Anda di halaman 1dari 40

Makalah Agama Tentang Keberagaman Agama di Indonesia

Posted by Yashinta Putri Sekarini in


0 komentar

[Enter Post Title Here]

Keberagaman Agama di Indonesia


Diajukan sebagai makalah mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik

download here

Disusun oleh :
Nama : Yashinta Putri Sekarini
No : 31
Kelas : IX G

SMP NEGERI 1 SEDAYU


ARGOMULYO, SEDAYU, BANTUL
KATA PENGANTAR

Syalom, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Keberagaman Agama
di Indonesia" ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami juga
berterima kasih pada Ibu Anastasia Sulastri,S.Pd. selaku guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik SMP 1 Sedayu yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai agama-agama di Indonesia beserta sejarahnya dan dapat
mengembangkan rasa toleransi beragama. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 4
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan Penulisan 5
4. Metode Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN
1. Agama di Indonesia
1.1. Persebaran Agama 6

1.2. Agama-agama Utama di Indonesia


1.2.1. Islam 7
1.2.2. Kristen Protestan 12
1.2.3. Katholik 15
1.2.4. Hindu 19
1.2.5. Buddha 25
1.2.6. Konghucu 30

1.3. Aliran dan Kepercayaan Lainnya


1.3.1. Animisme 33
1.3.2. Dinamisme 33
1.3.3. Bahai 33
1.3.4. Yahudi 37

2. Toleransi di Indonesia 39

BAB III PENUTUP


1. Kritik dan Saran 45
2. Kata Penutup 45

SUMBER DATA 46

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Peta persebaran non-agama di dunia
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, gama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan bereligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Selain itu, Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur
kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu
perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya. Dengan demikian diperoleh
keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam
pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu
paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut
agama.

Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang
tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20%
di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.
Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim
juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Tiongkok, Amerika
Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara
pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai
agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. Beberapa pendapat
menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam
(enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara
dengan mayoritas Muslim. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan
bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan
budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia
adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05%
Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk
memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan
untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun, secara
resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu.

2. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang peran dan fungsi agama dalam kehidupan
manusia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penyusun
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran dan fungsi agama dalam kehidupan masyarakat?
2. Apakah ada kendala-kendala yang mempengaruhi peranan agama bagi masyarakat?
3. Apa sajakah manfaat toleransi bagi kehidupan bermasyarakat?
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan rasa toleransi dalam masyarakat?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Agama Khatolik dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca tentang peran dan fungsi
agama dalam kehidupan manusia.

4. Metode Penulisan
Penyusun memakai metode kepustakaan dalam penulisan makalah ini.Referensi
makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-
book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan
bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan
dan manfaat penulisan, metode penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan keberagaman agama yang ada di Indonesia serta pandangan
masyarakat dalam menyikapinya. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
BAB II PEMBAHASAN
1. Agama-agama Utama di Indonesia

1.1. Islam
A. Etimologi
Islam (Arab: al-islm, " berserah diri kepada Tuhan" adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut
di seluruh dunia,menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama
Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan
(Arab: , Allh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti
"seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki
dan Muslimat bagi perempuan.
Islam berasal dari kata Arab "aslama-yuslimu-islaman" yang secara kebahasaan berarti
"menyelamatkan", misal teks "assalamu alaikum" yang berarti "semoga keselamatan
menyertai kalian semuanya". Islam atau Islaman adalah masdar (kata benda) sebagai bahasa
penunjuk dari fi'il (kata kerja), yaitu "aslama" bermakna telah selamat (kala lampau) dan
"yuslimu" bermakna "menyelamatkan" (past continous tense).
Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam
pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata
Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab
Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian
yang lebih jauh kepada Tuhan.

B. Ajaran Islam
Lima Rukun Islam
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
a. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakininya.
b. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
c. Berpuasa pada bulan Ramadan.
d. Membayar zakat.
e. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

Enam Rukun Iman


Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
a. Iman kepada Allah
b. Iman kepada malaikat Allah
c. Iman kepada Kitab Allh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
d. Iman kepada nabi dan rasul Allah
e. Iman kepada hari kiamat
f. Iman kepada qada dan qadar
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan
Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilh; kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat
dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ilh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan"
(al-ilh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alh. Kata Allah juga
adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai
terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima
Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:

Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Syahadat
"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-
Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia."
Surah Al-Ikhlas
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."
Asy-Syu'ara' 42:11
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku"
Ta Ha 20:14
C.

Aliran
Peta demografi persebaran dan perbandingan populasi Sunni (hijau muda) dengan Syi'ah
(hijau tua).
a. Islam Sunni
Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah ( ) atau
lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah ( ) atau Sunni adalah mereka yang senantiasa
tegak di atas Islam berdasarkan Al Qur'an dan hadits yang shahih dengan pemahaman para
sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia merupakan kaum
Sunni, dan 10% menganut aliran Syi'ah.
Mazhab - mazhab :
Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di dunia
Islam (sekitar 32%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan Turki, Pakistan, India,
Bangladesh, Sri Lanka, dan Maladewa), Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan
Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan).
Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 20% muslim di seluruh dunia. Mazhab ini
dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini memiliki keunikan dengan
menyodorkan tatacara hidup penduduk madinah sebagai sumber hukum karena Nabi
Muhammad hijrah, hidup dan meninggal di sana dan kadang-kadang kedudukannya dianggap
lebih tinggi dari hadits.
Syafi'i
Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim di dunia.
Pengikutnya tersebar di Turki, Irak, Syria, Iran, Mesir, Somalia, Yaman, Indonesia, Thailand,
Singapura, Filipina, Sri Lanka dan menjadi mazhab resmi negara Malaysia dan Brunei.
Hambali
Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar 5%
muslim di dunia dan dominan di daerah semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan mazhab
yang saat ini dianut di Arab Saudi.
b. Islam Syiah
Syiah (Bahasa Arab: , Bahasa Persia: )ialah sekte dengan jumlah penganut
terbesar kedua dalam agama Islam. Syi'ah menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah
pertama. Istilah Syi'ah berasal dari Bahasa Arab (" )Sy`ah". Lafadz ini merupakan bentuk
tunggal, sedangkan bentuk pluralnya adalah "Syiya'an". Pengikut Syi'ah disebut "Sy`" (
). "Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" ( ) yang
berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya Q.S. Al-Bayyinah ayat "khair al-
bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali, kamu dan
pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun".
Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang
atau kaum yang berkumpul atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi Islam, kata ini
bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib adalah yang paling utama di
antara para sahabat dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum
Muslim.

Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang cukup serius di
tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Utsman. Pembunuhnya
ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir yang
hendak memberontak kepada Khalifah dan hendak membunuhnya. Abdullah bin Saba'
berhasil membangun pemahaman yang sesat untuk mengadu domba umat Islam untuk
menghancurkan Islam dari dalam. Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsori
oleh para bekas pelaku pembunuhan terhadap Utsman, berhasil membunuh dia dengan sadis
ketika dia sedang membaca Qur'an.
Terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura/munafik
dan merekalah golongan yang disebut Khawarij. Kaum Khawarij ingin merebut kekhalifahan.
Akan tetapi, terhalang oleh Ali dan Muawiyah, sehingga mereka merencanakan untuk
membunuh keduanya. Ibnu Muljam dari Khawarij berhasil membunuh Khalifah Ali pada saat
khalifah mengimami salat subuh di Kufah, tapi tidak terhadap Muawiyah karena dijaga ketat.
Bahkan Muawiyah berhasil mengkonsolidasikan diri dan umat Islam, berkat kecakapan
politik dan ketegaran kepemimpinannya. Karena belajar oleh berbagai pertumpahan darah,
kaum muslim secara pragmatis dan realistis mendukung kekuasaan de facto Muawiyah. Maka
tahun itu, tahun 41 Hijriyah, secara khusus disebut tahun persatuan ('am al-jama'ah).

D. Sejarah di Indonesia
Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana Venesia bernama
Marco polo. Ketika singgah di sebelah utara pulau Sumatera, dia menemukan sebuah kota
Islam bernama Perlak yang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh
catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan
Sejarah Melayu.
Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun
1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni Malikut
Thahbir bin Malik Al Saleh.
Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang
mengunjungi Nusantara pada awal abad ke-16. Dalam karyanya berjudul Summa Oriental,
dia menjelaskan bahwa menjelang abad ke-13 sudah ada masyarakat Muslim di Samudera
Pasai, Perlak, dan Palembang. Selain itu di Pulau Jawa juga ditemukan makam Fatimah binti
Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 1082 M dan sejumlah makam Islam di
Tralaya yang berasal dari abad ke-13.
Bukti keempat Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak I-tsing yang
berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu
lalu-lintas laut antara Arab, Persia, India, dan Sriwijaya sangat ramai.

1.2. Kristen Protestan

A. Etimologi
Kata Protestan didefinisikan sebagai gerakan agamawi yang berlandaskan iman dan
praktik Kekristenan yang berawal dari dorongan Reformasi Protestan dalam segi doktrin,
politik dan eklesiologi, melawan apa yang dianggap sebagai penyelewengan Gereja Katolik
Roma. Merupakan satu dari tiga pemisahan utama dari "Kekristenan Nicaea (Nicene), yaitu
di samping Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks. Istilah "Protestan" merujuk kepada
"surat protes" yang disampaikan oleh para pembesar yang mendukung protes dari Martin
Luther melawan keputusan Diet Speyer pada tahun 1529, yang menguatkan keputusan (edik)
Diet Worms yang mengecam ajaran Martin Luther sebagai ajaran sesat (heretik).
Sebelumnya terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini tergabung
dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia di bawah pimpinan
Jan Hus atau Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan
negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para
pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.

B. Denominasi
Pengelompokan gereja-gereja menurut doktrin-doktrin landasan mereka sebagai
"denominasi". Diperkirakan ada sekitar 33.000 denominasi Protestan.
Sejarah denominasi Gereja Roma

C.

