PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap
yang bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila
pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik
secara fisik maupun mentalnya.
B. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan tumbuhan, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dan bagaimana proses
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?
5. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia?
1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya
sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai
proses dalam tubuh.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di
antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel,
merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan
kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat
pembentukan akar dan tunas.
2
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta
merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu,
giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan
tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang,
mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
3
2. Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk
aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas
makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat
gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat
hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu
tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan
berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai
yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang
seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan
mati.
4
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang
melebur/melarut ke dalam sel besar. Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau
mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya
secara mitosis.
Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertumbuhan
embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan pertumbuhan akibat
terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua
sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan seterusnya, sehingga terjadi
penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan atau
kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan meristem atau jaringan embrional,
kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang menjadi kecambah hingga
dewasa.
a. Pertumbuhan pada embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut
sebagai perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan
embrio didalam biji. Biji yang berkecambah dapat membentuk planula karena
didalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu
radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), kaulikalus (batang lembaga).
Pada perkecambahan ada dua jenis :
1) Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan
plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas
tanah.
2) Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga
menyebabkan plumula dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan
muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah.
5
disebut sebagai daerah diferensiasi . kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan
membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks,
endodermis dan silinder pusat.
2. Pertumbuhan Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae.
Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat
jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem sekunder
berupa kambium gabus atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah bagai perlindungan
terhadap tumbuhan skunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah
besar ukurannya.
Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh
(vasis) yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat
tumbuh ke arah yang berlawanan, yaitu yang kearah luar akan menjadi xilem dan yang
6
tumbuh dalam akan menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan parenkim
yang berbeda di antara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi
kambium baru yang di sebut kambium itervaskuler.
Di dalam perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan
kambium intravaskuler. Yang membentuk suatu lingkaran konsentrik, bentuk lingkaran
konsentrik pada tumbuhan dikotil sering disebut dengan lingkaran tahun.
7
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morula
memiliki dua kutub, yaitu:
Kutub hewan (animal pole),
Kutub tumbuhan (vegetal pole), yang berfungsi sebagai tempat cadangan
makanan.
2) Blastulasi
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Blastula adalah bentukan
lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai
dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak
beraturan dan membentuk rongga (blastosol), dan didalam blastosol tersebut terdapat
cairan sel.
b. Gasrtulasi
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat
tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.diantaranya yaitu:
1) Triploblastik
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio,
berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi
seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Triploblastik di bedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
Triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
Triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil
pelipatan mesoderm
2) Diploblastik
Diploblatik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula.
Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah
terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan
bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi
merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam perkembangan
selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menghasilkan berbagai organ tubuh.
8
c. Organogenesis
Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti
otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Proses ortganogenesis ini memiliki
tiga bagian, yaitu:
1) Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan
alat-alat indera.
2) Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi
(seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah. Dan alat ekskresi.
3) Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang
berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan.
Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks.
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus
vitelinus, dan alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap
kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya
selama berada di dalam rahim induknya.
9
Berdasarkan kemiripan bentuk larva dan dewasa, metamorfosis pada serangga
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna.
Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami
perubahan-perubahan yang mencolok pada bentuk luar dan organ tubuh dari berbagai
stadiumnya. Metamorfosis sempurna perubahannya adalah sebagai berikut :
Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa).
Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya mengalami molting empat kali
sehingga terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat. Contoh serangga
yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain : kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah
dan kumbang.
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Metamorfosis Tidak Sempurna (hemimetabola). Pada metamorfosis tidak sempurna,
serangga mengalami perubahan bentuk dari telur hingga dewasa yang tidak mencolok
dalam daur hidupnya.
Tidak mengalami Metamorfosis (Ametabola)
Tidak semua hewan dapat melakukan metamorfosis. Contohnya sapi, kijang, dll.
2) Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan
menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu.
Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.
Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8
minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan
mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi
pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya
sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
b. Regenerasi
Regenerasi adalah kemampuann memperbaiki sel, jaringan, atau bagian tubuh
yang rusak, hilang, atau mati. Regenasi pada hewan ada dua macam yaitu:
Regenerasi untuk memperbaiki bagiak tubuh yang rusak. Contohnya pada ekor
cicak
Regenerasi untuk membentuk individu yang baru. Contohnya pada cacing pipih.
10
bawah ini. Ubur-ubur memiliki dua fase dalam daur hidupnya, yaitu medusa dan polip.
Medusa merupakan fase seksual (generatif) dan polip merupakan fase aseksual
(vegetatif).
a. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang
menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel
tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh
embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
11
pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid,
dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
f. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa
dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap
dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia. Pada minggu ini,
embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan otot.
g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan
kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah
jelas.
Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem organ, seperti
jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
h. Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis
(perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap sentuhan.
Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
i. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi menghisap
ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak tangan dan telapak
kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman mulai berkembang. Gerakan
fetus biasanya konstan, dapat melangkah, menendang, jungkir balik, meregangkan
badan, dan menggerakkan lengan.
j. Minggu ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar
tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga terbentuk,
kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses osifikasi, menjadi
keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih memiliki tulang yang lunak.
Indera pengecap berkembang.
k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus bisa
merasakan emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan fetus yang
kuat.
l. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi,
sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada masalah dalam
pernapasan.
12
n. Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya dan
sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah
masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
a. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses
perubahan dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk
pertumbuhannya.Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah pernapasan
karena setelah lahir persediaan O2 dari ibu terputus. Saat bayi lahir, perubahan
mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin
menyebabkan bayi menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan
pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi
susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh
lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16 bulan,
kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan
mata, serta mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan
mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang
benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah
mulai dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing. Memasuki
umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, belajar berdiri
sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di akhir tahun pertama.
Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi yang memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin
mengetahui semuanya. Perhatian mudah teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi
belajar memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk tidak
tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar lebih cepat,
dapat berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap, menyelidiki rumah dan
sekitarnya, serta belajar makan sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak
bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai mampu
13
memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang pesat, penuh
imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan meniru orang tua.
14
d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah
proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut
usia sering disebut manula.
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera
susah sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan
luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya
elastisitas kulit, dan rambut memutih. Pada wanita (umur 48-50) mengalami
menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum.
Pada laki-laki kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan
ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung
pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini,
tanggung jawab manusia biasanya sudah berkurang.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan makhluk hidup itu tak lebas dari Pertumbuhan sedangkan
pertumbuhan itu sendiri adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,
dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan,
perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi
makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat di pengaruhi oleh faktor
genetik dan hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.
Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan dari
zigot sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan
spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus.
Sedangkan pada Manusia itu mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu prakelahiran dan pascakelahiran.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://rhasavirha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
http://teguhbudi9944.blogspot.co.id/2013/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-
makhluk.html
http://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-
makhluk.html
http://ajiezaenulamry.blogspot.co.id/2015/09/makalah-tentang-pertumbuhan-dan.html
http://ziaulmuhammad.blogspot.com/2016/02/makalah-pertumbuhan-dan
17