Anda di halaman 1dari 14

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi diseluruh bagian tubuh, berbeda dengan
tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus
terjadi hingga mencapai usia dewasa.

Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat di bagi dalam dua fase,
sebagai berikut:
a. Fase embrionik
Pertumbuhan pada fase ini dimulai segera setelah sel telur (ovum) dibuahi oleh sel sperma.
Pertumbuhan dibagi lagi dalam beberapa fase yaitu mitosis (pembelahan sel), morula, blastula,
grastula, dan organgenesis (pembentukan organ tubuh).

b. Fase pascaembrionik
Pertumbuhan pasca embrionik dimulai ketika hewan itu lahir ada hewan vivipar atau menetas
pada hewan ovipar. Semua bagian tubuh mengalami pertumbuhan dengan kecepatan yang
berbeda-beda. Pertumbuhan akan berhenti pada suatu waktu ketika hewan sudah mencapai
dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh dua faktor sebagai berikut:

a. Faktor internal
Berikut faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
1. Gen, merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari induknya. Sifat-sifat
gen setiap jenis hewan berbeda.
2. Hormon, memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon yang memengaruhi
pertumbuhan hewan dan manusia disebut hormon somatotrof.

b. Faktor ekternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar. Berikut faktor dari luar
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia.
1. Makanan, semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga
dan pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, sedangkan
sumber pembangun tubuh adalah protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan
menjadikan hewan atau manusia tumbuh optimal.
2. Sinar matahari, diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi vitamin D.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.
3. Aktivitas fisik, yaitu kegiatan fisik, yang dilakukan hewan, akan dapat
memperbesar ukuran otot dan tulang.
4. Suhu, hewan juga membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan.

pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan.
1. Faktor Dalam (Internal)

a. Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat

makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan

sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangannya.

Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan

cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.

Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola

pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang

mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas

berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus

dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.

Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara

di lingkungan yang sesuai.

b. Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun

kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.

Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.

2. Faktor Luar (External)

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor

lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

adalah sebagai berikut.

a. Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme

tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan

akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa

pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan tubuhmu.

Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua

zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara

yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat
makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara

diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang

terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali

berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang

penting sebagai nutrisi tanaman.

b. Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan

perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar

37C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan

manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan

menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu

udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara

rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk,

ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga

yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan

seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.

c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat

membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat

pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila

kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat

(lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.

Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.

d. Air dan Kelembapan

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan

oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat

berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat

berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.

Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh

baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan

dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan

juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

e. Tanah

Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan

tumbuhdan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi
dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan

air.

Factor pertumbuhan dan


perkembangan manusia
Factor internal

Genetik

Gen yaitu faktor pembawaan sifat pada seseorang yang nantinya akan menurun pada
keturunannya sendiri. Penurunan gen sendiri akan mempengaruhi beberapa hal seperti ciri
fisik dan sifat dari keturunannya tersebut.

Oleh karena itu, gen memiliki peran atau pengaruh yang sangat besar pada pertumbuhan
dan perkembangan seseorang. Dalam hal ini, setiap spesies dari makhluk hidup memiliki ciri
masing-masing yang diturunkan pada setiap keturunannnya.

Sebagai contoh, seekor burung pasti akan melahirkan anak dengan ciri-ciri yang sama yaitu
memilik sayap, dan tidak mungkin menetaskan anak yang kemudian tumbuh dengan bentuk
menyerupai kucing.

Hormon

Hormon merupakan senyawa kimia organik yang secara otomatis dihasilkan oleh tubuh
untuk bisa mengatur berbagai aspek yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan.

Meskipun jumlahnya tak sebanyak sel tau organ lainnya, namun hormon memiliki peran
yang sangat nyata pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

Sebagai contoh, seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan yang disebabkan karena
kekurangan hormon growth yang dihasilkan oleh hipofisis anterior sehingga kecepatan
pertumbuahannya tidak normal.