Sejarah di Indonesia
Menurut sensus penduduk tahun 2010, sekitar 5,85% dari penduduk Indonesia adalah
Protestan dan sekitar 3% beragama Katolik. Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia
terkonsentrasi di Tanah Batak, Nias, Mentawai, Kalimantan (kecuali Kalimantan Selatan),
Minahasa, Sulawesi Tengah, Tana Toraja, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan
Papua.
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria
(Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, Pancur (Deli Serdang) dan Barus (Tapanuli
Tengah) di Sumatra (645 SM). Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih
al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA Tadhakur Akhbar min al-Kanais wa al-Adyar
min Nawabin Mishri wa al-Iqtaaih (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di
provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli
dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181
monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol,
Arab dan India . Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam
wilayah India (al-Hindah).
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas,
sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran. Katolik Roma pertama tiba pada
tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui
orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma
dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547.
Pada 1960-an akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak pengikut Komunis
dan orang Tionghoa mengklaim diri sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak bangsa
Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda
bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Di provinsi Papua dan Sulawesi Utara, Protestan
merupakan agama mayoritas. Jumlah populasi orang Kristen juga ditemukan di sekitar danau
Toba di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, pedalaman Tana Toraja, dan sebagian wilayah
di provinsi Maluku.
1.3. Katolik

A. Etimologi
Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, (katholikos), artinya
"universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya
sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja
yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Ritus Latin dan 22
Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat
Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna
segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa,
tanpa memandang "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja
Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik.
Dalam "Kekristenan Katolik", para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama
Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan
dalam persekutuan satu sama lain. Katolik dianggap sebagai salah satu dari Empat Ciri
Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik, sesuai Kredo Nicea tahun 381:
"Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik."
Riwayat penggunaan kata "Katolik" :
1. Ignatius dari Antiokhia
Sepucuk surat yang ditulis oleh Ignatius kepada umat Kristiani di Smyrna sekitar tahun
106 adalah bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Gereja Katolik (Surat
kepada jemaat di Smyrna, 8). Gereja Katolik digunakan Ignatius untuk menyebut Gereja
universal dalam persekutuan dengan Uskup Roma (Sri Paus). Kaum bidaah tertentu pada
masa itu, yang menyangkal bahwa Yesus adalah insan jasmaniah yang benar-benar menderita
sengsara dan wafat, dan justru berkata bahwa "dia hanya tampak seolah-olah menderita
sengsara" (Surat kepada jemaat di Smyrna, 2), bukanlah umat Kristiani sejati dalam
pandangan Ignatius. Istilah Gereja Katolik juga digunakan dalam Kemartiran Polikarpus pada
155, dan dalam Canon Muratorianus, sekitar 177.
2. St. Kiril dari Yerusalem
St. Kyril dari Yerusalem (sekitar 315-386) mengimbau orang-orang yang sedang
menerima bimbingan iman Kristiani darinya demikian: "Jika kalian berada di dalam kota-
kota, jangan hanya bertanya di manakah Rumah Tuhan, jangan juga hanya bertanya di
manakah Gereja, tetapi bertanyalah di manakah Gereja Katolik. Karena inilah nama khusus
dari Gereja yang Kudus ini, bunda kita semua, yang adalah mempelai dari Tuhan kita Yesus
Kristus, Putera Tunggal Allah" (Materi-materi Katekisasi, XVIII, 26).
3. Theodosius I
Istilah Kristen Katolik termuat dalam undang-undang kekaisaran Romawi tatkala
Theodosius I, Kaisar Romawi dari 379 sampai 395, mengkhususkan nama tersebut bagi para
penganut "agama yang diajarkan kepada orang-orang Romawi oleh Rasul Petrus yang suci,
karena agama itu telah terpelihara berkat tradisi yang kuat dan yang kini dianut oleh Pontif
(Paus) Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria" Undang-undang 27 Februari 380 ini
termaktub dalam kitab 16 dari Codex Theodosianus, Kristianitas Katolik sebagai agama
resmi Kekaisaran Romawi.
4. Augustinus dari Hippo
"Dalam Gereja Katolik, ada banyak hal lain yang layak membuat saya tetap berada
dalam rahimnya. Kesepahaman orang-orang dan bangsa-bangsa membuat saya bertahan
dalam Gereja; begitu pula otoritasnya, dikukuhkan oleh mukjizat-mukjizat, disuburkan oleh
pengharapan, diperbesar oleh kasih, dan diperkokoh oleh usia. Suksesi para imam membuat
saya bertahan, mulai dari tahta Rasul Petrus sendiri, yang kepadanya Tuhan, sesudah
kebangkitanNya, memberi tugas untuk menggembalakan domba-dombaNya (Jn 21:15-19),
turun sampai para uskup yang ada sekarang.
"Dan begitulah, akhirnya, dengan nama Katolik, yang, bukan tanpa alasan, di tengah-
tengah begitu banyak bidaah, telah dipertahankan Gereja; sehingga, namun bilamana ada
orang asing yang bertanya di manakah Gereja katolik berhimpun, tidak satupun bidaah yang
sanggup menunjuk kapel atau rumahnya sendiri. Sebanyak itulah jumlah dan makna ikatan-
ikatan mulia yang dimiliki nama Kristiani itu yang menahan seorang beriman agar tetap
dalam Gereja Katolik. Tak seorangpun dapat melepaskan saya dari iman yang mengikat
pikiran saya dengan ikatan-ikatan yang begitu banyak dan begitu kuat pada agama Kristiani...
Di pihak saya, saya tidak percaya akan injil kecuali digerakkan oleh otoritas Gereja Katolik."

B. Sejarah
Awalnya, jemaat Kristen berada di bawah kepemimpinan besar lima daerah, yaitu
Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Uskup Roma dikenal oleh 5
daerah sebagai "yang pertama", permasalahan dengan doktrin dan prosedur banyak
mengambil Roma sebagai masukan pendapat. Kursi Roma merupakan kursi dari suksesor
Santo Petrus yang mendapat julukan "Pangeran Para Rasul" sebagai tanda persatuan Gereja.
Dewasa ini, semakin banyak Gereja-Gereja Timur yang kembali ke dalam persekutuan
penuh dengan Roma, namun dengan tetap mempertahankan tata cara beribadah mereka.
Kelompok ini dikenal dengan sebutan Gereja Katolik Ritus Timur atau Gereja Katolik Timur.
Perpecahan-perpecahan besar dalam struktur Gereja sebagai lembaga tercatat sebagai
berikut:
a. Perpecahan pertama pada gereja terjadi pada saat Konsili Efesus (431), yang
menyatakan status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah). Kebanyakan yang
menolak hasil keputusan ini adalah Kristen Persia, gereja yang sekarang dikenal sebagai
Gereja Timur Asiria.
b. Perpecahan berikut terjadi setelah Konsili Khalsedon (451). Konsili ini menolak
Monofisit. Umat Kristen yang menolak ini dikenal sebagai Komuni Oriental Ortodoks.
c. Perpecahan besar pertama dalam Gereja Katolik terjadi pada abad 11. Masalah
perbedaan doktrin tentang rumusan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel. Gereja Katolik
pun terbagi menjadi dua, yaitu "Barat" dan "Timur". Inggris, Perancis, Roma dan negara-
negara Skandinavia termasuk Gereja "Barat" (Gereja Katolik Roma). Sedangkan Yunani,
Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja "Timur" (Gereja Ortodoks Timur). Perpecahan
ini dikenal sebagai Skisma Timur-Barat.
d. Perpecahan terbesar dalam Gereja Katolik Roma terjadi pada abad ke-16 dengan
adanya Reformasi Protestan yang melahirkan gereja-gereja Protestan.
e. Perpecahan terakhir terjadi ketika Raja Henry VIII dari Inggris memisahkan seluruh
gereja-gereja di kerajaannya dari persekutuan dengan Paus karena permintaannya untuk
menikah kedua kalinya sementara istri pertamanya masih hidup ditolak. Kelompok gereja
inilah yang dikenal sebagai Gereja Anglikan Inggris.

C. Ajaran
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh sakramen.
Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik Roma sebagai berikut:
a. Baptis
b. Pengakuan dosa
c. Ekaristi
d. Penguatan/Krisma
e. Imamat
f. Pernikahan
g. Pengurapan orang sakit

D. Sejarah di Indonesia
Pada awal abad ke 16 bangsa Portugis yang beragama Katolik membawa mereka
hingga ke Malaka. Pelabuhan-pelabuhan utama yang disinggahi kapal-kapal dagang Portugis.
Di Indonesia, orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala
kampung) Mamuya (di Halmahera, Maluku Utara) yang dibaptis seorang awam pedagang
Portugis, Gonzalo Veloso, pada tahun 1534 setelah menerima pemberitaan Injil. Simon Faz
OFM membaptis lebih dari 5000 orang sekitar tahun 1534 di Halmahera. Santo Fransiskus
Xaverius, pendiri Serikat Yesus (SJ) yang antara tahun 1546 sampai 1547 membaptis
beberapa ribu penduduk setempat.
Kedatangan dan kekuatan militer Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di
Indonesia tahun 1619 - 1799 Gereja Katolik dilarang bertahan di Flores dan Timor. Pada
1624 Pastor Egidius d'Abreu SJ dibunuh di Kastel Batavia pada zaman pemerintahan
Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, karena mengajar agama dan merayakan Misa
Kudus di penjara. Pastor A. de Rhodes, seorang Yesuit Perancis, pencipta huruf abjad
Vietnam, dijatuhi hukuman berupa menyaksikan pembakaran salibnya dan alat-alat ibadat
Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang pencuri baru saja digantung..
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, SJ yang datang ke Muntilan
pada tahun 1896. Pada tanggal 15 Desember 1904, 178 orang dibaptis di sebuah mata air
Semagung yang terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang
menjadi tempat ziarah Sendangsono. Romo van Lith juga mendirikan sekolah guru di
Muntilan yaitu Normaalschool pada tahun 1900 dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan
Guru) pada tahun 1904. Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu
yayasan, yaitu Yayasan Kanisius. Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga
dari enam calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada
tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Alb.
Soegijapranata, SJ.
Sejak tahun 1970 MAWI berusaha bersidang setahun sekali yang mengangkat satu hal
yang menjadi keprihatinan bersama. Para Uskup Waligereja Indonesia aktif mengikuti
persidangan umum Federasi Konferensi Uskup Asia (FABC) sejak lembaga itu didirikan pada
tahun 1970 di Taipei. Sejak tahun 1974 diterbitkan Kitab Suci edisi ekumenis dengan
pembedaan. Kitab Suci untuk umat Katolik dilengkapi dengan Deuterokanonika. Dalam
Sidang Waligereja tahun 1986 nama MAWI yang telah digunakan sejak tahun 1955 diganti
menjadi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pada tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II
berkunjung ke Indonesia dan disambut dengan antusias oleh umat Katolik Indonesia.
1.4. Hindu

A. Etimologi
Dalam teks berbahasa Arab, al-Hind adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
suku bangsa di suatu daerah yang kini disebut India, sedangkan 'Hindu' atau 'Hindoo'
digunakan sejak akhir abad ke-18 dan seterusnya oleh orang Inggris untuk menyebut
penduduk 'Hindustan', yaitu bangsa di sebelah barat daya India. Akhiran '-isme' ditambahkan
pada kata Hindu sekitar tahun 1830-an untuk merujuk pada kebudayaan dan agama
kastabrahmana yang berlainan dengan agama lainnya, meski istilah 'Hindu' pernah
dicantumkan dalam babad berbahasa Sanskerta dan Bengali sebagai antonim bagi 'Yawana'
atau Muslim, sekitar awal abad ke-16.
Kata Hindu (melalui bahasa Persia) berasal dari kata Sindhu dalam bahasa Sanskerta,
yaitu nama sebuah sungai di sebelah barat daya subbenua India, yang dalam bahasa Inggris
disebut Indus. Menurut Gavin Flood, pada mulanya istilah 'hindu' muncul sebagai istilah
geografis bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindu.
Maka dari itu, awalnya istilah 'Hindu' merupakan istilah geografis dan tidak mengacu pada
suatu agama.
Kata Hindu diserap oleh bahasa-bahasa Europa dari istilah Arab al-Hind, dan mengacu
kepada negeri bagi bangsa yang mendiami daerah sekitar sungai Sindu. Istilah Arab tersebut
berasal istilah Persia Hind, yang mengacu kepada seluruh suku di India. Pada abad ke-13,
Hindustan muncul sebagai nama alternatif India yang acap disebutkan, yang memiliki arti
"Negeri para Hindu".

