Menurut Mustofa Abdul Razik, filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh dalam sebuah
negara yang memeluk agama Islam, tanpa memandang agama dan siapa yang ada di
negara tersebut.
Menurut beliau filsafat Islam adalah sebuah hasil pemikiran manusia yang diperoleh
dari Naqli atau Al-Quran dan Sunnah. Dan membuktikan kebenaran sebuah wahyu dan
sunnah dengan memberikan sebuah keterangan berupa ulasan, tafsir dan juga pemikiran.
Fuad Al-Akhwani
Menurut beliau filsafat Islam adalah sebuah pembahasan tentang persoalan yang ada
di alam semesta dan juga berbagai macam masalah pada manusia bersadarkan ajaran
agama yang disebut sebagai agama Islam.
http://www.lihatdisini.com/definisi-dan-pengertian/beberapa-definisi-dan-pengertian-filsafat-islammenurut-para-ahli
B. PAHAM - PAHAM KETUHANAN
PAHAM TEISME
Teisme adalah faham yang mempercayai adanya Tuhan. Berasal dari bahasa Yunani
=Teos dan =hukum=aturan=paham, jadi sebuah aturan atau paham tentang Tuhan atau
pengakuan adanya Tuhan. Dalam aliran teisme mereka juga berpendapat bahwa alam diciptakan oleh
Tuhan yang tidak terbatas, antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Menurut teisme, Tuhan di
samping berada di alam (imanen), tetapi Dia juga jauh dari alam (transenden).
Dalam Islam kejelasan tentang Tuhan adalah Esa, sekaligus transenden dan imanen
dijelaskan dalam ayat Al-Quran, yaitu surat: Al-Ikhlas ayat 1 , Al-Araf ayat 54 , Qaf ayat 16. Ayat-ayat
tersebut menegaskan bahwa dalam Islam Tuhan adalah transenden dan sekaligus imanen.
>> Santo Agustinus percaya bahwa Allah ada dengan cara melihat sejarah dari drama penciptaan,
yang melibatkan Allah dan manusia.
Descartes (1596-1650)
>> Rene Descartes adalah seorang filsuf rasionalis yang terkenal dengan pemikiran ide Allah.
Tantangan yang mendorongnya adalah keragu-raguan radikalnya, menurutnya Tuhan bermula dari
prinsip utamanya yang merupakan gabungan antara pietisme Katolik dan sains.
Imanuel Kant (1724-1804)
>> Ajaran Kant tentang Allah ditemui dalam hukum moralnya melalui beberapa tahap: 1. Allah adalah
suara hati, 2. Allah adalah tujuan moralitas, 3. Allah adalah pribadi yang menjamin bahwa orang yang
bertindak baik demi kewajiban moral akan mengalami kebahagiaan sempurna.Oleh sebab itu
Immanuel Kant terkenal dengan kata-katanya "Langit berbintang di atasku dan hukum moral di batinku"
Alfred North Whitehead (1861-1947)
>> Alfred North Whitehead dijuluki sebagai bapak filsafat maupun teologi proses. Pemikirannya
tergolong abstrak karena pengaruh bidang yang digelutinya, matematika dan pengetahuan empirisme
mengenai alam yang didapatkannya dari fisika terapan. Dalam bukunya tentang Bagaimana Agama
Terjadi (1926) dia menyatakan;
Dogma-dogma agama adalah upaya untuk memformulasikan secara presis kebenaran-kebenaran
yang tersibak di dalam pengalaman religius umat manusia. Dengan cara yang sama dogma-dogma
fisika (teori-teori, hukum, dan postulat) merupakan upaya untuk memformulasikan secara presis
kebenaran-kebenaran yang tersingkap di dalam pencerapan inderawi umat manusia.
