Anda di halaman 1dari 37

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum

Yang dibina oleh: Dr. Sueb, M.Kes. dan Yunita Rakhmawati, S.Gz., M. Kes.

Disusun oleh:

Kelompok 7 Offering B Angkatan Tahun 2019

Rizka Arinda Yuniarti (190341621641)

Rutmini Martauli Pakpahan (190341621611)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

September 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga berterima kasih pada dosen mata kuliah Biologi Umum, Bapak Dr.
Sueb, M.Kes. dan Ibu Yunita Rakhmawati, S.Gz., M. Kes. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Malang, September 2019

Penyusun
Cover
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Manfaat penulisan
BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Makhluk


Hidup
2.2 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
2.3 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan
2.4 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Manusia

BAB III Penutupan


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka
ABSTRAK

Pertumbuhan mengandung arti proses pertambahan volume yang bersifat


irreversible atau tidak dapat diubah (kembali). Pertumbuhan dapat diukur
secara kuantitatif . Perkembangan adalah proses yang menyertai pertumbuhan
untuk menuju ke tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan Perkembangan
dialami oleh semua makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, dan manusia.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki jenis-jenis tumbuhan yang beragam. Perlu kita


ketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan berjalan beriringan sehingga
jika suatu makhluk hidup mengalami pertumbuhan maka organ lainnya pun
menyesuaikan diri dengan mengalami perkembangan.

Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan
berdampingan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya,
perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati. Yang melatarbelakangi dibuatnya makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami tentang apa saja dan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan itu terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami buat yaitu:
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan serta faktor
yang mempengaruhinya?
2. Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan?
3. Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan?
4. Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan serta
faktor yang mempengaruhinya.

2. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan

3. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

4. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang dapat diperoleh adalah kami dapat memahami
tentang pertumbuhan dan perkembangan yang sering terjadi pada
lingkungan sekitar dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan yaitu sebuah proses bertambahnya ukuran, baik


volume, bobot, maupun jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak
dapat kembali ke asal) sebagai akibat perbanyakan sel dan
pembesaran sel. Pembesaran sel terjadi karena penambahan material;
sedangkan perbanyakan sel terjadi karena pembelahan mitosis.

b. Perkembangan

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya


kedewasaan. Pada tingkat seluler perkembangan dapat berupa
diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang
menyusun organ tertentu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan dapat dibedakan menjadi, faktor dalam (internal) dan
faktor dari luar (external).

1. Pada manusia dan hewan:

FAKTOR INTERNAL

- Gen

Gen merupakan faktor paling dominan yang bisa


mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia da hewan.
Gen adalah sifat yang diturunkan dari induknya. Gen
sangat dominan dalam menentukan ciri dan juga sifat
manusia dan hewan. Contoh yang diturunkan dari gen
adalah bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, bentuk
hidung, wajah, alis, mata dan masih banyak lagi lainnya.
Gen juga berpengaruh terhadap sistem metabolisme
sehingga gen tersebut bisa berpengaruh terhadap tumbuh
dan kembangnya.

(Sifat genetik mempengaruhi pola pertumbuhan suatu


individu. Sifat dasar ini tidak bisa diubah kecuali bila
terjadi mutasi. Pertumbuhan akan mengikuti pola
pertumbuhan yang dikendalikan oleh gen)

- Hormon

Hromon merupakan faktor yang berpengaruh pada


pertumbuhan dan perkembangan manusia. Contoh remaja
yang sudah mendapatkan menstruasi atau mimpi basah
hormonnya akan mengalami kematangan sehingga tidak
jarang pada remaja yang telah mendapatkan menstruasi
maupun mimpi basah dia akan memiliki berbagai macam
perubahan bentuk tubuh dimana perubahan tersebut
termasuk dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia.

Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan


manusia di saat remaja :

 Pada wanita hormon yang matang akan menyebabkan


wanita mengalami pembesaran payudara, pinggang
semakin terbentuk, tubuh semakin tinggi dan juga suara
akan menjadi halus. Hormon itu juga membuat wanita
sudah mulai menyukai lawan jenisnya.

 Perubahan yang bisa terjadi pada pria yang menginjak


remaja adalah timbulnya jakun di leher, mulai tumbuh
kumis dan juga jenggot, mulai tumbuh bulu ketiak dan
juga bulu kemaluan, dada semakin bidang dan juga suara
pria akan terasa lebih berat. Tidak hanya pada wanita,
hormon yang matang itu juga membuat pria sudah mulai
menyukai lawan jenisnya. Sehingga banyak anak remaja
yang sudah berani untuk pacaran.

(Pada hewan vertebrata dan manusia, hormon sangat


berpengaruh terhadap pertumbuhan, baik pertumbuhan
primer maupun sekunder)

-Ras

Ras juga menjadi penentu pertumbuhan dan


perkembangan bagi manusia. Hal itu dikarenakan
manusia akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan
rasnya masing-masing. Contohnya adalah ras Asia akan
memiliki postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan
dengan ras Amerika.

- Umur

Tidak selamanya manusia berada di dalam fase


pertumbuhan dan perkembangan. Ada masanya tumbuh
kembangnya berhenti. Saat menjadi dewasa, manusia
sudah tidak termasuk dalam fase tumbuh dan kembang
lagi. Tumbuh dan kembang manusia akan dimulai dari
dalam rahim sampai dengan dia berumur 20 tahun.

- Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga merupakan faktor penentu


pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Contohnya saja sebagai berikut ini:


 Saat masih bayi dan anak-anak, masa pertumbuhan anak
wanita lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki
sehingga tidak heran jika anak wanita akan lebih cepat
berbicara dan berjalan dibandingkan dengan anak laki-laki.
 Saat masa pubertas, keadaannya akan terbalik dimana
pertumbuhan dan perkembangan anak laki-laki lebih cepat
dibandingkan dengan anak wanita

FAKTOR EKSTERNAL

Selain ada faktor internal yang mempengaruhi tumbuh dan


kembang manusia dan hewan, ada faktor dari luar yang
mempengaruhi tumbuh dan kembang manusia dan hewan.
Diantaranya:
-Makanan
Untuk menunjang nutrisi maka semua mahluk hidup
membutuhkan makanan yang digunakan sumber tenaga dan
zat pembangun tubuh. Makanan yang cukup pada mahluk
hidup akan menjadikan hewan atau manusia tumbuh optimal.

- Sinar matahari

Vitamin D merupakan salah satu unsur yang sangat


dibutuhkan oleh mahluk hidup dan yang paling mudah adalah
sinar matahari yang diperlukan dalam pengubahan provitamin
D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan
kalsium dan fosfor dari makanan ke dalam tubuh.

- Aktivitas fisik

Aktifitas fisik yang meliputi kegiatan fisik, misalnya olahraga


dan latihan, akan dapat memperbesar ukuran otot dan tulang.
- Suhu

Suhu merupkan salah satu faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan jika suhu sesuai dengan yang
diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun manusia maka
akan berjalan secara optimal.

- Gizi
Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan manusia dan hewan adalah
faktor gizi.

-Penyakit

Faktor eksternal yang bisa mempengaruhi tumbuh dan


kembang adalah penyakit. Penyakit yang bisa menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan manusia dan hewan terganggu
baik masih di dalam kandungan maupun saat sudah berada di
luar adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.

-Infeksi

Infeksi juga menjadi faktor eksternal yang bisa mengganggu


pada pertumbuhan dan pekembangan. Infeksi itu misalnya saja
adalah PMS atau penyakit menular seksual.

- Sanitasi lingkungan

Makhluk hidup yang tinggal di lingkungan yang tercemar bisa


membuatnya rentan terhambat tumbuh dan kembangnya. Hal itu
dikarenakan zat-zat berbahaya yang ada pada lingkungan yang
tercemar itu bisa masuk kedalam tubuh dan mempengaruhi
organ-organnya.
- Perasaan Manusia

Manusia yang hidup dalam kondisi perasaan yang tertekan


akan terhambat tumbuh dan kembangnya. Selain itu manusia
yang selalu dalam perasaan tertekan akan menyebabkan
kesehatan menjadi terganggu dan akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui fase
pertumbuhan.

- Stimulasi Yang Baik

Stimulasi yang baik bermanfaat dalam tumbuh dan kembang


anak. Misalnya saja adalah anak yang di dalam kandungan
selalu diberikan stimulan berupa suara saat berada di luar
kandungan dia akan sudah mendengarkan kata-kata orang lain
dan dia akan cepat untuk berbicara.