B. Sejarah
Sejarah perkembangan agama Hindu menurut para ahli:
Smart Michaels Muesse Flood
Umum Detail
Peradaban Agama-Agama Pra-Weda Peradaban Lembah Peradaban Lembah
Lembah Sungai Sungai Indus Sungai Indus
Indus
- (prasejarah kr. 1750 SM) (3300 1400 SM) (kr. 2500 1500 SM)
Periode Weda Agama Periode Weda Periode Weda Periode Weda
Weda Kuno Awal
(kr. 3000 1000 (kr. 1750 (kr. 1750 1200 (1600 800 SM) (kr. 1500 500 SM)
SM) 500 SM) SM)
- - Periode Weda - -
Pertengahan
- - (dari 1200 SM) - -
Periode Praklasik - Periode Weda Periode Klasik -
Akhir
(kr. 1000 SM (dari 850 SM) (800 200 SM) -
100 M)
- Reformisme Asketis - Periode Epos dan
Purana
- (kr. 500 200 SM) - (kr. 500 SM 500 M)
- Hinduisme Hinduisme Periode Epos dan -
Klasik Praklasik Purana
- (kr. 200 SM (kr. 200 SM 300 (200 SM 500 M) -
1100 M) M)
Periode Klasik - "Zaman - -
Kejayaan"
(kr. 100 M 1000 - (Kemaharajaan - -
M) Gupta)
- - (kr. 320 650 M) - -
- - Hinduisme-Klasik Periode-Purana Periode-Purana
Akhir Pertengahan dan Pertengahan dan Akhir
Akhir
- - (kr. 650 1100 (500 1500 M) (500 1500 M)
M)
Peradaban Hindu- Penaklukan Muslim dan - -
Islam Kemunculan Sekte-Sekte
(kr. 1000 1750 Hinduisme - -
M)
(kr. 1100 1850 M) Abad Modern Abad Modern
Periode Modern Hinduisme Modern (1500 kini) (kr. 1500 kini)
(kr. 1750 kini) (sejak kr. 1850) - -

C. Ajaran
Filsafat Hindu klasik mengakui empat hal yang harus dipenuhi sebagai tujuan hidup manusia
sebagaimana dijabarkan di bawah iniyang disebut purusarta:
a. Darma : Darma dapat dipandang sebagai kewajiban, hukum, keadilan, tindakan benar,
dan berbagai kualitas yang mendukung harmoni segala sesuatu. Darma merupakan sat
(kebenaran), ajaran pokok dalam agama Hindu. Hal ini berpangkal pada pernyataan dalam
Regweda bahwa "Ekam Sat," (Kebenaran Hanya Satu), dari keyakinan bahwa Brahman itu
sendiri merupakan "Satcitananda" (Kebenaran-Kesadaran-Keberkatan).
b. Arta : Arta adalah upaya mencari harta demi penghidupan dan kemakmuran. Arta
dibutuhkan demi mencapai kehidupan yang makmur sentosa, terutama bagi umat yang sudah
berumah tangga. Ajaran tentang arta disebut Arthashastra, dan yang termasyhur di antaranya
adalah Arthashastra karya Kautilya.
c. Kama : Kama berarti hasrat, keinginan, gairah, kemauan, dan kenikmatan panca indra.
Kama dapat pula berarti kesenangan estetis dalam menikmati kehidupan (seni, hiburan,
kegembiraan), kasih sayang, atau pun asmara. Akan tetapi, kama dalam hubungan asmara
atau percintaan hanya dapat dipenuhi melalui hubungan pernikahan. Kama dibutuhkan dalam
membangun kehidupan rumah tangga, atau grehasta.
d. Moksa : Moksa atau mukti adalah tujuan hidup yang utama bagi umat Hindu. Moksa
adalah keadaan yang sama sekali berbeda dengan pencapaian surga. Moksa adalah suatu
kondisi saat individu menyadari esensi dan realitas sejati dari alam semesta, sehingga
individu mengalami kemerdekaan dari kesan-kesan duniawi, tanpa suka atau pun duka, lepas
belenggu samsara, serta lepas dari hasil perbuatan (karma).

D. Aliran
Empat aliran utama yang sering didapati adalah Waisnawa, Saiwa, Sakta, dan Smarta. Dalam
masing-masing aliran, ada beberapa perguruan atau aliran lain yang menempuh caranya
sendiri.
a. Waisnawa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memuja Wisnu, dewa pemelihara
menurut konsep Trimurti (Tritunggal) beserta sepuluh perwujudannya (awatara). Aliran ini
terbagi dalam beberapa golongan, yaitu: Sri Sampradaya (Waisnawa yang memuja Laksmi
sebagai pasangan Wisnu), Brahma Sampradaya (Waisnawa yang memuja Wisnu secara
eksklusif), Rudra Sampradaya (Waisnawa yang memuja Wisnu atau para awatara, seperti
Kresna, Rama, Balarama, dan lain-lain), Kumara Sampradaya (Waisnawa yang memuja
Caturkumara).
b. Saiwa: aliran dalam tubuh Hinduisme yang memuja Siwa. Aliran ini terbagi dalam
beberapa golongan, yaitu: Pasupata (Saiwa yang menekankan tapa brata, terutama tersebar di
Gujarat, Kashmir, dan Nepal), Saiwa Siddhanta (Saiwa yang mendapat pengaruh Tantra),
Kashmira Saiwadarshana (Saiwa yang monistis dan idealistis), Natha Siddha Siddhanta
(Saiwa yang monistis), Linggayata (Saiwa yang monoteistis), Saiwa Adwaita (Saiwa yang
monistis dan teistis).
c. Sakta: aliran Hinduisme yang memuja Sakti atau Dewi. Pengikut Saktisme meyakini
Sakti sebagai kekuatan yang mendasari prinsip-prinsip maskulinitas, yang dipersonifikasikan
sebagai pasangan dewa. Aliran ini mengandung dua golongan utama, yaitu: Srikula
(pemujaan kepada dewi-dewi yang bergelar Sri) dan Kalikula (pemujaan kepada dewi-dewi
perwujudan Kali).
d. Smarta: aliran Hindu-monistis yang memuja lebih dari satu dewa meliputi Siwa,
Wisnu, Sakti, Ganesa, dan Surya di antara dewa dan dewi lainnya tetapi menganggap bahwa
dewa-dewi tersebut merupakan manifestasi dari zat yang Maha Esa. Dibandingkan tiga aliran
Hinduisme yang disebutkan di atas, Smarta berusia relatif muda. Pada umumnya, umat
Smarta memuja Yang Mahakuasa dalam enam personifikasi: Ganesa, Siwa, Sakti, Wisnu,
Surya, dan Skanda. \

E. Sejarah di Indonesia

Pengaruh agama Hindu mencapai Kepulauan Nusantara sejak abad pertama.Ada


beberapa teori tentang bagaimana Hindu mencapai Nusantara.

a. Vaishya adalah bahwa perkawinan terjadi antara pedagang Hindustan


Teori
dan penduduk asli Nusantara.

b. Teori Kshatriya berpendapat bahwa para prajurit yang kalah perang dari
Hindustan menemukan tempat pelipur lara di Nusantara.
c. Teori para Brahmana mengambil sudut pandang yang lebih tradisional, bahwa
misionaris menyebarkan agama Hindu ke pulau-pulau di Nusantara.

d. Teori oleh nasionalis (Bhumiputra) bahwa para pribumi Nusantara memilih


sendiri kepercayaan tersebut setelah perjalanan ke Hindustan.

Walaupun banyak orang Jawa yang mempertahankan aspek tradisi adat dan
Hindu Jawa mereka melewati berabad-abad pengaruh Islam di bawah bendera "agama
Kejawen" atau juga "Islam Jawa" non-ortodoks (abangan), hanya sebagian kecil dari
masyarakat Jawa yang terisolasi yang secara konsisten menegakkan Hindu Jawa sebagai
tanda utama dari identitas publik mereka. Salah satu yang termasuk dari masyarakat adat
suku Tengger
kecil ini adalah orang-orang pelosok yang tinggal di dataran
tinggi Tengger di Provinsi Jawa Timur.
Mengakui agama seseorang sebagai Hindu secara resmi tidaklah mungkin secara
hukum di Indonesia hingga tahun 1962, ketika agama Hindu menjadi agama ke-5 yang diakui
negara. Yang terbesar dari organisasi-organisasi ini adalah Parisada Hindu Dharma Bali,
berubah nama menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pada tahun 1964, yang
mencerminkan upaya-upaya selanjutnya untuk mendefinisikan Hindu tidak hanya sebagai
kepentingan Bali tetapi juga nasional. Pada awal tahun 1970-an, orang-orang suku Toraja dari
Sulawesi adalah yang pertama untuk mewujudkan kesempatan tersebut dengan mencari
perlindungan bagi agama nenek moyang pribumi mereka di bawah payung 'Hindu' Indonesia
yang besar, diikuti oleh suku Karo dari Sumatera pada tahun 1977.
Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, sebuah gerakan Hindu besar telah
berkembang di kalangan penduduk suku Dayak pribumi setempat yang mengarah ke sebuah
deklarasi massal 'Hindu' di pulau ini pada tahun 1980. Sebaliknya, kebanyakan orang Jawa
lambat dalam mempertimbangkan Hindu pada saat itu. Presiden Soeharto, mengadopsi
pendekatan nonsektarian (non-agama) yang jelas dalam apa yang disebutnya era Orde Baru.
Namun ketakutan lama mereka muncul kembali kala Soeharto secara resmi merangkul Islam
pada 1990-an. Awalnya Soeharto adalah pembela kuat nilai-nilai tradisi 'Kejawen', namun
Soeharto mulai membuat penawaran-penawaran pada kaum Muslim pada waktu itu, karena
goyahnya dukungan publik dan militer pada pemerintahannya.