PAHAM DEISME
Deisme adalah pandangan khas tentang Allah di masa Pencerahan, berasal dari deus yang
artinya Allah. Namun pandangan ini berbeda dengan teisme, sebab Allah dipercaya hanya pada waktu
penciptaan, selanjutnya tidak berhubungan dengan dunia lagi karena dunia yang sudah teratur dari
semula. Allah dianalogikan seperti pencipta arloji yang bisa berjalan sangat teratur tanpa campur
tangan penciptanya. Jadi Deisme hanya percaya Tuhan pertama kali, setelah itu dianggap tidak ada.
Paham ini dianggap sebagai benih dari munculnya pandangan ateisme yang secara terbuka
menyangkal adanya Tuhan. Pandangan yang muncul pada abad 18 di Perancis.
PAHAM AGNOSTISISME
Agnostisisme berasal dari kata Yunani agnostos yang berarti tidak dikenal, Jadi Agnostisisme
adalah paham manusia yang tidak mau tahu atau tidak tahu tentang adanya Tuhan. Namun hal ini lebih
disebabkan karena kebuntuan pemikiran untuk mendefinisikan Tuhan. Bagi para filsuf ini, Tuhan
berada di luar Jangkauan pemikiran manusia.
PAHAM ATEISME
Kata ateisme (atheism) berakar dari dua kata bahasa Yunani, a yang berarti tanpa atau tidak
dan theos yang berarti tuhan. Jadi Ateisme memiliki arti penyangkalan terhadap adanya Tuhan.
Lima model ateisme yang diuraikan Magnis Suseno adalah ateisme dalam diri Ludwig Feuerbach, Karl
Marx, Friedrich Nietzsche, Sigmund Freud dan Jean Paul Sartre.
Ludwig Feuerbach
>> Ateisme menurut Feuerbach (1804-1872) adalah memandang Tuhan dalam agama hanya sebagai
proyeksi dari kehendak manusia saja.
Karl Marx
>> Menurut Karl Marx, agama adalah candu masyarakat, karena agama, masyarakat menjadi tidak
maju dan bersikap rasional. Agama yang dimaksud Marx adalah agama Kristen .Ateisme yang
diajarkan Marx adalah ateisme modern.
Sigmund Freud
>> Filsafat Ketuhanan dalam pandangan Sigmund Freud dengan terori psikoanalisnya dimulai dengan
pertanyaan, "Apakah kepercayaan akan Allah dapat dipertanggungjawabkan?" dan dilanjutkan dengan
pertanyaan selanjutnya, "Apakah agama benar-benar baik bagi manusia?" Jawabannya adalah
ambigu. Menurutnya agama hanya sebagai penghambat perkembangan pribadi, maka harus pula
ditolak.
Friedrich Nietzsche (1844-1899)
>> Friedrich Nietzsche sangat terkenal dengan Sabda Zarathustra (1883) bahwa "Tuhan telah mati".
Inilah awal mula penolakannya terhadap Tuhan. Penolakannya terhadap Tuhan sebenarnya berasal
dari kebenciannya melihat orang Kristen yang tidak menunjukkan kekristenan yang seharusnya
menampilkan kasih.
J. Paul Sartre (1905-1980)
>> Tuhan di mata Sartre kecil adalah sosok penghukum yang mengawasinya di manapun dia berada,
oleh karenanya dia tidak suka kehadiran Tuhan. Tuhan juga tidak hadir ketika dia ingin menemuinya.
Oleh karena itu Sartre sudah menolak Tuhan yang tidak nyata semenjak umur 12 tahun.
Daftar Pustaka
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/pengertian-filsafat-pendidikan-islam-menurut-paraahli.html
https://semilicity.wordpress.com/2009/04/24/definisi-filsafat-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ketuhanan
http://www.lihatdisini.com/definisi-dan-pengertian/beberapa-definisi-dan-pengertian-filsafat-islammenurut-para-ahli
https://catatanrobby.wordpress.com/2012/01/29/aktualisasi-nilai-ketuhanan-dalam-kehidupan-seharihari/