Nutrisi (makanan)

Mungkin anda beranggapan bahwa nutrisi atau makanan merupakan faktor dari luar, namun
makanan tergolong menjadi faktor dari dalam karena makanan yang dikonsumsi makhluk
hidup akan masuk ke dalam tubuh dan diolah di dalamnya, sehingga ketika sudah berada di
dalam tubuh maka termasuk menjadi faktor internal penyebab pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

Ya, pada dasarnya makhluk hidup membutuhkan nutrisi bukan hanya untuk sumber energi
namun juga untuk mendorong proses pertumbuhan dan perkembangan agar lebih
maksimal. Nutrisi pokok atau yang paling dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan sendiri ada 3, yaitu karbohidrat, lemak serta protein.

Sebagai contoh, ketika seorang manusia kekurangan nutrisi maka akan tumbuh menjadi
orang yang kurus dan pendek.

2. Faktor eksternal (luar tubuhpinterest.com

Suhu

Siapa sangka suhu merupakan salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan
perkembangan yang begitu nyata. Dimana setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang
ideal untuk kemaksimalan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada manusia, suhu yang paling ideal untuk kemaksimalan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu pada angka 36,5-37,6 derajat celcius. Sedangkan pada tumbuhan satu
dengan lainnya akan berbeda. Dan sebagian besar tumbuhan pun memiliki level
ketergantungan lebih tinggi terhadap suhu dibanding manusia, demi mencapai pertumbuhan
dan perkembangannya.

Cahaya

Makhluk hidup yang paling nyata atau jelas membutuhkan cahaya adalah tumbuhan. Sebab
cahaya adalah salah satu faktor yang dapat membuat tumbuhan bisa melakukan
fotosintesis. Dan ketika tidak ada cahaya, maka proses fotosintesis pun tidak aka terjadi.

sedangkan jika proses fotosintesis tidak terjadi, mak kebutuhan asupan makanan manusia
yang sifatnya vegetable atau dari tumbuhan tidak akan terpenuhi. Nah ketika hal ini saling
berkesinambungan, maka sudah jelas jika cahaya juga sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tak hanya tumbuhan namun juga manusia dan hewan.

Kelembaban, air dan tanah

Kelembaban suhu juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


(lebih dominan mempengaruhi pertumbuhan). Hal ini akan sangat terlihat pada tumbuhan,
semisal jamur yang akan tumbuh lebih cepat pada ruangan yang lembab.

Begitu pun air, air juga sangat berperan terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Dimana
biasanya air akan menjadi satu kebutuhan pokok yang saling melengkapi dengan makanan.

Kemudian tanah, untuk pengaruh tanah terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup yaitu lebih kepada pertumbuhan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tumbuh dengan
baik kemudian dikonsumsi oleh manusia dan hewan pun manusia dan hewan akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.

Beberapa faktor penyebab atau yang mempengaruhi makhluk hidup mengalami


pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dipenuhi secara maksimal dan lengkap.
Sebab ketika hanya salah satu yang dipenuhi, maka akan menyebabkan gangguan baik itu
pada perkembangan maupun pertumbuhan makhluk hidup.
Selain itu, ketika faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan dapat dipenuhi dengan
baik maka kedua proses tersebut akan berjalan dengan maksimal.

Baca juga: Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Oke, Mungkin review tentang materi sebelumnya segitu aja ya. Sekarang saatnya kita membahas
materi selanjutnya yaitu tentang tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
berbunga.
1. Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji telah dimulai pada saat proses fisika, kimia, dan biologi berlangsung.
Mula-mula terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai biji
ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif
sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan
metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan
makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian
plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe
perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula (perhatikan gambar) muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tetap berada di dalam tanah.

Sumber: Kamus Biologi Bergambar 2005


Gambar 1.1. Bagian-bagian Biji
Sumber: Kamus Biologi Bergambar 2005
Gambar 1.2. Epigeal

b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon
muncul di atas permukaan tanah. Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan
makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan
dikotil makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari
endosperm.

Sumber: Kamus Biologi Bergambar 2005


Gambar 1.3. Hipogeal

Baca juga: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada


Tumbuhan

3. Pertumbuhan Primer
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga
sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
a. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem
dan xilem.
4. Pertumbuhan SekunderSetelah meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian
meristem sekunder mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada
tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.

Sumber Gambar: Botani, 1982


Gambar 1.4. Tahapan pertumbuhan batang sekunder

Jika sel kambium membelah ke arah luar, akan membentuk sel floem, sebaliknya jika sel
kambium membelah ke arah dalam akan membentuk xilem. Xilem dan floem yang terbentuk dari
aktivitas kambium disebut xilem sekunder dan floem sekunder. Pertumbuhan xilem dan floem
tersebut menyebabkan batang bertambah besar dan terbentuk lingkaran tahun yang dipengaruhi
oleh aktivitas pada musim kemarau dan musim penghujan.

Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Fase Embrionik
Terjadi pembuahan atau fertilisasi kemudian terbentuk zigot, lalu zigot tersebut mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap yaitu pembelahan zigot, tahap morula,
blastula, gastrula dan pembentukan organ atau Organogenesis.

a. Pembelahan Zigot
Zigot yang terbentuk dari pembuahan akan mengalmi pembelahan secara mitosis. Zigot yang berasal
dari satu sel akan menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat, dari empat sel menjadi delapan sel,
dan seterusnya hingga menjadi 32 sel. Sel-sel yang terbentuk akan tersusun seperti buah anggur dan
disebut dengan morula. Pembelahan akan terus berlanjut hingga terbentuk rongga pada bagian
dalam yang disebut dengan blastosol atau disebut dengan fase blastula.

b. Gastrula
Grastula merupaka hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan
terbentuknya 3 lapisan embrionik yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah
(mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan yang terbentuk ini kemudian akan
berkembang menjadi organ, proses ini disebut dengan gastrulasi.

c. Organogenesis
Organogenesis atau Pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari 3 lapisan yang
terbentuk dari proses gastrulasi.
Lapisan bagian luar (ektoderm) akan berkembang menjadi kulit, sistem saraf, rambut dan
indera.
Lapisan bagian tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi rangka, otot, alat peredaran
darah, alat ekskresi, dan alat reproduksi.
Lapisan bagian dalam (endoderm) akan berkembang menjadi alat pernapasan dan alat
pencernaan.

Fase Pascaembrionik
Fase embrionik atau fase pertumbuhan dan perkembangan yang di mulai sejak lahir atau menetas
hingga dewasa. Fase ini tidak ada embrio yang terbentuk.

a.Metamorfosis
Metamorfosis ialah perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari telur hingga dewasa. Metemorfosis
ini terjadi pada serangga dan amfibi. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis dibedakan menjadi 2
yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang ditandai dengan adanya fase kepompong atau
pupa, metamorfosis ini memiliki bentuk larva dan dewasa yang berbeda jauh. Berikut adalah tahapan
metamorfosis sempurna : Telur Larva Pupa (kepompong)- Dewasa (imago). Contoh hewan yang
mengalami metamorfosis sempurna antara lain kupu-kupu, lalat, dan lebah.

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis antara bentuk serangga yang baru menetas
dengan serangga dewasa tidak jauh berbeda. Tahapan meatamorfosis tidak sempurna yaitu Telur
Nimfa Imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu belalng dan
jangkrik.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentangTahap Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Hewan Terlengkap, semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca . Sampai jumpa pada
postingan selanjutnya.

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada


Manusia
Berikut ini adalah tapahan pertumbuhan dan perkembangan khusus pada manusia;

1. Masa Pembuahan Sampai Lahir


Pembuahan adalah proses meleburnya sel telur (ovum) dengan sperma yang kemudian menjadi zigot.