2. Pada tumbuhan:
FAKTOR INTERNAL
-Auksin
Secara alami auksin diproduksi di ujung meristem apikal,
yaitu ujung batang dan ujung akar. Auksin berperan pada
diferensiasi jaringan pengangkut dan merangsang
pembelahan sel di kambium vaskuler. Adanya auksin
seringkali menghambat pertumbuhan kuncup lateral dan
mempertahankan dominasi apikal (pertumbuhan yang
didominasi oleh pucuk). Selain itu, auksin juga berperan
dalam pembentukan buah daun muda, dan menimbulkan
absisi daun (pengguguran daun). Auksin alami sering
ditemukan pada tanaman adalah IAA (Indole Acetic Acid).
Telah disebutkan bahwa auksin adalah zat tumbuh
yang diproduksi oleh sel-sel di ujung batang dan akar.
Peranan hormon dalam pertumbuhan adalah
meningkatkan plastisis dinding sel hingga sel menjadi
besar. Kerja auksin dalam metabolisme adalah
meningkatkan pengambilan oksigen berkenaan dengan
oksidasi, sehingga adanya auksin daoat meningkatkan
suplai energi.
Auksin juga berperan dalam menghilangkan
dominansi apikal. Dominansi apikal adalah pertumbuhan
pada tumbuhan yang hanya terjadi di batang utama,
sehingga tumbuhan tidak mempunyai cabang-cabang atau
hanya bercabang sedikit. Dengan kata lain, pertumbuhan
tumbuhan pada meristem apikal lebih kuat dari meristem
samping. Tumbuhan seperti ini disebut mengalami
dominansi apikal. Tumbuhan dengan dominansi apikal
menpunyai satu cabang utama dengan beberapa cabang
samping. Auksin dapat mendorong dominansi apikal
karena auksin diproduksi di ujung meristem apikal. Denga
demikian, bila meristem apikal dipotong, sumber auksin
bergerak ke samping dan tunas samping berkembang
menjadi cabang sehingga tanaman menjadi bercabang
banyak.

-Giberelin
Giberelin mempunyai struktur yang lebih kompleks dari
auksin dan tidak menyebabkan pucuk (koleoptil)
membengkok seperti pengaruh auksin. Giberelin
ditemukan di semua bagian tumbuhan , tetapi paling
banyak terdapat di biji muda. Biosintesis giberelin juga
terjadi pada kecambah, bunga, dan buah.
Peningkatan konsentrasi giberelin menghasilkan
peningkatan pertumbuhan memanjang dan pembelahan.
Giberelin dapat memperbanyak pembentukan tunas dan
menghilangkan dormansi biji, karena giberelin dapat
menghilangkan hambatan cahaya dan suhu yang
menghambat perkecambahan biji. Giberelin juga
berfungsi dalam partenokarpi buah. Partenokarpi buah
dapat diartikan sebagai pertumbuhan buah tanpa dibuahi
sehingga buah tidak mengandung biji (embrio). Hal ini
dapat dilakukan oleh hormon giberelin dan sitokinin. Pada
kondisi normal, pembentukan buah adala melalui
persarian. Akan tetapi oleh perlakuan kedua hormon
tersebut, sel-sel karpel dapat dipacu untuk bertumbuh
walau tidak ada pembuahan.

- Sitokinin

Pada 1940, ahli botani Johannes van Overbeek


melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa embrio
tanaman tumbuh lebih cepat jika ditambahkan air buah
kelapa. Air buah kelapa tersebut merupakan cairan
endospermae buah kelapa yang banyak mengandung asam
nukleat. Kemudian pada 1950, Folke Skoog dan
siswanya, Carlos Miller mencampurkan DNA sperma
ikan hering pada kultur jaringan tembakau. Sel-sel kultur
jaringan tersebut mulai membelah diri.

Setelah sekian lama melakukan percobaan, Skoog dan


Miller berhasil mengisolasi zat yang menyebabkan
pembelahan sel. Zat ini dinamai kinetin. Adapun
kelompok zat kinetin ini disebut sitokinin karena zat
tersebut merangsang pembelahan sel (sitokinesis).

Selain kinetin, ditemukan juga sitokinin lain, seperti


zeatin (dari jagung), zeatin ribosida, dan BAP (6-
benzilaminopurin). Sitokinin diisolasi dari tumbuhan
angiospermae, gymnospermae, lumut, dan tumbuhan
paku. Pada angiospermae, sitokinin banyak terdapat pada
biji, buah, dan daun muda. Sitokinin ditransportasikan
melalui xilem, floem, dan sel parenkim.