F. Statistika

Pada tahun 2012 penelitian independen Ditjen Bimas Hindu (DBH) menemukan bahwa
terdapat 10.267.724 pemeluk Hindu di Indonesia. Sedangkan, menurut Sensus Penduduk
Indonesia 2010, ada total 4.012.116 umat Hindu di Indonesia.
% Hindu
Provinsi (saat 2010) Total Hindu % Hindu 2010 Perubahan
2000
Indonesia 237,641,326 4,012,116 1.69% 1.79%
Aceh 4,494,410 136 0.00% 0.01% -0.01%
Sumatera Utara 12,982,204 14,644 0.11% 0.17% -0.06%
Sumatera Barat 4,846,909 234 0.00% 0.00% 0.00%
Riau 5,538,367 1,076 0.02% 0.09% -0.07%
% Hindu
Provinsi (saat 2010) Total Hindu % Hindu 2010 Perubahan
2000
Jambi 3,092,265 582 0.02% 0.02% 0.00%
Sumatera Selatan 7,450,394 39,206 0.53% 0.26% 0.27%
Bengkulu 1,715,518 3,727 0.22% 0.15% 0.07%
Lampung 7,608,405 113,512 1.49% 1.44% 0.05%
Bangka Belitung 1,223,296 1,040 0.09% 0.01% 0.08%
Kepulauan Riau 1,679,163 1,541 0.09% 0.37% -0.28%
DKI Jakarta 9,607,787 20,364 0.21% 0.23% -0.02%
Jawa Barat 43,053,732 19,481 0.05% 0.02% 0.03%
Jawa Tengah 32,382,657 17,448 0.05% 0.09% -0.04%
DI Yogyakarta 3,457,491 5,257 0.15% 0.09% 0.06%
Jawa Timur 37,476,757 112,177 0.30% 0.27% 0.03%
Banten 10,632,166 8,189 0.08% 0.07% 0.01%
Bali 3,890,757 3,247,283 83.46% 88.05% -4.59%
Nusa Tenggara Barat 4,500,212 118,083 2.62% 3.03% -0.41%
Nusa Tenggara Timur 4,683,827 5,210 0.11% 0.15% -0.04%
Kalimantan Barat 4,395,983 2,708 0.06% 0.08% -0.02%
Kalimantan Tengah 2,212,089 11,149 0.50% 5.89% -5.39%
Kalimantan Selatan 3,626,616 16,064 0.44% 0.21% 0.23%
Kalimantan Timur 3,553,143 7,657 0.22% 0.13% 0.09%
Sulawesi Utara 2,270,596 13,133 0.58% 0.56% 0.02%
Sulawesi Tengah 2,635,009 99,579 3.78% 4.84% -1.06%
Sulawesi Selatan 8,034,776 58,393 0.73% 1.13% -0.40%
Sulawesi Tenggara 2,232,586 45,441 2.04% 2.97% -0.93%
Gorontalo 1,040,164 3,612 0.35% 0.00% 0.35%
Sulawesi Barat 1,158,651 16,042 1.38% 1.88% -0.50%
Maluku 1,533,506 5,669 0.37% NA 0.00%
Maluku Utara 1,038,087 200 0.02% 0.02% 0.00%
Papua Barat 760,422 859 0.11% 0.68% -0.57%
Papua 2,833,381 2,420 0.09% 0.16% -0.07%

1.5.

Budha
A. Etimologi
Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti Agama
Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi
beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang
dikaitkan dengan yang telah sadar dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup
dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6
sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang
guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu
makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidy), kehausan/napsu rendah
(tan h), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan
dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana).

B. Sejarah
Dimulai dari India, tempat dimana Buddha Gautama lahir dan wafat.100 tahun setelah
Buddha mencapai Nirwana, ajaran Buddha Gautama mulai memudar sehingga para biksu
disana memutuskan untuk mulai melestarikannya agar tetap hidup. Hal pertama yang
dilakukan adalah dengan membuat Dharma atau pengajaran. Selama abad 3 SM, Raja Asoka
mengirimkan misionaris ke barat laut India yaitu Pakistan dan Afganistan. Ini mencapai
sukses besar karena kawasan ini segera menjadi pusat pembelajaran agama Buddha yang
memiliki banyak biksu terkemuka dan sarjana.Ketika para pedagang Asia Tengah datang ke
wilayah ini untuk berdagang, mereka belajar tentang Buddhisme dan menerimanya sebagai
agama mereka. Dengan dukungan dari pedagang, biara gua banyak didirikan di sepanjang
rute perdagangan di seluruh Asia Tengah.
Pada abad 2 SM, beberapa kota Asia Tengah seperti Khotan, telah menjadi pusat
penting bagi Buddhisme. Melalui Jalan Sutera inilah, pertama kalinya orang Tiongkok
(sekarang Cina) mengenal agama Buddha dari orang-orang di Asia Tengah yang sudah
beragama Buddha. Bentuk awal penyebaran agama Buddha di Cina adalah dengan adanya
penerjemah yang bertugas menerjemahkan teks penting mengenai ajaran Buddha dari bahasa
India ke bahasa Cina kala itu. Pada awal era masehi, orang-orang di berbagai belahan Asia
Tenggara datang untuk mengetahui ajaran Buddha sebagai hasil dari meningkatnya hubungan
dengan para pedagang India yang datang ke wilayah tersebut untuk berdagang. Sejak masuk
di semenanjung Indocina (sekarang bagian Asia Tenggara), Buddhisme mulai masuk di
Birma, Siam (sekarang Thailand), Vietnam, semenanjung Malaya (sekarang Malaysia Barat)
dan kepulauan nusantara (sekarang Indonesia).

C. Ajaran
Ajaran dasar Buddhisme dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia, yang meliputi:
a. Dukkha Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha).
Dukha ialah penderitaan. Dukha menjelaskan bahwa ada lima pelekatan kepada dunia yang
merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah kelahiran, umur tua, sakit, mati, disatukan
dengan yang tidak dikasihi, dan tidak mencapai yang diinginkan.
b. Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Samudaya ialah sebab. Setiap penderitaan pasti memiliki sebab, contohnya: yang
menyebabkan orang dilahirkan kembali adalah adanya keinginan kepada hidup.
c. Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Nirodha ialah pemadaman.Pemadaman kesengsaraan dapat dilakukan dengan menghapus
keinginan secara sempurna sehingga tidak ada lagi tempat untuk keinginan tersebut.
d. Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju
Terhentinya Dukkha).
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci
Tripitaka yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang
paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali/Magadhi Kuno, yang
terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai "pitaka" atau "keranjang") yaitu:
Vinaya Pitaka, Sutta Pit aka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena terdiri dari tiga kelompok
tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).
D. Aliran
a. Buddha Mahayana
Tokoh Kwan Im yang bermaksud "maha mendengar" atau nama Sansekertanya
"Avalokitevara" merupakan tokoh Mahayana dan dipercayai telah menitis beberapa kali
dalam alam manusia untuk memimpin umat manusia ke jalan kebenaran. Dia diberikan sifat-
sifat keibuan seperti penyayang dan lemah lembut. Menurut sejarahnya Avalokitesvara adalah
seorang lelaki murid Buddha, akan tetap setelah pengaruh Buddha masuk ke Tiongkok.
Menurut Buddha Gautama, kenikmatan Kesadaran Nirwana yang dicapainya di bawah
pohon Bodhi, tersedia kepada semua makhluk apabila mereka dilahirkan sebagai manusia.
Menekankan konsep ini, aliran Buddha Mahayana khususnya merujuk kepada banyak
Buddha dan juga bodhisattva (makhluk yang tekad "committed" pada Kesadaran tetapi
menangguhkan Nirvana mereka agar dapat membantu orang lain pada jalan itu). Dalam
Tipitaka suci - intipati teks suci Buddha - tidak terbilang Buddha yang lalu dan hidup mereka
telah disebut "spoken of", termasuk Buddha yang akan datang, Buddha Maitreya.
b. Buddha Theravada
Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal
sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara
(sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia
dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.
Theravada berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada.
Thera berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu, dan vada berarti perkataan atau ajaran.
Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh. Istilah Theravada muncul sebagai salah satu
aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan awal sejarah Sri Lanka pada abad ke-4
Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa, sebuah catatan sejarah penting yang
berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada merupakan wujud lain dari salah satu aliran
agama Buddha terdahulu yaitu Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh),
sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM).
Dan juga merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine of
Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of Reason).

Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gautama sebagai pendiri agama
Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang
Agung Sangha (Sangha Samaya). Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei),
berlangsung selama 2 bulan Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang
Bhikkhu yang semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor
sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang
Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam
waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap
murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya.Y.A.Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda
mengulang Dhamma.
Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM ,dimana awal Buddhisme mulai terbagi
menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor dalam
Vinaya, di sisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang
ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan
cikal bakal Mahayana.Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada.
Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok
Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak mengubah Vinaya, dan Moggaliputta Tissa
sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi penyimpangan-
penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan.Setelah itu ajaran-
ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka)
membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarantg dan
menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.
E.