Sel telur dibuat oleh indung telur pada wanita dan sperma dibuat oleh testis pada laki-laki. Zigot yang
terjadi, ialah calon makhluk hidup yang berbentuk satu sel akan menempel (implantasi) pada dinding
kandungan (uterus).
Gambar: Proses Pembuahan pada Manusia

Di sini zigot mengalami pembelahan sel terus-menerus sehingga terbentuklah embrio. Pada usia
lebih kurang empat minggu (+ 1 bulan), embrio mempunyai panjang + tujuh milimeter.

Di sini organ jantung mulai terbentuk, tapi belum sempurna sedang organ yang lain belum terbentuk.
Pada umur + 5 minggu panjang embrio + 12 milimeter. Embrio terus mengalami pembelahan sel-sel
sehingga embrio yang mencapai usia 2 bulan sudah berukuran 4 sentimeter.

Di sini jantung sudah sempurna dan sudah mulai berfungsi. Tangan, kaki, mulai terbentuk berikut
kerangkanya, walaupun masih berupa tulang rawan.

Akhirnya kandungan berusia 3 bulan, embrio telah lengkap organ-organnya yang kemudian disebut
fetus, yang mempunyai panjang + 8 sentimeter dan berat + 45 gram.

Janin terus tumbuh, sehingga bertambah panjang, berat, dan besar. Setelah berusia 5 bulan, panjang
janin + 20 sentimeter dan berat + 450 gram.

Janin pada saat itu sudah mulai menunjukkan aktivitas gerakan. Janin terus mengalami pertumbuhan
dan perkembangan, dan setelah berusia + 9 bulan 10 hari atau berusia + 266 hari atau + 38 minggu,
janin sudah siap untuk lahir.

Mengapa janin di dalam kandungan terus tumbuh?

Janin yang berada di dalam kandungan selalu mendapat makanan dan oksigen dari ibu lewat
pembuluh darah yang ada pada plasenta (ari-ari). Janin di dalam kandungan juga dibungkus oleh
selaput yang di dalamnya berisi cairan yang licin yang disebut ketuban (amnion).

Fungsinya untuk melindungi janin dari benturan dan goncangan. Cairan yang sering disebut ketuban
ini juga membantu untuk memudahkan proses kelahiran nanti. Lihat gambar di bawah ini!
Gambar: Perkembangan Janin dalam Kandungan

2. Masa Setelah Lahir


Bayi di dalam kandungan belum bernapas, tapi masih tetap hidup mengapa begitu? Di dalam
kandungan bayi sudah diberi oksigen oleh ibunya lewat pembuluh darah yang terdapat pada
plasenta.

Tetapi bayi setelah lahir harus bernapas untuk mengambil oskigen sendiri, sebab hubungan dengan
darah ibu sudah terputus. Maka bayi yang lahir yang tidak segera bernapas akan meninggal.

Untuk itu saat bayi lahir, dokter atau bidan yang membantunya kadang-kadang merangsang
pernapasan bayi dengan memegang kaki bayi lalu dibalik (kepala posisi di bawah) atau dengan
memukul halus pada tubuh bayi, agar bayi mulai bernapas pertama kali dan biasanya waktu itu bayi
menangis.

Setelah lahir, bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yaitu: menjadi masa kanak-
kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).

Pertumbuhan pada manusia tidak berjalan terus-menerus, karena pertumbuhan diatur oleh hormon
pertumbuhan yang disebut para Thormun.

Untuk itu biasanya pada anak lakilaki pertumbuhan berhenti pada umur + 22 sampai 25 tahun, pada
perempuan berhenti pada umur + 18 - 20 tahun. Pertumbuhan cepat pada waktu berumur 12 - 18
tahun.
Pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh gizi dan keturunan. Perlihatkan gambar
pertumbuhan dan perkembangan bayi di bawah ini.

Gambar: Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

a. Masa Kanak-Kanak (Anak-anak)


Masa ini dimulai dari bayi setelah lahir sampai pada masa remaja. Pertumbuhan dan perkembangan
bayi sangat tergantung dari pemeliharaan ibu yang setiap saat harus menyusui bayinya dengan ASI
sampai + 1 tahun.

Sangat disayangkan bila ibu tidak menyusui sendiri dengan ASI, bahkan ada yang disengaja tidak
mau menyusui anaknya, tapi diganti dengan susu formula, ini bisa dilakukan bila terpaksa ibu tidak
mengeluarkan air susu.

ASI yang diberikan ibu lebih bermanfaat dari susu formula. Mengapa? Sebab ASI mengandung
antibodi dari ibu, sehingga sang bayi akan mendapatkan kekebalan langsung dari ibu. ASI juga akan
menyebabkan jalinan kasih sayang secara tidak langsung dari ibu terhadap bayinya.

Setelah berumur + 6 bulan mulailah gigi pertama tumbuh yang disebut gigi susu, yang nantinya
setelah anak berumur +6 tahun mulai tanggal satu persatu, dan diganti dengan gigi tetap. Anak
setelah berumur + 10 tahun sudah mulai mengerti tugas yang diberikan.

b. Masa Remaja (Adolesens)


Masa ini merupakan masa yang sangat labil, mudah terpengaruh, dan serba ingin tahu, untuk itu
membutuhkan pengawasan dari orang tua, sebab organ-organ tubuhnya mulai berfungsi, seperti
organ kelaminnya mulai memproduksi sel-sel kelamin.

Pada perempuan kelenjar susu mulai membesar, pinggul mulai membesar, dan tumbuhnya rambut di
sekitar alat kelamin. Begitu juga pada anak laki-laki, suara lebih besar, lebih tegap, dan tumbuhnya
rambut di sekitar alat kelaminnya. Inilah yang disebut sifat kelamin sekunder.

Baca selengkapnya tentang Pengertian dan Masa Pubertas pada laki-laki dan perempuan
c. Masa Dewasa
Pada masa ini secara biologis, alat reproduksi telah siap menghasilkan sel-sel kelamin dan matang.
Biasanya pada masa dewasa pertumbuhannya mulai berhenti, diganti dengan pertumbuhan
membesar, jadi tidak bertambah tinggi lagi. Masa-masa dewasa sudah mulai punya rasa tanggung
jawab, sudah memikirkan masa depan, seperti berkeluarga.

d. Masa Manula
Pada masa ini baik fisik maupun cara berpikir sudah berkurang. Ditandai dengan memutihnya
rambut, pelupa, pendengaran mulai berkurang, mata mulai kabur, gigi mulai tanggal, kulit mulai
keriput, aktivitas seks mulai menurun.

Pada perempuan ditandai berhentinya produksi ovum pada ovarium (indung telurnya) yang disebut
dengan istilah mengalami menopause, berbeda dengan laki-laki walaupun sudah melemah testis
masih bisa memproduksi sel kelamin.

Ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak, sebab semuanya tergantung dari cara merawat tubuhnya, gizi,
dan aktivitasnya.

Sehingga batas umur dewasa dapat lebih singkat atau lebih panjang, seperti pada wanita menopause
bisa berumur 45, 50 bahkan umur 55 tahun. Sering kita dengar orang yang sudah tua mempunyai
anak lagi.

Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme

Anabolisme merupakan penggabungan senyawa menjadi komplek, sedangkan katabolisme


merupakan pemecahan dari senyawa komplek.
Anabolisme akan menghasilkan energi, katabolisme akan melepaskan energi.
Anabolisme akan menggabungkan senyawa sederhana, katabolisme akan memecah senya
komplek.
Anabolisme akan memperbaiki organ, sedangkan katabolisme akan memakai energy dalam
organ.
Anabolisme membuat zat lebih besar dari materi kecil, katabolisme mengurai materi lebih
besar menjadi zat lebih kecil.
Terjadi reaksi sintesis dehidrasi dalam anabolisme, sedang pada katabolisme terjadi reaksi
hidrolisis.
Dalam anabolisme terjadi reaksi reduksi, sedangakan pada katabolisme terjadi reaksi
oksidasi.
Proses anabolisme akan merombak molekul sederhana, sedangkan katabolisme akan
merombak molekul komplek.
Anabolisme akan membangun molekul komplek, katabolisme akan membangun molekul
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai