Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat

Dosen Pengampu : Bpk. H. KHAIRUL UMAM,M.Pd

KELOMPOK 6

Zhafira Putri Maulida (214101060016)

Khairun Auliyatun N (214101060017)

Danicha Ignasia Ilahi (214101060018)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. AHMAD SHIDDIQ JEMBER

APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna
untuk memenuhi nilai UAS tepat pada waktunya. Kami telah mengerjakan makalah ini
dengan semaksimal mungkin oleh bantuan dari beberapa pihak, dan kami juga mengucapkan
terima kasih karena telah meluangkan waktu dalam membantu menyelesaikan makalah ini
dengan baik yang berjudul “Filsafat Pendidikan Materialisme”.

Kami tentunya juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan, bahasa atau hal lain yang tidak kami sadari. Maka dari
itu, kami mohon kritik dan saran demi membangun kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata dari kami, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami selaku
penyusun makalah ini dan bagi semua yang membaca makalah ini. Sehingga bisa menambah
ilmu dan wawasan hingga dapat mempraktekannya di kehidupan sehari-hari.

Aamiin Yaarabbal’aalamiin.

Banyuwangi, 26 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 1
C. TUJUAN ......................................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Pengertian Filsafat Pendidikan ..................................................................................... 2
B. Pemikiran Democritus .................................................................................................. 3
a. Teori atom ................................................................................................................. 3
b. Astronomi dan biologi ................................................................................................ 3
c. Jiwa, pengetahuan dan sensasi ................................................................................. 3
d. Matematika ................................................................................................................ 5
e. Sosiologi ..................................................................................................................... 5
C. Pemikiran Ludwig Feurbach ........................................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita semua ketahui, manusia itu adalah makhluk yang diciptakan
dengan berbagai kekurangan. Akan tetapi manusia merupakan satu-satunya makhluk yang
memiliki akal pikiran, itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sebagai
makhluk biologis manusia merupakan individu yang mempunyai potensi diri yang harus
dikembangkan. Seperti halnya manusia yang pada kodratnya sebagai makhluk social,
mengharuskan hidup berkelompok, berhubungan dengan manusia lainnya. Sejak lahir
manusia hidup diantara kelompok masyarakat begitupun sampai akhir hayatnya nanti.

Disamping itu filsafat menjadi topik utama pada zaman modern sekarang ini,
Filsafat dimulai dengan rasa ingin tahu dan keraguan. Berpikir tentang filsafat adalah entitas
yang menyeluruh, dan para ilmuwan biasanya tidak puas untuk mengetahui sains hanya dari
perspektif sains itu sendiri, tetapi ingin melihat esensi sains dengan konsentrasi pengetahuan
lain. Ajaran filsafat juga menjangkau masa depan masyarakat dalam bentuk ideologi, dan
pembangunan serta pendidikan yang dilakukan oleh negara yang juga didasarkan pada ajaran
filsafat. Itulah sebabnya dikatakan bahwa filsafat menguasai kehidupan manusia, menjadi
norma bangsa, dan menjadi falsafah hidup bangsa.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari filsafat Pendidikan materialisme?


2. Apa yang dikemukakan oleh Democritus?
3. Siapakah Ludwig Wittgenstein danapa pemikirannya tentang bahasa?

B. Tujuan

1. Aga rmengetahui pengertian dari filsafat materialism.


2. Agar kita tahu siapa saja tokoh filsafat pendidikan seperti Demokritos,
Ludwig Feurbach dan pemikirannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Materialisme

Pengertian filsafat pendidikan sendiri adalah ilmu yang mempelajari dan


memunculkan pengetahuan dan wawasan baru. Dari prosesnya filsafat Pendidikan dapat
dilihat sebagai proses berfikir manusia yang bertujuan untuk mendapatkan kabijakan.

Filsafat memiliki dua bidang: filsafat umum dan filsafat khusus, dan filsafat
pendidikan adalah bidang filsafat khusus. Pelopor profesional pendidikan berdasarkan
berbagai perspektif, pemahaman dan pertimbangan yang merespon keadaan zaman. Setiap
aliran filsafat pendidikan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia, materi ini dapat diartikan sebagai bahan. Obyek; segala
sesuatu yang terlihat. Materialisme, di sisi lain adalah pandangan hidup manusia yang
mencari sesuatu yang mencakup kehidupan dan manusia di dunia fisik, mengesampingkan
sesuatu yang melampaui indera. Itu sesuai dengan aturan kaidah dalam bahasa Indonesia.
Jika ada kata benda yang dikaitkan dengan kata isme, maka artinya adalah paham atau
aliran.1

Oleh karena itu, manusia di alam perlu dibedakan dari benda-benda seperti
bintang, pohon, dan batu. Karena manusia adalah makhluk sosial, terlibat dalam proses
produksi, terlibat dalam hubungan antara tenaga kerja dan properti, dengan begitu
materialisme merupakan pandangan hidup manusia yang mencari suatu hal termasuk
kehidupan.2

Materialisme sendiri merupakan teori yang mengatakan bahwa segala kenyataan


hanya dapat di mengerti dan dijelaskan dengan materi. Dengan demikian maka materialisme
melawan pemikiran yang menganggap bahwa kehidupan, kesadaran atau jiwa adalah etos
atau potensi mandiri. Menurut pandangan materialistis mereka tentang alam, alam semesta
terdiri dari kumpulan atom yang merupakan subjek hukum fisikokimia. Yang paling mungkin
dari atom-atom ini adalah membentuk manusia. 3

1 Wahid,M.(2021).FilsafatUmum:DariFilsafatYunaniKuno keFilsafatModern.PenerbitA-Empat.
2 NuraniSoyomukti,PengantarFilsafatUmum,(Jogjakarta:Ar-RuzzMedia,2011),p.280
3 HasanShadilydkk. EnsiklopediaIndonesia. Jilid4(Jakarta:IchtiarBaruvanHoeve,1983), h.2172

2
Atom adalah bagian dari sesuatu yang terlalu kecil untuk dilihat mata kita, dan
atom bergerak dan membentuk realitas indera kita.

B. Pemikiran Democritus

a. Teori Atom
Democritus beropini bahwasanya atom itu ialah ‘zat’ basic yang membentuk semua benda.
Dan Democritus beropini bahwasanya atom memiliki jumlah tak terbatas dan mempunyai
variasi atom yang sangat baik bentuk dan ukurannya. Menurutnya, ‘Atom’ tidak bergerak
secara acak namun atom-atom bergerak sesuai dengan gerakan atom yang secara mekanis
dengan mengikuti aturan tersendiri dari atom, serta Democritus berpendapat jika realitas itu
ada 2, yakni atom itu pribadi (yang penuh), juga ruang tempat bergerak (yang kosong).

b. Astronomi dan Biologi

Demotritus menganut konsep Leucippus tentang bumi datar yang miring ke selatan, seperti
lukisan Bumi di Ionia kuno. Tetapi ketika berbicara tentang benda-benda angkasa,
Democritus telah sedikit memodifikasi ide-ide Leucippus. Democtritus berpendapat bahwa
jarak antara planet lain dan Bumi relatif besar karena benda-benda langit relatif satu sama
lain. Di bidang biologi, Democritus telah menerbitkan beberapa teori, seperti nutrisi
embrionik dan umur panjang relatif berbagai spesies tanaman. Dan konsep Pangenesis juga
sangat efektif. Dengan kata lain, itu adalah ajaran biologis bahwa air mani dapat
dikumpulkan dari mana saja di dalam tubuh.

c. Jiwa, Pengetahuan dan Sensasi

Ajaran atomistik dalam pendidikan psikologi dan epistemologi terutama bersumber dari
Democritus, namun tidak dapat disangkal bahwa beberapa teori psikologinya berkembang
dari ide-ide yang dikemukakan oleh Leucippus. Di sisi lain, bagi Democritus, jiwa juga
merupakan atom materialistis, yang sesuai dengan prinsip atom.

Menurut Democritus, pergerakan atom tidak memiliki tujuan yang disengaja. Di alam, segala
sesuatu terjadi secara mekanis. Democritus percaya bahwa jiwa terdiri dari atom bulat. Ini
adalah cara terbaik untuk beradaptasi dan memindahkan sesuatu. Menurut kepercayaan
umum pada masanya, Democritus masih percaya bahwa ada kesamaan antara panas dan

3
kehidupan, yang dibentuk oleh spekulasi Democritus dalam bentuk atom jiwa dan atom api,
saya mengerti. Menurut Democritus, atom-atom jiwa ini cenderung dikeluarkan dari tubuh
menggunakan tekanan udara di sekitarnya, yang dinetralisir oleh atom-atom jiwa lain yang
dihirup melalui udara yang kita hirup dan masuk ke dalam tubuh meningkat.

Proses ini menentukan kelangsungan hidup manusia. Untuk mengetahui ide-ide Democritus,
kita bisa mengikuti pandangan Sextus Empiricus. Sebaliknya, Democritus memiliki sikap
tidak nyaman terhadap pengetahuan manusia. Dia mengklaim "Kami tidak akan pernah tahu
kebenaran tentang apa pun." Democritus juga menyatakan bahwa manusia memiliki dua
model kognitif. Salah satunya adalah pengetahuan yang tidak dapat ditangkap oleh indera
manusia, dan pengetahuan yang cukup dapat ditangkap oleh indera manusia, terutama
penglihatan manusia. Dalam kasus Democritus pengetahuan ini mudah dicerna oleh indera
manusia dan sebanding dengan dan terkait dengan atom dan kekosongan pribadi dan de
facto. Subjek sensasi muncul karena praktik tertentu yang mungkin terjadi. Tidak seperti
kebanyakan filsuf sebelum dia, Democritus menganjurkan pandangan kritis terhadap bukti
4
bahwa indra manusia dapat berhasil dicerna sebagai cara terbaik untuk mencapai kebenaran.

Dia mengakui bahwa pengetahuan yang dapat dipahami secara inderawi masih memiliki
"distorsi", jadi baginya tidak ada pengetahuan yang benar-benar terbaik atau tertinggi sebagai
bentuk skeptisisme.

Democritus didasarkan pada konsep Leucippus bahwa benda fisik memancarkan apa yang
disebut penglihatan yang selalu ada di mata, dan penglihatan itu bergerak dan menangkap
mata dengan bertemu dengan gumpalan udara di depannya.Saya menambahkan bahwa itu
bisa dilakukan . Baginya itu adalah kontak antara atom jiwa dan "penglihatan" dari luar
tubuh, seperti halnya sensasi lainnya adalah kontak atau pertemuan antara organ manusia dan
penglihatan yang berasal dari objek, yaitu sensasi.5

Democritus tidak hanya menegaskan terjadinya sifat-sifat sekunder, tetapi juga merinci
pandangannya tentang sifat-sifat sekunder seperti warna dan bau dengan cara-cara tertentu.

Misalnya, di Democritus, keasaman dapat terjadi dari sudut kecil, dari atom tipis hingga rasa
manis yang agak bulat. Kualitas warna Democritus, di sisi lain, berasal dari empat warna

4 Marsiti,O.MATERIALISMEATOM DEMOCRITUS.ILMU-ILMU.
5 Engels,Frederich.LudwigFeuerbachDanAkhirFilsafatKlasikJerman.CleredPublishing,2020.

4
primer, seperti hitam, putih, merah, dan kuning kehijauan, yang dikaitkan dengan bentuk
tertentu dari susunan atom.

d. Matematika

Dalam matematika, minat mendalam Democritus terlihat jelas. Dia memahami konsep
hubungan antara volume piramida dan prisma dengan alas dan tinggi yang sama. Namun,
banyak penemuannya dalam matematika yang berkaitan dengan teori atomnya tidak
ditemukan.

e. Sosiologi

Dalam kasus Democritus, orang-orang kuno pertama-tama berkumpul dalam kelompok


untuk saling melindungi dari satwa liar, dan kemudian orang diberi bahasa dan seni untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Democritus juga mengklaim bahwa manusia belajar banyak
keterampilan bertahan hidup mereka dengan meniru perilaku hewan. Yang patut dipuji
karena mengutip karyanya adalah ia masih menganut paham naturalistik tentang budaya dan
kemajuan, termasuk pernyataan teleologis. Teori ini merupakan teori yang paling lengkap
dari para filosof kontemporer sejak abad ke-4 SM. Sampai saat ini masih sangat berpengaruh.

