Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR EPISTEMOLOGI ISLAM

OLEH:
MARITSA ULFA KHAIRA

PROGRAM STUDI:
PENDIDIKAN ISLAM (PEDI)

Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pendekatan dalam Pengkajian Islam
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Hasan Basri Nasution, M.A & Dr. Musriaparto, S.Pd.I.,MM

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 3....................................................................................


A. PENDAHULUAN 4....................................................................................
B. PENGERTIAN 4....................................................................................
a. Epistemologi 4....................................................................................
b. Filsafat pendidikan Islam 5....................................................................................
C. Islam 6....................................................................................
d. Epistemologi Islam 7....................................................................................
C. KESIMPULAN 7....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA 8....................................................................................
A. PENDAHULUAN

Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan merupakan kajian yang berguna, karena
ia membahas aspek kehidupan manusia yang amat pundamental yaitu ilmu
pengetahuan. epistemologi mengkaji secara filosofis tentang asal struktur metode
validitas dan tujuan ilmu pengetahuan. Ia menjelaskan apa yang disebut kebenaran
serta kriterianya dan menjelaskan cara yang dapat membantu diperolehnya kebenaran
itu.

B. PENGERTIAN

a. Epistemologi

Epistemologi adalah teori sebuah pengetahuan. Epistemologi diartikan


sebagai cabang dari filsafat yang berkaitan dengan hakikat atau teori
pengetahuan. Dalam bidang filsafat, epistemologi meliputi pembahasan
tentang asal mula, sumber, ruang lingkup, nilai, dan kebenaran dari
pengetahuan. epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan,
justifikasi, dan  rasionalitas keyakinan. Secara keseluruhan, epistemologi
menurut para ahli itu adalah bersangkutan dengan masalah-masalah yang meliputi
filsafat, metode, dan sistem yang ketiga ini adalah saling bersangkutan.

Dari pengertian beberapa ahli tentang epistemologi bersangkutan dengan


masalah-masalah yang meliputi:

1. Filsafat, yaitu sebagai ilmu berusaha mencari hakikat dan kebenaran


pengetahuan. 
2. Metode, bertujuan mengantarkan manusia untuk memperoleh pengetahuan.
3. Sistem, sebagai suatu sistem bertujuan memperoleh realitas kebenaran
pengetahuan.
b. Filsafat pendidikan Islam

Sebelum merambah jauh berbicara tentang  epistemologi Islam, baiknya disini


diungkapkan dahulu apa itu filsafat. Filsafat ada dua pendapat berbeda mengenai
asal-usul filsafat secara etimologi pendapat pertama menyebutkan bahwa filsafat
berasal dari bahasa Arab falsafah. pendapat ini diantaranya dikemukakan oleh Harun
Nasution. Menurutnya filsafat berasal dari kata Arab falsafa  dengan timbangan
fa’lala.  dengan demikian, kata benda falsafat adalah falsafah dan filsaf.  namun
bahasa Indonesia menyebutnya filsafat, padahal terma ini dilihat dari akar katanya
bukan berasal dari kata Arab falsafah, dan bukan pula berasal dari kata Inggris yaitu
philosophy.  Apakah istilah filsafat dalam bahasa Indonesia itu berasal dari fil
(inggris)  atau safah (arab), Yang apabila keduanya digabungkan menjadi filsafat? 1
Ini yang dipertanyakan Harun Nasution. pertanyaan ini wajar dikemukakan, karena
Nasution ingin menegaskan bahwa terma filsafat itu berasal dari bahasa Arab
seyogyanya diungkapkan falsafah atau falsafat bukan filsafah.
Pendapat kedua menyatakan bahwa terma filsafat berasal dari kata bahasa Inggris
philo dan sophos. philo  Berarti cinta, dan shophos  berarti ilmu atau Hikmah.
Pendapat ini kebanyakan dikemukakan oleh penulis-penulis bahasa Inggris,  seperti
Louis O. Kattsoff.2

Filsafat, falsafah atau philoshopia secara harfiah berarti cinta kepada


kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat
akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher.
Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan
hidupnya. Dengan kata lain, ia mengabdikan diri dan hidupnya kepada pengetahuan.
Filsafat secara sederhana berarti alam pikiran atau alam berpikir.

Berfilsafat artinya bepikir. Namun, tidak semua berpikir berarti berfilsafat.


Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. dengan kata lain,
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu.

Berikut ini ada beberapa Apa pengertian tentang filsafat menurut para ahli yaitu:

1. Plato Mengatakan bahwa filsafat itu tidak lain adalah pengetahuan tentang
segala sesuatu yang ada.3
2. Aristoteles Berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki sebab dan atas segala
benda.4
3. Marcus Tullius Cicero merumuskan filsafat sebagai pengetahuan tentang
segala yang maha agungdan usaha-usaha untuk mencapainya 5
4. Al-farabi mengungkapkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat nya yang sebenarnya. 6

1
Harun Nasution, Falsafat Agama (Cet.VIII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991), H.3
2
Louis O Kattsoff, Pengantar Filsafat, Terj. Soejono Soemargo (Cet. VI; Yogyakarta: Bayu Indra
Grafika, 1989),H.11
3
Dikutip dari K. bertens, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Knisius, 1981), H.155
4
Ibid
5
Abu Bakar Aceh, Sejarah Filsafat Islam (Cet. II; Sala: Ramadhani, 1982), H.9
6
Abu Ahmadi, Filsafat Islam (Semarang: Toha Putra, 1988), H.8
5. Immanuel Kant berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu pokok dan pangkal
segala pengetahuan yang di dalamnya mencakup empat persoalan, yaitu apa
yang dapat diketahui manusia, apa yang boleh dikerjakan manusia, dan apa
yang dinamakan manusia.7
6. Fuad Hasan  Berpendapat bahwa  Filsafat adalah usaha untuk berpikir radikal,
yaitu akar suatu yang hendak dipermasalahkan. Dengan cara radikal ini,
filsafat berusaha untuk sampai kepadda kesimpulan-kesimpulan. 8
7. Kamus besar bahasa Indonesia menulis bahwa filsafat adalah pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab,
asal, dan hukumnya.9

Setelah itu, data-data yang dihasilkan, dianalisis dan dibandingkan, agar dapat
diketahui persamaan dan perbedaannya. Dalam hal ini, beberapa pemikiran sengaja
ditampilkan untuk membantu memudahkan pemahaman dan menampakkan posisi
masing-masing. Dari banyaknya pengertian filsafat yang dijelaskan, dapat diartikan
bahwa filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal
dalam mencari kebenaran, inti, atau hakikat mengenai segala yang ada.

c. Islam

Secara harfiah Islam memiliki arti bersih, damai, selamat, dan tunduk. artinya kata
Islam dari segi kebahasaan mengandung arti damai taat dan  berserah diri kepada
Tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di dunia
maupun di akhirat hal demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri
bukan paksaan atau pura-pura melainkan sebagai panggilan dari Fitrah dirinya
sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk
kepada Tuhan.

7
Abu Bakar Aceh, Sejarah Filsafat Islam. H.9
8
Fuad Hasan, Berkenalan dengan filsafat Eksistensialisme (Cet. IV; Jakarta: Pustaka Jaya 1989), H.10
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet.I; Jakarta: Balai
Pustaka,1988),H.242
d. Epistemologi Islam

Seperti yang diketahui, setiap berkembangnya masa pastilah ada hal-hal


yang baru terjadi, terutama dalam hukum Islam. Epistemologi Islam yang
seringkali disebut sebagai filsafat hukum Islam adalah cabang ilmu filsafat
yang mempelajari tentang hukum Islam sebagai objek nya. Apabila kita ingin
mempelajari  epistemologi Islam atau bisa disebut juga dengan falsafah hukum Islam
atau kita ingin mengajarkan falsafah hukum Islam, maka inilah macam-macam
falsafah yang harus kita pelajari atau kita ajari dengan saksama.
Hukum Islam ada kalanya dipetik dari sumber yang tegas baik dia ayat Alquran
ataupun hadis Rasul, Ataupun dipetik dari yang bukan nash  tetapi para mujtahidin
telah berijma’ menetapkan demikian. Sesungguhnya hukum-hukum ini dapat kita
kembalikan kepada agama yang melengkapi Alquran dan As-sunnah dan fiqih yang
melengkapi ijma', qiyas, dan segala cabang-cabangnya, Sebagai kaidah yang diambil
langsung dari Alkitab dan Sunnah atau yang diambil dari sumber-sumber resmi dan
segala kaidah-kaidah.

C. KESIMPULAN

Ringkasnya, sendi-sendi hukum, prinsip-prinsip hukum, pokok-pokok hukum


( dasar-dasar hukum),  kaidah-kaidah hukum yang atasnya lah dibina undang-undang
Islam.  itulah yang saya maksudkan dengan  dasar-dasar epistemologi Islam.
Disamping itu saya maksudkan pula tujuan-tujuan hukum. Para ahli usul setelah
mewujudkan falsafah yang atas falsafah itulah kita bina hukum.  para ahli fiqih telah
berusaha menyingkap falsafah hukum dari materi-materi hukum sendiri. maka
karenanya haruslah kita bagi falsafah hukum Islam kepada dua bagian:

 pertama: kita namakan falsafah tasyri’  yaitu falsafah yang memancarkan hukum
Islam atau menguatkannya dan memeliharanya.
 kedua: kita namakan falsafah syar’iyah,  yaitu falsafah yang diungkapkan dari
materi-materi hukum Islam, dari ibadat, muamalat,  jinayat, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Harun Nasution, Falsafat Agama (Cet.VIII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991), H.3
Louis O Kattsoff, Pengantar Filsafat, Terj. Soejono Soemargo (Cet. VI; Yogyakarta:
Bayu Indra Grafika, 1989),H.11
Dikutip dari K. bertens, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Knisius, 1981), H.155
Ibid
Abu Bakar Aceh, Sejarah Filsafat Islam (Cet. II; Sala: Ramadhani, 1982), H.9
Abu Ahmadi, Filsafat Islam (Semarang: Toha Putra, 1988), H.8
Abu Bakar Aceh, Sejarah Filsafat Islam. H.9
Fuad Hasan, Berkenalan dengan filsafat Eksistensialisme (Cet. IV; Jakarta: Pustaka
Jaya 1989), H.10
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet.I;
Jakarta: Balai Pustaka,1988),H.242

Anda mungkin juga menyukai