MAKALAH
Yang dibina oleh: Dr. Sueb, M.Kes. dan Yunita Rakhmawati, S.Gz., M. Kes.
Disusun oleh:
September 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga berterima kasih pada dosen mata kuliah Biologi Umum, Bapak Dr.
Sueb, M.Kes. dan Ibu Yunita Rakhmawati, S.Gz., M. Kes. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Penyusun
Cover
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Manfaat penulisan
BAB II Pembahasan
PENDAHULUAN
Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan
berdampingan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya,
perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati. Yang melatarbelakangi dibuatnya makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami tentang apa saja dan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan itu terjadi.
PEMBAHASAN
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
FAKTOR INTERNAL
- Gen
- Hormon
-Ras
- Umur
- Jenis Kelamin
FAKTOR EKSTERNAL
- Sinar matahari
- Aktivitas fisik
- Gizi
Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan manusia dan hewan adalah
faktor gizi.
-Penyakit
-Infeksi
- Sanitasi lingkungan
2. Pada tumbuhan:
FAKTOR INTERNAL
-Auksin
Secara alami auksin diproduksi di ujung meristem apikal,
yaitu ujung batang dan ujung akar. Auksin berperan pada
diferensiasi jaringan pengangkut dan merangsang
pembelahan sel di kambium vaskuler. Adanya auksin
seringkali menghambat pertumbuhan kuncup lateral dan
mempertahankan dominasi apikal (pertumbuhan yang
didominasi oleh pucuk). Selain itu, auksin juga berperan
dalam pembentukan buah daun muda, dan menimbulkan
absisi daun (pengguguran daun). Auksin alami sering
ditemukan pada tanaman adalah IAA (Indole Acetic Acid).
Telah disebutkan bahwa auksin adalah zat tumbuh
yang diproduksi oleh sel-sel di ujung batang dan akar.
Peranan hormon dalam pertumbuhan adalah
meningkatkan plastisis dinding sel hingga sel menjadi
besar. Kerja auksin dalam metabolisme adalah
meningkatkan pengambilan oksigen berkenaan dengan
oksidasi, sehingga adanya auksin daoat meningkatkan
suplai energi.
Auksin juga berperan dalam menghilangkan
dominansi apikal. Dominansi apikal adalah pertumbuhan
pada tumbuhan yang hanya terjadi di batang utama,
sehingga tumbuhan tidak mempunyai cabang-cabang atau
hanya bercabang sedikit. Dengan kata lain, pertumbuhan
tumbuhan pada meristem apikal lebih kuat dari meristem
samping. Tumbuhan seperti ini disebut mengalami
dominansi apikal. Tumbuhan dengan dominansi apikal
menpunyai satu cabang utama dengan beberapa cabang
samping. Auksin dapat mendorong dominansi apikal
karena auksin diproduksi di ujung meristem apikal. Denga
demikian, bila meristem apikal dipotong, sumber auksin
bergerak ke samping dan tunas samping berkembang
menjadi cabang sehingga tanaman menjadi bercabang
banyak.
-Giberelin
Giberelin mempunyai struktur yang lebih kompleks dari
auksin dan tidak menyebabkan pucuk (koleoptil)
membengkok seperti pengaruh auksin. Giberelin
ditemukan di semua bagian tumbuhan , tetapi paling
banyak terdapat di biji muda. Biosintesis giberelin juga
terjadi pada kecambah, bunga, dan buah.
Peningkatan konsentrasi giberelin menghasilkan
peningkatan pertumbuhan memanjang dan pembelahan.
Giberelin dapat memperbanyak pembentukan tunas dan
menghilangkan dormansi biji, karena giberelin dapat
menghilangkan hambatan cahaya dan suhu yang
menghambat perkecambahan biji. Giberelin juga
berfungsi dalam partenokarpi buah. Partenokarpi buah
dapat diartikan sebagai pertumbuhan buah tanpa dibuahi
sehingga buah tidak mengandung biji (embrio). Hal ini
dapat dilakukan oleh hormon giberelin dan sitokinin. Pada
kondisi normal, pembentukan buah adala melalui
persarian. Akan tetapi oleh perlakuan kedua hormon
tersebut, sel-sel karpel dapat dipacu untuk bertumbuh
walau tidak ada pembuahan.
- Sitokinin
- Gas etilen
- Kalin
Kalin dapat merangsang pertumbuhan organ-organ
tertentu. Oleh karena itu, hormon ini dibedakan menurut
organ yang dibentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Rizokalin/ radikalin merangsang pertumbuhan akar
2. Kaulokalin untuk pertumbuhan batang
3. Filokalin untuk pembentukan daun
4. Antokalin atau florigen untuk pembentukan bunga/
buah.