Sejarah di Indonesia
Penyebaran agama Budha di Asia
Agama Buddha pertama kali masuk ke Nusantara (sekarang Indonesia) sekitar pada
abad ke-5 Masehi jika dilihat dari penginggalan prasasti-prasasti yang ada. Diduga pertama
kali dibawa oleh pengelana dari China bernama Fa Hsien. Kerajaan Buddha pertama kali
yang berkembang di Nusantara adalah Kerajaan Sriwijaya yang berdiri pada abad ke-7
sampai ke Tahun 1377.
Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di
Asia Tenggara. Hal ini terlihat pada catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang
melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat perkembangan agama Buddha
disana. Biarawan Buddha lainnya yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala,
seorang profesor dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang
berasal dari India Selatan. Setelah itu pada tahun 1292 hingga 1478, berdiri Kerajaan
Majapahit yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang ada di Indonesia.
Berdasarkan sumber tertulis, raja-raja Majapahit pada umumnya beragama Siwa dari aliran
Siwasiddhanta kecuali Tribuwanattungadewi (ibunda Hayam Wuruk) yang beragama Buddha
Mahayana.
Setelah kemerdekaan Indonesia, muncul orang-orang yang peduli dan melestarikan
agama Buddha di Indonesia, dimulai dengan seorang bhikkhu dari Ceylon (sekarang Sri
Lanka) bernama Narada Maha Thera. Pada tahun 1934 ia mengunjungi Hindia Belanda
(sekarang Indonesia) sebagai bhikkhu Theravada pertama yang datang untuk menyebarkan
ajaran Buddha setelah lebih dari 450 tahun jatuhnya kerajaan Hindu-Buddha terakhir di
kepulauan nusantara. Kedatangannya mulai menumbuhkan kembali minat untuk
mempelajari Buddhisme di Hindia Belanda diperkuat oleh seorang bhikku dari Indonesia
yang ditahbiskan di Birma (sekarang Myanmar) yang bernama bhikkhu Ashin Jinarakkhita.
Pada tahun 1987 ada tujuh aliran agama Buddha yang berafiliasi dengan Perwakilan
Umat Buddha Indonesia (Walubi), yaitu: Theravada, Buddhayana, Mahayana, Tridharma,
Kasogatan, Maitreya, dan Nichiren. Menurut perkiraan tahun 1987, ada sekitar 2,5 juta orang
pengikut Buddha, dengan 1 juta dari jumlah tersebut berafiliasi dengan Buddhisme
Theravada dan sekitar 0,5 juta dengan aliran Buddhayana yang didirikan oleh Jinarakkhita.
Agama Buddha di Indonesia di awal 1990-an merupakan produk labil dari pengakomodasian
yang kompleks antara ideologi-ideologi agama Timur, budaya adat etnis Tionghoa, dan
kebijakan politik. Secara tradisional, Taoisme Cina, Konfusianisme ("Konghucu" dalam
Bahasa Indonesia) dan Buddhisme, serta agama Buddha yang lebih kepribumian Perbuddhi,
semua memiliki pengikut di komunitas etnis Tionghoa.
F. Statistika
Menurut sensus nasional tahun 1990, lebih dari 1% dari total penduduk Indonesia
beragama Buddha, sekitar 1,8 juta orang. Kebanyakan penganut agama Buddha berada di
Jakarta, walaupun ada juga di lain provinsi seperti Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan
Barat. Namun, jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sebenarnya karena pada saat itu Agama
Khonghucu dan Taoisme tidak dianggap sebagai agama resmi di Indonesia sehingga mereka
disensuskan sebagai penganut agama Buddha.Pada tahun 2008, jumlah penganut agama
Buddha sekitar 1.3 juta penduduk dari 217,346,140 penduduk Indonesia atau sekitar
0.6%.Pada tahun 2010, jumlah penganut agama Buddha sekitar 961.086 penduduk dari
240,271,522 penduduk Indonesia atau sekitar 0.4%.

1.6.

Konghucu
A. Etimologi
Agama konghucu dikenal pula sebagai ji kauw (dialek hokian) atau ru jiao (hua yu),
yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan atau agama bagi kaum terpelajar. Agama
ini sudah dikenal sejak 5.000 tahun lalu, lebih awal 2.500 tahun dibanding usia kongzi
sendiri.
Kongzi (hua yu) atau khongcu (dialek hokian) atau confucius (latin) adalah nama nabi
terakhir dalam agama konghucu. Ia lahir tanggal 27, bulan 8, tahun 0001 imlek atau 551
SM. Kongzi adalah nabi terbesar dalam agama konghucu dan oleh sebab itu banyak orang
yang kemudian menamai ru jiao sebagai confucianism, yang kemudian di indonesia dikenal
sebagai agama konghucu.
Sebagai bukti akan kebesaran kongzi atau nabi khongcu, tahun pertama dari
penanggalan imlek dihitung sejak tahun kelahirannya. Padahal penanggalan imlek diciptakan
pada jaman huang di, 2698-2598 sm dan telah digunakan sejak dinasti Xia, 2205-1766 SM.
Penetapan tahun pertama ini dilakukan kaisar Han Wu di dari dinasti Han pada tahun 104
SM.
B. Sejarah
Para nabi ( ) dalam Ru Jiao terbagi dalam beberapa zaman seperti yang
tercantum di bawah ini :
a. Masa prasejarah (sebelum 2205 SM)
Nabi Purba Fu Xi (Hanzi:), hidup sekitar 2952 2836 SM.
Dia menerima wahyu He tu (peta sungai) yang tergambar di punggung seekor hewan
gaib Long ma, yang keluar dari dalam Sungai Huang Ho.Lambang wahyu tersebut kini
dikenal sebagai lambang Bagua. Nabi Nu Wa (Hokkien:Lie Kwa), istri Fuxi, menciptakan
Hukum Pernikahan.
Nabi Purba Shen Nong (Hanzi:), hidup sekitar 2838 2698 SM.
Nabi Purba Huang Di (Hanzi:), hidup sekitar 2698 2596 SM.
Nabi Purba () Yao 2357 2255 SM.
Pada zamannya dilakukan penyempurnaan perhitungan kalender dengan menambah
bulan kabisat Imlek, sehingga setiap tanggal 15 selalu jatuh tepat ketika bulan sedang bulat
penuh.
Nabi Purba () Shun 2255 2205 SM.
b. Zaman Dinasti Xia
Nabi Purba ( ) Da Yu 2205 2197 SM.
Sewaktu berada di tepian Sungai Luohe, dalam rangka tugasnya sebagai pengawas
penanggulangan banjir, Yu melihat seekor kura-kura gaib muncul dari dalam air. Guratan-
guratan di punggung kura-kura itu menyadarkan dirinya akan wahyu ilahi yang kemudian
dinamakan Luo Shu (Kitab Sungai Luohe) yang menjadi cikal bakal houtian bagua. Pada
masa pemerintahannya, versi pertama dari falsafah perubahan yang disebut Lian Shan Yi
(Rangkaian Gunung) dan Hong Fan ditulis.[2]
c. Zaman Dinasti Shang
Nabi Purba Shang Tang (Hanzi= ), memerintah tahun 1675 1646 SM.
Nabi Wen Wang (Hanzi=).
Menerima wahyu ilahi Dan Shu (Kitab Dan) sehingga ia menemukan lambang houtian
bagua dan mengembangkan lebih jauh falsafah perubahan.
Nabi Jiang Ziya.
d. Zaman Dinasti Zhou
Nabi Wu Wang (Hanzi=).
Ia merupakan raja pertama Dinasti Zhou. Pada tahun ke-13 pemerintahannya, Wu Wang
menerima persembahan kitab Hong Fan dari Jizi, bekas menteri Dinasti Shang, yang
menyatakan bahwa kitab kuno tersebut merupakan warisan dari zaman Kaisar Yu yang
disimpan olehnya.
Nabi Zhou Gong (Hanzi=).
Putera keempat Wen Wang.Ia melanjutkan karya ayahnya membenahi falsafah
perubahan dengan menambahkan bagian-bagian baru (seperti komentar Xiang), sehingga
versi ketiga ini dikenal sebagai Zhou Yi (falsafah perubahan Dinasti Zhou). Ia juga
meletakkan dasar-dasar tata-upacara pemujaan dan kesusilaan dalam ajaran Ru.
Nabi Besar ( ) Kong Zi 551 479 SM.
C. Ajaran
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam
bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao () yang berarti agama dari orang-orang
yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama
ini melainkan dia hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya
seperti apa yang dia sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-
ajaran kuno tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan
suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM
Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal
dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis
buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut
ajaran ini. Ia meninggal dunia pada tahun 479 SM. Konfusius tidak menghalangi orang
Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan
menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut disermbah, yang
dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki
moral. Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mengzi ke seluruh Tiongkok dengan
beberapa perubahan.
D. Sejarah di Indonesia
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea,
Jepang, Taiwan, Hong Kong dan RRC.Dalam bahasa Tionghoa, agama Khonghucu seringkali
disebut sebagai Kongjiao () atau Rujiao ().
Di zaman Orde Baru, pemerintahan Soeharto melarang segala bentuk aktivitas berbau
kebudayaaan dan tradisi Tionghoa di Indonesia.Ini menyebabkan banyak pemeluk
kepercayaan tradisional Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai pemeluk salah satu dari 5
agama yang diakui. Untuk menghindari permasalahan politis (dituduh sebagai atheis dan
komunis), pemeluk kepercayaan tadi kemudian diharuskan untuk memeluk salah satu agama
yang diakui, mayoritas menjadi pemeluk agama Buddha, Katolik, atau Kristen. Klenteng
yang merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisional Tionghoa juga terpaksa mengubah
nama dan menaungkan diri menjadi vihara yang merupakan tempat ibadah agama Buddha.
Seusai Orde Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan
kembali pengakuan atas identitas mereka sejak UU No 1/Pn.Ps/1965 yang menyatakan bahwa
agama-agama yang banyak pemeluknya di Indonesia antara lain Islam, Kristen, Katholik,
Hindu, Buddha dan Khonghucu.

2. Aliran dan kepercayaan lainnya

2.1. Animisme
Kepercayaan animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan
kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul
di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di
Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti
dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari
semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Diperkirakan bahwa di
provinsi Kalimantan Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk
animisme.

2.2. Dinamisme
Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah pemujaan terhadap roh
(sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah
meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek
moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan
arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka seperti batu hitam atau batu merah
delima. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang
mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. istilah tersebut
disebut dengan mana.

2.3. Bahai

A. Etimologi
Bah' (bahasa Arab: ; Baha'iyyah) adalah agama monoteistik yang menekankan
pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Agama Baha'i lahir di Persia (sekarang
Iran) pada abad 19.Pendirinya bernama Bah'u'llh.Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah
penganut Bah' mencapai sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus
negera di seluruh dunia.Dalam ajaran Bah', sejarah keagamaan dipandang sebagai suatu
proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan Tuhan yang disebut para
"Perwujudan Tuhan". Bah'u'llh dianggap sebagai Perwujudan Tuhan yang terbaru.Dia
mengaku sebagai pendidik Ilahi yang telah dijanjikan bagi semua umat dan yang dinubuatkan
dalam agama Kristen, Islam, Buddha, dan agama-agama lainnya. Dia menyatakan bahwa
misinya adalah untuk meletakkan pondasi bagi persatuan seluruh dunia, serta memulai suatu
zaman perdamaian dan keadilan, yang dipercayai umat Bah' pasti akan datang.
B. Sejarah
Pada tahun 1844 Sayyid 'Al Muhammad dari Shrz, Iran, yang lebih dikenal dengan
gelarnya Sang Bb (artinya "Pintu" dalam bahasa Arab), mengumumkan bahwa dia adalah
pembawa amanat baru dari Tuhan. Dia juga menyatakan bahwa dia datang untuk membuka
jalan bagi wahyu yang lebih besar lagi, yang disebutnya "Dia yang akan Tuhan wujudkan".
Antara lain, Sang Bb mengajarkan bahwa banyak tanda dan peristiwa yang ada dalam Kitab-
kitab suci harus dimengerti dalam arti kias, bukan arti harfiah.
Agama Bb tumbuh dengan pesat di semua
kalangan di Iran, tetapi juga dilawan dengan keras, baik
oleh pemerintah maupun para pemimpin agama. Sang
Bb dipenjarakan di benteng Mh-K di pegunungan
Azerbijan, di mana semua penduduk bersuku bangsa
Kurdi, yang dikira membenci orang Syiah; tetapi
tindakan itu tidak berhasil memadamkan api agamanya,
dan mereka pun menjadi sangat ramah terhadap Sang
Bb. Kemudian dia dipenjarakan di benteng Chihrq
yang lebih terpencil lagi, tetapi itu juga tidak berhasil
mengurangi pengaruhnya. Pada tahun 1850 Sang Bb
dihukum mati dan dieksekusi di kota Tabrz. Jenazahnya
diambil oleh para pengikutnya secara diam-diam, dan
akhirnya dibawa dari Iran ke Bukit Karmel di Palestina (sekarang Israel) dan dikuburkan di
suatu tempat yang ditentukan oleh Bah'u'llh. .
Antara tahun 1848 dan 1852, lebih dari 20.000 penganut agama Bb telah dibunuh,
termasuk hampir semua pemimpinnya. Mrz Husayn 'Al yang lebih dikenal dengan
gelarnya Bah'u'llh (artinya "Kemuliaan Tuhan" dalam bahasa Arab) adalah seorang
bangsawan Iran yang menjadi pendukung utama Sang Bb. Pada tahun 1852, ketika
Bah'u'llh ditahan di penjara bawah tanah Syh-Chl ("lubang hitam") di kota Teheran, dia
menerima permulaan dari misi Ilahinya sebagai "Dia yang akan Tuhan wujudkan"
sebagaimana telah diramalkan oleh Sang Bb.

