dari suatu benda atau objek
yang ada di dunia ini. Oleh sebab itu, ontologi sering kali disebut
sebagai teori tentang keberadaan sebagai keberadaan.
b. Epistimologi
Epistimologi merupakan suatu cabang dalam filsafat ilmu
yang berkaitan dengan hakikat atau teori pengetahuan. Cabang ini
fokus membahas tentang asal mula, sumber, ruang lingkup, nilai
validitas, dan kebenaran dari pengetahuan. Epistimologi juga
secara khusus melakukan kajian terhadap batasan pengetahuan

5
manusia. Singkatnya, epistimologi merupakan cara bagaimana
pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh dalam prosesnya
menggunakan metode ilmiah.
c. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
merefleksikan bagaimana menggunakan pengetahuan yang
diperoleh. Dalam beberapa kajian, aksiologi bisa menjadi studi
mengenai etika dan estetika dalam penggunaan ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu, aksiologi dapat diartikan sebagai suatu kajian
terhadap apa itu nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara
melembagakannya.
d. Metodologi
Metodologi merupakan cabang filsafat ilmu yang lebih
mendasar dari sekadar metode. Metodologi menyediakan dasar
filosofis dari suatu metode. Berdasarkan Bidangnya Cabang
filsafat ilmu juga bisa dibagi berdasarkan bidangnya. Berikut
adalah macam-macam bidang filsafat ilmu:
1) Filsafat statistika, yakni cabang filsafat ilmu yang
membahas tentang pengumpulan data, penyelidikan dan
kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan
(angka-angka).
2) Filsafat fisika, yaitu cabang filsafat ilmu yang fokus
membahas tentang zat dan energi.
3) Filsafat matematika, yakni cabang filsafat ilmu yang
mengkaji tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
masalah mengenai bilangan.
4) Filsafat biologi, yakni cabang filsafat ilmu yang
membahas tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.
5) Filsafat kimia, yaitu cabang filsafat ilmu yang membahas
tentang susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat.

6
6) Filsafat ilmu bumi, yakni cabang filsafat ilmu yang
berkaitan dengan komposisi, struktur, dan sejarah bumi.
7) Filsafat astronomi, yaitu cabang filsafat yang melakukan
kajian tentang benda-benda langit, seperti matahari, bulan,
bintang, dan planet-planet lain.
8) Filsafat kedokteran adalah cabang filsafat ilmu yang
berhubungan dengan dokter atau pengobatan penyakit.
9) Filsafat psikiatri adalah cabang filsafat ilmu yang
mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyakit jiwa.
10) Filsafat psikologi, yaitu cabang filsafat yang berkaitan
dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan
pengaruhnya pada perilaku.
11) arkeologi, yakni cabang filsafat ilmu yang fokus pada
kajian mengenai kehidupan dan kebudayaan zaman kuno
berdasarkan benda peninggalannya.
12) Filsafat antropologi, yaitu cabang filsafat ilmu yang
membahas mengenai tentang manusia, khususnya tentang
asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan
kepercayaannya pada masa lampau.
13) Filsafat geografi, yakni cabang filsafat yang fokus
membahas tentang permukaan bumi, iklim, penduduk,
flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
14) Filsafat linguistik, yakni cabang filsafat ilmu yang
berkaitan tentang ilmu bahasa.
15) Filsafat ekonomi, yaitu cabang filsafat ilmu yang
membahas asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian
barang-barang serta kekayaan.
16) Filsafat teknologi adalah cabang bidang ilmu filsafat yang
mempelajari hakikat teknologi.

7
C. Filsafat Umum
Pengertian filsafat dapat dipandang dari dua segi: Pertama, filsafat
dilihat dari segi hasil pengetahuan. Kedua, filsafat dilihat dari segi
aktivitas budi manusia. Dilihat dari segi pengetahuan, filsafat adalah jenis
pengetahuan yang berusaha mencari hakikat dari segala sesuatu yang
ada. Dilihat dari segi aktivitas budi manusia filsafat adalah metode atau
cara yang radikal hendak mencari keterangan yang terdalam tentang
segala sesuatu yang ada. Refleksi manusia terhadap realitas mungkin
berawal dari ketakjuban atau keheranan, ketidakpuasan, keraguan atau
kesangsian dan kesadaran akan keterbatasan (ketidakberdayaan). Hal–hal
itu kemudian diteruskan menjadi sebuah pertanyaan, dan pertanyaan
dicoba jawab secara sistematis, logis dan mendasar. Dari sinilah asal mula
filsafat itu lahir.
Dengan menyebut filsafat sebagai “cinta akan kebijaksanaan”,
maka timbullah pertanyaan : apakah kebijaksanaan yang dikejar itu? Yang
jelas kebijaksanaan itu ada sangkut pautnya dengan mengerti (know)
dengan pengetahuan (knowledge). Akan tetapi tidak setiap “mengerti” itu
kebijaksanaan atau bahkan filsafat. Yang pasti bahwa kebijaksanaan dan
filsafat itu suatu bentuk tertentu, boleh dikatakan merupakan pengetahuan
dalam bentuknya yang tertinggi.

D. Filsafat Khusus
Filsafat khusus terbagi menjadi 2 cabang penting yaitu Keilmuan dan
Kehidupan. masing – masing cabang memiliki anak cabang yang kerap kali
kita temui di kehidupan sehari – hari , berikut adalah penjelasannya ;
Keilmuan
Filsafat keilmuan merupakan ilmu yang berpikir mendalam tanpa
melihat dogma dan agama dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat keilmuan terbagi lagi menjadi 2
bagian yaitu :
1. Filsafat Ilmu Umum
Mengkaji lebih dalam mengenai ilmu pengetahuan umum.

8
2. Filsafat Ilmu Khusus
a. Interdisipliner
Ilmu yang mengkaji hubungan atau interaksi intensif antara satu atau
lebih disiplin.
b. Fisika
Bertujuan untuk mencari tahu serta mengembangkan ilmu fisik atau
fisika.
c. Matematika
Filsafat matematika adalah ilmu yang bertujuan untuk merefleksikan
serta menjelaskan hakikat matematika.
d. Biologi
Para filsuf pertama seperti Thales, Anaximandros, dan Anaximenes
menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang menaruh perhatian pada
alam dan perubahan alam. Sehingga dapat disimpulkan filsafat biologi
merupakan ilmu yang mengkaji tentang alam mencakup manusia,
hewan, dan tumbuh serta interaksi dan perubahannya dalam setiap
aspek.
e. Psikologi
Hubungan antara filsfat dengan psikologi adalah filsafat
mempertanyakan jawaban sedangkan psikologi menjawab pertanyaan.
Dapat disimpulkan filsafat psikologi mempunyai tujuan untuk
membantu berpola pikir kritis dalam menilai sifat manusia.
f. Sosial
Mempelajari hakikat sosial kemasyarakatan atau hubungan interaksi
manusia antara satu individu dengan individu lainnya.
g. Linguistik
Filsafat Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa, tutur, serta
komunikasi yang dilakukan manusia sebagai bentuk ekspresi.
h. Kehidupan
1) Filsafat yang mengkaji segala hal yang berhubungan dengan
kehidupan manusia sehari – harinya.

9
a) Ekonomi
Mencakup aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi
metode, konsep, dan teori yang dibangun oleh para pakar
ekonomi. Filsafat ekonomi juga menggabungkan nilai – nilai
etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu ekonomi seperti
tingkat kesejahteraan, keadilan, dan lain – lain.
b) Hukum
Ilmu yang mencari akar atau hakikat hukum tujuan dari hukum
dengan maksud untuk menegakkan kaidah – kaidah hukum
serta sebagai pertimbangan nilai.
c) Politik
Mempelajari tema – tema seperti politik, kebebasan, keadilan,
hak milik, hak umum, pemerintahan, dan penegakan hukum.
Dapat disimpulkan filsafat politik dan hukum berhubungan
dalam dunia nyata.
d) Budaya
Mempelejari tentang asal muasal atau hakikat dari kebudayaan
yang muncul ditengah – tengah masyarakat. Bagaimana setiap
kelompok – kelompok masyarakat mempunyai kebudayaan
yang berbeda.
e) Agama
Mendalami tentang asal muasal atau hakikat darimana
datangnya agama dalam diri manusia, karena pada dasarnya
filsafat agama termasuk dalam filsafat ketuhanan (Menurut C.D
Mulder)
f) Sejarah
Filsafat sejarah berfokus pada kejadian – kejadian yang terjadi
pada masa lampau atau sejarah.

E. Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan


Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan filsafat khusus yang
membahas berbagai macam hal yang berkenaan dengan ilmu

10
pengetahuan. Sebagai filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan
berusaha membahas ilmu pengetahuan seba- gai obyeknya
secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan
mendasar. ilmu pengetahuan dan filsafat saling berhubungan
yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Karena filsafat
merupakan induk ilmu pengetahuan. Hal ini berarti segala
prinsip-prinsip yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan sangat
ditentukan oleh filsafat.