Sitokinin memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan, antara lain:

1. Bersama auksin mengatur pembelahan sel,


pembentukan sistem tajuk dan sistem akar;

2. Merangsang pembelahan sel dan pembesaran


kotiledon;

3. Mempengaruhi organogenesis (pembentukan organ);

4. Menghambat kerusakan klorofil pada daun gugur;

5. Merangsang pembentukan tunas batang.

Pengaruh sitokinin (kiri) terhadap tumbuhan


(Sumber: artikelpengertianmakalah)

- Gas etilen

Etilen merupakan hormon tumbuhan pertama dalam


bentuk gas. Jika buah jeruk yang sudah matang disatukan
bersama buah pisang, buah pisang tersebut matang lebih
cepat karena jeruk mengeluarkan gas etilen. Penemuan
hormon ini pada tumbuhan kali pertama diungkapkan oleh
R. Gane pada 1934.
(a) Pisang saja, (b) pisang yang telah disimpan bersama
jeruk matang, dan (c) pisang yang telah disimpan
bersama etilen cair. Semakin tinggi kadar etilen,
semakin cepat pisang matang
(Sumber: artikelpengertianmakalah)

Etilen dibuat tumbuhan dan menyebabkan pematangan


yang lebih cepat pada banyak buah, termasuk pisang.
Pembentukan gas etilen memerlukan O2 dan dihambat
oleh CO2 .

Semua bagian tumbuhan angiospermae dapat


menghasilkan gas etilen. Pembentukannya terutama
terjadi di akar, meristem apikal pucuk, modus, bunga
yang gugur, dan buah matang. Gas etilen memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, di
antaranya sebagai berikut.
Pengaruh gas etilen terhadap pertumbuhan tumbuhan

1. Pematangan buah. Para pedagang sering menyimpan


buah dalam wadah yang diberi gas CO2 pada saat
pengiriman agar buah lebih lama matang dan matang
setelah sampai tujuan. Terkadang pedagang memeram
buah matang dengan buah yang baru agar cepat matang.

2. Gas etilen menghambat perbungaan pada banyak


tumbuhan. Akan tetapi, pada beberapa jenis tumbuhan,
gas etilen merangsang perbungaan. Contohnya pada
pohon mangga dan nanas.
3. Merangsang absisi (pengguguran daun).

4. Bersama giberelin menentukan ekspresi organ kelamin


tumbuhan, contohnya pada mentimun

- Kalin
Kalin dapat merangsang pertumbuhan organ-organ
tertentu. Oleh karena itu, hormon ini dibedakan menurut
organ yang dibentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Rizokalin/ radikalin merangsang pertumbuhan akar
2. Kaulokalin untuk pertumbuhan batang
3. Filokalin untuk pembentukan daun
4. Antokalin atau florigen untuk pembentukan bunga/
buah.

- Asam traumalin
Asam traumalin / hormon luka berperan dalam
merangsang pertumbuhan di daerah yang luka pada
tumbuhan.

- Asam absisat

Penemuan berbagai hormon tumbuhan memberikan


jalan baru untuk menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan. Para ilmuwan menduga bahwa ada zat
atau hormon tumbuhan lain yang tidak hanya merangsang,
tetapi menghambat pertumbuhan dan perkembangan.
Pada sekitar 1940- an Torsten Hemberg dari Swedia
melaporkan adanya zat inhibitor (penghambat) yang
mencegah efek IAA terhadap dormansi tunas kentang.
Hemberg memberi nama zat penghambat ini dormin,
karena pengaruhnya terhadap dormansi tunas.

Pada awal 1960, Philip Woreing meneliti temuan


Hemberg. Ia melaporkan bahwa pemberian dormin dapat
menginduksi dormansi. Pada waktu yang sama, F.T.
Addicott menemukan zat yang merangsang absisi buah
tanaman kapas. Ia memberi nama zat ini abscisin. Para
ahli botani terkejut mengetahui bahwa dormin
dan abscisin adalah zat yang sama. Zat ini kemudian
diberi nama asam absisat atau ABA.

Asam absisat terdapat pada angiospermae,


gymnospermae, dan lumut tetapi tidak pada lumut hati.
ABA bergerak ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem,
floem, dan parenkim. Tidak terdapat ABA sintetik. ABA
memiliki beberapa pengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan, di antaranya sebagai berikut.

