Anda di halaman 1dari 56

F I LSAFAT

Pengajar:
Pdt. Jon Mister R. Damanik, M. Th

1
• Silabus
Matakuliah Filsafat suatu pembelajaran yang
sangat baik dan penting juga untuk dipelajari
oleh Mahasiswa dalam pendidikan formal,
karena matakuliah filsafat memberikan nuasa
berpikir secara positif dan kritis dalam segala
sesuatu. Filsafat memberikan pemahaman
yang didasari pada logika pemikiran manusia
yang menciptakan suatu ilmu melalui
penelitian, praktek ataupun analisa.

2
• Tujuan:
Tujuan matakuliah ini adalah memberikan
pemahaman dan gagasan yang riil bahwa pola
pemikiran melalui logika dan memberikan
suatu jawaban dalam memecahkan suatu
masalah, maka dalam pembelajaran ini,
mahasiswa akan diajak berpikir lebih
mengandalkan kepada logika atau
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu
sendiri.

3
Penilaian
1. Kehadiran : 10%
2. Kwis : 15 %
3. Tugas-Tugas
3.1. Bacaan : 15%
3.2. Makalah : 15%
3.3. Riset : 15%
4. Mid : 15%
5. Akhir : 15%
4
• Bacaan:
• 1. Filsafat Dan Iman Kristen 1 (Colin Brown)
• 2. Filsafat Dan Iman Kristen 2 (Colin Brown)
• 3. Invisible Hand (Ralph Epperson)
• 4. Filsafat Ilmu (DR Suwardi E. M. Hum)
• 5. Masa Depan Tuhan (Karen Armstrong)
Makalah: :Realita Proses Terjadinya Bumi
menurut Teori Evolusi Dipandang Dalam Sudut
Iman Kristen.”
15 Halaman
5
Bab I
Pendahuluan
Manusia tidak terlepas dari pola pikir filsafat,
filsafat merangkai pola pikir dalam perkembangan
pengetahuan dengan pola pikir filsafat dapat
merumuskan kaidah-kaidah dalam perkembangan
ilmu pengetahuan. Kaidah-kaidah itu, dirumuskan
dalam tiga hal.
1. Logika
2. Fisika
3. Etika
6
Tiga kaidah tersebut akan dijelaskan untuk
membuka wawasan berpikir tentang segala seuatu.
1. Logika
Logika harus melahirkan norma untuk
pengetahuan dan kriteria untuk kebenaran. Norma
dan kriteria itu diperoleh dari pemandangan. Dan
pemandangan bukan hanya yang kita lihat dengan
mata, melainkan juga fantasi dan gambaran dalam
angan-angan. Segala macam pandangn itu adalah
benar, benar dalam jiwa orang yang memandang.
(Epikuros)
7
• 2. Fisika
Fisika tidak saja memberi pelajaran tentang
alam, tetapi meliputi juga teologi. Menurut
mereka bahwa alam mempunyai dua dasar yaitu
yang bekerja dan yang dikerjakan. Yang bekerja
ialah Tuhan dan yang dikerjakan ialah materi
Alam semesta ini ditentukan oleh suatu
kuasa yang disebut Legos (pikiran semesta).
Oleh sebab itu semua kejadian tunduk kepada
hukum alam yang berjalan (Stoa)

8
• Etika
Etika menurut adalah untuk mencari dasar dasar umum
untuk bertindak dan hidup yang tepat. Kemudian
melaksanakan dasar- dasar itu dalam penghidupan.
Tujuan hidup yang tertinggi ialah memperoleh harta
yang terbesar nilainya, yaitu kesenangan hidup.
Kemerdekaan moril seseorang
Moral itu baru sempurna kalau kesenangan masyarakat.
Sesuai dengan itu mereka berpendapat, bahwa persekutuan
sosial manusia, yaitu negara, adalah syarat pertama untuk
melaksanakan budi yang terutama, yaitu keadilan. Tugas
utama dari keadilan ialah menyempurnakan pergaulan
manusia. (Stoa)
9
• Ajaran etikanya adalah mencari kesenangan hidup.
Kesenangan hidup katanya ialah barang yang paling
tinggi nilainya. Kesenangan hidup berarti kesenangan
badaniah dan rohaniah. Badan merasa enak, jiwa
merasa tenteram.yang paling penting dan paling
mulia ialah kesenangan jiwa, karena kesenangan jiwa
meliputi masa sekarang masa yang lampau dan masa
yang akan datang.
memperkuat jiwa untuk menghadapi segala rupa
keadaan. Ia tetap berdiri sendiri dengan jiwa yang
tenang, pandai memelihara tali persahabatan.

10
• tidak mengeluh dan menangis pada meninggalnya
orang yang dicintainya. Keteguhan jiwa itu
diperolehnya dari keinsyafan, bahwa mati itu
adalah tidak ada, yang tidak ada, karena tidak
bernilai, tidak perlu dirindukan (Epikuros)
Filasafat dalam pengembangan analisa dalam
logika dapat diartikan adalah mengembangkan
pola pikir yang di dasari pada analisa dan
penelitian secara thesis, Anti Thesis dan Sintesis
yang dikemukakan oleh GWF Hegel (filsuf
Jerman)

11
• 1. Thesis ialah: pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen
yang dikemukakan dalam karangan.
• 2. Sintesis (berasal dari bahasa Yunani syn = tambah dan thesis =
posisi) yang biasanya berarti suatu integrasi (menjadi kesatuan yang
utuh) dari dua atau lebih elemen (bagian yang penting) yang ada
yang menghasilkan suatu hasil baru. Istilah ini mempunyai arti luas
dan dapat digunakan ke fisika, ideologi, dan fenomenologi.
• Dalam dialektik sintesis adalah hasil akhir dari percobaan untuk
menggabungkan antara thesis dan antithesis
• 3. Antitesis adalah majas yang membandingkan dua hal yang
berlawanan (Majas ialah:”cara melukiskan sesuatu dengan jalan
menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau kiasan)
• Atau anti thesis ialah:”hasil sebuah riset ilmiah yang menggambarkan
keterbaikan atau sangkalan atas thesis yang ada sebelumnya dengan
maksud menuluruhkan thesis itu

12
contoh

Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta itu.


Kaya miskin, cantik jelek, pintar bodoh semuanya sama di mata Tuhan.
Semua kebaikan ayahnya dibalas dengan keburukan sifatnya.

13
• Majas dapat dibedakan dalam 4 hal
• 1. Majas Alegori
• Alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tanpa
secara harafiah. Umumnya alegori merujuk kepada
penggunaan retorika (keterampilan berbahasa secara
efektif), namun alegori tidak harus ditunjukkan melalui
bahasa, misalnya alegori dalam lukisan atau pahatan.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit
ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika
bertemu dengan laut
14
2. Majas Sindiran:Ironi (dari bahasa Yunani Kuno εἰρωνεία eirōneía, melalui
bahasa Belanda ironie) adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia.
Ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Contoh:
Kota Jakarta sangatlah indah dengan sampah-sampahnya.
Suaramu merdu seperti kaset kusut
3. Majas Penegasan:”
• Pleonasme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Pleonasme
adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau
menurut KBBI adalah "pemakaian kata-kata yang lebih dari apa yang
diperlukan". Maka dari itu, Pleonasme termasuk dalam kategori majas
penegasan.
• Contoh kalimat yang menggunakan majas pleonasme adalah:
• "Dia turun ke bawah."
– Jelaslah bahwa seseorang turun pasti ke bawah.
• "Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri."
– Jelaslah bahwa seseorang melihat suatu kejadian pasti menggunakan mata kepalanya
sendiri

15
4. Majas Pertentangan:
Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang
dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan;
(2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di
dalam logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan
akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi
Paradoks juga memiliki arti ialah: Pernyataan yang seolah-olah berlawanan dengan
pendapat umum atau kebenaran tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
• Sebuah 'paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok
pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang
berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak
termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi,
atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul)
• Oksimoron (Yunani: ὀξύς, oxus 'tajam'; μωρός, mōros 'tumpul') adalah majas
yang menempatkan dua antonim dalam suatu hubungan sintaksis (pengaturan
dan hubungan kata dengan kata dengan kesatuan yang lebih besar). Contoh
oksimoron antara lain keramahtamahan yang bengis dan perang saudara.
Oksimoron dapat disusun menjadi paradoks.

16
I. Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari kata: “Philos” dan “Sophia” artinya:” Philos adalah:”berpikir,
cinta” sedangkan “ Sophia” adalah “kebijaksanaan” (Filsafat ialah: cinta akan
kebijaksanaan)
“Berpikir” maksudnya ialah:”mengolah data inderawi menjadi pengertian, atau
proses mencari makna.”
Contoh: “Manusia terganggu dalam dua hal di dalam hidupnya.
1. Kekuatiran dewa-dewa
2. Kekuatiran Maut
menganjurkan bahwa memang dewa-dewa ada. tetapi mereka jauh dari manusia dan
dunia ini. Apa lagi mereka tidak memperdulikan suasana dunia dan tidak campur
tangan dengan dunia ini. Karena hal itu akan mengganggu kesenangan dewa-dewa
sendiri.
manusia tidak perlu takut akan maut. Oleh karena baik dan jahat terletak dalam
perasaan-perasaan tubuh manusia. Jika manusia meninggal dunia, ia tidak merasa
apa-apa demikianlah ia dibebaskan dari ketakutan ini.

17
“Kebijaksanaan” ialah:”pengambilan
keputusan yang memihak pihak yang lemah.
(kaum budak)
Dengan demikian Filsafat dapat
diartikan:”berpikir mendalam tentang data
inderawi dan pengambilan keputusan yang
memihak kepada pihak yang lemah.”
“Shopia” bisa diartikan juga dalam
hal:”pengetahuan, kearifan, dan
kebijaksanaan.”
(bandingkan: I Raja 3: 16-28)
18
Filsafat
Manusia berpikir:
1. Kekaguman
2. Keheranan
3. Kritis-dialektis(bernalar
dengan dialog sebagai
cara utk menyelidiki
suatu masalah)

Hal-hal Kongkrit
• Penjelasan gambar dihalaman berikut

19
Hal-hal Kongkrit ialah:
1. Hal nyata (materi) dan yang abstrak (Pikiran)
2. Manusia melihat hal-hal kongkrit ragu-ragu dan heran,
kemudian mempertanyakan (berpikir Kritis) yaitu:”apa
itu, bagaimana bisa begitu, dan untuk apa itu.”
3. Filsafat membahas tentang hal-hal kongkrit
itu terdiri dari tiga dimensi yaitu:
3.1. Sebab akibat
3.2. Bentuk Isi
3.3. Gejala hakikat
artinya: berpikir mendalam sampai ke akar-akar hal-hal
yang kongkrit itu.
20
Pentingnya filsafat dalam hubungan perkembangan pola pikir.
1. Pengetahuan:”hasil tahu manusia mengenai sesuatu
obyek, atau hasil tahu karena diberitahu orang lain. (hasil
kerja otak setelah mengolah pengalaman inderawi
disebut:”Pengetahuan Langsung” sedangkan hasil kerja
otak setelah diberitahu orang lain disebut:”Pengetahuan
tidak langsung)
1.1. Pengetahuan langsung: diperoleh praktek,
sedangkan pengetahuan tidak langsung melalui
sekolah dan diskusi.
1.2. Pada umumnya manusia menggunakan
pengetahuannya sebagai dasar betindak
untuk mencapai tujuannya.

21
2. Kearifan:”perilaku manusia berdasar
pengetahuan langsung (pengalaman diri
sendiri) dan pengetahuan tidak langsung
(pengalaman masyarakat) manusia yang arif
adalah manusia yang tingkah lakunya
didasarkan pada pengetahuan masyarakat,
untuk membela kepentingan pihak yang
lemah, makin arif perilakunya dan makin
berpihak kepada pihak yang lemah.

22
3. Kebijaksanaan ialah:”perilaku manusia berdasar
ilmu yang membela pihak yang lemah. Orang
bijaksana ialah orang yang dapat membuat
keseimbangan dalam segala berpikir dan prilakunya,
dan mempunyai pendirian teguh dalam mengambil
keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah.
jadi orang Arif-Bijaksana ialah:”orang yang
pikirannya dan perilakunya didasarkan pada
pengetahuan dan pengalaman yang disesuaikan
dengan kondisi lingkungannya. Mereka adalah
orang yang adaptif (selalu bisa menempatkan diri di
dalam segala tempat dan waktu)

23
Kebijaksanaan juga dapat diartikan dengan “Hikmat”
ialah:”Inggris “Wisdom”suatu pengertian dan
pemahaman arti yang dalam mengenai orang lain,
barang, kejadian atau situasi yang menghasilkan
kemampuan untuk menerapkan persepsi, penilaian
dan perbuatan sesuai pengertian tersebut. Seringkali
membutuhkan penguasaan emosional (passion)
pertimbangan dan pengetahuan universal dapat
menentukan tindakan seseorang. Hikmat juga
berarti pemahaman akan apa yang benar dikaitkan
dengan penilaian optimal terhadap suatu perbuatan.
(Bandingkan dengan Kitab Amsal 3, 4,5,8)