C. Pemikiran Ludwig Feurebach

Ludwig Feuerbach adalah seorang filsuf Jerman, lahir pada tahun 1804 dan
meninggal pada tahun 1872. Ludwig Feuerbach belajar teologi di Heidelberg dan filsafat di
Berlin. Pertama dia mengembangkan filsafat Hegelian sebelum pengaruh Hegelian akhirnya
menghilang darinya. Ketika ia masih muda, ia meninggalkan studi teologi dan mempelajari
filsafat Hegel. Namun demikian, ia berhasil dan dikenal karena kritiknya terhadap Hegel.
Menurut rasionalisme Hegel, fakta bahwa realitas kita terdiri dari materi dan manusia harus
dibalik karena materi diproduksi tanpa perhatian.

Dengan cara ini, Feuerbach merancang metafisika materialistik, etika


humanistik, dan epistemologi yang dapat dirasakan oleh indera. Keyakinan manusia kepada
Tuhan berasal dari keinginan hati manusia. Karena kesengsaraan manusia dan berbagai
ketidaksempurnaan dunia, manusia mulai membayangkan makhluk sempurna di luar dirinya,
Tuhan. Ketika positivisme dibatasi oleh fakta. Dan kami menolak segala sesuatu yang

5
melampaui fakta. Menurutnya, kelemahan materialisme adalah tidak menyadari peran positif
ide dan pikiran dalam materi. Dalam perkembangan abad ke-19, materialisme terbagi
menjadi dua jenis. Salah satunya adalah tren menjauh dari materialisme dari Pencerahan.
Materialisme ini menganggap prinsip materialisme sebagai hasil dari ilmu pengetahuan. 6

Kedua, materialisme adalah hasil reaksi terhadap idealisme. Aliran materialisme


lebih menonjol daripada materialisme ilmiah. Furebach tidak senang dengan pemikiran
abstrak, dia menginginkan sesuatu yang lebih empiris. Belakangan, Furebach mengganti
esensi agama dengan esensi manusia. Furebach berusaha membalikkan filosofi Hegel dengan
model idealis. Idealnya lebih penting daripada masalahnya. Feurebach mencoba
membalikkannya dengan menempelkannya pada bahan. Orang-orang terasing dari diri
mereka sendiri. Baginya, agama adalah ekspresi keterasingan manusia. Artinya, ketika orang
berpegang teguh pada agama, mereka memproyeksikan apa yang mereka anggap ideal ke
dalam fantasi dalam bentuk Tuhan.

Furebach berpendapat bahwa tidak mungkin memiliki pikiran yang tidak realistis.
Tapi yang benar dan benar adalah manusia. Furebach mengubah teologi menjadi filantropi,
agama menjadi politik, ibadah menjadi pekerjaan, dan 100% manusia yang menyebut dirinya
malaikat. Menurut Furebach, Tuhan adalah ciptaan manusia.

Mengapa saya tidak bisa merasakan Tuhan? Untuk mengatakan bahwa kehidupan
manusia hanya membantu untuk berinteraksi antara orang-orang, dan ketika orang mati,
mereka hanya berubah menjadi abu di alam. Tidak ada agama dalam ajaran Feurebach.
Ajaran utama Feurebach di atas menyimpulkan bahwa materialisme Feurebach bergantung
pada kebenaran materi yang benar-benar ada pada manusia. Kehidupan manusia sama
dengan air yang terus mengalir, dan tanpa agama manusia menjadi manusia, dan tidak ada
hamba atau hamba Tuhan. 7

6 Poedjawijatna, PembimbingKeArahAlamFilsafat...,p.127.
7 Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta: PT Gramedia, 1983), p.64.

6
BAB III
PENUTUP

A. Keismpulan

Filsafat adalah proses berpikir yang mendalam dan menyeluruh dengan tindakan
sadar, cermat dan teratur sehingga kita dapat menemukan hakikat kebenaran. Filsafat
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang memungkinkan kita untuk berpikir kritis, bebas, teliti
dan teratur tentang masalah-masalah dalam dunia pendidikan dan mengatasi masalah-
masalah tersebut secara cepat dan tepat.