1. Mengatur dormansi tunas dan biji

2. ABA memiliki pengaruh yang berlawanan dengan


hormon tumbuhan lain. Misalnya, ABA menghambat
produksi amilase pada biji yang diberi giberelin. ABA
juga menghambat pemanjangan dan per- tumbuhan sel
yang dirangsang oleh IAA.

3. Menyebabkan penutupan stomata

4. Meskipun ABA menghambat pertumbuhan, tetapi


tidak bersifat racun terhadap tumbuhan.

FAKTOR EKSTERNAL

- Nutrisi

Tumbuhan memerlukan setidaknya enam belas elemen


penting. Karbon, hidrogen, oksigen, fosfor, potasium,
nitrogen, sulfur, kalsium dan magnesium diperlukan
dalam jumlah relatif banyak dan disebut makronutrien.
Zat besi, klor, tembaga, mangan, seng, boron, dan
molybdenum diperlukan dalam jumlah sedikit dan disebut
mikronutrien.

Elemen-elemen penting didapat dari lingkungan


dengan jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Setelah
diserap, zat-zat tersebut dapat menjadi bagian struktur
tumbuhan dan berfungsi dalam metabolisme. Zat-zat
tersebut juga dapat menjadi zat pemacu dan penghambat
enzim serta mempengaruhi tekanan osmosis sel.

-. Cahaya

Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat


terjadinya fotosintesis. Tanpa fotosintesis, tumbuhan
tidak dapat menyintesis makanannya. Hal ini berakibat
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Pertumbuhan kecambah di (a) tempat gelap dan (b) di


tempat terang.
(Sumber: artikelpengertianmakalah)

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama


perbungaan juga dipengaruhi oleh lamanya pencahayaan.
Pada daerah dengan empat musim, lama siang hari dapat
mencapai 16–20 jam sehingga dikenal tiga macam
tumbuhan, yaitu tumbuhan berhari pendek, tumbuhan
berhari panjang, dan tumbuhan berhari netral. Respons
tumbuhan terhadap lamanya pencahayaan ini disebut
fotoperiodisme. Meskipun penelitian lebih lanjut
menegaskan bahwa fotoperiodisme dipengaruhi lamanya
gelap dan bukan lamanya penyinaran. Akan tetapi istilah
tumbuhan berdasarkan lamanya penyinaran masih tetap
digunakan. Oleh karena itu, tumbuhan berhari pendek
sebenarnya adalah tumbuhan bermalam panjang dan
tumbuhan berhari panjang sebenarnya adalah tumbuhan
bermalam pendek. Gambar berikut
memperlihatkan perbedaan pengaruh lama pencahayaan
terhadap tumbuhan berhari pendek dan tumbuhan berhari
panjang.

(a) Tumbuhan hari pendek dan (b) tumbuhan hari


panjang
(Sumber: artikelpengertianmakalah)

Perbungaan pada tumbuhan ini bergantung pada


periode kritis gelap. Pada tumbuhan berhari panjang,
tumbuhan akan berbunga jika lama gelap lebih pendek
daripada periode kritis gelap (kurang dari 10 jam). Periode
kritis ini berbeda-beda pada setiap spesies. Tumbuhan
berhari pendek contohnya dahlia (Dahlia sp.), stroberi
(Fragaria vesca), krisan (Chrisantemum sp.), dan aster
(Aster novae-angliae). Adapun tumbuhan berhari panjang
contohnya kentang (Solanum tuberosum) dan gandum
(Avena sativa).
Tumbuhan berhari netral masa perbungaannya tidak
bergantung lamanya pemaparan cahaya. Contoh
tumbuhan ini yaitu bunga matahari (Helianthus annus),
dan mawar (Rosa hibrida).

Setelah penemuan fotoperiodisme pada tumbuhan,


para ilmuwan berusaha menjawab pertanyaan baru
bagaimana tumbuhan mengetahui fotoperiodisme. Pada
tumbuhan terdapat pigmen yang dapat menangkap
cahaya, yaitu fitokrom. Fitokrom ini akan berubah bentuk
pada malam dan siang hari karena penyerapan cahaya
spektrum merah dan infra merah.

Arah cahaya juga dapat mempengaruhi pertumbuhan


dan perkem- bangan tumbuhan. Hal ini berhubungan
dengan hormon auksin dan telah Anda pelajari
sebelumnya.

- Suhu

Suhu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan. Karena suhu berpengaruh terhadap laju
metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi
tumbuhan.

Suhu tinggi merusakkan enzim sehingga metabolisme


tidak berjalan baik. Suhu rendah pun menyebabkan enzim
tidak aktif dan metabolisme terhenti. Oleh karena itu,
tumbuhan memiliki suhu optimum antara 10–38°C.
Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di
bawah 0°C dan di atas 40°C.

- Gravitasi
Akar tumbuhan selalu tumbuh mengarah ke bawah.
Peristiwa ini disebut gravitropisme. Proses ini
dipengaruhi oleh kalsium dan IAA. Hal ini menyebabkan
batang tumbuh ke atas dan akar tumbuh ke bawah. IAA
pada batang menyebabkan pemanjangan batang,
sedangkan pada akar akan menghambat pertumbuhan
akar. Gravitropisme penting bagi tumbuhan karena:

1. Pertumbuhan akar ke bawah meningkatkan


kemungkinan akar mendapat air dan mineral;

2. Batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari


untuk fotosintesis.

- Kelembaban atau kadar air

Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar


air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak
kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan,
akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan
demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimalnya.

2.2 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses


perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila
kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air
ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi
sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji


adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula
adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya,
ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe
hipogeal.

Perkecambahan tipe hipogeal


(Sumber: canalpendidik.com)

Perkecambahan tipe epigeal


(Sumber: canalpendidik.com)

Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh


pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat
jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah).
Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut
pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan
kambium yang merupakan meristem sekunder akan
menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar).
Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu
(floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem).
Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya
mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan
sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut
hidup.

2.3 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan


Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur
dan sperma), kemudian terbentuk zigot yang mengalami proses
pembelahan. Tahap embrio dikelompokkan menjadi beberapa
fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase
diferensiasi, serta organogenesis.

Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali.
Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi
empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi
pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat
terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau
kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal
pole). Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu
Lihat Gambar 1. Setelah pembelahan terjadi pada bagian
vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang
membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel
berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari
16-64 sel inilah yang disebut morula.

Gambar 1. Tahapan pembelahan sel menjadi morula.


(Sumber: www.generasibiologi.com)
Fase Blastula

Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua


kutub yang dibentuk pada fase morula. Konsentrasi sitoplasma
pada kedua kutub tersebut berbeda. Pada kutub fungsional
terdapat sitoplasma yang lebih sedikit dibandingkan dengan
kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda
menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan
selanjutnya. Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif
telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya
rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut
blastosol / blastocoel (Gambar 2). Embrio yang memiliki
blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut
blastulasi. Setelah fase blastula selesai dilanjutkan dengan fase
gastrula.

Gambar 2. Terbentuknya rongga bastosol.


(Sumber: www.generasibiologi.com)

Fase Gastrula

Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan


mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional
akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sel-sel pada kutub
vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam
(invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu
lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).

Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan


menjadi berbagai macam saluran. Bagian tengah gastrula disebut
dengan arkenteron. Pada perkembangan selanjutnya, arkenteron
akan menjadi saluran pencernaan pada hewan vertebrata dan
beberapa invertebrata. Bagian luar yang terbuka pada gas menuju
arkenteron disebut dengan blastofor. Bagian ini dipersiapkan
menjadi anus dan pada bagian ujung akan membuka dan menjadi
mulut. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi sebagian
endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir dan gastrula
telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, ektoderm
(Gambar 3).

Gambar 3. Tahapan invaginasi hingga terbentuk endoderm,


mesoderm, dan ektoderm.

(Sumber: www.generasibiologi.com)
Gambar 4. Tipe selom pada hewan.

(Sumber: www.generasibiologi.com)

Diferensiasi dan Organogenesis

Pada fase ini mulai terjadi diferensiasi dan organogenesis pada


struktur dan fungsi sel untuk menjadi jaringan yang
spesifik. Proses ini dikendalikan oleh faktor gen yang dibawa
pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan kutub
vegetatif. Pada akhirnya masing-masing bagian endoderm,
mesoderm, dan ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi
organ-organ sebagai berikut:

1. Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi


epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email
gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.

2. Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi


tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah, sistem
ekskresi misalnya duktus deferens, dan sistem reproduksi

3. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel


pencernaan, sistem pernapasan, pankreas dan hati serta kelenjar
gondok.
Dalam proses diferensiasi dan organogenesis, bagian yang
berdekatan saling mempengaruhi. Sebagai contoh, bagian
mesoderm akan mempengaruhi ektoderm dalam diferensiasi
untuk perkembangan alat gerak, yaitu sebagian berasal dari sel
ektoderm dan sebagian dari mesoderm. Setelah tahap embrio
selesai, embrio yang disebut janin siap dilahirkan.

Tahapan Pasca Embrio

Pada tahap pasca embrio, terjadi pertumbuhan dan


perkembangan menjadi individu dewasa. Individu dewasa,
artinya siap menghasilkan keturunan atau bereproduksi Beberapa
hewan invertebrata mengalami regenerasi atau metamorfosis
selama pertumbuhan dan perkembangannya Sedangkan hewan
vertebrata mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari
hewan muda (anak) menjadi hewan dewasa.

Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau
rusak. Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam tubuh
hewan yang belum mengalami diferensiasi. Pada organisme yang
berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai
proses reproduksi atau berkembang biak Contohnya cacing
pipih, Cacing pipih memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
tinggi. Apabila tubuhnya dipotong, potongan akan menjadi
individu baru dan lengkap.

Metamorfosis Metamorfosis adalah perubahan


ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu
stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya serangga dan
amfibi menuju dewasa. Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki
truktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap
stadium. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon. Di bawah
pengaruh hormon, ukuran tubuh hewan bertambah, jaringan
terorganisasi, dan bagian-bagian tubuh kembali dibentuk.

Metamorfosis serangga (insekta)

Berdasarkan tidak terjadinya atau terjadinya tahap metamorfosis


yang dialami, serangga dibedakan menjadi kelompok serangga
ametabola, holometabola, dan hemimetabola.

a. Ametabola
Ametabola merupakan organisme yang tidak mengalami
proses metamorfosis. Stadium yang dimiliki adalah stadium
telur dan stadium imago (dewasa). Contohnya kutu buku yang
bertelur kemudian berkembang menjadi dewasa tanpa
melakukan metamorfosis

b. Holometabola
Holometabola merupakan organisme yang mengalami
metamorfosis sempurna. Hewan ini memiliki stadium telur,
larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa). Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-
kupu. Stadium telurnya dapat kita amati pada daun, Telur
menjadi larva yang sangat aktif mencari makan dengan cara
memakan daun. Stadium larva terjadi beberapa kali pergantian
kulit yang disebut dengan ekdisis. Setelah itu larva akan
berubah menjadi pupa (kepompong). Fase pupa merupakan
fase istirahat. Kemudian, pupa berkembang menjadi kupu-
kupu yang mampu terbang dan berkembang biak kembali
untuk menghasilkan telur. Contoh lain holometabola adalah
kumbang, ngengat, semut, dan lebah

c. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan organisme yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Stadium yang dimiliki oleh
hewan ini adalah telur, larva atau nimfa, semi-imago, dan
imago (dewasa). Contoh hewan kelompok ini adalah
kumbang. Stadium telur dapat kita amati pada pasir sebagai
medium peletakan telur. Setelah telur menetas, terbentuk
stadium larva. Setelah itu akan terbentuk stadium semi-
imago. Stadium ini memiliki bentuk morfologi yang sama
dengan kumbang imago, tetapi belum memiliki kemampuan
untuk bereproduksi, karena organ reproduksinya belum
tumbuh sempurna. Setelah itu kumbang memasuki stadium
imago yang mampu bereproduksi atau berkembang bia
menghasilkan. Contoh lain hemimetabola adalah belalang,
walang sangit, dan lipas.

(Sumber: www.generasibiologi.com)

Metamorfosis katak (amfibi)

Tahap metamorfosis katak pada umumnya dibagi menjadi 3


stadium, yaitu premetamorfosis, prometamorfosis, dan
metamorfosis klimaks. Selama stadium premetamorfosis, telur
yang telah dibuahi tumbuh menjadi berudu (kecebong). Berudu
bertambah ukurannya dengan sedikit perubahan bentuk tubuh.
Pada stadium prometamorfosis, kaki bagian belakang muncul dan
pertumbuhan tubuh terjadi secara lambat. Selama metamorfosis
klimaks, kaki bagian depan muncul dan ekor mulai menghilang.

2.4 Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Manusia

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara


umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan
sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir.
Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan
yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.

1. Masa Pembuahan sampai Lahir


Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi).
Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin
betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan).
Pembuahan akan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot
segera tumbuh dan memasuki rongga rahim. Setelah empat
hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan,
zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat
pada dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh terus di
dalam rahim.

Setelah pembuahan, zigot memasuki rahim ibu dan tumbuh


menjadi embrio

(Sumber: www.pusatbiologi.com)
Di dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan
cairan (air ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi
melindungi janin dari benturan dan goncangan. Selama dalam
kandungan, janin mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen
dari darah ibu melalui plasenta atau ari-ari.

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu.


(Sumber: www.pusatbiologi.com)

2. Masa setelah Lahir

Bayi akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai


berfungsi. Saat dilahirkan, secara proporsional kepala lebih besar
daripada tubuhnya. Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh
lebih cepat daripada kepala. Setelah lahir, manusia akan
mengalami tahap-tahap perkembangan mulai dari masa anak-
anak, remaja, dewasa, hingga manula (manusia lanjut usia).

Masa pertumbuhan manusia ada batasnya. Secara normal,


pada laki-laki pertumbuhan akan terhenti pada usia sekitar 22
tahun. Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan akan terhenti
pada usia sekitar 18 tahun. Pada kebanyakan remaja,
perkembangan tubuh lebih cepat dialami pada waktu mereka
berusia 12-18 tahun. Untuk remaja perempuan, pertumbuhan
cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan untuk
remaja laki-laki pada usia 14 tahun.

Setelah usia 14 tahun, remaja laki-laki biasanya mengejar


ketinggalan tinggi dan beratnya itu dan melampaui tinggi serta
berat remaja perempuan. Pertumbuhan bayi sampai dewasa
dipengaruhi oleh makanan, terutama yang mengandung protein
tinggi, hormon, dan faktor keturunan dari kedua orang tuanya.
a. Masa anak-anak

Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa


remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya
ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran.
Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama
kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak,
sehingga diperlukan makanan yang bergizi.

Masa anak-anak.

(Sumber: www.pusatbiologi.com)

b. Masa remaja (masa pubertas)

Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa


mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa
ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan
yang cukup cepat.

Masa remaja.

(Sumber: www.pusatbiologi.com)
c. Dewasa

Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa


bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada
manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan
kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada
perempuan ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur)
menghasilkan sel telur.

Saat dewasa, manusia telah memikirkan pekerjaannya, misalnya


dengan bekerja.

(Sumber: www.pusatbiologi.com)

d. Manula

Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah


memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ
manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya.

Pada manula, aktivitas organ reproduksi mulai menurun. Pada


perempuan, ovarium sudah tidak dapat menghasilkan sel telur
lagi, sehingga tidak terjadi menstruasi lagi. Masa ini disebut
menopause. Akan tetapi, pada laki-laki proses pembentukan
sperma masih terjadi, meskipun telah menurun.
Pada masa manula, rambut mulai memutih dan kulit mulai
keriput.

(Sumber: www.pusatbiologi.com)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang


berjalan sejajar dan berdampingan, karena proses pertumbuhan dan
perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap makhluk
hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan misalnya
yang terjadi pada diri kita kalau diamati keadaan ketika bayi sangat
berbeda dengan keadaan kita saat ini, begitu pula dengan hewan dan
tumbuhan. Perkembangan pada tumbuhan ditandai dengan
munculnya bunga atau buah, pada manusia dan hewan ditandai
dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk
menghasilkan keturunan. Pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga terdapat
berbagai perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan masing-
masing.

3.2 Saran

Pada pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa


pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup tidak lepas dari
keadaan di lingkungan kita atau di sekitar kita .Jadi harapan kami bagi
para pembaca untuk lebih memahami dan mengembangkan apa-apa
saja yang terjadi di sekitar kita.Dan dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kesalahan atau masih jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bukusemu.my.id/2017/06/pengertian-dan-contoh-pertumbuhan-
perkembangan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019

https://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/ diakses pada diakses pada
5 September 2019

https://canalpendidik.com/yang-memengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan/ diakses pada diakses pada 5 September 2019

https://www.generasibiologi.com/2016/02/pertumbuhan-dan-
perkembangan-hewan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019

https://www.pusatbiologi.com/2013/01/proses-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019

Anda mungkin juga menyukai