24
4. Hakikat Filsafat
Hakikat ialah:”inti sari atau dasar, Kenyataan yang sebenarnya
(sesungguhnya)
Hakikat filsafat dapat diuraikan dalam 3 bagian
1. Metode berpikir ialah:
a. memperoleh hakikat atas gejala atau peristiwa alam dan sosial (di
dalamnya termasuk, Ekonomi, Politik dan Budaya)
b. memecahkan masalah alam dan sosial, artinya mengambil keputusan.
c. memahami hubungan bentuk dan isi sesuatu yang dapat ditangkap
oleh indera.
2. Pedoman berpikir, bersikap dan bertindak dalam menghadapi gejala atau
peristiwa alam (Gunung Meletus, Gempa) dan sosial.
3. Metode berpikir kritis- rasional ialah:mempertanyakan tentang gejala
atau peristiwa alam dan sosial, holistik (berpikir saling hubungan obyek
secara menyeluruh) dan dialektik (berpikir , konflik, perubahan dan
perkembangan obyek.

25
2. Lahirnya Filsafat
• Filsafat lahir dari keraguan (Skeptis), kekaguman (keheranan) dan dari berpikir
kristis (mempertanyakan) terhadap gejala alam dan sosial.
• 1. Keraguan (Skeptis) mendorong manusia mencari pemecahan atas sesuatu
yang diragukan (tokoh: Rene Descartes) Cogito Ergo Sum artinya:”saya berpikir
maka saya ada”
• 2. Kekaguman (keheranan): saya melihat kebesaran alam, manusia mencari
prinsip dasar terjadinya alam (tokohnya Filsof Yunani Kuno 6-5 SM) antara lain
– 2.1. Thales:menjelaskan bahwa prinsip dasar alam ialah Air.
– 2.2. Heraklitus (500 SM) bahwa prinsip dasar alam ialah Api
– 2.3. Anaximenes dan Anaximandros (610-540 SM) prinsip dasar adalam ialah udara
(murid Thales)
– 2.4. Empedokles : prinsip dasar alam ialah Tanah

empat unsur inilah diyakini oleh para filsof membentuk alam, di dalamnya
termasuk manusia mereka inilah peletak dasar ilmu alam.
26
3. Obyek Filsafat
obyek filsafat ialah:”gejala, peristiwa alam dan sosial atau sesuatu
yang ada di dunia. Yang ada di dunia ialah:
1. alam
2. manusia
3. binatang
Interaksi manusia dengan alam mengakibatkan manusia berpikir
tentang alam, kemudian melahirkan pengetahuan, teori, dan ilmu
alam. Interaksi manusia dengan manusia lainnya mengakibatkan
manusia berpikir tentang manusia kemudian melahirkan
pengetahuan, teori, dan ilmu manusia. Karena manusia hidup
bermasyarakat sebagai makhluk sosial, maka hasil interaksi sosial
melahirkan pengetahuan, teori, dan ilmu soisal (ilmu ekonomi,
sosial, politik, hukum dan budaya).

27
Obyek Filsafat direfleksi (gerakan, pantulan diluar
kemauan (kesadaran) suatu hal atau kegiatan yang
datang dari luar)
secara keseluruhan ia mendiskusikan gejala dan
peristiwa:1. alam, 2. sosial, 3. hasil pemikiran itu
sendiri, secara keseluruhan.
ia merupakan cara berpikir yang
mempertanyakan segala yang ada (Kritis).
Menyeluruh, saling hubungan. Konflik, perubahan
dan perkembangan (dialektika) dan mengupas
segala sesuatu sedalam-dalamnya sampai ke akar-
akarnya (Radikal).
28
4. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan

• 1. Ilmu Pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang


disusun secara sistematis yang memberi jawaban atas
pertanyaan:
• 1.1. Ontologi:”apa yang ingin diketahui
• 1.2. Epistemologi:”bagaimana cara memperoleh
pengetahuan.
• 1.3. Axiologi:”untuk apa (kegunaan) ilmu pengetahuan
bagi kehidupan.
• 2. Filsafat ialah: ilmu komprehensif (menyeluruh) maka lazim
disebut “Induk Ilmu” sedangkan ilmu pengetahuan adalah
parsial atau hanya membicarakan hal-hal yang khusus saja.