Bah'u'llh dibebaskan dari Syh-Chl, tetapi dia diasingkan dari Iran ke Baghdad,
'Irq. Pada awalnya, Bah'u'llh tidak mengumumkan misinya kepada para penganut agama
Bb lainnya di 'Irq, yang berada dalam keadaan sangat kacau dan hina. Dia mulai mendidik
dan menghidupkan kembali umat itu melalui tulisannya dan teladannya, dan beberapa Kitab
suci Bah' yang penting berasal dari masa Baghdad ini, seperti Kalimat Tersembunyi, Tujuh
Lembah, dan Kitb-i-qn ("Kitab Keyakinan"). Pada tahun 1863, di sebuah taman yang
diberi nama Taman Ridwn, Bah'u'llh mengumumkan misinya kepada para pengikut Bb
yang berada di Baghdad, dan sejak itu agama ini dikenal sebagai agama Bah'.

Pada tahun 1868, Bah'u'llh diasingkan ke kota 'Akk di Palestina (sekarang Israel), yang
pada waktu itu dipakai sebagai penjara oleh kekaisaran Usmani. Pada awalnya, Bah'u'llh
dipenjarakan di barak di 'Akk, tetapi dengan berlalunya waktu kondisi hidupnya semakin
membaik, walaupun secara resmi dia masih seorang pesakitan. Kitab suci yang mengandung
kebanyakan hukum Bah', Kitb-i-Aqdas ("Kitab Tersuci"), diturunkan di 'Akk.Pada tahun
1892, Bah'u'llh wafat di Bahj dekat 'Akk, tempat yang menjadi Qiblat agama Bah'.
Tempat wafatnya Bah'u'llh dan kiblat agama Bahai di Akka, Israel.
Dalam Kitb-i-'Ahd, surat wasiatnya, Bah'u'llh telah menunjuk putranya, 'Abdu'l-
Bah sebagai pemimpin agamanya dan Penafsir tulisannya. Hal 'Abdu'l-Bah telah
mengalami pembuangan dan pemenjaraan yang panjang bersama ayahnya. Setelah dia
dibebaskan sebagai akibat dari "Revolusi Pemuda Turki" (pada tahun 1908), dia mengadakan
suatu perjalanan besar selama tahun 1910-1913 ke Mesir, Inggris, Skotlandia, Perancis,
Amerika Serikat, Jerman, Austria, dan Hungaria, di mana dia mengumumkan prinsip-prinsip
ajaran Bah'. 'Abdu'l-Bah juga mengirimkan ribuan surat ke masyarakat-masyarakat Bah'
setempat di Iran, dengan akibat umat itu yang dahulu miskin dan hina menjadi berpendidikan
dan mandiri. 'Abdu'l-Bah wafat di Haifa pada tahun 1921, dan kini dikuburkan di salah satu
ruang dari Makam Sang Bb.

Dalam Surat Wasiat 'Abdu'l-Bah, cucunya, Shoghi Effendi ditunjuk sebagai "Wali
Agama Tuhan". Selama masa hidupnya, Shoghi Effendi menterjemahkan banyak tulisan suci
Bah', melaksanakan berbagai rencana global untuk pengembangan masyarakat Bah',
mengembangkan Pusat Bah' Sedunia, melakukan surat-menyurat dengan banyak
masyarakat dan individu Bah' di seluruh dunia, dan membangun struktur administrasi
Bah' yang mempersiapkan jalan untuk didirikannya Balai Keadilan Sedunia.Shoghi Effendi
meninggal pada tahun 1957.
C. Ajaran
Agama Bah' menganggap para "Perwujudan Tuhan" itu, yang telah menjadi pendiri
agama-agama besar di dunia, sebagai wakil Tuhan di bumi dan pembimbing utama umat
manusia.Menurut ajaran Bah'u'llh, semua perbedaan dan pembatasan yang berkaitan
dengan wahyu mereka masing-masing telah ditentukan oleh Tuhan sesuai dengan kebutuhan
misinya. Ajaran sosial yang terpenting dari agama Bah' adalah kesatuan umat manusia dan
persatuan dunia. Dalam kata-kata Bah'u'llh: "Kemah kesatuan telah ditegakkan; janganlah
engkau memandang satu sama lain sebagai orang asing. Engkau adalah buah-buah dari satu
pohon dan daun-daun dari satu dahan."
Dalam pandangan Bah', agama memiliki dua aspek, yaitu aspek hakiki dan aspek
sementara.Aspek hakiki adalah ajaran-ajaran kerohanian yang tidak berubah, sedangkan
aspek sementara adalah peraturan-peraturan yang diberikan sesuai dengan keperluan
zamannya.Tulisan Bah' mengumpamakan para Perwujudan Tuhan dengan seorang dokter,
yang tugasnya adalah "menyembuhkan umat manusia yang terpecah-belah dari penyakitnya."
Obat yang diberikan pada suatu zaman tidak akan sama dengan obat yang diberikan pada
zaman berikutnya. Oleh karena itu, agama-agama besar di dunia tampaknya berbeda-beda.
Tapi sebenarnya, menurut ajaran Bah', semua agama itu tunggal dan berasal dari Sumber
yang sama.

D. Statistika
Sumber-sumber Bah' biasanya memperkirakan jumlah penganut Bah' di atas 5 juta.
Kebanyakan sumber lain memperkirakan antara 5-6 juta. Menurut The World Almanac and
Book of Facts 2004, kebanyakan penganut Bah' hidup di Asia (3,6 juta), Afrika (1,8 juta),
dan Amerika Latin (900.000). Menurut beberapa perkiraan, masyarakat Bah' yang terbesar
di dunia adalah India, dengan 2,2 juta orang Bah', kemudian Iran, dengan 350.000, dan
Amerika Serikat, dengan 150.000. Selain negara-negara itu, jumlah penganut sangat berbeda-
beda.Pada saat ini, belum ada negara yang mayoritasnya beragama Bah'. Guyana adalah
negara dengan persentase penduduk yang beragama Bah' yang paling besar (7,0%).
Encyclopedia Britannica Book of the Year (1992-kini) memberikan informasi sebagai
berikut: Agama Bah' adalah agama paling tersebar di dunia setelah agama Nasrani menurut
jumlah negeri di mana para penganut tinggal. Agama Bah' ada di 247 negeri di seluruh
dunia. Anggota-anggotanya berasal dari lebih dari 2.100 suku, ras, dan suku bangsa. Tulisan
suci Bah' telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 800 bahasa.

E. Sejarah di Indonesia
Ajaran Bahai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1878, sebelum meninggalnya
Bahaullah di Israel, 1892.Bahai masuk ke nusantara melalui Sulawesi yang dibawa dua
orang pedagang; Jamal Effendi dan Mustafa Rumi, asal Persia dan Turki.Ia juga berkunjung
ke Jakarta, Surabaya dan Bali. Pada 15 Agustus 1962, Presiden Soekarno mengeluarkan
Keputusan Presiden No. 264/Tahun 1962 yang berisikan pelarangan tujuh organisasi,
termasuk Bahai. Aliran Bahai diresmikan oleh Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden
(1999-2001), dan sehari setelah itu muncul pernyataan resmi dari NU (Nahdlatul Ulama)
daerah Bandung yang menolaknya. Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah penganut
Bah sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus negeri di seluruh dunia.
2.3.1. Yahudi

A. Etimologi
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang
paling banyak keturunannya, yakni Yehuda. Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa
memandang warga negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang Yahudi, dan
begitupula dengan keseluruh penganut ajarannya disebut dengan nama yang sama pula.
istilah Yahudi diambil dari keturunan Yakub, Yakub memiliki empat istri yaitu Lea, Rahel,
Zilpa, dan Bilha. Dari Lea, Yakub memiliki anak Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, dan
Zebulon. dari Rahel, Yakub mempunyai anak Yusuf, dan Benyamin. dari Zilpa, Yakub
mempunyai anak Gad, dan Asyer sedangkan dari Bilha, Yakub mempunyai anak Naftali, dan
Dan. Dari salah satu anak Yakub dari istri Lea itulah yang bernama Yehuda, istilah Yahudi
dinisbahkan.
B. Ajaran
Kitab Ibrani disebut Tanakh dan terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari 3 kumpulan:
Torah atau Taurat (Pentateuch), Nevi'im (Para Nabi), dan Ketubim (Tulisan). Selain itu
terdapat juga Talmud yang merupakan terjemahan serta komentar mengenai Torah dari para
rabi, dan cendekiawan undang-undang. Ini termasuk Mishnah dan Halakah (kode undang-
undang masyarakat utama penganut agama Yahudi), Gemara, Midrash dan Aggadah (legenda,
dan kisah-kisah lama). Kabballah pula ialah teks lama yang berunsur mistik, dan
menceritakan zat-zat Tuhan.

