1
1) Dalil ontologi. Kata ini berasasl dari bahasa Yunani, ta, onto, dan logos yang berarti ilmu
tentang ada dalam arti ada seumum-umumnya. Dalil ini menyatakan bahwa segala sesuatu
ada pasti ada sebabnya. Penyebab itu hanyalah akibat dari sebab sebelumnya. Sebab yang
terakhir ini pun juga disebabkan yang lain. Rangkaian sebab-akibat ini tidak mungkin tanpa
ada ujung, yaitu sebab yang tidak disebabkan lagi. Dia adalah penyebab pertama (prima
caosa). Dia itulah pasti Tuhan. Jadi, Tuhan itu ada.
2) Dalil kosmologi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani cosmos yang berarti alam semesta
(universa, the world) dan logos. Kosmologi berarti ilmu tentang alam semesta dalam
pembahasan secara kefilsafatan, bukan secara ilmiah. Dalil ini menyatakan bahwa semua
yang ada di alam semesta ini berada secara teratur, harmonis satu dengan yang lain. Tentu
alam tidak terjadi dengan sendirinya, pasti ada yang mengatur. Kualitas pengatur ini tentu
maha pandai. Yang memiliki kualitas demikian itu tidak lain pastilah Tuhan.
3) Dalil teleologi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani telos berart tujuan dan logos berarti
ilmu. Teleologi berarti ilmu yang membicarakan tentang tujuan segala sesuatu. Apa pun di
alam semesti jelas menuju kepada kesempurnaannya yang lebih tinggi. Tujuan itu harus
ada, dan berakhir pada puncak tujuan dan tidak tanpa ujung. Puncak tujuan itu pastilah
Yang Maha Sempurna. Sesuatu yang memiliki kualitas Maha Semperna tiada bukan dan
tiada lain pastilah Tuhan, jadi, Tuhan itu ada.
KEBERADAAN TUHAN
Melalui tiga dalil pembuktian tentang kebaradaan Tuhan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa
Tuhan itu ada dengan sendirinya, tidak disebabkan oleh sesuatu di luar diri-Nya. Dia terus menerus
ada tanpa akhir, dan keberadaannya tidak dapat ditanyakan bagaimana (bila kaifa, tankeno
kinoyongopo)