29
Gambar: Obyek Filsafat
• OBYEK FILSAFAT

ALAM PIKIRAN SOSIAL

Peng. Alam Pernyataan Peng. Sosial

Ilmu Alam Logika &M.matika Ilmu sosial


Ditransfer ke anak didik melalui pendidikan formal dan informal untuk
mengelola lingkungan hidup.

30
5. TUJUAN FILSAFAT
• Tujuan Filsafat : untuk memperoleh pengertian (makna) dan menjelaskan
gejala peristiwa alam dan sosial, itu berati orang yang berfilsafat: harus
berpikir obyektif atas hal-hal yang bukan obyektif, bukan menghayal.
Orang berfilsafat harus mampu menjelaskan hubungan antara sebab dan
akibat, antara bentuk dan isi antara gejala dan hakikat (contoh: sebab
pohon ditumbangi atau dipotongi, akibatnya: banjir, longsor)
• Hakikatnya tujuan filsafat adalah: adalah melahirkan anak kandung yang
disebut “ilmu pengetahuan” oleh sebab itu orang-orang yang belajar ilmu
pengetahuan harus belajar filsafat agar mengerti secara mendalam ilmu
yang dipelajari.
• Kattsoff mengatakan:”tujuan filasafat ialah mengumpulkan pengetahuan
sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam
bentuk yang sistematis

31
6. KEGUNAAN FILSAFAT
Berfilsafat itu penting, sebab dengan berfilsafat orang
akan mempunyai pedoman untuk:
1. Berpikir
2. Bersikap
3. Bertindak
Berfilsafat berarti berpikir, bersikap dan berindak secara
sadar berdasarkan ilmu untuk menjelaskan secara rasional
gejala-peristiwa alam dan masyarakat yang ditangkap dan
dihadapi. Berfilsafat tidak bersikap secara tradisi, kebiasaan
dan adat-istiadat tetapi bersikap dan bertindak kritis.

32
Sistem Sosial
• Filsafat adalah anak kandung sistem sosial,
sistem sosial dibangun berdasar sistem
ekonomi. Oleh sebab itu jika menganalisis
pemikiran para pemikir harus dihubungkan
dengan sejarah perkembangan masyarakat
• Gambar……

33
Sistem Sosial

5. Masy. Sosialis
4. Masy. Kapitalis

3. Masy. Feodal

2. Masy. Perbudakan
1.Masy. Primitif

Lahir para pemikir

34
Penejelasan
1. Masyarakat Primitif: ialah kelompok manusia yang belum
terbagi dalam kelas-kelas sosial, alat kerjanya sederhana.
Mencari nafkah menggunakan: batu, kapak, panah,
tombak, manusia baru mengalami proses berpikir, apa
yang dipikirkan adalah apa yang dialami.
2. Masyarakat Perbudakan yaitu masyarakat pemilikan
budak dimana terdapat dua kelas utama yaitu kelas
pemilik budak dan kelas budak. Pada masyarakat
perbudakan cara manusia mencari nafkah menggunakan
alat yang lebih maju dari perunggu dan besi. Masyarakat
terbagi dalam tiga kelas. 1. pemilik budak, 2. budak, 3.
penjaga. Pada zaman ini lahirnya filsafat.

35
• Tokoh-tokoh terkenal pemikir filsafat pada masa itu
adalah:
• 1. Sokrates (470-399 SM) Pahamnya adalah:”Bonum
Commune”(kebaikan bersama)
• 2. Plato (427-347 SM) pahamnya ialah:”idealisme,
metodenya obyektivisme, Plato mengutamakan
pikiran sebagai pusat pengetahuan.
• 3. Aristoteles (384-322 SM) pahamnya ialah realisme,
metodenya obyektivitas, mengutamakan hal-hal
kongkrit yang dapat ditangkap oleh indera sebagai titik
tolak berpikir atau sebagai pusat pengetahuan
sensional.)
36
• 3. Masyarakat Feodalisme: kelompok manusia yang
terdiri dari dua kelas utama yaitu kelas Feodal dan
kelas tani, hamba. Dalam masyarakat feodalisme
masyarakat terbagi dalam tujuh kelas yaitu
• 1. Kelas feodal atau tuan tanah
• 2. kelas birokrat
• 3. kelas penjaga atau prajurit
• 4. kelas cendekiawan
• 5. kelas borjuis
• 6. kelas tani, hamba
• 7. kelas

37
Bab II
A. Logika
Pendahuluan
Pendahuluan
Setelah
Setelahmempelajari
mempelajaritentang
tentangFilsafat,
Filsafat,dan
dantujuan
tujuan
berfilsafat,
berfilsafat,kelanjutannya
kelanjutannyaakan
akandijelaskan
dijelaskantentang
tentang
“LOGIKA”
“LOGIKA”
Apa
Apayang
yangdimaksud
dimaksuddengan
dengan“Logika”
“Logika”ialah:”suatu
ialah:”suatu
metode
metodeatau
atauteknik
teknikyang
yangdiciptakan
diciptakanuntuk
untukmeneliti
meneliti
ketepatan
ketepatanpenalaran.”
penalaran.”
Bentuk-bentuk
Bentuk-bentuk“pemikiran”
“pemikiran”ialah:”pengertian
ialah:”pengertianatauataukonsep
konsep
(coceptus,
(coceptus,concept),
concept),Proposisi
Proposisiatau
ataupernyataan
pernyataan(propositio,
(propositio,
statement)
statement)dan danpenalaran
penalaran(ratiocinium
(ratiociniumreasoning)
reasoning)
38
• “Pengertian” atau lazim disebut “konsep” ialah:”hasil
observasi indera terhadap obyek yang diolah oleh otak. Oleh
sebab itu “pengertian” disebut pegalaman atau data empirik
(berdasarkan pengalaman, terutama yang yang diperoleh dari
penemuan, percobaan, pengamatan yang telah dilakukan)
disimpan oleh otak. Karena “pengalaman” disimpan oleh otak
maka “pengertian” disebut “data psikologik” atau “pengertian”
juga adalah:’bahan baku untuk berpikir lebih lanjut.”
• Otak merangkai kata menjadi suatu pernyataan atau proposisi
(misalnya: gunung itu tinggi, binatang itu buas. Pengertian
gunung itu tinggi, dan buas untuk anjing itu disebut “predikat”
(bagian kalimat yang dikatakan oleh pembicara tentang
subyek) yang menerangkan” sedangkan pengertian gunung
dan anjing disebut “Obyek” yang diterangkan.

39
Logika
Daya nalar Manusia
- Conceptus (pemikiran)
- Propositio (pernyataan)
- Ratiocinium (penalaran)

Hal-hal Kongkrit

40
• Dalam suatu Proposisi terjadi dua kemunginan
yaitu:
• 1. Pengakuan
• 2. Pengingkaran
Contoh: pengakuan:”binatang itu buas”
: Pengingkaran:”binatang itu tidak buas”
Proposisi ini dibuktikan “ia bisa benar dan bisa
salah.”
Proposisi:’hakikatnya adalah apa yang dipikirkan
manusia. Pikiran itu harus dibuktikan dengan
kondisi obyektif
41
• Terdapat berbagai macam proposisi antara lain ialah:
• 1. proposisi Kategorik:”penalaran atau penyimpulan yang
premisnya (premis ialah:”apa yang dianggap benar sebagai
landasan kesimpulan dasar pemikiran asumsi) hanya satu,
contoh:”manusia itu makluk berpikir “subyek (pokok
pembicaraan, pokok bahasan, bagian klausa yang menandai
apa yang dikatakan oleh pembicara, pelaku) dan predikat
keduanya kata benda yang dihubungkan dengan kata:”itu atau
adalah” jika predikatnya bukan kata benda maka harus
dijadikan kata benda (contoh: mahasiswa itu pandai. Proposisi
itu harus diubah menjadi:”mahasiswa itu mahasiswa pandai.
“Saya sedang belajar” maka diubah menjadi:”saya adalah
orang yang sedang belajar. Model proposisi kategorik pertama
kali diperkenalkan oleh:”Aristoteles” aristoteles membedakan
proposisi kategorik menjadi tiga (3) jenis yaitu:

42
1. Proposisi Kategorik Kualitas:”ada tidaknya hubungan subyek
dan predikat
2. Proposisi Kategorik Kuantitas ialah:”kelas (kumpulan dari
sesuatu) dari daripada konsep subyek atau predikat
3. Proposisi Kategorik Distribusi ialah:”fungsi daripada konsep
(contoh:”konsep mahasiswa yang menunjuk pada seseorang
mahasiswa, misalnya: Petrus; Petrus adalah mahasiswa.
2. Proposisi Hipotetik: pernyataan yang kedua yang premisnya
menjelaskan kondisi. Contohnya:”jika Petrus lulus ujian saringan
masuk perguruan tinggi, maka ia pasti diterima; Petrus lulus
ujian saringan masuk perguruan tinggi; jadi Petrus diterima
sebagai mahasiswa. Proposisi hipotetik, premis universalnya
terdiri dari dua kondisi yang dinyatakan dengan
kata:”JIKA”......MAKA”

43
3. Proposisi Empirik ialah:”rangkaian kata yang
didasarkan pada observasi terhadap obyek
langsung dan harus di verifikasi proposisi empirik
lazim disebut “FAKTA” karena dapat diuji dengan
obyek nyata. (empiris ialah: segala informasi yang
diperoleh melalui eksperimen, penelitian atau
observasi. Contoh: burung bisa terbang karena
memiliki sayap, pada kalimat tersebut bisa diteliti
apakah burung terbang dengan sayap atau apanya)
4. Proposisi Mutlak ialah:”rangkaian kata yang
didasarkan pada kebenaran yang harus diterima
(misalnya:”semua manusia pasti mati)
44
B. Logika Formal
• Logika formal ialah:”cara membuat kesimpulan berdasarkan
“pernyataan” pikiran mempunyai peranan utama dalam logika
formal. Oleh sebab itu logika formal dapat disebut “logika
Idealisme” atau “logika struktural” artinya pikiran adalah faktor
utama (primer) yang menentukan benar atau salah dari suatu
kesimpulan.
• Logika formal itu berdasarkan pernyataan, maka pernyataan-
pernyataan yang dijadikan dasar (premis) untuk menarik
kesimpulan harus benar dan bentuknya tepat atau strukturnya
tepat. Jika premisnya salah, kesimpulannya akan salah; dan jika
premisnya bentuknya atau strukturnya salah walaupun isinya
benar, maka kesimpulannya akan salah.

45
• Premisnya benar dalam isi tetapi tidak tepat dalam
bentuk atau struktur untuk digunakan menarik
kesimpulan, kesimpulannya akan pasti salah.
• Contoh:”semua mahasiswa negeri membayar uang
kuliah (premis isinya benar); semua mahasiswa
swasta membayar uang kuliah (premis isinya
benar); kedua premis tersebut strukturnya atau
bentuknya tidak tepat, karena kedua premis
tersebut berbentuk umum dengan kata :”SEMUA”
Jadi mahasiswa negeri adalah mahasiswa swasta
(kesimpulan salah); penyimpulan yang demikian
disebut tidak sahih atau invalid atau kesesatan.
46
• Contoh premis yang isinya dan tepat strukturnya
untuk digunakan menarik kesimpulan;
kesimpulannya pasti benar.
• Semua mahasiswa adalah calon cendekiawan,
(premis isi benar dan struktur benar); Petrus
adalah mahasiswa (premis isi benar dan struktur
tepat); jadi Petrus adalah calon cendekiawan
(kesimpulan benar) penyimpulan ini disebut:
sahih atau Valid karena kedua “premis” yang
dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan itu
isinya benar dan strukturnya tepat.

47
• Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud “logika
formal”ialah “logika Idealisme, logika strukturalisme)
ialah:”cara menarik kesimpulan berdasar struktur
pernyataan (propositio, statement)
• Struktur ialah:”ide atau pikiran merupakan
kemampuan mengelola kata-kata menjadi pernyataan
yang logis (masuk akal) tanpa bertumpu pada kondisi
obyektif (atau materi)
• Logika formal dapat juga disebut “Dialektika Idealisme”
artinya saling hubungan, konflik, dan perubahan
adalah ide dengan model: Thesa, antithesa, dan
sintesa (logika ini adalah hasil pemikiran Plato,
Descartes, dan Hegel)
48
• Penalaran atau penyimpulan dalam logika formal disebut
“Silogisme”(suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif, silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan) yaitu bentuk formal dari
deduksi (proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan
umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis contoh
semua manusia pasti mati, sokrates adalah manusia
kesimpulannya Sokrates pasti mati). Maka ia juga disebut
logika deduktif (cara berpikir dengan berdasarkan suatu
pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan) yang
menggunakan proposisi universal sebagai premis
• Contoh:”semua mahasiswa adalah calon sarjana, Petrus
adalah mahasiswa; jadi petrus adalah calon sarjana.

