Anda di halaman 1dari 10

NATURALISME

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Disusun oleh :
Wahyuni Ulfa

Dosen pengampu:

Mhmd. Habibi,S.Pd,M.Pd

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KKEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2020 M/ 1442 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu saya ucapkan atas kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan
ranmat,hidayah,serta inayahnya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
tentang ”Naturalisme”.sholawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw. Yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Saya selaku pembuat menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Mhmd.


Habibi,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Terimakasih kepada orang
tua yang selalu mendoakan kelancaran tugas kami,serta teman-teman yang telah memberikan
saran kepada saya.

Dalam penyelesaian makalah ini,saya menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya dapat saya perbaiki. Dan
saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi saya penyusun dan para
pembaca semuanya.

Sungai Penuh, 03 Desember 2020

Penulis

Wahyuni ulfa

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar belakang..........................................................................4
B. Rumusan masalah.....................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5

A. Pengertian naturalisme .............................................................5


B. Tokoh dan pandangan aliran naturalisme.................................6
C. Pandangan filsafat naturalism terhadap pendidikan.................7

BAB V PENUTUP..........................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................9
B. saran .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki
keterikatan dengan filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha
membentuk kepribadian manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam
konteks ini, pendidikan dihadapkan pada perumusan tujuan yang akan dicapai
seseorang setelah pendidikan itu berlangsung. Setiap rumusan tujuan pendidikan
selalu berupa menjangkau kawasan paling ideal dan baik seperti; mandiri dan
berguna (UU No. 20 Tahun 2003). Formulasi tujuan pendidikan merupakan
persoalan yang mendasar dan dalam, sehingga tidak mungkin dapat dirumuskan dan
terjawab oleh analisis ilmiah yang dangkal, tetapi memerlukan analisis dan pemikiran
filosofis.
Selain persoalan tujuan, seluruh aspek dalam pendidikan mulai dari konsep,
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi membutuhkan pemikiran
filosofis. Dari sini juga kemudian lahir aliran-aliran dan pemikiran yang
berbeda pada para ahli dalam filsafat pendidikan. Salah satu di antara
beberapa aliran filsafat pendidikan tersebut adalahNaturalisme.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah masalah yang dapat dirumuskan yaitu:
1. Apa pengertian naturalisme?
2. Siapa saja tokoh dan pandangan aliran naturalisme?
3. Bagaimana Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme Terhadap Pendidikan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah yang telah dibuat adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian naturalisme.
2. Untuk mengetahui tokoh dan pandangan aliran naturalisme.
3. Untuk mengetahui pandangan aliran filsafat naturalism terhadap pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Parenialisme
Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan
realitas. Istilah 'natura' telah dipakai dalam filsafat dengan bermacammacam arti, dari
dunia fisika yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari
fenomena ruang dan waktu. Istilah naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah
supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan
adanya kekuatan atau ada (wujud) di atas atau di luar alam.
Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan
menurutkan panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan
yang baik (susila) menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan natur manusia. Baik mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin.
Kalau lebih memberatkan pada fitrah lahirnya dinamakan aliran etika materialisme.
Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir batin itu sama beratnya sebab kedua-
duanya adalah fitrah (natur) manusia.
Aliran ini cara pemikirannya tentang etika adalah sebagai berikut : di dalam
dunia ini segala sesuatu menuju satu tujuan saja. Dengan memenuhi panggilan
naturnya masing- masing mereka menuju kebahagiannya yang sempurna.
Benda-benda dan tumbuhan- tumbuhan menuju pada tujuan itu secara otomatis
yakni tanpa pertimbangan atau perasaan. Kalau hewan-hewan menuju tujuan itu
dengan instict (nalurinya) maka manusia menuju tujuan itu dengan akalnya. Karena
itu kewajiban manusia ialah mencapa kesanggupan akal yang setinggi-tingginya dan
melakukan segala amal perbuatan dengan berpedoman pada akal itu. Alam
telah memberikan pada manusia keinginan untuk hidup terus. Dan dengan dasar
mengingini kelangsungan hidup itulah manusia membeda-bedakan beberapa macam
pekerjaan mana yang membahayakan dan mana yang mengganggu kelangsungan
hidup itu. Kebahagian manusia terletak pada tidak terganggunya kelangsungan
hidup itu. Adanya ancaman terhdap kelangsungan hidup merupakan hilangnya
kebahagiaan manusia.

5
Ringkasnya aliran ini berpendapat bahwa kebahagiaan itu didapatkan ketika
manusia melakukan hal yang cocok dengan naturnya dan melangsungkan
kehidupannya.

B. Tokoh Dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme


1. John Amos Comenius
Menurut john amos comenius pemikiran filsafat pendidikan
Naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai
dengan perkembangan alam. Sebagai pendeta Protestan sekaligus paedagog,
ia berpandangan bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan dan untuk
Tuhan.Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena
kemampuannya dalam berfikir. Percikan pemikiran Comenius berpengaruh
pada teori-teori pendidikannya. Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius
menggunakan hukum-hukum alam sebagai contoh yang senantiasa tertib dan
teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut :
a. Segalanya berkembang dari alam
b. Perkembangan alam serba teratur, tidak meloncat-loncat
melainkan terjadi secara
c. Bertahap, Alam berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu
waktu yang tepat, sambil mengadakan persiapan.
Selain itu Comenius juga mengemukakan bahwa dimensi kedua dari
filsafat pendidikan naturalisme adalah penekanan bahwa belajar itu merupakan
kegiatan melalui Indra. Belajar melalui indra merupakan inti dari metode
belajar Naturalistik. Dalam hal ini guru pertamakali hendaknya mengenalkan
benda kepada anak lebih dahulu, baru setelah itu penjelasan yang diperinci
(exposition) tentang benda tersebut.
2. John Locke (1632-1704)
Dalam buku Essay Concerning Human Understanding. Ia
mengemukakan bahwa teori dalam jiwa diperoleh dari pengalaman nyata.
Dalam formulasi redaksi yang berbeda dengan maksud yang sama John
Locke mengatakan bahwa, tidak ada sesuatu dalam jiwa tanpa melalui indra.
Kesimpulan lebih lanjut dari statement Locke adalah jiwa senantiasa kosong
dan hanya terisi apabila ada pengalaman. Oleh karena alam merupakan spot
power bagi pengisian jiwa, maka proses pendidikan harus mengikuti tata-

6
tertib perkembangan alam. Kalau alam serba teratur, ia menghendaki
pengajaranpun harus teratur. Mata pelajaran harus diajarkan secara
berurutan (sequence) , step by step dan tidak bersamaan, misalnya:
membaca dulu sampai bisa, kemudian diikuti dengan pembelajaran
menulis, demikian selanjutnya.
Ide-ide Locke tersebut berseberangan dengan pandangan Platonic
Notion, yang mengatakan bahwa manusia itu lahir dengan ide (gagasan)
pembawaan seperti ide tentang Tuhan, rasa tentang benar dan salah,
kemampuan-kemampuan logik tentang prinsip-prinsip kontradiksi yang secara
otomatis tanpa melalui belajar. Bagi Locke semua itu harus dipelajari melalui
pemahaman. Oleh sebab itu, Locke berkata "baik buruknya anak (peserta
didik) tergantung pada pendidikannya". Teori inilah yang kemudian
melahirkan konsep Tabularasa atau Blanksheet dalam pendidikan.
3. Jean Jacques Rousseau(1712 - 1778)
mengatakan bahwa pendidikan dapat berasal dari tiga hal, yaitu ; alam,
manusia dan barang. Bagi Rousseau seorang anak harus hidup dengan prinsip-
prinsip alam semesta. Rousseau dalam bukunya yang sangat
monomental berjudul Emile Ou de L'Education. Buku ini terdiri atas lima
jilid dan merupakan buku roman pendidikan dengan pemeran utama Emile dan
Sophie. Secara bertahap Rousseau menuangkan fikiran-fikirannya tentang
pendidikan dalam buku ini.
Jilid pertama berisi tentang perawatan jasmani peserta didik (Emile)
yang dapat dilakukan sampai umur 7 tahun. Sementara jilid kedua berisi
tentang pendidikan jasmani Emile. Jilid ketiga berisi tentang pendidikan
intelek, jilid keempat mengupas pendidikan akhlak dan agama serta jilid
terakhir atau kelima mengulas tentang pendidikan wanita dan kesusilaan.

C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme Terhadap Pendidikan


Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme
di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan
alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena
kemampuannya dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan
untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang signifikan dengan pandangannya adalah
pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya sebatas untuk

7
menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih
arif dan bijaksana.
Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling
alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan
bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses
pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan
aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh
karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu
yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar
subjek, melainkan mengajar murid.
Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat
terkenal yang diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang
terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”.
Kelima tujuan itu adalah
1. Pemeliharaan diri;
2. Mengamankan kebutuhan hidup;
3. Meningkatkan anak didik;
4. Memelihara hubungan sosial dan politik;
5. Menikmati waktu luang.
Selain kelima tujuan yang disampaikan oleh Spencer, Spencer juga menjelaskan tujuh
prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah
1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam;
2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik;
3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak;
4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam
pendidikan;
5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik,
sekaligus otak;
6. Praktik mengajar adalah seni menunda;
7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif;
(Hukumandijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat melakukan
kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan secara
simpatik).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan
realitas. Istilah 'natura' telah dipakai dalam filsafat dengan bermacammacam arti, dari
dunia fisika yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari
fenomena ruang dan waktu. Istilah naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah
supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan
adanya kekuatan atau ada (wujud) di atas atau di luar alam.
Aliran ini menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapat dengan
menurutkan panggilan natur (fitrah) dari kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan
yang baik (susila) menurut aliran ini ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan natur manusia. Baik mengenai fitrah lahir ataupun mengenai fitrah batin.
Kalau lebih memberatkan pada fitrah lahirnya dinamakan aliran etika materialisme.
Tetapi pada aliran naturalisme ini faktor lahir batin itu sama beratnya sebab kedua-
duanya adalah fitrah (natur) manusia.
Adapun tokoh dan pandangan aliran naturalisme yaitu:
1. John amos Comenius
2. John locke
3. Jean Jacques Rousseau
Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat
naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan
perkembangan alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk,
karena kemampuannya dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada
dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang signifikan dengan pandangannya
adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya
sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga untuk menjadikan
seseorang lebih arif dan bijaksana.

B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar dapat
memahami tentang naturalisme.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dokumen. 2019. Makalah Naturalisme. https://dokumen.tips/documents/makalah-


naturalisme.html. (diakses pada tanggal 03 desember 2020 pukul 05.30 wib)

Uny. 2019. Bab 2 Filsafat Naturalisme.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/BAB++2+-
+FILSAFAT+NATURALISME+doc.pdf. (diakses pada tanggal 03 desember 2020
pukul 06.16 wib)

10

Anda mungkin juga menyukai