- Asam traumalin
Asam traumalin / hormon luka berperan dalam
merangsang pertumbuhan di daerah yang luka pada
tumbuhan.
- Asam absisat
FAKTOR EKSTERNAL
- Nutrisi
-. Cahaya
- Suhu
- Gravitasi
Akar tumbuhan selalu tumbuh mengarah ke bawah.
Peristiwa ini disebut gravitropisme. Proses ini
dipengaruhi oleh kalsium dan IAA. Hal ini menyebabkan
batang tumbuh ke atas dan akar tumbuh ke bawah. IAA
pada batang menyebabkan pemanjangan batang,
sedangkan pada akar akan menghambat pertumbuhan
akar. Gravitropisme penting bagi tumbuhan karena:
Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali.
Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi
empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi
pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat
terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau
kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal
pole). Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu
Lihat Gambar 1. Setelah pembelahan terjadi pada bagian
vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang
membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel
berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari
16-64 sel inilah yang disebut morula.
Fase Gastrula
(Sumber: www.generasibiologi.com)
Gambar 4. Tipe selom pada hewan.
(Sumber: www.generasibiologi.com)
Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau
rusak. Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam tubuh
hewan yang belum mengalami diferensiasi. Pada organisme yang
berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai
proses reproduksi atau berkembang biak Contohnya cacing
pipih, Cacing pipih memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
tinggi. Apabila tubuhnya dipotong, potongan akan menjadi
individu baru dan lengkap.
a. Ametabola
Ametabola merupakan organisme yang tidak mengalami
proses metamorfosis. Stadium yang dimiliki adalah stadium
telur dan stadium imago (dewasa). Contohnya kutu buku yang
bertelur kemudian berkembang menjadi dewasa tanpa
melakukan metamorfosis
b. Holometabola
Holometabola merupakan organisme yang mengalami
metamorfosis sempurna. Hewan ini memiliki stadium telur,
larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa). Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-
kupu. Stadium telurnya dapat kita amati pada daun, Telur
menjadi larva yang sangat aktif mencari makan dengan cara
memakan daun. Stadium larva terjadi beberapa kali pergantian
kulit yang disebut dengan ekdisis. Setelah itu larva akan
berubah menjadi pupa (kepompong). Fase pupa merupakan
fase istirahat. Kemudian, pupa berkembang menjadi kupu-
kupu yang mampu terbang dan berkembang biak kembali
untuk menghasilkan telur. Contoh lain holometabola adalah
kumbang, ngengat, semut, dan lebah
c. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan organisme yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Stadium yang dimiliki oleh
hewan ini adalah telur, larva atau nimfa, semi-imago, dan
imago (dewasa). Contoh hewan kelompok ini adalah
kumbang. Stadium telur dapat kita amati pada pasir sebagai
medium peletakan telur. Setelah telur menetas, terbentuk
stadium larva. Setelah itu akan terbentuk stadium semi-
imago. Stadium ini memiliki bentuk morfologi yang sama
dengan kumbang imago, tetapi belum memiliki kemampuan
untuk bereproduksi, karena organ reproduksinya belum
tumbuh sempurna. Setelah itu kumbang memasuki stadium
imago yang mampu bereproduksi atau berkembang bia
menghasilkan. Contoh lain hemimetabola adalah belalang,
walang sangit, dan lipas.
(Sumber: www.generasibiologi.com)
(Sumber: www.pusatbiologi.com)
Di dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan
cairan (air ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi
melindungi janin dari benturan dan goncangan. Selama dalam
kandungan, janin mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen
dari darah ibu melalui plasenta atau ari-ari.
Masa anak-anak.
(Sumber: www.pusatbiologi.com)
Masa remaja.
(Sumber: www.pusatbiologi.com)
c. Dewasa
(Sumber: www.pusatbiologi.com)
d. Manula
(Sumber: www.pusatbiologi.com)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
https://www.bukusemu.my.id/2017/06/pengertian-dan-contoh-pertumbuhan-
perkembangan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019
https://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/ diakses pada diakses pada
5 September 2019
https://canalpendidik.com/yang-memengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan/ diakses pada diakses pada 5 September 2019
https://www.generasibiologi.com/2016/02/pertumbuhan-dan-
perkembangan-hewan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019
https://www.pusatbiologi.com/2013/01/proses-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html diakses pada diakses pada 5 September 2019