F. Kesalah Pahaman Peranan Dan Fungsi Filsafat


Sampai saat ini istilah filsafat masih sering dipersepsi dan
ditetapkan secara tidak tepat oleh banyak orang terutama kalangan awam
seperti yang tercantum dalam buku karya Muhammad Sidiq, 2002, The
Tree of Philosophy, bahwa filsafat dianggap sebagai mitos dan digunakan
secara tidak optimal sebagaimana pengertian dan maksud yang sebenarnya
sehingga aktivas filsafat masih tersisih dari kehidupan sebagian orang.
Filsafat dipersepsi sebagai sesuatu yang tidak mempunyai manfaat
praktis karna sering ditetapkan sebagai pemikiran atau wacana yang terlalu
abstrak sehingga ada kemungkinan untuk tidak dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Di jenjang perguruan tinggi S1 pun filsafat kadang
dianggap sebagai penambah beban belajar saja sementara di jenjang
perguruan tinggi S2 atau kemagisteran filsafat dianggap hanya
ditempatkan pada kelompok-kelompok tertentu bukan di semua kelompok.
Setara dengan berbagai persepsi tersebut filsafat hanya dibicarakan
oleh orang-orang khusus dan merekalah orang-orang yang gagal menjalani
kehidupan sehari-hari. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa filsafat
itu membicarakan wacana yang tidak jelas arah dan tujuannya dan itulah
mereka yang tidak mampu berpikir wajar, tepat dan benar. Oleh karna itu,
filsafat dianggap pula sebagai tempat bersembunyi dan menyembunyikan
ketidakmampuan intelektual seseorang sehingga dipersepsi sebagai

11
pembicaraan yang tidak serius, tidak berujung pangkal bahkan mengada-
ada saja.
Kadang kala kesalahpahaman terhadap filsafat terletak pada apa
yang dibicarakannya. Juga terdapat ketidaktepatan lain yang menunjukan
pada makna filsafat dari penggunaan filsafat yaitu pengertian filsafat
sebagai dasar dari apa yang ada di balik sesuatu yang ada. Selain itu ada
orang yang menolak ada dan perlunya filsafat. Mengapa harus berfilsafat?
Mengapa tidak cukup membicarakan ilmu yang jelas objeknya saja? Ada
juga yang berpendapat bahwa berfilsafat hanyalah tanda hakikat manusia
karna sejak awal dan pada dasarnya manusia berpikir. Tanpa sadar berpikir
inilah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

G. Pengertian Filsafat Pendidikan


Definisi Filsafat secara Etimologis yaitu philosophia merupakan
kata majemuk yang terdiri dari atas philo dan shophia, dalam bahasa arab
disebut falsafah. Philo artinya cinta, Sophia (kebijaksanaan). Menurut
Poedjawinata, philo artinya cinta, dalam arti luas, yaitu ingin, dan karena
itu lalu berusaha mencapai yang dinginkan itu. Sedangkan sophia artinya
kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam. Dengan
demikian secara etimologis, philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan
atau sahabat kebijaksanaan. Menurut Ciceros (106-43 SM) penulis
Romawi, orang yang pertama memakai kata-kata filsafat adalah
Phytagoras (497 SM), sebagai reaksi terhadap cendikiawan pada masanya
yang menamakan dirinya ”Ahli pengetahuan”. Phytagoras mengatakan
bahwa pengetahuan dalam artinya yang lengkap tidak sesuai untuk
manusia . tiap-tiap orang yang mengalami kesukaran-kesukaran dalam
memperolehnya dan meskipun menghabiskan seluruh umurnya, namun ia
tidak akan mencapai tepinya.
Jadi pengetahuan adalah perkara yang kita cari dan kita ambil
sebagian darinya tanpa mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu,
datangnya kebijaksanaan bukan dari penglihatan saja, tetapi juga dari
penglihatan dan hati, atau dengan kata lain dengan mata hati dan pikiran

12
yang tertuju kepada alam yang ada di sekeling kita, banyak orang yang
melihat tetapi tidak memperhatikan. Sasaran pendidikan adalah manusia,
yang mengadung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena
sangat kompleks tersebut, tidak ada satu batasan yang bias menjelaskan
Hakikat pendidikan secara lengkap. Batasan yang diberikan para ahli
beranekaragam, karena orientasi, konsep dasar yang digunakan, aspek
yang menjadi tekanan atau falsafah yang mendasarinya juga berbeda.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Hakikat pendidikan ialah proses
penanggulangan masalah-masalah serta penemuan dan peningkatan
kualitas hidup pribadi serta masyarakat yang berlangsung seumur hidup.
yang dibicarakan.
1.  Epistemologi. Setiap pembicaraan filsafat memiliki cara - cara
membentuk pembicaraan itu menjadi satu sistem pandangan.
Pandangan itu biasanya disebut konsep. Epistemologi akan berusaha
mencari tahu bagaiman obyek - obyek itu disusun melalui teknik -
teknik tertentu. Teknik yang dimaksud adalah general, kategorial,
reflektif, ataupun campuran dari ketiganya.
2. Metafisik. Setiap pembicaraan memiliki landasan - landasan yang
dijadikan berisi asumsi - asumsi yang merangkum segala - galanya.
Metafisika melahirkan hakikat dari segala - galanya.  Dengan
memahami asas - asas tersebut, maka sebuah konsep filsafat bisa
dilihat struktur dan sistem operasinya.

H. Tujuan Filsafat Pendidikan


Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin
tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-
ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan,
mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya.
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis. Definisi tersebut menunjukkan
arti sebagai informal;

13
2. Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan sikap yang sangat
kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang formal;
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan;

I. Filsafat
adalah sebagai analisa logis dari bahasa serta
penjelasan tentang arti kata dan konsep; 5) Filsafat adalah
sekumpulan problema-problema yang langsung yang
mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan
jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.

J. Dasar-dasar Kajian Filsafat Pendidikan


alam bahasa filsafat, asas mendasar dalam pemeriksaan filsafat dibagi
menjadi tiga, yaitu: Obyek. Setiap pembicaraan filsafat tentulah memiliki
obyek

K. Objek dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan


Sebagai cabang filsafat, maka kajian dalam bidang filsafat pendidikan
mencakup berbagai aspek yang juga menjadi karakteristik kajian filsafat pada
umumnya yang meliputi semua realitas yang wujud ataupun yang mumkin al
wujud. Hanya saja, dalam konteks filsafat pendidikan lebih menekankan pada
upaya perenungan dan perefleksian realitas-realitas yang terdapat di dalam
kancah dunia kependidikan. Sedemikian rupa, sehingga dengan perenungan
yang utuh dan terpadu dapat ditemukan kebenaran-kebenaran dan kebijakan-
kebijakan yang berguna bagi kemajuan dunia kependidikan itu sendiri.
Realitas kependidikan terkait dengan upaya-upaya sistematis dan terprogram
untuk menjadikan subjek-subjek didiknya menjadi manusia-manusia idaman
sebagaimana yang diinginkan. Spirit pendidikan di sini berada pada aktivitas
pembelajaran. Kondisi ini meniscayakan filsafat pendidikan mesti berbicara
persoalan pendidik dan anak didik. Oleh karena itu, filsafat pendidikan pun
tentu juga akan mengosentrasikan dirinya untuk menganalisis berbagai

14
kemungkinan langkah yang dapat ditempuh oleh semua subjek yang terkait
agar segala yang diupayakannya benar-benar efektif dan efisien untuk
merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Tendensi ini pun dapat
dilakukan dengan fokus model pembahasan dalam konteks berpikir
metafisika, epistemologis maupun wilayah aksiologis, baik dengan
menggunakan filsafat kritis, analitis ataupun preskriptif seperti yang telah
dibahas pada bab sebelumnya.
Kecuali itu, mengingat peristiwa pembelajaran bukan bangunan yang berdiri
sendiri, tetapi terdapat berbagai varian yang berkenaan dengan bangkitnya
peristiwa pembelajaran itu sendiri, maka filsafat pendidikan juga memberikan
aksentuasi kajiannya tentang aspek-aspek penting yang berhubungan dengan
jalannya proses pembelajaran yang dimaksud baik meliputi unsur tujuan, isi,
metode, strategi dan prosedur, maupun unsur evaluasi dan penunjang
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri.
Berdasarkan itu semua, maka realitas-realitas kependidikan yang menjadi
objek kajian filsafat pendidikan antara lain menyangkut hal-hal yang
berkenaan dengan:
1. Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan
penyempurnaan.
2. Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir
dan berbuat dalam tatanan hidup suatu masyarakat.
3. Hakikat tujuan kependidikan sebagai arah bangun pengembangan pola
dunia pendidikan.
4. Hakikat pendidik dan anak didik sebagai subjek-subjek yang terlihat
langsung dalam pelaksanaan proses edukasi.
5. Hakikat pengetahuan dan nilai sebagai aspek penting yang
dikembangkan dalam aktivitas pendidikan.
6. Hakikat kurikulum sebagai tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam
proses kependidikan menuju peraihan tujuan-tujuan.
7. Hakikat metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan
penumbuhkembangan potensi subjek didik.

15
8. Alternatif-alternatif yang mungkin dilalui dalam pengembangan
sumber daya manusia baik menyangkut prinsip-prinsip, metode
maupun alat-alat pendukung peraihan tujuan.
9. Keterkaitan dunia pendidikan dengan lembaga-lembaga lain dalam
lingkup masyarakat, seperti pendidikan dan dunia politik, pendidikan
dan sistem pemerintahan, pendidikan, tata hukum dan adat dalam
masyarakat,
10. Keterkaitan dunia kependidikan dengan perubahan-perubahan taraf
hidup dalam masyarakat.
11. Aliran-aliran filsafat yang tumbuh dan berkembang dalam
memecahkan berbagai ragam problem kependidikan. Keterkaiatan
pendidikan sebagai suatu lembaga dengan ideologi yang dianut dan
yang berkembang dalam suatu masyarakat.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang amat luas (komprehensif) yang
berusaha untuk memahami persoalan-persoalan yang timbul di dalam
keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia. Ada hubungan timbal balik
antara ilmu dengan Filsafat.
Terdapat perbedaan pemikiran di kalangan para Filsuf tentang arti dan
hakikat Filsafat itu sendiri kenyataan tersebut, sekurang-kurangnya,
disebabkan oleh dua hal yang menjadi titik perbedaan, yaitu perbedaan sudut
pandang dan perbedaan minat akademis beberapa hal yang dapat
menyebabkan munculnya Filsafat seperti dongeng dan takhayul yang dimiliki
oleh suatu masyarakat, kebudayaanatau bangsa, keindahan alam yang besar
dan rasa ketakjuban.
Filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah
falsafahdalam bidang pendidikan yang mencerminkan satu segi dari segi
pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip-
prinsip dan kepercayaan- kepercayaan yang menjadi dasar falsafah umum
dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara praktis. filsafat
pendidikan merupakan aplikasi filsafat spekulatif, preskriptif, dan analitik.
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-
ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam berfilsafat kita didorong untuk
mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Tujuan filsafat
adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan
menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Dengan
demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-
penalaran sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Sebagaimana
cabang ilmu lainnya pendidikan merupakan cabang dari filsafat. Namun
pendidikan bukan merupakan filsafat umum/murni melainkan filsafat khusus
atau terapan. Filsafat Pendidikan dapat diartikan juga upaya mengembangkan
potensi- potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,

17
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal

B. SARAN
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat
menjadikan pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang
hakiki, dengan demikian diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis
yang positif serta dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi
segala permasalahan kehidupan.
Dengan mempelajari dan mengkaji tenang filsafat pendidika ini,
diharapkan mulai sekarang mahasiswa lebih berpikir kritis terhadap masalah-
masalah yang ada di dunia pendidikan, karena sudah sepantasnya mahasiswa
pendidikan nantinya akan menjadi penerus pendidik dan filsof di dalam dunia
pendidikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Nasikhul Abid, 2017. https://dosenmuslim.com/makalah/makalah-


filsafat-pendidikan/
Dian Dame Tinambunan, 2016,
https://diandametinambunan.wordpress.com/2016/12/31/objek-dan-ruang-lingkup-
filsafat-pendidikan/
Pitriani, 2016. http://filsafatpendidikan2ciwaru.blogspot.com/2016/12/dasar-dasar-
kajian-filsafat-pendidikan.html
Unknow, 2020. http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-
filsafat-ilmu.html
Khumaira Sekar Tria Husnaeni, 2022.
https://www.academia.edu/11925793/MAKALAH_ILMU_FILSAFAT
Renedescarte6, 2017. https://renedescartes6.wordpress.com/2017/09/04/302/
Drs. Paulus Wahana, Mag.Hum., 2016.
https://repository.usd.ac.id/7333/1/3.%20Filsafat%20Ilmu%20Pengetahuan%20%20(B-
3).pdf

19

Anda mungkin juga menyukai