C. Sejarah di Indonesia

Kehadiran orang Yahudi pertama kali di kepulauan Indonesia telah dikonfirmasi dalam
sebuah teks tertulis yang berasal dari akhir Abad Pertengahan. Orang ini adalah seorang
pedagang dari Fustat di Mesir, yang meninggal di pelabuhan Barus, Sumatera Barat tahun
1290.Pada tahun 1859, pengelana Yahudi, Jacob Saphir, adalah orang pertama yang menulis
mengenai komunitas Yahudi di Hindia-Belanda, setelah mengunjungi Batavia. Di Batavia, ia
telah banyak berbicara dengan seorang Yahudi lokal, yang telah memberitahunya bahwa ada
sekitar 20 keluarga Yahudi di kota itu dan beberapa di Semarang. Pada saat Perang Dunia,
jumlah Yahudi di Hindia-Belanda diperkirakan sekitar 2.000 jiwa.Yahudi Indonesia
diasingkan ketika Pendudukan Jepang di Indonesia dan mereka dipaksa untuk bekerja di
kamp penampungan. Setelah perang, Yahudi yang dilepas banyak menemui berbagai
masalah, dan banyak yang berimigrasi ke Amerika Serikat, Australia atau Israel.
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya, pada masa Pemerintahan Presiden
Indonesia yang pertama Soekarno, hak penganut Yahudi sempat disamakan dengan agama
lainnya seperti Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik. Bahkan melalui surat keputusan
Menteri Agraria yang dirilis pada tahun 1961 menyatakan bahwa dia mengakui kaum
"Agama Israelit" (sebutan kaum Agama Yahudi pada masa itu) diakui sebagai agama resmi di
Indonesia. Tidak banyak yang mengetahui pula, bahwa peristiwa 10 November 1945 juga
melahirkan seorang pejuang yang berasal dari kaum Yahudi Surabaya, yaitu Charles Mussry.
Pada akhir tahun 1960-an, menurut Kongres Yahudi Sedunia populasi Yahudi di
Indonesia diperkirakan ada 20 orang Yahudi asli yang tinggal di Surabaya dan Jakarta. Nenek
moyang mereka adalah imigran Yahudi asal Yaman, Irak, Mesir, Iran, India, Inggris, Belanda,
Jerman, Austria, Portugis, Spanyol dan Eropa Timur. Serta 500 orang keturunan Yahudi asal
Belanda, Jerman dan El Salvador tinggal di Manado dan Tondano, yang mana mendapatkan
jaminan atas kebebasan beribadah oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, ditandai dengan
diizinkannya pendirian sebuah Sinagoga dan tugu berbentuk Menorah. Terdapat pula
sejumlah kecil komunitas Yahudi ekspatriat di Bali.
Beberapa tokoh beragama Yahudi Indonesia di antaranya adalah:
a. Yaakov Baruch, Rabi di Manado, Sulawesi Utara
b. Yobby Ensel Mason, Rabi di Manado, Sulawesi Utara
c. Charles Mussry (lahir 9 Oktober1919 meninggal di Surabaya, 23 Agustus 1971 pada
umur 51 tahun), Pejuang Nasional.
Adapun ada beberapa suku bangsa di Indonesia yang 'terindikasi' keturunan Sepuluh
Suku Israel yang 'Hilang' pasca peristiwa pembuangan Asiria (Asyur) pada tahun 721 SM
yang terdapat pada Suku Nias dan Batak di Sumatera Utara, Dayak di Kalimantan, Talaud,
Sanghie dan Minahasa di Sulawesi Utara, Toraja di Sulawesi Selatan, Sumba dan Suku-suku
lainnya di Nusa Tenggara Timur/NTT (Flobamora), Alef'uru dan Suku-suku lainnya di
Maluku dan beberapa Suku-suku Melanesia di Papua bagian barat.
Saat ini keturunan Yahudi di Indonesia yang sudah diketahui hampir mendekati 2.000-
an orang.Yang sudah terdeteksi 500-an. tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, bahkan
ada di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Di Sulawesi Utara ada potensi sampai 800-an
orang, di Jakarta diperkirakan lebih dari 200-an orang dan di Surabaya terdapat keturunan
Yahudi yang juga cukup banyak jumlahnya. Selain itu anggota UIJC juga ada yang berasal
dari daerah lain, di antaranya Lampung, Tangerang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Semarang,
Solo, Cilacap, Yogyakarta, dan Bali. Begitu juga ada yang 'terindikasi' Keturunan Yahudi
yang berasal dari Spanyol, Portugis dan Belanda di Nusa Tenggara Timur/NTT (Flobamora),
Maluku dan Papua yang juga cukup banyak jumlah-nya. Dan saat ini yang menjadi anggota
UIJC yang sudah terdata sekitar 100 orang dewasa, tapi sekarang mulai bertambah jumlahnya
mencapai 280 orang di seluruh Indonesia.

3.

Toleransi di Indonesia

Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebuah masyarakat yang
kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Untuk menjaga
persatuan antar umat beragama maka diperlukan sikap toleransi.dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sikap memiliki arti perbuatan dsb yang berdasarkan pada pendirian, dan atau
keyakinan sedangkan toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan diri,
bersikap sabar,membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang
yang memiliki pendapat berbeda.
Toleransi sendiri terbagi atas tiga yaitu :
a. Negatif
Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai.Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja
karena menguntungkan dalam keadaan terpaksa.Contoh PKI atau orang-orang yang beraliran
komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.
b. Positif
Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai.Contoh Anda beragama Islam
wajib hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama
Anda, tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai.

c. Ekumenis
Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur
kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri. Contoh
Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau
paham.
Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dengan menanamkan sikap toleransi,
manfaat tersebut adalah:

a. Menghindari Perpecahan

Dengan belajar dan melakukan toleransi


beragama maka kita juga belajar bagaimana
agar bangsa besar kita ini indonesia dapat
bertahan lama. Negara kita terbukti sangat peka
terhadap isu keagamaan oleh karena itu jika
tidak bisa menjaga hubungan baik antara agama.
Bahaya besar telah menanti bangsa ini.

b. Mempererat Hubungan

Dengan toleransi beragama tidak hanya dapat


menghindarkan kita dari sebuah perpecahan tapi juga dapat
membuat kita lebih solid dalam hubungan kemasyarakatan.
Dapat juga bertukar pikiran (bukan berdebat tentang agama
yang lebih baik) agar dari hari kehari kehidupan ala
multiagama di negara ini menjadi sesuatu yang biasa dan
tidak menjadi alasan terjadi pertikaian anatara umat
beragama.

c. Mengokohkan Iman

Semua agama mangajarkan hal yang baik bagaimana mngatur hubungan dengan
masyarakat yang beragama lain. Wujud nyata tingkah laku toleransi akan menunjukkan
perwujudan iman keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh toleransi beragama dalam

masyarakat :

a. Saling Menghormati
Salah satu contoh toleransi dalam beragama ialah dengan saling menghormati anatar
umat beragama. Dengan cara jika ada yang sedang puasa ya setidaknya kita jangan
menganggi atau merusak puasanya. Jika ada yang sedang berdoa tetaplah menjaga
ketenangan saat umat lain beribadah.

b. Tidak Menganggu

Tidak mengganggu sudah cukup baik untuk mewujudkan toleransi beragama di dalam
masyarakat dengan cara jika ada upacara agama lain hendaklah tidak melanggar aturan.
Misalnya acaranya nyepi janganlah merusak dengan menciptakan keributan tanpa peduli
acara umat lain.

c. Partisipasi

Di sini perlu ditekankan pertisipasi tidak berarti anda mengikuti acara agama lain.
Contoh paling nyata ialah jika ada Lebaran, Natal dan acara besar agama lainnya apa sih
salahnya memberikan selamat kepada mereka. Ini menunjukkan perwujudan iman yang
dewasa dalam masyarakat.
Kisah-kisah nyata toleransi umat beragama di Indonesia :
a. Kisah Indah Tentang Toleransi Dari Bumi Papua
Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang berbarengan dengan Muktamar 'Aisyiyah 1
Abad di Makassar menyelipkan kisan indah dan nyata tentang kehidupan toleransi yang
sebenarnya. Selain membuka pintu untuk warga non-Muslim, Muhammadiyah pun tetap
memberikan hak yang sama kepada seluruh siswa-siswinya. Jika yang Muslim memiliki guru
agama untuk pelajaran agama Islam, maka lembaga pendidikan Muhammadiyah diwilayah
Timur pun banyak yang merekrut guru agama untuk pelajaran agama Kristen untuk para
siswa Kristen disana. Frans Takanyuai, S.Th dan Kris Kobogo, dua orang Kristen yang diutus
oleh Ketua Muhammadiyah Kep.Yapen, Papua untuk menghadiri Mukatamar di Makassar.
Frans sudah dua kali mengikuti muktamar Muhammadiyah sedangkan Kris baru pertama kali.
Mereka adalah guru dilembaga pendidikan milik Muhammadiyah di Kep.Yapen.
Frans mengajar di SMP Muhammadiyah Yapen, ia pengajar mata pelajaran Agama
Kristen. Ia mengatakan, meskipun ia mengajar disekolah milik Muhammadiyah, tetapi
sebagian bes muridnya adalah Kristiani. Begitu juga dengan Kris yang seorang guru
Penjaskes di SMK Muhammadiyah Yapen.Ia pun mengatakan hal serupa, bahkan ia
mengatakan 90% murid di SMK Muhammadiyah Yapen adalah Kristiani. Mereka berdua
diutus oleh Bapak Adhan Arman Wollong, Ketua Muhammadiyah Kep.Yapen untuk
mengikuti muktamar kali ini.