49
C. Logika Simbolik
• Logika simbolik ialah:”penalaran atau penyimpulan
berdasar premis kondisional.
• Contoh:”jika saya lulus ujian saringan masuk pegawai
negeri, maka saya diterima; saya lulus ujian saringan
masuk pegawai negeri; jadi saya pasti diterima
• Semua premis harus dinyatakan dengan lambang,
misalnya premis saya adalah mahasiswa lambangnya A;
saya adalah orang kaya lambangnya B, menjelaskan
hubungan premis A dan B dihubungkan, atau dirakit atau
dioperasionalkan dengan lima operasional proposisi yaitu:

50
• 1. ~ Lambang Negasi; tidak atau bukan; A~B.
Contoh:”Istri adalah wanita penghibur suami; di Negasi
menjadi Istri bukan atau tidak wanita penghibur suami)
• 2. ^ lambang konyungsi: “Dan, Tetapi, Meskipun; A ^ B.
Contoh:1. Dono adalah nama laki-laki dan Dini adalah
nama perempuan. 2. Dono kerumah pacarnya, meskipun
hujan gerimis, atau hujan gerimis, Dono datang kerumah
pacarnya (dibolak balik tetap sama artinya)
• 3. v lambang Disyungsi; “atau” A v B. Contoh: Petrus
membeli cincin kawin atau sepeda motor, artinya Petrus
membeli cincin kawin dan tidak membeli sepeda motor;
atau Petrus tidak membeli cincin kawin tetapi membeli
sepeda motor

51
• 4. ↄ lambang Implikasi atau kondisi: Jika...
Maka.. A ↄ B. Contoh:”jika biaya transportasi
naik maka harga komoditi naik, jika harga
BBM naik, maka biaya transportasi naik, jadi
jika harga BBM naik, maka harga komoditi
naik
• 5. ~‗ lambang bi-implikasi atau bi-kondisi;
Jika dan hanya. Contoh; Jika ia kuliah, maka
akan jadi sarjana.

52
D. Logika Material
• Logika Material ialah:”cara membuat kesimpulan berdasarkan kenyataan
obyektif (materi). Materi mempunyai peranan utama dalam logika
material, oleh sebab itu logika material dapat disebut Logika materialisme
atau logika realisme, artinya materi adalah faktor utama (primer) yang
menentukan benar atau salah dari suatu kesimpulan. Karena logika
material itu berdasarkan kondisi obyektif maka pernyataan-pernyataan
yang dijadikan dasar (premis) untuk menarik kesimpulan harus obyektif jika
premisnya tidak obyektif maka kesimpulannya akan salah. Contoh:”logam 1
dipanasi memuai, logam 2 dipanasi memuai; logam 3 dipanasi memuai,
jadi semua logam dipanasi memuai. Premis yang dijadikan dasar untuk
menarik kesimpulan itu adalah dari praktek; praktek membentuk pikiran
atau ide, logika material disebut logika praktek atau logika induktif
• (arti memuai ialah: menjadi besar (tentang benda yang dipanaskan)
mengembang.

53
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud logika
material (logika realisme, logika induktif, logika
praktek) ialah:kondisi obyektif atau kenyataan kongkrit
(materi). Materi ialah:”kondisi obyektif atau
kenyataan Kongkrit merupakan dasar pemikiran untuk
mencipta pengertian (kata-kata), pernyataan
(kalimat)dan penalaran (bahasa)
logika material dapat disebut dialektika
materialisme artinya:”yang saling hubungan, konflik
dan perubahan adalah materi kenyataan dengan
model pemikiran kontardiksi berbagai unsur dalam
materi. Model logika ini adalah hasil pemikiran dari.
54
• 1. Thales menjelaskan bahwa prinsip dasar alam ialah air
• 2. Heraklitus menjelaskan bahwa prinsip dasar alam ialah
api
• 3. Anaximenes dan Anaximandros menjelaskan bahwa
prinsip dasar alam ialah udara
• 4. Empedokles menjelaskan bahwa prinsip dasar alam
ialah tanah.
empat unsur inilah yang diyakini oleh para filsof
membentuk alam atau materi di dalamnya termasuk
manusia.
kemudian dikembangkan oleh Feurbach dan Karl Max,
logika materi umumnya digunakan oleh kaum ilmuwan
untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi
55
logika Induktif dapat dikatakan suatu proses
membuat kesimpulan dari hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang bersifat individual kepada
yang bersifat universal; premis-premisnya
singular (jika suatu benda (tunggal) adalah
singular sedangan kesimpulannya universal;
proses yang demikian disebut:”generalisasi
atau siloganisme pertama kali di cipta oleh
Aristoteles, dikembangkan oleh John Stuart
Mill (1806-1873) Dan Thomas Henry Huxley
(1825-1895)
56

Anda mungkin juga menyukai