Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERABARAT

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2021/2022

NAMA : HUZAIFAH M S A
NPM :191000274201058
MATA KULIAH : HUKUM NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
KELAS : A1
JAM : 09.50 s/d 11.30 wib

Perhatikan Petunjuk ini !


1. Jawaban bisa diketik dan bisa dengan tulisan tangan asal bisa dibaca
2. Jawablah soal dalam jadwal 09.00 s/d 11.30 wib dan lewat dari jadwal tidak
diperiksa
3. Tidak ada ujian susulan
4. Jawaban dimasukan ke dalam WA ini Hukum Narkotika A1 bp 19
Soal
1. Narkotika dan Psikotropika diatur dalam UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan
UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
a. Jelaskan mengapa UU Narkotika dan UU Psikotropika hanya menyebutkan tentang
Narkotika dan Psikotropika tanpa memakai kata Tindak Pidana di belakang Narkotika
dan Psikotropika !
Jawaban :
Karena narkotika merupakan suatu bentuk tindak pidana khusus yang berate segala
bentuk tindakanpenyalah gunaaan merupakan pelanggaran
b. Jelaskan perbedaan Narkotika dengan Psikotropika !
Narkotika berupa obat obatan yang berasal dari tanaman dan bukan tanaman sintetis
dan non sintetis sedangkan psikotropika berupa obat obatan yang bukan narkotika
c. Jelaskan latar belakang lahirnya hukum narkotika dan psikotropika !
Karena sudah terlalu banyak terjadi nya tindakan tindakan penyalahgunaan terhadap
narkotika dan psikotropika

2. Narkotika dan psikotropika pada masa penjajahan diatur dalam verdovende Middelen
Ordonantie.
a. Jelaskan bahaya narkotika ini bagi individu, masyarakat, serta bangsa dan negara!

Bahaya bagi individu dapat merusak karakter dan masadepan orang tersebut , dan
bagi masyarakat ialah bisa merusak generasi mulai dari anak anak sampai kepada
orang dewasa jika ini terus di biarkan berkembang di masyarakat dapat
menghancurkan bangsa
b. Jelaskan tujuan diaturnya narkotika dalam Verdovende Middelen Ordonantie !

c. Jelaskan perbedaan tujuan diaturnya narkotika dalam Verdovende Middelen


Ordonantie dengan UU No. 35 tahun 2009 !
Undang-Undang No. 35 tahun 2009 diatur juga mengenai Prekursor Narkotika karena Prekursor
Narkotika merupakan zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam
pembuatan Narkotika. Selain itu, diatur pula mengenai sanksi pidana bagi penyalahgunaan
Prekursor Narkotika untuk pembuatan Narkotika. Dalam Undang-Undang ini diatur juga peran
serta masyarakat dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkotika dan
Prekursor Narkotika termasuk pemberian penghargaan bagi anggota masyarakat yang berjasa
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor
Narkotika

3. Hukum Narkotika merupakan hukum pidana khusus.


a. Jelaskan latar belakang lahirnya hukum narkotika !
Narkotika di suatu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan
atau pelayanan kesehatan medis dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun di sisi lain
dapat pula mengakibatkan ketergantungan bagi yang mengkonsumsi narkotika yang sangat
merugikan apabila disalahgunakan tanpa pengawasan dan anjuran yang sesuai yang
diberikan tenaga medis untuk kepentingan pengobatan yang dikehendaki dengan
menggunakan narkotika sesuai takaran dan pengawasan yang ketat

b. Jelaskan penyimpangan hukum narkotika terhadap hukum pidana umum !


Namun demikian, adanya penyimpangan dalam hukum pidana umum dan khusus tidak juga
bisa serampangan. Ia harus memiliki landasan dan sejumlah persyaratan yang ketat. Dalam
hal ini misalnya, Dr. Loebby Loqman menyatakan bahwa pembentukan undang-undang
pidana khusus haruslah mempunyai alasan yang memadai dan haruslah masih dalam suatu
rangkaian sistematis asas-asas umum yang berlaku dalam hukum pidana umum.

c. Jelaskan cara menjamin ketersediaan narkotika di Indonesia untuk kepentingan


pelayanan kesehatan !
bahwa Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang
pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di sisi lain
dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan
atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama

4. Berdasarkan amanat UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dibentuk Badan Narkotika
Nasional (BNN).
a. Jelaskan dasar dibentuknya Badan Narkotika Nasional !
Dasar hukum BNN adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor
83 Tahun 2007.

b. Jelaskan asas sistematis spesialitet dan logis spesialitet dalam hukum narkotika !

Logis (Logische Specialiteit) dan kekhususan yang Sistematis (Systematische Specialiteit)


sebagai cara memandang suatu ketentuan pidana khusus, yaitu untuk dapat menentukan
apakah ketentuan pidana itu merupakan suatu ketentuan pidana yang khusus, yang bersifat
dinamis dan limitatif terutama untuk menentukan (1) Undang- Undang khusus mana yang
harus diberlakukan diantara dua atau lebih perundang- undangan yang juga bersifat khusus
dan (2) Ketentuan mana yang diberlakukan dalam suatu Undang-Undang khusus.
Jadi konsepsi asas Logische Specialiteit atau kekhususan yang logis dan asas systematische
specialiteit atau kekhususan yang sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) untuk menentukan ketentuan (Pasal) yang diberlakukan dalam/pada satu


perundangan khusus, maka berlaku asas Logische Specialiteit atau kekhususan 7
yang logis, artinya ketentuan pidana dikatakan bersifat khusus, apabila ketentuan pidana ini
selain memuat unsur-unsur lain, juga memuat semua unsur ketentuan pidana yang bersifat
umum, misalnya Pasal 341 KUHP yang harus diterapkan daripada Pasal 338 KUHP terhadap
kasus pembunuhan yang pelakunya seorang ibu terhadap anaknya atau Pasal 12B UU No. 31
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 adalah yang
diterapkan daripada Pasal 5 ayat 1 huruf a UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan UU No.20 Tahun 2001.
2) Untuk menentukan Undang-Undang Khusus mana yang diberlakukan, maka berlaku
asas systematische specialiteit atau kekhususan yang sistematis artinya ketentuan
pidana yang bersifat khusus apabila pembentuk Undang-Undang memang bermaksud
untuk memberlakukan ketentuan pidana tersebut sebagai suatu ketentuan pidana yang
bersifat khusus atau ia akan bersifat khusus dari khusus yang telah ada. Misalnya subjek
personal, objek dugaan perbuatan yang dilanggar, alat bukti yang diperoleh, lingkungan
dan area delicti berada dalam konteks perbankan, maka UU Perbankan adalah yang
diberlakukan meskipun UU khusus lainnya (seperti UU Tindak Pidana Korupsi memiliki
unsur delik yang mencakup adalah akseptabilitas sifatnya

c. Jelaskan tata cara dan syarat yang harus dipenuhi untuk pengangkutan narkotika serta
jelaskan pihak mana saja yang dapat menyerahkan narkotika kepada pasien !

Pengangkutan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan memindahkan


Narkotika dari satu tempat ke tempat lain dengan cara, moda, atau Sarana Pengangkut
apapun.
Penanggung Jawab Pengangkut adalah kapten penerbang atau nakhoda.
Pengangkut adalah orang, kuasanya, atau yang bertanggung jawab atas pengoperasian
Sarana Pengangkut yang secara nyata mengangkut Narkotika.
Transito Narkotika adalah Pengangkutan Narkotika dari suatu negara ke negara lain dengan
melalui dan singgah di wilayah Negara Republik Indonesia yang terdapat Kantor Pabean
dengan atau tanpa berganti Sarana Pengangkut.Sarana Pengangkut adalah sarana angkutan
melalui laut, udara, dan darat yang dipakai untuk mengangkut orang dan/atau barang.
Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan, mengolah, membuat, dan menghasilkan
Narkotika secara langsung atau tidak langsung melalui ekstraksi atau nonekstraksi dari
sumber alami atau sintetis kimia atau gabungannya, termasuk mengemas dan/atau
mengubah bentuk Narkotika.
Impor adalah kegiatan memasukkan Narkotika dan Prekursor Narkotika ke dalam Daerah
Pabean.
Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat
menyerahkan Narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter.

%%%%% SELAMAT UJIAN %%%%

Anda mungkin juga menyukai