Anda di halaman 1dari 11

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA

Dosen Pengampu:

Dr. Ana Andriani, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Devi Rahmadani (2001100095)


2. Faizal Septiyono (2001100116)
3. Zulinda Fara Damayanti (2001100125)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh. Puji syukur kami panjatkan


kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ISLAM DAN ILMU
PENGETAHUAN. Adapun yang kami bahas dalam laporan ini mengenai
“FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA”. Dalam penulisan laporan ini kami
menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan masukan dari semua pihak. Dan sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada
Ibu Dr. Ana Andriani, M.Pd. selalu dosen mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan,
yang telah memberikan limpahan ilmu bermanfaat kepada kami. Kami juga
sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat dan menjadi referensi bagi orang lain yang membacanya. Aamiin.
Wassalamua’alaikim Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Purwokerto, 11 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Istilah Filsafat...............................................................................................3
B. Pengertian Ilmu............................................................................................4
C. Pengertian Agama........................................................................................5
D. Relasi antara Filsafat, Ilmu, dan Agama......................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................7

A. Kesimpulan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat berasal dari bahasa Arab ‘falsafah’ (Nasution, 1779: 9) yang berasal
dari bahasa Yunani, ‘philosophia’ yang memiliki arti ‘philos’ yaitu cinta dan
‘sophia’ yaitu pengetahuan. Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan ataupun
kebenaran. Pecinta pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan
sebagai tujuan hidupnya atau mengabdikan diri kepada pengetahuan.

Filsafat di definisikan oleh Aristoteles (384-322 SM) bahwa filsafat adalah


ilmu Pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika dan disini
filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. Ilmu filsafat di definisikan oleh
para filsuf Timur, seperti Poedjawijatno yang mana filsafat adalah ilmu tentang
segala sesuatu yang menyelidiki keterangan atau sebab yang sedalam- dalamnya.

Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘Alima-ya’lamu-ilman dengan wazan fa’ila-


yaf’ulu yang memiliki arti memahami benar-benar. Ashley Montagu
mendefinisikan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem
yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat
prinsip tentang hal yang sedang di kaji. Objek ilmu pada dasarnya ada 2 yaitu objek
material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran
penyelidikan. Sedangkan objek formal adalah metode untuk memahami objek
material.

1
Agama berasal dari dua suku kata yaitu ‘A’ yang berarti tidak ada dan
‘Gama’ yang berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Secara terminologi dan
ensiklopedi Nasional Indonesia, agama diartikan sebagai aturan atau tata cara hidup
manusia dengan hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.

Relasi antara Filsafat, ilmu, dan agama, dimana kebenaran dalam filsafat
dan ilmu adalah kebenaran akal, sedangkan kebenaran menurut agama adalah
kebenaran wahyu. Meskipun filsafat dan ilmu mencari kebenaran dengan akal, hasil
yang di peroleh baik oleh filsafat atau ilmu juga bermacam-macam dengan melihat
pada aliran-aliran yang berbeda, baik dari filsafat maupun ilmu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu istilah filsafat ?
2. Apa pengertian ilmu ?
3. Apa pengertian agama ?
4. Apa itu relasi antara filsafat, ilmu, dan agama ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui istilah filsafat.
2. Untuk mengetahui pengertian ilmu.
3. Untuk mengetahui pengetian agama.
4. Untuk mengetahui relasi antara filsafat, ilmu, dan agama.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Istilah Filsafat
1. Segi Semantik
Filsafat berasal dari bahasa Arab ‘falsafah’, (Nasution, 1779:9) yang
berasal dari bahasa Yunani, ‘philosophia’, yang berarti ‘philos’ yaitu
cinta, suka (loving), dan ‘sophia’ yaitu pengetahuan,
hikmah/wisdom. ‘Philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan
atau cinta kepada kebenaran. ‘philosopher’ dalam bahasa Arabnya
‘failasuf’ merupakan orang yang cinta pada pengetahuan
(Hasyimsyah, 1998:1).
2. Segi Praktis
a. Pengertian praktis dari filsafat adalah ‘alam pikiran’ atau
‘alam berpikir’. Berfilsafat artinya berpikir (Hasyimsyah,
1988:1). Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat.
b. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan
bersungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa
“setiap manusia adalah filsuf”.
c. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir.
d. Secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua
manusia yang berpikir adalah filsuf.
e. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala
sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.
f. Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan
memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.
g. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-
sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu secara sistematis,
radikal, dan universal.

3
B. Pengertian Ilmu
Menurut istilah pendidikan nilai merupakan harga,kualitas atau sesuatu
yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai. Ilmu
berasal dari bahasa Arab: “Alima-ya’lamu-ilman dengan wazan fa’ila-
yaf’ulu, yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa
inggris disebut science; dari bahasa latin scientia (pengetahuan) scire
(mengetahui). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
1. Ilmu
“pengetahuan ilmu” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan
betul-betul terorganisasi. Definisi ilmu menurut Athur Thomson
mendefinisikan ilmu sebagai pelukisan fakta-fakta pengalaman
secara lengkap dan konsisten dalam istilah-istilah sesederhana
mungkin. Menurut Ashkey Montagu yang di sunting oleh Endang
Syaifuddin Anshori mendefinisikan ilmu merupakan pengetahuan
yang disusun yang berasal dari pengamatan, studi, dan pengalaman
untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang
dipelajari.
2. Sikap Pribadi tentang Ilmu
Sebagai “objek kajian pengetahuan dan metode pendekatannya
berdasarkan pengalaman dengan menggunakan berbagai cara
seperti, observasi, eksperimen, survei, studi kasus, dan sebagainya.
Pengalaman-pengalaman diolah oleh pikiran atas dasar hukum
logika yang tertib, dimana data yang dikumpulkan diolah dengan
cara analisis, induktif, dan menentukan relasi-relasi antar data.
Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem
yang terintergratif.

4
C. Pengertian Agama
Kata agama berasal dari dua suku kata yaitu “A” yang berarti tidak ada
“Gama” yang berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agama sebagai ajaran, sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang
maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Albert Einsten (1879-1955) “Ilmu tanpa agama adalah buta, sedangkan
agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Berlandaskan pada pemikiran
tradisional dari kelompok rohaniawan dan ulama ortodoks yang kaku,
menjadikan mereka tidak berkembang seperti orang lumpuh. Sebaliknya
kaum intelektual sekuler yang sombong, menganggap agama hanya kendala
karena hanya merupakan sekedar pengaturan moral agar manusia senantiasa
tertib, menjadikan mereka sesat ibaratkan orang buta.
1. Etimologi Agama
a. Sesuatu yang menunjukkan rasa “suci” dan agama termasuk
dalam kategori “hal yang suci”.
b. Kemajuan spiritual manusia dapat diukur dengan tingginya
nilai yang tidak terbatas yang diberikan kepada objek yang
disembah.
c. Hubungan manusia dengan “yang suci” menimbulkan
kewajiban, baik untuk melaksanakan maupun meninggalkan
sesuatu.
d. Tidak mudah untuk menentukan pengertian agama, karena
sikap terhadap agama bersifat batiniah, subjektif, dan
individualistis, walaupun nilai-nilai yang dimiliki oleh
agama bersifat universal.
e. Jika membicarakan agama, maka akan dipengaruhi oleh
pandangan agama yang dianutnya sendiri.

5
2. Empat Ciri Khas di Setiap Agama
a. Pertama, aspek kredial.
b. Kedua, aspek ritual.
c. Ketiga, aspek moral.
d. Keempat, aspek sosial

D. Relasi antara Filsafat, Ilmu, dan Agama


Kebenaran dalam filsafat dan ilmu adalah “kebenaran amal”, sedangkan
kebenaran menurut agama adalah “kebenaran Wahyu”. Meskipun filsafat
dan ilmu mencari kebenaran dengan akal, hasil yang diperoleh baik oleh
filsafat maupun ilmu juga bermacam-macam. Hal ini dapat dilihat pada
aliran yang berbeda, baik dalam filsafat maupun dalam ilmu dan juga
terdapat macam-macam agama yang masing-masing mengajarkan
kebaikan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat


kebenaran segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan universal. Ilmu
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Agama merupakan
sebuah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Dan ketiganya memiliki relasi, dimana kebenaran dalamfilsafat dan ilmu
adalah kebenaran akal, sedangkan kebenaran menurut agama adalah
kebenaran wahyu dengan tidak berusaha mencari mana yang benar atau
lebih benar di antara ketiganya, akan tetapi melihat apakah ketiganya dapat
hidup berdampingan secara damai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Ana.2021. Islam Dan Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan.


Banyumas : CV. Pena Persada.

Anda mungkin juga menyukai