Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muhammad Yahya

NIM : 2204117343
No. Absen : 17
No. Kelompok : 05
SOAL
1. Apa manfaat mempelajari filsafat? Jelaskan !
2. Jelaskan 6 aaspek dalam kehidupan yang perlu diperhatikan :
a. Teologis
b. Fisiologis
c. Etis
d. Estetis
e. Logis
f. Teleologis
3. AlKindi, AlFarabi dan Ibnu Sina menganut paham emanasi dalam penciptan alam,
bagaimana pemikiran mereka tentang emanasi?
4. Apa judul makalah yang di tugaskan kepada anda? Coba terangkan secara ringkas isi
makalah tersebut !

JAWABAN

1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat
mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar. Filsafat
membuat kita lebih kritis.
2. Teologis, dalam bahasa Yunani adalah "theologia" yang berarti suatu catatan tentang para
dewa atau Allah. Teologi dalam Islam berarti Tauhid yang berarti Esa. Teologi dalam
Islam juga disebut Kalam yang berarti kata-kata. Oleh sebab itu berbicara tentang Teologi
berarti kita juga berbicara tentang Tuhan. Dalam pengertian agama Teologi yang
dimaksud adalah pembahasan materi tentang eksistensi Tuhan.
Fisiologis, fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan
biokimia dari makhluk hidup. Singkatnya, fisiologi adalah pengetahuan tentang fungsi
normal makhluk hidup. Fisiologi juga dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi
hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis
organisme yang dipelajari.
Etis, filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh
akal pikiran. Etika islam merupakan ilmu yang mengajarkan dan menuntun manusia
kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku buruk sesuai
dengan ajaran Islam yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadis.
Estetis, Estetika dalam Islam merupakan perjalanan dari bentuk-bentuk (sunah) menuju
hakikat segala bentuk (ma'na) dari mana manusia berasal. Dalam tradisi Islam estetika dikaitkan
dengan metafisika atau ontologi, pengetahuan dan pemahaman tentang wujud dan peringkat-
peringkatnya dari yang zahir sampai ke yang batin.
Logis, Logika berasal dari bahasa Latin, Logos yang berarti perkataan atau akal. Istilah
Arabnya adalah Mantiq. Mantiq adalah ilmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan
yang lurus dalam memperoleh kebenaran.
Teleologis, Argumen teleologis (teleological argument) merupakan salah satu argumen
eksistensi Tuhan, yang didasarkan pada pemikiran filosofis bahwa dunia atau alam ini
menunjukkan keteraturan, ketentraman dan kesempurnaan yang bertujuan (teleological
order), dan kenyataan tersebut sangat tidak mungkin terjadi begitu saja, tentu ada yang
mengaturnya. Sang Pengatur itulah yang disebut Tuhan (An Intelligent Designer), atau
(Supernatural Designer).

3. Emanasi Al Kindi Menurut al-Kindi, Tuhan adalah yang benar dan tinggi serta dapat
disifati hanya dengan sebutan-sebutan yang negatif, seperti Tuhan bukan materi, tidak
berbentuk, tidak berjumlah. Dia juga tidak dapat disifati dengan ciri-ciri yang ada (al-
ma’qulat) di alam. Dia tidak berjenis, tidak terbagi dan tidak berkejadian. Dia abadi, oleh
karena itu, Dia Maha Esa (wahdah) dan selainnya adalah berbilang.
Emanasi Al Farabi Abu Nasr al-Farabi (870-950), dengan teori emanasinya. Menurut al-
Farabi, alam ini memancar dari Tuhan dengan melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh.
Menurut al-Farabi, yang Esa, yaitu Tuhan, ada dengan sendirinya. Karena itu, Dia tidak
memerlukan yang lain lagi untuk ada-Nya atau keperluan-Nya. Dia mampu mengetahui
dirinya sendiri, mengerti dan dapat dimengerti, Dia sangat unik karena sifatnya memang
demikian. Tidak ada yang sama denganNya, serta tidak memiliki lawan atau persamaan.
Emanasi Ibnu Sina Ibnu Sina menetapkan tiga objek bagi pemikiran Tuhan yakni Allah,
dirinya, sebagai wajib al-wujud lighairihi, dan dirinya sebagai mumkin al-wujud lizatihi.
Dari pemikiran tentang Allah timbul akal-akal dan pemikiran tentang dirinya sebagai
wajib wujudnya timbul jiwa-jiwa, yang berfungsi sebagai penggerak planet-planet dan dari
pemikiran tentang dirinya sebagai wajib wujudnya timbul planet-planet.
4. Pola fikir filsafat helenisme Yunani pasca Aristoteles. Diantaranya : Epikuros, Stoa, dan
Skeptis dari periode etik. Kemudian ada juga Neo Pythagoras, Philon dan Plotinus dari
periode religi. Berikut penjelasannya secara ringkas.

Epikuros: Ia adalah filosof yang memuja kesenangan hidup, ia menafikan dan menihilkan
peran Tuhan di dunia. Menurutnya Tuhan hanya menjadi penghalang untuk menikmati
kesenangan hidup di dunia. Karena itu, Epikuros adalah salah satu filosof yang beraliran
atheis.

Stoa: Tujuan utama dari ajaran Stoa adalah menyempurnakan moral manusia. Kriterianya
tentang kebenaran relatif sama dengan Epikuros yang mengatakan bahwa pemandangan
adalah kriteria setinggi-tingginya untuk mencapai kebenaran.

Skeptis: Mereka adalah madzhab filsafat yang ragu-ragu terhadap ajaran-ajaran klasik.
Menurut mereka, kebenaran tidak dapat diduga. Dan untuk memutuskan mana yang benar
dan mana yang salah dalam pertentangan pendapat yang begitu banyak, perlulah ada suatu
kriteria tentang kebenaran. Kriteria itulah yang tidak ada.

Aliran Neo Phytagoras: Ajarannya berpangkal pada Pythagoras yang mendidik kebatinan
dengan belajar menyucikan roh. Mereka juga meyakini bahwa jiwa ini akan hidup selama-
lamanya dan pindah-pindah dari angkatan makhluk turun temurun. Kepercayaan inilah
yang disebut dengan rinkarnasi.

Aliran Philon Alexandreia: Ia adalah seorang pendeta Yahudi, karenanya filsafat yang
dipelajarinya terpengaruh oleh pandangan agama. Yang menjadi pokok pandangan
filsafatnya ialah hubungan manusia dengan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai