Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGERTIAN DASAR NEGGARA

Makalah ini dibuat umtuk memenuhi tugas mata kuliah: Pancasila dan pendidikan
kewarganegaraan.

Disusun oleh:

Kelas1B Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Kelompok 2:

1. Fatimah Nurul Jannati (20211398)


2. Fatimatuz Zahroh (20211399)
3. Fatmawati Dewi (20211400)
4. Faza Fathimah Az-zahro (20211401)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH


PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021 M
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Ta’ala,telah memberikan taufik


kepada kita sehingga dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta 
keluarga, dan sahabat yang telah menuntun kita menuju jalan kebenaran.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada segenap rekan satu kelompok, karena
berkat kerjasamanya sehingga makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pancasila dan
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul ”Pengertian Dasar Negara” ini dapat selesai tepat
pada waktunya. Khusususnya kepada Ibu Dra. Siti Masrifah, MA. Selaku dosen mata kuliah
ini.

Kami memohon maaf jika pada makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, baik
dalam segi penulisan, penyusunan, maupun isi makalah ini sendiri. Maka dari itu kritik dan
saran sangat kami harapkan. Semoga dapatmenjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik
dimasa yang akan datang.Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dankepada Allah
kami mengharap balasan.

Pertemuan pertama,

Senin, 28 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Negara.........................................................................................3


B. Konstitusi Negara....................................................................................................4
C. Substansi konstitusi.................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..27
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dasar negara adalah sebuah sikap serta pandangan hidup atau sesuatu yang tidak
dapat dibuktikan kebenaran maupun juga kesalahannya. Dasar negara ialah suatu filsafat
negara yang berkedudukan sebagai sumber dari segala macam sumber hukum atau sumber
tata tertib hukum dalam berbangsa dan bernegara. Dasar Negara menempati kedudukan
sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai norma tetinggi, dasar negara menjadi
sumber bagi pembentukam norma-norma hukum dibawahnya.

Konstitusi adalah salah satu norma hukum di bawah dasar Negara. Dalam pengertian
luas, konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hokum dasar. Dalam
pengertian sempit (terbatas), konstitusi berarti dokumen tertulis yang memuat aturan atau
ketentuan hukum yang bersifat pokok dan mendasar tentang sistem ketatanegaraan. Dengan
demikian, konstitusi bersumber dari dasar Negara, norma di bawah dasar Negara isinya tidak
boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan untuk mencapai cita-
cita yang terkandung dalam dasar Negara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang harus kita ketahui tentang dasar Negara?


2. Apa pengertian dari konstitusi Negara?
3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam konsitusi?
4. Unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam substansi konstitusi Negara?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk menjelaskan apa yang terkandung dalam dasar
Negara, konstitusi Negara, substansi Negara, dan nilai-nilai apa saja yang terkadung di
dalamnya. Agar kita semua dimudahkan dalam memahami dan mempelajarinya dalam
kehidupan sehari-hari dalam mematuhi norma-norma Negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Negara

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari kita telah mengamalkan yang namanya
dasar negara. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, dimana yang bersemboyan
Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu.

Satu negara, satu bangsa, dan satu kesatuan di negara Indonesia, tapi banyak yang
belum tahu pengertian dasar negara yang sebenarnya.

1. Pengertian Secara Umum Dasar Negara

Pengertian dasar negara adalah sebuah sikap serta pandangan hidup, atau sesuatu
yang tidak dapat dibuktikan kebenaran maupun juga kesalahannya. Dasar negara
adalah suatu filsafat negara yang berkedudukan sebagai sumber dari segala
macam sumber hukum atau sumber tata tertib hukum dalam berbangsa dan
bernegara.

2. Dasar Negara Secara Etimologi

Dasar ialah landasan atau hal yang bersifat utama dan pertama, sedangkan negara
berarti sebuah organisasi kekuasaan yang didalamnya terdiri dari rakyat, wilayah
dan juga pemerintahan yang berdaulat.

Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia tercantum dalam pembukaan undang-


undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 “UUD 1945”.

3. Pengertian Dasar Negara Menurut Para Ahli

Adapun pengertian dasar negara menurut para ahli diantaranya yaitu:

a. Menurut Karl Marx

Dasar Negara merupakan suatu peringkat yang mempunyai kekuasaan


dalam menjalankan eksploitasi atau penindasan kepada kelas yang lain.

b. Menurut George Jellinek


Dasar Negara merupakan sebuah organisasi dengan kekuasan suatu
kelompok orang yang bertempat di suatu wilayah tertentu.

c. Menurut J.J. Rousseau

Dasar Negara merupakan suatu alat yang mempunyai fungsi dalam


menjaga kemerdekaan setiap individu & ketertiban hidup rakyat
negaranya.

d. Menurut Robert M. Mac. Iver

Menjelaskan bahwa dasar negara merupakan bentuk asosiasi yang


mempunyai peran dalam melindungi atau menjaga ketertiban
bermasyarakat sesuai dengan sistem hukum yang berlaku & dijalankan
pemerintah yang berkuasa memberi tekanan maupun memaksa.

e. Menurut K. C. Wheare

Menjelaskan bahwa dasar negara juga termasuk semua sistem tatanegara


yang mengandung beberapa aturan dalam menjalankan pemerintahan suatu
negara.

f. Menurut Tracy
Berpendapat bahwa pengertian dasar negara merupakan sebuah program
yang ditujukan supaya dapat memberikan perubahan didalam tatanan
kehidupan bermasyarakat sebuah negara.

g. Menurut Aristoteles

Menjelaskan bahwa dasar negara merupakan perpaduan antara keluarga


sampai pada beberapa desa, yang nanti pada akhirnya mereka dapat berdiri
mandiri dengan tujuan yang sama yaitu kesenangan & kehormatan
mereka.
h. Menurut Roger F. Soltau

Menjelaskan bahwa dasar negara merupakan suatu alat yang diguankan


untuk mengendalikan segala persoalan dengan mengatas namakan rakyat.

i. Menurut R.Djokosoetono

Menjelaskan bahwa dasar negara merupakan suatu organisasi manusia atau


kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

j. Menurut Frans Magnis Suseno


Menjelaskan bahawa dasar negara merupakan suatu kesatuan masyarakan
politik yang berfungsi membuat, menerapkan, & menjamin berlakunya
norma kelakuan untuk seluruh masyarakat.

k. Menurut Logemann
Menjelaskan bahwa dasar negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
menyatukan kelompok manusia yg kemudian disebut bangsa

l. Menurut Prof. Mr. Soenarko


Dasar negara merupakan organisasi manyarakat yang mempunyai daerah
tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah
kedaulatan.

4. Kedudukan Dan Fungsi Dasar Negara

Dasar negara memiliki kedudukan dan fungsi sebagai berikut:

a. Dasardan Sumber Hukum Nasional


Semua jenis peraturan perundang-undangan yang dibentuk dandibuat untuk
penyelenggaraan negara harus didasarkan pada peraturan yang sudah berlaku
dan tidak boleh bertentangan dengan dasar negara yang dianut tadi.

b. Dasar Partisipasi Warga Negara


Dasar negara tentunya dapat dijadikan pedoman dalam menggunakan hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara.Hak dan kewajiban tersebut
menjadi penting guna mempertahankan negara dan menjadi suatu bentuk
partisipasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Dasar Pergaulan Antar Warga Negara

Dasar negara bukan hanya memiliki fungsi sebagai dasar hubungan antar
warga negara dengan negaranya sendiri, melainkan juga berfungsi sebagai
dasar hubungan antara warga negara yang satu dengan warga negara yang
lainnya.

d. Dasar Kegiatan Penyelenggaraan Negara

Dasar negara dijadikan dasar dalam kegiatan penyelenggaraan negara guna


mewujudkan tujuan nasional yang telah ditetapkan.

e. Dasar Berdiri dan Tegaknya Negara

Ketika hendak mendirikan negara, maka akan muncul pemikiran tentang dasar
negara. Dasar negara ini nantinya akan berfungsi sebagai dasar dan pondasi
berdirinya sebuah negara. Dasar negara kemudian akan dijadikan pedoman
serta landasan dalam mengelola negara yang bersangkutan.

5. Manfaat Dasar Negara

Setiap negara di dunia tentu mempunyai sistem pemerintahan dan


penyelenggaraan negara yang berbeda satu dengan yang lainnya.Berkaitan dengan
hal tersebut, sudah pasti dasar negara yang dipakai juga berbeda antara satu negara
dengan negara yang lainnya.

Dasar negara merupakan suatu hal yang fundamental, kuat, dan kokoh yang
dijadikan pedoman dan landasan hidup oleh masyarakatnya. Dasar negara sebagai
landasan dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara tersebut berguna untuk :

a. Dijadikan sebuah kepribadian bagi bangsa dan negara tersebut sehingga


mempunyai jati diri agar tidak terombang ambing arus globalisasi.
b. Dijadikan sebagai suatu pedoman dan pandangan hidup bagi seluruh
masyarakat yang tinggal di dalam suatu negara tanpa memandang perbedaan
suku, agama, ras, dan budaya.
c. Menentukan target dan arah sehingga cita-cita dan target nasional dari sebuah
bangsa dan negara mampu terwujud sebagai suatu alat pemersatu bangsa yang
bersangkutan.
d. Memberikan target yang jelas bagi masyarakat di dalam berbangsa dan
bernegara

6. Akibat Tidak Memiliki Dasar Negara

Telah dikatakan sebelumnya bahwa keberadaan dasar negara bagi suatu bangsa
dan negara sangatlah penting. Apabila suatu negara tidak memilikidasar negara, maka
sistem pemerintahannya tidak akan berjalan dengan baik, sebab tidak ada yang dapat
dijadikan pedoman dan landasan dalam menjalankanpemerintahan negara tersebut.

Dasar negara merupakan hal yang sangat penting, fundamental, dan harus ada
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan tatakenegaraan. Dan setiap negara
mempunyai dasar Negara yang sesuai dengan gaya pemerintahannya.

7. Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Indonesia, sebagai salahsatu negara berkembang di dunia, mempunyai dasar


negara yang dikenal dengan sebutan Pancasila.Pancasila selain dikenal sebagai dasar
negara, juga sering disebut sebagai dasar falsafah negara.

Pancasila berguna untuk menjalankan pemerintahan negara dan dijadikan dasar


untukmenyesuaikan seluruh kehidupan didalam bertatanegara, baik itu proses
pemerintahannya maupun cara mewujudkan serta meraih berbagai macam cita-cita
dan target nasional bangsa yang udah ditetapkan oleh The FoundingFathers Indonesia.
Pancasila sebagai basic negara dicantumkan didalam Alinea IV Pembukaan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Norma-norma hukum pokok atau pokok kaidah yang fundamental berasal dari
Pancasila tersebut di dalam hukum mempunyai hakikat serta kedudukan yang kuat,
tetap, dan tidak mampu beralih bagi sebuah negara yang dibentuk, terutama
Indonesia.
Secara hukum, keberadaan Pancasila sebagai basic negara tidak mampu dirubah
sebab kedudukannya sebagai pokok kaidah yang fundamental tersebut.Hal tersebut
dikarenakan Undang-undang Dasar harus bersumber dan berada di bawah pokok
kaidah yang fundamental bernama Pancasila ini.

Pancasila digunakan untuk menyesuaikan seluruh tatanan kehidupan dalam


berbangsa dan bernegara. Dalam artian segala sesuatu yang terkait dengan
pelaksanaan proses NKRI harus didasari oleh Pancasila. Sehingga, seluruh aturan
yang ada dan di Indonesia tidak bertentangan dengan nilai-nilai didalam Pancasila.

B. Konstitusi Negara

1. Pengertian konstitusi

Konstitusi adalah perwujudan dari hokum yang harus ditaati, baik oleh pihak yang
memegang kekuasaan maupun oleh rakyat.Mengingat kedudukan yang sangat penting
untuk mengatur dan membatasi kekuasaan dalam suatu negara, serta menjadi bagian tidak
terpisahkan sebagai syara tadministratif suatu negara, maka konstitusi mutlak harus ada.

Konstitusimemilikiduapengertiansebagaiberikut:

a. Dalampengertianluas, konstitusiberartikeseluruhandariketentuan-
ketentuandasaratauhukumdasar.
b. Dalampengertiansempit (terbatas), konstitusiberartidokumentertulis yang
memuataturanatauketentuanhukum yang bersifatpokokdanmendasartentangsistem
ketatanegaraan.

Selainpengertiantersebutadabeberapapengertiankonstitusimenurutparaahli :

a. E.C.S.WadedanG.Philips,
Konstitusiadalahnaskahyangmemaparkanrangkadantugas-tugaspokokdaribadan-
badanpemerintahansuatu Negara danmenentukanpokok-pokokcarakerjabadan-
badantersebut.

b. K.C.Wheare
Konstitusiadalahkeseluruhansistemketatanegaraandarisuatu Negara,
berupakumpulanperaturan-peraturan yang
membentukdanmengaturataumemerintahdalampemerintahansuatu Negara.
c. C.F.Strong,
Konstitusiadalahsekumpulanasas-asas yang mengaturkekuasaanpemerintah, hak-
hakdaripemerintah, danhubunganantarapemerintahdengan yang diperintah.

Sedangkansecarateoritis, konstitusidibedakanmenjadibeberapa bagian di antaranya:

a. Konstitusipolitik
Konstitusipolitikberisitentangnorma-normadalampenyelenggaraan Negara,
hubunganrakyatdenganpemerintah, danhubunganantarlembaga Negara.
b. Konsitusisosial
Konstitusisosialadalahkonstitusi yang mengandungcita-citasosial,
rumusanfilosofis, sistemsosial, dan sistemekonomidari sebuah Negara.

Di Indonesia sendiri konstitusi atau hukumdasar dibagi menjadidua; hukum dasar


tertulis yaitu UUD, dan hukum dasar tidak tertulis yaitu konversi atau pidato presiden. Pada
tanggal 18 Agustus 1945,panitia persiapan kemerdekaanIndonesia mengadakan sidang yang
pertama dengan menghasilkan tiga keputusan yang sangat penting. Salah satunya
mengesahkan dan menetapkanUndang-UndangDasarRepublik Indonesia yang saatini
dikenaldenganUndang-UndangDasar 1945 (UUD 1945). Dengan disahkannya UUD 1945
sebagaikonstitusinegara RI, maka disahkan pula Pancasilasebagaidasar Negara
Indonesia,karena rumusan pancasila terdapat didalam pembukaan UUD 1945 pada alinea IV.

UUD 1945 sebagai hukum dasar yang tertulis mempunyai arti bahwa UUD 1945
mengikat pemerintah, setiap lembaga negara, lembaga masyrakat, dan warga negara
Indonesia dimanapun berada. Sebagai hukum, UUD 1945 berisinorma, aturan, atau ketentuan
yang harus dilaksanakan dan ditaati. UUD 1945 bukanlah sumberhukumbiasa,
melainkanhukumdasar.Sebagaihukumdasar, UUD 1945
merupakansumberhukumbagisetiapprodukhukumsepertiundang-undang,
peraturanpemerintah, peraturanpresiden,
peraturandaerahdansetiapkebijakanpemerintahharusberdasardanbersumberpadaperaturan
yang lebihtinggi, sehinggadapatdipertanggungjawabkansesuaidenganketentuanUndang-
UndangDasar 1945.
2. Fungsi danTujuan Konstitusi

Konstitusi berfungsi sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mengontrol


pemerintahan. Konstitusi dibentuk untuk membatasi kekuasaan Negara yang bersifat
sewenang-wenang. Sedangkan menurut C.F.Strong pada prinsipnya, fungsi konstitusi
adalah untuk membatasi kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak
yang diperintahkan dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Fungsi konstitusi sendiri dalam setiap negara berbeda-beda, tergantung pada


masing-masing negara yang mebuatnya.

Adapun fungsi konstitusi secara umum :

a. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi


kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak
bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
b. Konstitusi berfungsi sebagai sumber hokum tertinggi.
c. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara.
d. Konstitusi berfungsi sebagai alat membatasi kekuasaan.
e. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang.
f. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi dan kebebasan warga suatu
negara.

Selain fungsi-fungsidiatas, konstitusijugamemilikitujuan.Tujuan-tujuan


adanya konstitusi secara ringkas dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan


terhadap kekuasaan politik. Tujuan ini berfungsi untuk membatasi kekuasaan
penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat
banyak.
b. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa
sendiri. Bisa juga memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia
(HAM).
Sehinggadenganadanyakontitusimakasetiappenguasadanmasyarakatwajibmeng
ormati HAM danberhakmendapatkanperlindungandalammelakukanhaknya.
c. Konstitusibertujuanmemberikanbatasan-
batasanketetapanbagiparapenguasadalammenjalankankekuasaannya,
halinijugabertujuanuntukmemberikanpedomanbagipenyelenggara negara agar
negara dapatberdiri kokoh.

3. SifatKontitusi
a. Fleksibel

fleksibelatauluwes,
sifatinimemungkinkankonstitusidapatberubahkapansajasesuaidenganperkemba
ganzaman.

b. Rigrid

Rigridataukaku,
konstitusiakanbersifatrigridataukakuapabilasebuahperaturantersebutsulituntuk
diubah.

