Perkembangan pada manusia diartikan dengan pematangan sel-sel tubuh menuju dewasa.
Berbeda dengan pertumbuhan yang bisa diukur, perkembangan tidak dapat diukur. Contoh
perkembangan yang terjadi pada manusia adalah bayi yang awalnya belum bisa melakukan
apapun pada akhirnya bisa merangkak.
1. Nutrisi
Setiap makhluk hidup yang berkembang membutuhkan nutrisi yang bersumber dari makanan.
Selain bisa membuat lebih besar, makanan juga berperan dalam perkembangan otak. Untuk
tumbuhan, nutrisi bisa diperoleh dari air dan karbon dioksida yang diolah saat proses
fotosintesis.
2. Air
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Tanpa air,
makhluk hidup tidak akan bertahan hidup. Salah satu fungsi air dalam tubuh makhluk hidup
adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.
3. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang tepat untuk menunjang perkembangan dan
pertumbuhan mereka. Setiap makhluk hidup memiliki suhu optimum mereka masing-masing
yang merupakan suhu terbaik agar mereka dapat melakukan pertumbuhan dan
perkembangan. Untuk suhu optimum manusia secara normal adalah sekitar 37 derajat celcius.
Faktor dalam
Tidak hanya faktor luar saja, ada beberapa faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup, yaitu:
1. Hormon
Hormon yang ada di dalam tubuh makhluk hidup berfungsi sebagai pengendali berbagai
fungsi organ-organ untuk bertumbuh dan berkembang.
2. Gen
Gen adalah pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen tidak hanya mempengaruhi ciri-
ciri fisik makhluk hidup saja juga menentukan kemampuan metabolis makhluk hidup.
Sehingga, gen bisa menjadi salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup.
Pada manusia, perkembangan bisa dilihat dari proses perubahan fungsi sistem reproduksi dan
perubahan pada alat kelamin, perkembangan memiliki pola yang konstan, terdapat tahapan
yang berurutan, dan setiap individu mencapai kecepatan perkembangan yang berbeda-beda.
dimulai dari masa perkecambahan biji yang kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil.
Pada perkembangan dan pertumbuhan awal suatu tumbuhan, secara garis besar melewati tiga
tahap, yaitu:
Pembelahan sel mitosis pada zigot di dalam biji tumbuhan yang selanjutnya akan
membentuk jaringan embrional.
Morfogenesis atau perkembangan bentuk, di mana embrio terbentuk di dalam biji
yang memiliki kotiledon, akar, dan tunas. Setelah biji mengalami perkecambahan,
maka akar dan tunas tersebut akan membentuk sistem akar dan tunas yang lebih
kompleks.
Diferensiasi seluler yang merupakan sebuah proses di aman sel memiliki fungsi-
fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya belum ada.
Fase embrio ini berlangsung mulai dari manusia berada di dalam kandungan hingga
lahir.
Pasca-embrionik atau lebih sering disebut bayi adalah proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia setelah lahir. Organ pada manusia sudah mulai bisa bekerja
namun belum sempurna.
Masa anak-anak awal biasa (umur 5 – 6 tahun), manusia mulai bisa melakukan
banyak hal sendiri, seperti buang air dan makan.
Masa anak-anak tengah (umur 6 – 11 tahun), manusia sudah semakin pintar, ditandai
dengan bisa membaca, menulis, dan lainnya.
Masa remaja, organ reproduksi sudah mulai berkembang yang disebut dengan masa
pubertas. Pada masa ini, perubahan fisik yang membedakan pria dan wanita semakin
terlihat.
Masa dewasa muda (umur 19 – 40 tahun), manusia sudah mengalami kematangan dari
berbagai aspek. Pada masa ini pula pertumbuhan fisik sudah mulai berhenti.
Masa dewasa tengah (umur 40 – 60 tahun), kondisi sudah tidak lagi prima bahkan
tingkat berpikir pun mulai menurun.
Masa tua, organ tubuh sudah mengalami penurunan fisiologi.