Materialisme percaya bahwa esensi materialisme adalah material, bukan spiritual,


spiritual, atau supernatural. Filsafat materialistik percaya bahwa materi datang lebih dulu,
tetapi ide dan pemikiran muncul setelah melihat materi. Dengan kata lain, materialisme
mengakui bahwa ide tidaklah penting, dan masalahlah yang menentukannya. Misalnya, meja
dan kursi ada secara objektif, sehingga orang berpikir tentang meja dan kursi. Dapatkah Anda
membayangkan meja atau kursi sebelum atau sebelum benda berbentuk meja atau kursi
tidak ada?

Menurut Democritus, materialisme adalah keyakinan bahwa tidak ada apa pun
selain materi, bentuk, dan bentuk di dunia ini. Tidak ada kekuatan sama sekali, hanya
masalah pergerakan yang kacau dan menjembatani kesenjangan. Democritus percaya bahwa
jiwa atau jiwa manusia ada dalam bentuk zat yang sangat halus. Menurutnya, udara yang kita
hirup mengandung atom-atom jiwa. Jadi jika Anda berhenti bernapas, Anda akan mati.
Pemikiran Ludwig-Feierbach, di sisi lain, adalah materialisme yang muncul sebagai reaksi
terhadap idealisme. Aliran materialisme lebih menonjol daripada materialisme ilmiah.
Frebach tidak senang dengan pemikiran abstrak. Dia menginginkan sesuatu yang lebih
empiris. Setelah itu, Frebach mengganti esensi agama dengan esensi manusia. Frebach
berusaha membalikkan filosofi Hegel dengan model idealis. Ide lebih penting daripada
masalah. Feurebach mencoba membalikkannya dengan menempelkannya pada bahan. Orang-
orang terasing dari diri mereka sendiri. Baginya, agama adalah ekspresi keterasingan
manusia. Ketika seseorang beragama, ia memproyeksikan apa yang diidealkan oleh
imajinasinya ke dalam citra Tuhan.

7
B. Saran

Dengan mempelajari dan memperdalam filosofi pendidikan ini, sebagai orang


beriman dan mahasiswa, kita berharap dapat berpikir lebih kritis tentang permasalahan
dunia pendidikan dan menjadi filosof dunia pendidikan.

Pemahaman materialisme membantu pendidik berkontribusi pada pelaksanaan


pendidikan. Tapi itu tidak lebih dari sekedar menggunakan literatur tentang filsafat
pendidikan dan filsafat yang mendasarinya untuk memecahkan masalah filosofis yang
kompleks. Sebagai aturan, setiap pemahaman filsafat pendidikan memiliki kekuatan dan
kelemahannya.

Selain itu, penulis dapat menunjukkan bahwa makalah ini bermanfaat dan dapat
dijadikan referensi oleh pembaca. Semoga makalah ini dapat diterapkan pada kegiatan
menulis lainnya. Penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan,
sehingga saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan
makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abbas,Pirhat."HubunganFilsafat,Ilmu,danAgama."MediaAkademika25.2(2010).

Engels, F. (2020). Ludwig Feuerbach Dan Akhir Filsafat Klasik Jerman.

Clered Publishing.HarryHamersma, Tokoh-

tokohFilsafatBaratModern,(Jakarta:PThttps://feelsafat.com/2020/07/democrit

us-biografi-pemikiran-dan-karya.html

https://logosid.xyz/materialisme-ludwig-feuerbach/

https://www.kenapasejarah.id/2019/02/pemikiran-democritus-filsafat-alam.html?m=1

Marsiti,O.MATERIALISMEATOM DEMOCRITUS.ILMU-ILMU.

Nonci,H.(2012).AL-INAYAHDANAL-
IKTIARADALAMTEORIFILSAFATMATERIALISME. Sulesana:
JurnalWawasanKeislaman,7(2),33-47.

NuraniSoyomukti,PengantarFilsafatUmum,(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011),p.280

Poedjawijatna, PembimbingKeArahAlamFilsafat...,p.127.

Wahid,M.(2021).FilsafatUmum:DariFilsafatYunaniKuno keFilsafatModern.PenerbitA-
Empat.

Anda mungkin juga menyukai