C. Nilai-NilaiKonstitusiNegara.

Konstitusi di Indonesia di jadikan sebagai alat untuk melaksanakan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila. Dilihat dari sejauh mana tanggapan masyarakat terhadap
konstitusi yang dibuat oleh Negara maka ada tiga nilai yang dapat dikemukakan disini,
yaitu

1. Nilai normatif resmi

Nilai normatif yang berarti konstitusi benar-benar dijalankan secara utuh dan
resmi diterima oleh bangsa dan tidak hanya berlaku dalam arti hukum, tetapi juga
nyata berlakudalammasyarakat, dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara
murni dan konsekuen.Didalam buku Konstitusi Dan Hak Asasi Manusia menurut
Chandra Parbawati menerangkan bahwa nilai normatif berarti konstitusi sebagai
hukum tertinggi sebuah bangsa benar-benar dipatuhi oleh penguasa maupun
masyarakat secara murni dan konsekuen.

Berikut contoh nilai normatif:


a. Bangsa Indonesia mengakui kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dan memberi
kebebasan bagi setiap warga Negara untuk beribadah sesuai ajaran agamanya
masing-masing.
b. Bangsa Indonesia memiliki kedudukan yang sama didepan hukum sehingga
dapat dikembangkan sikap patuh terhadap aturan sosial yang berlaku di
masyarakat.
2. Nilai nominal

Nilai nominal yang berarti konstitusi belum benar-benar dijalankan secara


maksimal dan secara hukum konstitusi itu berlaku,tapi kenyataan kurang sempurna,
sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataan tidak berlaku.Dan
batas-batas berlakunya itulah yang dimaksud dengan nilai nominal suatu konstitusi.
Dari sejumlah pasal dalam suatu konstitusi terdapat beberapa pasal yang tidak dapat
diberlakukan dengan baik,bahkan mungkin di daerah tertentu terdapat pasal yang
sama sekali tidak dapat diberlakukan.

3. Nilai semantik

Nilai semantik yang berarti tidak dijalankan sama sekali. Idealnya nilai konstitusi
harus dijalankan secara normatif untuk mencapai tujuan negara, dan nilai semantik ini
adalah konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja dan nilai ini
bersifat semantik.Dilaksanakan dan diberlakukan dengan penuh, tetapi hanya sekedar
memberi bentuk (formalization) dari tempat yang telah ada untuk melaksanakan
kekuasaan politik. Dalam praktiknya, terdapat penyelewengan sehingga konstitusi
tidak dijalankan sama sekali sebagaimana telah diterangkan dalam buku konstitusi
dan hak asasi manusia.

Berikut contoh nilai semantik:

a. UUD 1945 pada masa orde lama,pada waktu itu secara hukum berlaku,tetapi
dalam praktek atau kenyataan berlakunya ini hanya untuk kepentingan
penguasa saja.

Hubungan dasar Negara dengan konstitusi sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat, ditopang dasar negara dan konstitusi yang sesuai dengan kondisi masyarakat
negara yang bersangkutan. Nilai-nilai konstitusi idealnya harus dilaksanakan secara
normatif,karena akan mepengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan sebuah bangsa yang
tercantum di dalam konstitusi.

Memang bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkannya,seperti kondisi sekarang


ini dimana pendidikan,perekonomian,kesehatan dan keadilan hukum yang belum sesuai
dengan apa yang diamanatkan konstitusi. Maka dari itu, Negara harus benar-benar hadir
untuk memenuhi apa yang menjadi hak warga Negara,dan warga negara harus melaksanakan
apa yang menjadi kewajibannya. Hal ini semata-mata hanya untuk mengimplementasikan
nilai konstitusi secara normatif agar tujuan negara tercapai.

D. Substansi konstitusi

Substansi konstitusi adalah isi atau pokok dari suatu peraturan ketatanegaraan dan
perundang-undangan, baik tertulis (written constitution) maupun tidak tertulis (unwritten
constitution).

Sri Sumantri menjelaskan substansi konstitusi dalam 3 hal pokok :

1. Adanya jaminan terhadap HAM (hak asasi manusia) dan warga negara.
2. Ditetapkannnya suatu susunan ketatanegaraan negara yang sifatnya fundamental
3. Adanya pembatasan dan pembagian tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
Pembagian dan pembatasan tugas ini secara umum menganut pembagian yang
dikemukakan oleh Montisquieu, yakni :
a. Legislatif , pemegang kekuasaan dalam hal membentuk undang-undang
b. Eksekutif : pemegang kekuasaan dibidang pemerintahan
c. Yudikatif : pemegang kekuasaan dibidang kehakikam

Konstitusi di negara Republik Indonesia adalah UUD 1945, yang bersifat kaku. Hal ini
dapat dipahami dari kenyataan bahwa UUD 1945 hanya dapat diubah oleh MPR, bukan oleh
DPR maupun presiden sebagai badan pembuat undang-undang. Substansi konstitusi negara
Republik Indonesia atau UUD 1945 setelah mengalami perubahan sebagai berikut :

1) Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 ini ada pada bagian awal konstitusi negara Republik Indonesia
(UUD 19445). Pembukaan UUD 1945 memuat tentang beberapa hal berikut.
a. Pengakuan kemerdekaan atas bangsa Indonesia adalah hak segala bangsa
b. Bangsa Indonesia telah berupaya mewujudkan kemerdekaan Indonesia
c. Bangsa Indonesia mengungkapkan keyakinannya bahwa kemerdekaan yang
diperoleh selain didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia juga berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa
d. Tujuan negara Republik Indonesia, baik yang bersifat khusus maupun umum
e. Pernyataan bentuk kedaulatan rakyat
f. Dasar negara Republik Indonesia (Pancasila)

2) Pasal-pasal UUD 1945

Pasal-pasal UUD 1945 merupakan isi konstitusi (UUD 1945). Pasal-pasal UUD
1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, dan 3 pasal aturan peralihan, serta 2 pasal aturan
tambahan. Adapun hal-hal yang diatur dalam setiap pasalnya sebagai berikut :

a. Bab I : Bentuk Dan Kedaulatan


b. Bab II : Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Bab III : Kekkuasaan Pemerintahan Negara
d. Bab IV : Dewan Pertimbangan Agung (Dihapus)
e. Bab V : Kementrian Negara
f. Bab VI : Pemerintahan Daerah
g. Bab VII :Dewan Perawakilan Rakyat
h. Bab VIIA : Dewan Perwakilan Daerah
i. Bab VIIB : Pemilu
j. Bab VIII : Hal Keuangan
k. Bab IX : Kekuasaan Kehakiman
l. Bab IXA : Wilayah Negara
m. Bab X : Warga Negara Dan Penduduk
n. Bab XA : HAM
o. Bab XI : Agama
p. Bab XII : Pemerintahan Dan Keamanan Negara
q. Bab XIII : Pendidikan Kebudayaan
r. Bab XIV : Perekonomian Dan Kesejahteraan Sosial
s. Bab XV : Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan
t. Bab XVI : Perubahan Undang-Undang dasar
u. Periodesasi Berlakunya Konstitusi Negara Republik Indonesia

Adapun periodesasi berlakunya UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik


Indonesia sebagai berikut :

a. Periode 1945-1950
b. Periode 1959-1966
c. Periode 1966-1998
d. Perubahan UUD 1945

E. Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara


1. Hak Warga Negara Indonesia :
a. Hak atas pekrjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan : "Setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya” (pasal
28A)
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1)
d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang”
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1)
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2)
g. Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama didepan hukum. (pasal 28D ayat 1)
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk ridak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1)
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) Uud 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.

Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa kedudukan pancasila sebagai dasar negara
adalah sebagai kaidah negara yang fundamental. Dengan begitu, masyarakat indonesia
dapat menjadikan dasar negara ini sebagai pandangan maupun pedoman hidup dalam
bermasyarakat.

Mengenai kostitusi, konstitusi itu sendiri secara umum merupakan keseluruhan


peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat mengenai
cara penyelenggaraan suatu pemerintahan. Dan substansi konstitusi adalah pokok dari
segala ketentuan serta aturan mengenai ketatanegaraan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Maka dari itu, dengan adanya konstitusi dalam sebuah negara, hak-hak yang dimiliki
oleh rakyat dapat dilindungi sebagaimana yang dimaksud dalam UUD 1945. Dan setiap
warga negara dapat berpedoman pada dasar negara agar kehidupan bermasyarakat dapat
harmonis.

DAFTAR PUSTAKA

https://saepudinonline.wordpress.com/2010/12/10/nilai-nilai-konstitusi/

slamet.2019.kontitusi Negara.tanggerang:lokaaksara
suryana,yana dkk.2018.pancasila dankostitusi.karanganom:cempakaputih

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922611/fungsi-konstitusi-hingga-tujuannya-untuk-
sebuah-negara.

https://teks.co.id/pengertian-dasar-negara/#forward

https://www.researchgate.net/publication/337387850_Substansi_Konstitusi

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-substansi-konstitusi/#:~:text=Sehingga
%20substansi%20konstitusi%20dapat%20diartikan,umum%20dijelaskan%20dalam%20tiga
%20bagian.

Anda mungkin juga menyukai