Beliau pernah berbagi pengalamannya saat menyaksikan acara wisuda di Sekolah


Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura. Dari 146 orang wisudawan,
126 orang diantaranya beragama Kristen/Katolik dan hanya 20 orang wisudawan yang
beragama Islam. Apa yang telah berjalan dilembaga-lemabaga pendidikan Muhammadiyah
tersebut adalah hal yang sangat membanggakan dan sangat pantas mendapat apresiasi juga
dukungan, serta patut ditiru oleh ormas-ormas lainnya juga menunjukan kepada bangsa ini
jika toleransi antar umat beragama, khususnya Muslim dan Kristiani di Papua pun harmonis.
Sehingga dapat lebih menumbuhkan dan menguatkan persatuan bangsa demi kemajuan dan
kesejahteraan bangsa, khususnya Papua. Kita adalah Indonesia, bangsa yang bangga hidup
dipayungi Pancasila ..
Pendapat-pendapat mengenai toleransi di Indonesia oleh berbagai sumber :
a. 4 Gereja Katolik Diharapkan Tetap Dipertahankan Di Aceh Singkil
Bimbingan Masyarakat Katolik di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, Baron Ferryson Pandiangan mengungkapkan, ada aspirasi
mengenai keberadaan gereja Katolik di Kabupaten Aceh Singkil. Aspirasi tersebut sudah
disampaikan Baron kepada Bupati Aceh Singkil, Safriadi. Harapan tersebut digaungkan
pascakerusuhan bernuansa agama di Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (13/10) siang.
Saat itu, sekelompok orang membakar sebuah gereja dan satu undung-undung (kapel
atau rumah peribadatan berukuran kecil) di Desa Suka Makmur. Menurut Baron, setelah ada
kerusuhan, muncul rencana menyatukan gereja Katolik dengan Protestan. Jangan begitu,
ujarnya ketika dihubungi Jumat, (16/10). Ia menjelaskan, empat gereja Katolik yang sudah
lama berdiri di Aceh Singkil diharapkan dipertahankan. Keempat gereja itu berada di Desa
Lae Balno yang sudah berdiri sejak 1974, di Napagaluh berdiri sejak 1972, di Suka Makmur
tahun 1963, di Mandumpang mulai tahun 1972.
Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B Sinaga OFMCap pada sambutan Kongres
Kerahiman Ilahi III Asia-Pasifik (The 3Rd Asian Apostolic Congress on Mercy) banyak
membahas kebaikan-kebaikan yang harus dijalankan umat Katolik sebagai bagian dari umat
dunia.Kami juga akan menyampaikan bahwa kasus bentrokan di Aceh Singkil bukanlah
masalah yang harus ditakuti, tetapi diatasi dengan menanamkan belas kasih, katanya.
Kongres yang diikuti 1.500 peserta dari 30 negara di Kota Medan, Sumatera Utara, pada 14-
16 Oktober 2015 itu diharapkan menyampaikan pesan positif tentang pentingnya kedamaian
dan rasa persaudaraan antarumat beragama. Kongres tersebut bertajuk Jesus Christ, The
Mercy of God: The Way to Reconciliation. Menurut Uskup Agung Sinaga, kongres ini
mengingatkan semua pihak agar selalu kembali kepada kerahiman Ilahi. Karena itu, perlu
rekonsiliasi, toleransi, dan perdamaian antarumat beragama di dunia, ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), H.T.Erry
Nuradi menegaskan, dengan rasa persaudaraan yang kuat, tidak akan ada masalah dalam
menghadapi perbedaan. Apalagi, Indonesia memiliki landasan Pancasila. Kongres Kerahiman
Ilahi diharapkan bisa menguatkan kedamaian umat beragama di dunia. Bagi Sumut,
dijadikannya daerah itu sebagai lokasi penyelenggaraan memberi manfaat besar, yakni
menjadi promosi gratis tentang Sumut yang menjadi miniatur Indonesia.
b. Vatikan Kagumi Toleransi Beragama di Indonesia
Pemerintah Vatikan mengaku salut dengan toleransi antar agama yang ada di Indonesia.
Hal itu terungkap kala terjadi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno
Marsudi, dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, di Jakarta pada Selasa
(11/8/2015). Tadi beliau (Parolin) mengatakan sangat menghormati dan mengutarakan
kekagumannya terhadap pluralisme di Indonesia, dimana Indonesia dengan ukuran yang
sangat besar, dengan jumlah penduduk yang sangat banyak sampai saat ini mampu
mempertahanan pluralisme, kata Retno dalam sebuah pernyataan.
Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan, salah satu fokus pembahasan dengan
Parolin adalah mengenai dialog antara agama. Alasan Vatikan mengangkat isu tersebut, tidak
lain kembali lagi pada faktor toleransi antara agama di Indonesia. Vatikan bukan satu-satunya
negara yang menjadikan Indonesia sebagai mitra dialog antar agama. Sebelumnya, Inggris,
saat Perdana Menteri mereka David Cameron berkunjung ke Indonesia juga membawa isu
tersebut, dimana Cameron melakukan diskusi dengan beberapa tokoh agama di tanah air.
Selain itu, kerjasama pendidikan juga turut menjadi salah satu topik pembahasan Retno
dengan Parolin.Kerjasama pendidikan ini meliputi adanya kerjasama antar Universitas
Katolik Indonesia dan Vatikan, termasuk didalamnya rencana untuk mengirimkan pengajar
dari Vatikan untuk mengajar di Universitas Indonesia.
c. Adik Amrozi Sebut Toleransi Umat Beragama di Indonesia Bisa Cegah ISIS

Ali Fauzi Manzi, adik teroris Amrozi mengatakan toleransi antarumat beragama bisa
mencegah dan menangkal penyebaran propaganda paham radikalisme terutama yang
dilakukan oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). "Indonesia dikenal memiliki
toleransi antar umat beragama yang tinggi sehingga tidak ada tindakan-tindakan represif yang
dilakukan kepada agama tertentu. Itulah yang membuat warga Indonesia justru lebih sedikit
yang ikut bergabung dengan ISIS di Suriah dibandingkan dengan negara-negara barat dimana
banyak negara yang memperlakukan Islam secara represif. Pendekatan antara umat beragama
sangat soft sehingga tidak terjadi gesekan," ujar Ali dalam pernyataannya, Selasa(28/7/2015).
Selain toleransi antar umat beragama kata Ali, upaya pemerintah Indonesia melalui
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga menjadi faktor penting dalam
mencegah eksodus WNI ke Suriah. Hal itu dibuktikan dengan upaya terus menerus yang
dilakukan BNPT ke seluruh unsur masyarakat dalam melakukan sosialisasi tentang bahaya
radikalisme dan ISIS bagi kehidupan bangsa Indonesia. Ini sangat penting, karena para pelak
u radikalisme, apalagi ISIS menyerang sasarannya melalui ideologi dan agama.J adi upaya
yang dilakukan BNPT dan lembaga-lembaga terkait dalam menanggulangi paham ISIS
dengan memperkuat ideologi dan agama di Indonesia itu sudah tepat.Pasalnya bila ideologi
kita yaitu Pancasila dan pemahaman agama, terutama agama Islam semakin kuat, otomatis
propaganda-propaganda radikalisme, terutama ISIS, akan mental dengan sendiri, kata
mantan anggota teroris dari kelompok Moro Islamic Liberation Front/MILF ini.
d. Walikota Bogor Bima Arya Pamerkan Toleransi Beragama di Indonesia
Walikota Bogor Bima Arya menghadiri Konferensi Unity in Diversity di Florence Italy,
Florence, Itali, 6 November 2015. Konferensi ini dihadiri sekitar 100 walikota dari seluruh
dunia yang berbagi pengalaman mengenai pengelolaan konflik dan menjaga keberagaman
dan persatuan. Bima berpidato tentang keberhasilan pemerintah kota menjaga kerukunan dan
kedamaian umat beragama di Bogor. Bima mengaku bertanggungjawab untuk menjaganya
usia kerukunan antar umat beragama di Bogor yang sangat panjang.
Surat edaran pelarangan perayaan asura dikeluarkan secara resmi dan ditandatangani
langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, pada tanggal 22 Oktober 2015.
Larangan itu dikeluarkan dengan tujuan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Kota
Bogor. Selain itu, isu toleransi beragama juga dihadapi jemaat Gereja Keristen Indonesia
(GKI) Yasmin.Pasalnya, pembangunan rumah ibadah Gereja Kristen Indonesia Yasmin di
Jalan Raya KH. Muhammad Nuh, Kota Bogor masih dalam sengketa. Akhir tahun lalu,
puluhan jemaat Yasmin sempat protes tak bisa beribadah di dalam gereja karena disegel.
BAB III PENUTUP

1. Kritik dan Saran


Dengan dibuat nya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar bisa
memahami dan dapat menerangkan hubungan antara agama dan masyarakat. Masyarakat juga
diharapkan selalu memiliki sikap toleransi beragaman yang tinggi.
2. Kata Penutup
Penyusun berharap makalah ini dapat dijadikan referensi pendidikan yang bermanfaat
tentang keberagaman agama di Indonesia. Penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa yang akan datang. Atas kemurahan hati Pembaca, kami ucapkan terima
kasih.
SUMBER DATA

http://www.id.wikipedia/wiki/Agama
http://www.id.wikipedia/wiki/Agama_di_Indonesia
http://www.id.wikipedia/wiki/Animisme
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/07/28/adik-amrozi-sebut-toleransi-umat-
beragama-di-indonesia-bisa-cegah-isis
https://bukunnq.wordpress.com/sikap-toleransi-dalam-kehidupan-beragama
http://international.sindonews.com/read/1031856/40/vatikan-kagumi-toleransi-beragama-di-
indonesia-1439295012
http://indonesia.ucanews.com/2015/10/19/4-gereja-katolik-diharapkan-tetap-dipertahankan-
di-aceh-singkil/
http://www.piyunganonline.org/read/kisah-indah-tentang-toleransi-dari-bumi-papua.html

If you like this post, please share it!


Digg it StumbleUpon Facebook Twitter del.icio.us Google Yahoo! reddit
Reaksi:

No Response to "Makalah Agama Tentang Keberagaman Agama di Indonesia"

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama


Follow me on Twitter Subscribe to RSS feed

About Me

Yashinta Putri Sekarini


Lihat profil lengkapku

Blog Archive
2016 (4)

o Mar (1)

o Feb (3)

PRESENTASI NAPZA TUGAS TIK SMP 1 SEDAYU

Makalah Agama Tentang Keberagaman Agama di Indones...

Resensi Buku Laskar Pelangi

Followers
Diberdayakan oleh Blogger.

Widget Animasi

Popular Posts
Makalah Agama Tentang Keberagaman Agama di Indonesia

[Enter Post Title Here] Keberagaman Agama di Indonesia Diajukan sebagai makalah
mata pelajaran Pendidikan Agama Kato...

Resensi Buku Laskar Pelangi

Judul Buku : Laskar Pelangi Penulis : Andrea Hirata Negara :


Indonesia Bahasa : Indo...

PRESENTASI NAPZA TUGAS TIK SMP 1 SEDAYU

Nama : Yashinta Putri Sekarini Kelas : IX G No : 31 Presentasi Menarik NAPZA


download here (pptx. ) or download here (ppsx.) ...

Recount Inggris - Spent Time to Plant

Last month, my brother and I spent time our weekend to plant. We decided to plant
chilies. We began to do it at 07.00 a.m. on Sunday morning...
My Widget

Blogger templates
Pages
Beranda

Resensi

Makalah

Pages
Beranda

Popular Posts
Makalah Agama Tentang Keberagaman Agama di Indonesia

[Enter Post Title Here] Keberagaman Agama di Indonesia Diajukan sebagai makalah
mata pelajaran Pendidikan Agama Kato...

Resensi Buku Laskar Pelangi

Judul Buku : Laskar Pelangi Penulis : Andrea Hirata Negara :


Indonesia Bahasa : Indo...

PRESENTASI NAPZA TUGAS TIK SMP 1 SEDAYU

Nama : Yashinta Putri Sekarini Kelas : IX G No : 31 Presentasi Menarik NAPZA


download here (pptx. ) or download here (ppsx.) ...

Recount Inggris - Spent Time to Plant

Last month, my brother and I spent time our weekend to plant. We decided to plant
chilies. We began to do it at 07.00 a.m. on Sunday morning...

Beranda
Sastra

Beranda

Copyright Feeling Curious? 2009. Powered by Blogger.Premium Wordpress Theme by


simplyWP .
Converted To Blogger Template by Anshul .

Anda mungkin juga menyukai