Anda di halaman 1dari 10

KLIPPING PEMBERITAAN YANG BERKAITAN

DENGAN PERAN LEMBAGA-LEMBAGA PENEGAK


HUKUM

Disusun oleh : Kelompok

1. A.Nur Riskiani
2. Abdul Rajab
3. Cici Wulandari
4. Hamdan Maulana Shaadiq
5. I Putu Eka Nanda
6. Muh Fachru Razi
7. Ni Komang Sutriyanti
8. Ni Made Dian Asari
9. Perdi
10. Saltiani

SMA NEGERI 2 TOPOYO

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi
Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Sehingga pada hari ini kita dapat membaca klipping ini dan memberi kesempatan bagi
penyusun untuk menyelesaikan laporan ini
Kami ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah memberikan kami tugas
ini. Dari tugas praktikum ini, kami dapat menambah wawasan kami. Kami berharap agar
laporan kami ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Adapun tujuan dari pembuatan klipping ini adalah untuk memenuhi tugas pendidikan
kewarganegaraan yang diberikan. Kami menyadari bahwa klipping kami ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun kami butuhkan untuk
kesempurnaan klipping ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Pengertian................................................................................................................1
B. Tugas Penegak Hukum............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Artikel Terkait Peran Lembaga-Lembaga Penegak Hukum....................................3


B. Analisis Artikel........................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota pemerintah yang
bertindak secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara menemukan,
menghalangi, memulihkan, atau menghukum orang-orang yang melanggar undang-
undang dan norma hukum yang mengatur masyarakat tempat anggota penegakan
hukum tersebut berada.Walaupun istilah ini biasanya mencakup polisi, pengadilan,
dan lembaga koreksi masyarakat, tetapi isitilah ini biasanya dipakai juga untuk orang-
orang (termasuk mereka yang bukan anggota kepolisian resmi) yang secara langsung
terlibat dalam patroli dan pengamatan untuk mencegah atau menggalangi dan
menemukan aktivitas kriminal, dan untuk orang-orang yang menginvestigasi
kejahatan dan menangkap pelaku kejahatan,baik secara individual atau dalam bentuk
organisasi penegakan hukum, baik kepolisian maupun yang lainnya. Di dalam
organisasi kepolisian terdapat unit-unit, misalnya: polisi yang menyamar, detektif,
investigasi, gugus tugas tertentu (geng, obat-obatan, dll.) yang berbeda-beda dari satu
tempat ke tempat yang lainnya.

B. Tugas Penegak Hukum


1. Tugas dan wewenang kepolisian
Berdasarkan UU 2/2002, tugas utama kepolisian ada tiga, yakni:
 Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
 Menegakkan hukum; dan
 Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Tugas dan wewenang jaksa
Ketentuan UU 16/2004 dan perubahannya dalam UU Cipta Kerja
menerangkan bahwa kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut.
a. Di bidang pidana
 Melakukan penuntutan;
 Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat;
 Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang; dan
 Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan penyidik.
b. Di bidang perdata dan tata usaha kejaksaan dengan kuasa khusus
dapat bertindak baik di dalam maupun luar pengadilan untuk dan atas
nama negara atau pemerintah.
c. Dalam bidang ketertiban umum, kejaksaan turut menyelenggarakan
kegiatan:
 Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
 Pengamanan kebijakan penegakan hukum;

1
 Pengawasan peredaran barang cetakan;
 Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara;
 Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama; dan
 Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3. Tugas dan wewenang lembaga kehakiman


Ketentuan Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 menerangkan bahwa kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

4. Tugas dan wewenang advokat


Berdasarkan UU Advokat, seorang advokat memiliki hak dan kewajiban
sebagai berikut.
 Bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara dengan berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan;
 Bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara
yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode
etik profesi dan peraturan perundang-undangan;
 Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam
menjalankan profesinya dengan itikad baik untuk membela klien dalam
sidang pengadilan;
 Dalam menjalankan profesinya, advokat berhak memperoleh
informasi, data, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan
kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan
kliennya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
 Advokat dilarang membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan
jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial
dan budaya;
 Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau
diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya;
 Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk
perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau
pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi
elektronik Advokat;
 Advokat berhak menerima Honorarium atas Jasa Hukum yang telah
diberikan kliennya; dan
 Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara Cuma-Cuma
kepada pencari keadilan yang tidak mampu.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Artikel Terkait Peran Lembaga-Lembaga Penegak Hukum
1. Razia Jelang Ramadan, Polisi Bongkar Distributor Miras di Kota
Gorontalo
Liputan6.com, Gorontalo – Menjelang bulan suci Ramadan, Kepolisian Resor
Gorontalo Kota, menggelar Operasi Penyakit Masyarakat dengan sasaran
peredaran minuman keras (miras), prostitusi, judi hingga narkotika dan senjata
tajam, di sejumlah lokasi di Kota Gorontalo.
Alhasil, petugas berhasil menyita 200 liter minuman keras jenis Cap tikus.
Miras ini disita dari salah seorang distributor yang berada di Kelurahan Libuo,
Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Kabag Ops Polres Gorontalo Kota, Kompol Ryan Dodo Hutagalung
mengungkapkan, selain menyita ratusan liter miras jenis Cap tikus dari
seorang distributor, petugas turut mengamankan 300 botol miras lainnya
golongan A dan B, dari beberapa pedagang di wilayah Kota Gorontalo.
“Jadi setelah menerima laporan masyarakat tentang adanya peredaran miras,
kami kemudian melakukan penelusuran, ternyata benar adanya,” kata Kompol
Ryan.
“Sebanyak 200 liter cap tikus yang terisi di dalam empat karung dan masing-
masing karung berisi 50 liter cap tikus,” ungkapnya.
Ryan juga mengatakan, sasaran operasi pekat yang dilakukan bertujuan untuk
meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di
menjelang bulan ramadan.
“Jadi Operasi ini dalam rangka meminimalisir hal buruk terjadi. Agar saat
Ramadan warga beribadah tanpa ada gangguan,” ia menandaskan.

2. Polisi Gelar Olah TKP Usut Penyebab Robohnya MTsN 19


Liputan6.com, Jakarta – Polisi masih mengusut penyebab robohnya tembok
pembatas MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Pusat
Laboratorium Forensik atau Puslabfor Polri bersama Penyidik Polres Metro
Jaksel, dan Penyidik Polsek Cilandak melakukan olah Tempat Kejadian
Pekara (TKP), Sabtu (8/10/2022).
“Tadi sudah berlangsung,” kata Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Ade Ary
Syam Indradi saat dihubungi, Sabtu (8/10/2022).
Ade menerangkan, olah TKP merupakan prosedur yang harus dijalani untuk
mengusut suatu peristiwa. Seperti halnya insiden MTsN 19 Jakarta, Pondok
Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
“Apabila ada kejadian kemudian di TKP, kita lakukan police line dan olah
TKP. Untuk mengetahui penyebab rubuhnya tembok di MTsN itu maka kami
mengundang Puslabfor. Dan hari ini tadi sudah dilakukan olah TKP bersama
Puslabfor dan Puslabor melakukan pemeriksaan di TKP,” kata Ade.
Selain itu, lanjut Ade, penyidik juga telah mengamankan beberapa aset milik
MTsN 19 Jakarta dan garis polisi telah dipasang.
“Kemudian kami menunggu hasil pemeriksaan Puslabfor tadi,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Laka Bakar Puslabfor Polri, Kompol
menerangkan, pihaknya akan menguji konstruksi dinding dari lokasi.
Beberapa sampel akan dibawa ke Laboratorium Forensik untuk di analisis
lebih jauh.

3
Ada pun sampel yang dibawa antara lain material beton berupa tiang
penyanggah dan puing dari dinding.
“Kalau mau mengetahui hasilnya lebih lanjut mungkin dalam porses
penyelidikan tidak bisa kita langsung mengambil kesimpulan apa
penyebabnya, awal bagaimana, sampai kita mendapatkan hasil lebih lebih
lengkap dari uji lab,” jelas Ade.

3. KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengurusan HGU Kanwil BPN


Riau
Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka
penyidikan baru terkait kasus dugaan suap di Kanwil BPN Riau. Hal tersebut
merupakan pengembangan atas proses persidangan dan fakta hukum Bupati
Kuantan Singingi non aktif Andi Putra.
“KPK telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka, namun untuk
pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, kronologis dugaan perbuatan
pidana, dan pasal yang disangkakan akan kami umumkan saat penyidikan
perkara ini telah cukup,” tutur Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada
wartawan, Jumat (7/10/2022).
Menurut Ali, penyidikan baru tersebut adalah dugaan korupsi berupa suap
dalam pengurusan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) oleh pejabat di
Kanwil BPN Provinsi Riau.
“Proses pengumpulan alat bukti saat ini telah dilakukan, di antaranya dengan
memanggil pihak-pihak terkait sebagai saksi termasuk penggeledahan di
beberapa tempat,” jelas dia.
Ali memastikan bahwa segala proses penyidikan secara keseluruhan akan
transparan dan objektif.
“Setiap perkembangan penyidikan ini, akan selalu kami sampaikan ke
masyarakat sehingga jalannya penyidikan perkara ini sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku,” Ali menandaskan.

4. Jaksa Agung: 100 Kasus Lebih Diselesaikan Secara Restoratif


CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia – Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebutkan ada
lebih dari 100 kasus pidana ringan di seluruh wilayah kerja kejaksaan di
Indonesia yang telah diselesaikan secara restoratif.
“Tujuannya agar penanganan perkara tindak pidana dapat lebih
mengedepankan keadilan restoratif atau damai, terutama berkaitan dengan
kasus-kasus relatif ringan dan beraspek kemanusiaan, seperti pencurian yang
nilai kerugiannya minim, tindak pidana yang bersifat sepele,” kata
Burhanuddin dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (17/10) malam, dikutip
dari Antara.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan
Restoratif yang ditandatangani Jaksa Agung ST Burhanuddin pada 21 Juli
lalu, telah menyelesaikan 100 lebih kasus pidana ringan di seluruh kejaksaan
tinggi dan kejaksaan negeri di Tanah Air.
Dalam ketentuan umum Pasal 1 ayat 1 Peraturan Kejaksaan (Perja) Nomor
15/2020 dijelaskan bahwa keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara
tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku atau korban,
dan pihak yang terkait untuk secara bersama-sama mencari penyelesaian yang

4
adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan
pembalasan.
Lebih lanjut, pada Pasal 5 disebutkan bahwa ada beberapa syarat
dihentikannya penuntutan perkara tindak pidana berdasarkan keadilan
restoratif.
Yakni, tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana, dan hanya
diancam dengan pidana denda atau pidana penjara tidak lebih dari 5 tahun, dan
nilai barang bukti atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat tindak pidana
tidak lebih dari dua juta lima ratus ribu rupiah.

5. Marak Balap Lari Liar, Polisi Ancam Sanksi Pidana


Jakarta, CNN Indonesia – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes
Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ada sanksi pidana kepada para pihak
yang turut serta dalam aksi balap lari liar.
Diketahui, aksi balap lari liar belakangan ini marak terjadi di sejumlah wilayah
Jakarta.
Menurut Sambodo, seperti halnya balapan liar, balap lari liar juga tidak
diperbolehkan alias dilarang. Apalagi, aksi tersebut kerap mengakibatkan
penutupan jalan.
“Enggak boleh, setiap orang tidak boleh tanpa seizin dari pihak yang
berwenang, enggak boleh ini,” kata Sambodo saat dihubungi, Minggu (13/9).
Sambodo menuturkan ada sanksi pidana bagi pihak-pihak yang turut serta
dalam aksi balap lari yang mengakibatkan penutupan jalan.
“Ada sebetulnya sanksinya itu,” ucap Sambodo.
Sanksi tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan. Pada pasal 12 ayat 1 diatur bahwa setiap orang dilarang melakukan
perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam ruang
manfaat jalan.
Disampaikan Sambodo, sejauh ini pihaknya belum pernah membubarkan aksi
balap lari liar. Sebab, biasanya mereka langsung membubarkan diri.
Namun, Sambodo menegaskan jika pihaknya menemukan aksi balap lari liar,
maka akan langsung dibubarkan.
“Kalau bentuk balap sepeda motor, balap mobil kita sering bubarkan, tapi
kalau untuk balap lari karena mereka waktunya hanya sebentar-sebentar,
kadang kita datangi mereka sudah bubar gitu,” tuturnya.

B. Analisis Artikel

1. Razia Jelang Ramadhan, Polisi Bongkar Distributor Miras Di Kota


Gorontalo
Menjelang bulan suci Ramadan, Kepolisian Resor Gorontalo Kota, menggelar
Operasi Penyakit Masyarakat dengan sasaran peredaran minuman keras
(miras), prostitusi, judi hingga narkotika dan senjata tajam, di sejumlah lokasi
di Kota Gorontalo. Kegiatan yang dilakulan ini, rasanya sudah tepat. Dengan
adanya kegiatan ini, diharapkan agar masyarakat dapat beribadah selama bulan
suci ramadhan dengan baik dan tidak melanggar syariat agama. Sesuai dengan
apa yang dikatakan petugas, bahwa operasi ini dilakukan dalam rangka
meminimalisir hal buruk terjadi. Agar saat Ramadan warga beribadah tanpa
ada gangguan.

5
2. Marak Balap Lari Liat, Polisi Ancam Sanksi Pidana
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sambodo Purnomo Yogo selaku
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes, bahwa kejadian ini tidak
seharusnya dilakukan, dan terdapat sanksi bagi pelanggar. Sanksi tersebut
merujuk pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 3004 tentang jalan. Pada
pasal 12 ayat 1 diatur bahwa setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan terganggunya fungsi jalan didalam ruang manfaat jalan.
Adanya peringatan ini diharapakan agar dapat menyadarkan masyarakat untuk
tidak melakukan pelanggaran di jalan.

..

6
DAFTAR PUSTAKA

https://m.liputan6.com/regional/read/4921847/razia-jelang-ramadan-polisi-bongkar-
distributor-miras-di-kota-gorontalo.09-oktober-2022
https://m.liputan6.com/amp/5091811/polisi-gelar-olah-tkp-usut-penyebab-robohnya-mtsn-
19.09-oktober-2022

https://www.liputan6.com/news/read/5091359/kpk-tetapkan-tersangka-kasus-korupsi-
pengurusan-hgu-kanwil-bpn-riau.09-oktober-2022

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201018040400-12-559691/jaksa-agung-
100-kasus-lebih-diselesaikan-secara-restoratif.09-oktober-2022

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200913121608-20-545849/marak-balap-
lari-liar-polisi-ancam-sanksi-pidana.09-oktober-2022

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penegakan_hukum.09-oktober-2022

https://www.hukumonline.com/berita/a/tugas-dan-wewenang-aparat-penegak-hukum-
lt6230538b64c71?page=all.09-oktober-2022

Anda mungkin juga menyukai