Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BIOLOGI UMUM

“Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup”

Disusun untuk memenuhi tugas Biologi umum


Dosen pengampu: Ardianto, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh kelompok VI


1. Siska Elfiani (2022310821)
2. Syaidina Syaf (2022310830)
3. Asriani (2022310808)

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA


FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah biologi umum yang berjudul “pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup” dapat terselesaikan tepat waktu.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ardianto, S.
Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah biologi umum dan kepada
seluruh pihak yang berkontribusi menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan yang ada pada
makalah ini. Penulis juga berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bulukumba, 01 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah......................................................................................... 2

C. Tujuan penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan ............................................... 3

B. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ................................................ 5

C. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ............................. 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 22

A. Kesimpulan ................................................................................................ 22

B. Saran ........................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi pertumbuhan makhluk hidip .................................................... 3


Gambar 2. Ilustrasi proses perkembangan makhluk hidup ..................................... 5
Gambar 3. Ilustrasi gambar perkecambahan ........................................................... 7
Gambar 4. Ilustrasi gambar meristem ..................................................................... 8
Gambar 5. Ilustrasi gambar pertumbuhan sekunder ............................................... 9
Gambar 6. Ilustrasi gambar pertumbuhan terminal............................................... 10
Gambar 7. Ilustrasi gambar fase embrionik .......................................................... 11
Gambar 8. Ilustrasi gambar metamorphosis.......................................................... 12
Gambar 9. Ilustrasi gambar metamorfosis katak................................................... 13
Gambar 10. Ilustrasi pertumbuhan manusia di dalam kandungan ........................ 14
Gambar 11. Ilustrasi perkembangan manusia ....................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makhluk hidup adalah adalah organisme yang menjalankan berbagai
fungsi kehidupan. Makhluk hidup terbagi atas tiga golongan yaitu manusia,
hewan dan tumbuhan. Ketiga organisme saling bergantung satu sama lain
untuk melaksanakan fungsi kehidupannya. Dikatakan sebagai makhluk hidup
jika memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup, yaitu makan, minum, bernapas,
bergerak, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, tumbuh dan
berkembang.
Setiap makhluk hidup pasti mengalami perubahan, baik yang terjadi
diluar maupun yang terjadi didalam. Perubahan tersebut dapat berupa
sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya meliputi perubahan
yang tampak dari luar seperti perubahan fisik namun juga bisa terjadi dari segi
emosional. Perubahan inilah yang disebut tumbuh dan berkembang, serta
dipastikan bahwa setiap makhluk hidup pasti akan mengalaminya.
Namun banyak yang belum memahami secara benar makna dari
pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Mereka masih sulit membedakan
kondisi saat mengalami pertumbuhan dan kondisi saat mengalami
perkembangan. Memang kedua hal tersebut saling berkesinambungan
sehingga sering kali disamakan. Pertumbuhan dan perkembangan penting
untuk dipelajari oleh setiap manusia. Manusia perlu mengetahui sebagai esensi
dirinya serta sebagai bekal menghadapi kondisi pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami sang anak nantinya.
Pertimbangan di atas yang melatarbelakangi di susunnya makalah
biologi umum ini. Kami telah menyajikan secara rinci materi tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Melalui makalah ini
kami mengharapkan dapat mengedukasi dan menumbuhkan pengetahuan
sesuai materi yang kami sampaikan.

1
B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka diangkat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
3. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


1. Pertumbuhan
Pertumbuhan berasal dari kata dasar tumbuh yang berarti timbul
(hidup) dan bertambah besar atau sempurna tentang benih tanaman, bagian
tubuh seperti rambut, gigi, tentang penyakit kulit seperti bisul, jerawat
(KBBI). Pertumbuhan memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif
pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan faktor
ekternal), perubahan kuantitatif sendiri dapat diukur atau dinyatakan dalam
satuan serta dapat diamati secara jelas (Sulistyawati, 2017). Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal (pada anak yang
sehat), dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan
sebagai proses transmisi dari konstitu fisik (keadaan tubuh atau keadaan
jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. ertumbuhan pada umumn a dibatasi pada perubahan-
perubahan struktural dan fungsional dalam pembentukan seseorang secara
jasmaniah mulai dari janin melalui periode prenatal atau dalam
kandungan), postnatal (lahir) sampai pada kedewasaanya Hasil dari
pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak,
seperti panjang (tinggi badan), berat bedan, dan kekuatannya (tenaga).

Gambar 1. Ilustrasi pertumbuhan makhluk hidip


(sumber:berbagai sumber)

3
2. Perkembangan
Perkembangan berasal dari kata dasar kembang yang berarti
membentang, menjadi besar dan bertambah sempurna (KBBI).
Development (perkembangan) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tahap
ini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi terhadap lingkungan (Sulistyawati, 2017). Perkembangan adalah
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi
dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya
perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi, dan
sosialisasi (Darmawan, 2019).
Secara umum, perkembangan adalah proses berkembangnya
sesuatu. Perkembangan dapat mengacu pada beberapa hal yaitu biologi
perkembangan studi tentang bagaimana organisme tumbuh dan
berkembang, psikologi perkembangan salah satu cabang ilmu psikologi
yang mempelajari perkembangan manusia sejak lahir sampai dewasa,
perkembangan anak fase di antara lahir dan berakhirnya masa remaja dan
Perkembangan manusia proses berkembangnya manusia menjadi dewasa
Perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari
tingkah laku yang tidak dipelajari (Wikipedia,2007). Fungsi-fungsi psikis
dan fisis pada diri anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses
belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan.

4
Gambar 2. Ilustrasi proses perkembangan makhluk hidup
(sumber: doktersehat.com)
B. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
Setelah mengetahui penegrtian dari pertumbuhan dan perkembangan,
maka terlihat beberapa perbedaan antara keduanya (Syah dan Yara, 2022),
diantaranya:
1. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan bersifat
kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur dengan angka dan konstan ketika
diukur oleh orang alat yang berbeda. Namun, pertumbuhan tidak dapat
diukur dengan konstan seperti pertumbuhan, seperti perkembangan bahasa
yang dapat dilihat dengan meningkatnya nilai tes individu Lembaga
Bahasa.
2. Pertumbuhan akan berhenti pada usia tertentu sedangkan perkembangan
akan berlangsung seumur hidup. Pertumbuhan akan berhenti pada usia
tertentu dan akan tetap untuk selanjutnya, seperti pertumbuhan tinggi
badan yang akan berhenti bertambah ketika sudah menginjak dewasa.
Sedangkan pertumbuhan tidak akan pernah berhenti, seperti pertumbuhan
kognitif, dimana manusia akan terus belajar sepanjang hidupnya dan
menambah pengetahuan dan pemahamannya tentang sesuatu.
3. Pertumbuhan dapat diamati secara kasat mata sedangkan perkembangan
berlangsung di dalam diri individu. Seperti pertambahan tinggi badan
individu akan dapat diamati secara kasat mata, sedangkan perkembangan
Bahasa hanya dapat dirasakan tanpa dilihat.
4. Pertumbuhan mempengaruhi tampilan tubuh sedangkan perkembangan
tidak ada pengaruh terhadap penampilan fisik. Anak yang semakin tinggi

5
akan mengunbah penamilan fisiknya, dimana dia membutuhkan baju dan
celana baru. Namun, perkembangan bahasa tidak mempengaruhi
penampilan fisik seseorang.
5. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat balik sedangkan
perkembangan bersifat reversible atau bisa kembali. Contohnya
pertumbuhan bayi ke anak-anak, sang anak tersebut tidak akan dapat
kembali menjadi bayi.
6. Pertumbuhan dipengaruhi oleh pembelahan sel sedangkan perkembangan
dipengaruhi oleh pengalaman.
C. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Berdasarkan jenis makhluk hidupnya, pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, hewan mengalami proses yang berbeda (Renata, 2019).
1) Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup yang berperan penting
dalam kelangsungan hidup hewan dan manusia. Hal ini disebabkan oleh
oksigen yang diproduksi oleh hampir seluruh jenis tumbuhan, khususnya
tumbuhan hijau. Pada bagian ini, kita akan menjabarkan proses tumbuh
kembang tumbuhan serta tahapnya. Proses tumbuh kembang tumbuhan
dimulai dari proses perkecambahan, khususnya pada tumbuh-tumbuhan
berbiji. Tahap perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut:
1) Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran biji
bertambah dan menjadi lunak.
2) Air yang masuk kedalam biji mengaktifkan enzim-enzim dan
menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim adalah
mengaktifkan metabolisme dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan saat perkecambahan
berlangsung.
a. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi saat radikula keluar dan menembus biji.
Perkecambahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu air,

6
kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan melalui dua proses,
yaitu:
 Proses Fisika : Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat
dari potensial air rendah pada biji yang kering
 Proses Kimia : Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit
biji pecah. Air yang masuk akan mengaktifkan embrio untuk
melepas hormon giberelin dan menonaktifkan hormon asam
absisat. Hormon giberelin alan mendorong aleuron (lapisan tipis
bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan
enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan
yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim
amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

Gambar 3. Ilustrasi gambar perkecambahan


(sumber: quiziz.com)
Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Perkecambahan Hipogeal, terjadi saat kotiledon tidak terangkat ke
atas permukaan tanah, sehingga hipokotil tidak terlihat diatas
permukaan tanah. Epikotilnya memanjang sehingga plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul dipermukaan tanah. Umumnya
terjadi pada tanaman monokotil.
2) Perkecambahan Epigeal, terjadi saat kotiledon terangkat
kepermukaan tanah, sehingga bagian hipokotil dapat terlihat diatas

7
juga. Kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum
terbentuk.
b. PertumbuhanTumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibagi jadi tiga jenis.
Pertumbuhan tersebut dapat disebut pertumbuhan primer, pertumbuhan
sekunder, dan pertumbuhan terminal.
1) Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi karena
adanya aktivitas di meristem primer. Pertumbuhan tersebut terjadi
pada titik tumbuh primer, yaitu titik tumbuh yang terdapat pada
embrio, ujung akar, dan ujung batang. Ciri-ciri meristem ini
diantaranya adalah memiliki dinding sel yang tipis, bervakuola
kecil (atau bahkan tidak bervakuola), sitoplasma pekat, dan sel-
selnya belum berspesialisasi. Jaringan meristem primer dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
 Jaringan meristem apikal: jaringan yang terdapat pada ujung
akar dan batang, fungsinya adalah untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
 Jaringan meristem lateral: jaringan ini membentuk
pertumbuhan sekunder. Jaringan ini dapat menambahkan
diameter bagian tumbuhan.

Gambar 4. Ilustrasi gambar meristem


(sumber: kibrispdr.org)
2) pertumbuhan sekunder, terjadi kepada tumbuhan Dikotiledon dan
Gymnospermae. Pertumbuhan iini disebabkan oleh aktivitas
pembelahan dari meristem sekunder. Meristem sekunder meliputi:

8
 Kambium gabus (felogen), menghasilkan jaringan gabus.
Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, menggantikan
fungsi epidermis yang rusak atau terkelupas.
 Kambium fasis (vasikuler), membentuk xilem kearah dalam
dan membentuk floem kearah luar. Selain itu, kambium fasis
juga mengasilkan sel-sel yang berderet menurut arah jari-jari
dari bagian xilem ke floem yang disebut jari-jari empulur.
 Kambium interfasis (intervasikuler), adalah tempat
dibentuknya jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak
mempunyai kambium tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi
padaumumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya dan ukuran sel.

Gambar 5. Ilustrasi gambar pertumbuhan sekunder


(sumber: lovelyristin.com)
3) Pertumbuhan terminal terjadi pada ujung akar dan batang
tumbuhan berbiji yang aktif bertumbuh, Pertumbuhan terminal
dapat dibagi kedalam 3 zona pertumbuhan perkembangan:
 Zona pertama adalah daerah pembelahan (daerah
meristematik). Daerah ini adalah daerah paling ujung dan
merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel daerah ini
mempunyai inti sel yang besar, berdinding tipis, dan aktif
membelah diri.
 Zona kedua adalah daerah pemanjangan. Daerah ini adalah
hasil dari pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel tersebut akan

9
bertambah besar dan menjadi bagian dari daerah pemanjangan.
Ukurannya bisa berpuluh-puluh kali lipat lebih besar dari
daerah pemanjangan.
 Zona ketifga adalah daerah diferensiasi. Letaknya tepat
dibawah daerah pemanjangan. Sel-selnya memiiki dinding
yang menebal dan beberapa berdiferensiasi menjadi epidermis,
korteks, dan empulur. Sel lainnya berdiferensiasi menjadi
jaringan parenkim, penunjang, dan pengangkut.

Gambar 6. Ilustrasi gambar pertumbuhan terminal


(sumber: wordpres.com)
2) Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pada pertumbuhan dan perkembangan hewan, umumnya dibagi
menjadi dua, yaitu fase embrionik (dimulai dari zigot sampai embrio) dan
fase pasca-embrionik (dimulai dari terbentuknya embrio).
a. Fase Embrionik
Pada pertumbuhan dan perkembangan hewan, zigot membelah
menjadi morula - blastula – gastrula. Zigot terbentuk dari gertilisasi
yang berupa sel tunggal diploid. Setelah itu, zigot akan membelah
menjadi morula yang terdiri dari 64 buah sel. Zigot yang telah memiiki
rongga (blastosol) dapat disebut blastula. Blastula akan melakukan
implantasi (pelekatan zigot pada endometrium untuk membentuk
membran kehamilan) dan invaginasi (proses pembentukan
archenteron) menjadi gastrula. Terdapat lapisan-lapisan embrionik
yaitu:
1) Ektoderm : Dibentuk dari sel-sel epiblas (kutub animal).
2) Endoderm : Dibentuk dari sel-sl hipoblas (kutub vegetal).

10
3) Mesoderm : Dibentuk dai kedua sel dan kutub pada ektoderm dan
endoderm.

Gambar 7. Ilustrasi gambar fase embrionik


(sumber: istockphoto.com)
b. Fase Pasca Embrionik
Fase ini terjadi melalui organogenesis (proses pembentukan
organ) da setelah bayi dilahirkan. Lapisan-lapisan embrionik akan
berkembang menjadi:
1) Ektoderm: Berkembang menjadi kulit dan derivatnya. Membentuk
saraf, otak, epidermis, mata, kuku, rambut, gigi dll.
2) Endoderm: Berkembang menjadi sistem pencernaan,
pernapasan,kelenjar tiroid, dan paratiroid. Membentuk faring,
esofagus, lambung, usus, hati, pankreas, trakea, dan paru-paru.
3) Mesoderm : Berkembang menjadi sistem gerak, sistem sirkulasi,
sistem eksresi, reproduksi, dan korteks adernal. Membentuk otot,
tulang, dermis, pembuluh darah, ginjal, testis, ovarium, uterus, dll.
c. Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perkembangan hewan setelah
kelahiran berupa perubahan ukuran, bentuk, dan fungsi bagian tubuh
melalui stadium-stadium tertentu. Metamorfosis tidak terjadi kepada
semua jenis hewan, namun umumnya terjadi kepada hewan serangga,
amfibi, krustasea, dan sebaganya. Berikut merupakan macam-macam
metamorfosis insekta:
1) Ametabola (tidak bermetamorfosis). Umumnya terjadi pada
kelompok Apterygopta. Contohnya Lepisma saccharina, Thysanura

11
2) Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna). Zigot berkembang
menjadi nimfa yang hanya berbeda ukuran saja dengan imago.
Perbedaan mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap, dan akan
tumbuh secara perlahan hingga bentuknya menyerupai serangga
dewasa. Kelompok serangga yang melakukan ini adalah kelompok
Exopterygota. Contohnya Orthoptera (bersayap lurus) yaitu
belalang, kecoa, dan jangkrik. Isoptera (bersayap dua pasang) yitu
laron, rayap, dan capung. Hemiptera (bersayap tidak sama) yaitu
walang sangit. Dan terakhir, Homoptera (bersayap sama) yaitu
kutu kepala, kutu daun.

Gambar 8. Ilustrasi gambar metamorphosis


(sumber: berbagai sumber)
3) Holometabola (metamorfosis sempurna). Metamorfosis sempurna
terjadi saat zigot berkembang menjadi larva yang berbeda bentuk
dan ukuran dengan imago. Diantara-nya juga terdapat fase
peralihan yang disebut pupa. Serangga yang melakukn
metamorfosis sempurna adalah kelompok Endopterygota.
Contohnya Levidoptera (bersayap sisik) yaitu kupu-kupu,
Siphonoptera (kutu tak bersayap) yaitu pinjal, Hymenoptera
(bersayap selaput) yaitu lebah dan semut rangrang, Coleoptera
(bersayap perisai) yaitu lepik, kumbang, Neuroptera (bersayap jala)
yaitu undur-undur, dan terakhir Diptera (bersayap sepasang) yaitu
nyamuk dan lalat. Selain serangga, metamorfosis juga terjadi pada

12
katak yang masuk kedalam golongan amfibi. Metamorfosis katak
dimulai dari telur, kemudian menjadi berudu (insang dalam dan
berekor panjang), lalu berudu berkaki (insang dalam), lalu menjadi
katak muda (memiliki paru-paru, ekor pendek, dan kaki
berkembang), kemudian barulah menjadi katak dewasa (ekor
menghilang).

Gambar 9. Ilustrasi gambar metamorfosis katak


(sumber: belajargiat.id)
3) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Manusia adalah salah satu unsur penting dalam kelangsungan
hidup. Manusia diberikan kemampuan melebihi hewan dan tumbuhan.
Manusia memiliki akal sehat dan pikiran yang lebih sempurna. Manusia
memiliki bentuk fisik, fungsi tubuh, dan karakteristik berbeda dari
makhluk hidup lainnya.
a. Pertumbuhan Manusia
Manusia berkembangbiak melalui proses seksual. Setelah
proses pembuahan, akan ada beberapa fase pertumbuhan (dalam
kandungan). Pada umunya, pertumbuhan manusia di dalam Rahim
melewati Sembilan bulan, yaitu:
1) Pada bulan pertama, terjadi pembelahan zigot, pembentukan
blastosit, pembentukan kantung kuning, dan amoniom.
Pembentukan belahan visceal, jantung beruang empat dan sistem
sirkulasi mulai terbentuk. Tunas gerak juga muncul.
2) Pada bulan kedua, lubang mata, telinga, dan hidung terbentuk.
Otak sudah dibedakan dalam bagian-bagian utama. Plasenta dan

13
tali pusat terbentuk, termasuk sistem sirkulasi didalamnya. Jari-jari
tangan dan kaki muncul, serta rangka dan kartilago mulai
berkembang.
3) Bulan ketiga, sendi, alat kelamin, dan paru-paru terbentuk. dan
jaringan otot berkembang baik serta perkembangan tulang dimulai
dengan tengkorak.
4) Bulan keempat kulit tipis, rambut, dan kelenjar keringat mulai
terbentuk. Kelopak mata juga terlihat, namun masih menyatu atas
dan bawahnya.
5) Bulan kelima, rambut berkembang diseluruh tubuh kecuali kepala.
Kelenjar minyak berkembang banyak dan aktif menghasilkan
sebum diseluruh permukaan tubuh Pada fase ini, tangan dan kaki
hampir sama panjang.
6) Bulan keenam, wajah sudah mulai tercetak, kulit menjadi keriput
dan coklat kemerahan. Rambut mulai menebal.
7) Bulan ketujuh Lemak demis membuat fetus menjadi lebih montok.
Kelenjar keringat mulai berfungsi, rambut mulai tumbuh dikepala.
8) Bulan kedelapan, fetus sudah bergerak aktif walau pembentukan
tulang belum selesai. Kulit menjadi bersinar, merah, dan dibungkus
sebum. Perkembangan ginjalnya juga mendekati sempurna.
9) Pada bulan terakhir, rambut secara bertahap mulai menghilang dari
tubuh kecuali didaerah kepala. Lalu bayi akan lahir dan
melanjutkan proses pertumbuhan pascanatal.

Gambar 10. Ilustrasi pertumbuhan manusia di dalam kandungan


(sumber:alodokter.com)

14
Bayi yang lahir biasa-nya akan mengalami pertumbuhan berupa
pertambahan tinggi dan berat hingga mencapai tahan dewasa. Biasa-
nya pertambahan tinggi akan melambat atau berhenti saat mencapai
usia dewasa tertentu. Perkembangan organ juga terus terjadi hingga
usia sekolah (umumnya 5 tahun) dimana hampir semua organ sudah
cukup matang, kecuali organ reproduksi.
Fase pertumbuhan yang mencolok adalah saat manusia
mengalami pubertas. Masa pubertas adalah masa dimana organ
reproduksi mencapai kematangannya. Ciri-ciri pubertas pada anak
laki-laki adalah laki-laki mulai memproduksi sperma didalam testis.
Jakun mulai tumbuh, diiringi dengan perubahan suara menjadi lebih
berat dan besar. Rambut-rambut juga mulai tumbuh diarea wajah,
dada, ketiak, dan disekitar organ kelamin. Otot-otot berkembang dan
bahu-nya melebar. Jaringan kulit juga berubah menjadi lebih kasar dan
lebih lebar, diikuti dengan munculnya jerawat diarea wajah.
Pada anak perempuan, pubertas dimulai dengan pembentukan
sel telur didalam indung telur. Masa pubertas ditandai dengan
menstruasi. Ciri-ciri pubertas pada remaja perempuan adalah
tumbuhnya besar payudara dan putting susu. Pinggul juga melebar,
disertai rambut-rambut yang muncul diarea ketiak dan organ kelamin.
Masa pubertas juga seringkali diikuti oleh munculnya jerawat diarea
wajah, sama seperti remaja laki-laki.
b. Perkembangan Manusia
Tidak seperti hewan dan tumbuhan, manusia memiliki
perkembangan yang lebih kompleks. Manusia berkembang dalam
banyak aspek, contohnya kemampuan berfikir dan kemampuan
emosional. Semua hal tersebut tentu-nya dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang telah dijabarkan pada halaman-halaman sebelumnya.
Perkembangan manusia dibagi menjadi beberapa fase berikut:
1) Masa Bayi (Infancy)

15
Masa ini merupakan periode perkembangan yang
merentang pada usia 0-24 bulan. Pada fase ini, bayi mulai melatih
fungsi motoriknya seperti kemampuan tangan dan kaki. Pada fase
ini banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti pembelajaran
bahasa, pemikirn simbolid, koordinasi sensorimotor, dan sosial.
Perkembangan bayi pada fase ini umumnya mencakup berbaring,
tengkurap, duduk, berdiri, bejalan, dan seterusnya.
2) Masa Awal Kanak-Kanak (Early childhood)
Dimulai dari usia bayi hingga 5/6 tahun. Periode ini dapat
juga disebut sebagai periode prasekolah. Anak-anak
mengembangkan kemandirian dan kemampuan menjaga diri.
Mereka juga mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah
seperti mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf. Pada usia
ini, anak-anak banyak bermain dengan teman sebaya nya sehingga
perkembangannya berupa keterampilan fisik dalam permainan
tertentu serta kemampuan bergaul.
3) Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood)
Masa ini dimulai dari anak berusia lima hingga sebelas
tahun. Keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Pengendalian diri juga sudah meningkat.
Umumnya anak diusia ini mulai tidak bergantung pada orangtua.
4) Masa praremaja (teenager)
Masa ini memiliki rentang yang pendek yaitu sekitar usia
12-13 tahun. Namun usia ini adalah usia yang paling rentan karena
banyaknya pengaruh negatif serta keingintahuan yang meningkat.
Peran orangtua sangat diperlukan dalam fase praremaja untuk
membimbing dan mengarahkan juga mengawasi perkembangan
anak.
5) Remaja (adolesence)
Masa remaja dapat dibagi menjadi dua, masa remaja awal
dan lanjut. Masa remaja awal terjadi diumur 13-17 tahun. Pada

16
masa ini, kebanyakan remaja mengalami ketidakstabilan emosi
dikarenakan mereka masih dalam proses pencarian jati diri.
Perubahan-perubahan fisik juga tampak begitu jelas dan pesat
hingga mencapai puncaknya. Setelah melewati masa remaja awal,
Maka selanjutnya akan melewati masa remaja lanjut dimana masa
ini seseorang lebih mempunyai semangat dan cita-cita serta
berusaha memantapkan identitas atau jati dirinya. Pada
perkembangan ini pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol, pemikirannya semakin logis, abstrak, dan idealis.
6) Masa awal dewasa (early adulthood)
Masa awal dewasa merupakan periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia 20 tahun dan
berakhir pada usia 30 tahunan. Masa ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan
bagi banyak orang adalah masa pemilihan pasangan dan memulai
keluarga serta mengasuh anak-anak.
7) Masa pertengahan dewasa (middle adulthood)
Usia masa pertengahan dewasa merupakan periode
perkembangan yang bermula di usia 35 hingga 45 tahun dan bisa
merentang hingga usia 60 tahun. Di masa ini seseorang
memperluasketerlibatan dan tanggung jawab pribadi dan
sosialcontohnya membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten dewasa dan mencapai serta mempertahankan
kepuasan dalam berkarir. Di usia ini, kebanyakan orang memiliki
tugas dan tanggung jawab secara sosial, mempertahankan serta
ekonomi, membantu anak remaja untuk jadi orang dewasa, dan
membina hubungan dengan pasangan hidup.
8) Masa akhir dewasa (late adulthood)
Periode ini dimulai pada usia 60-an atau 70 tahunan dan
berakhir pada kematian. Manusia pada periode ini umumnya

17
melakukan penyesuaian terhadap kesehatan dan kekuatan yang
berkurang dan sudah pensiun.

Gambar 11. Ilustrasi perkembangan manusia


(sumber: kompas.com)
Perlu kita ketahui bahwa perkembangan sifatnya tidak dapat diukur
sehingga tidak dapat diukur berdasarkan umur namun tergantung pada
perkembangan diri secara individu atau masing-masing. Fase-fase yang telah
dijabarkan di atas hanya menjelaskan fase perkembangan secara garis besar
atau secara umum.
Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup pada
umumnya berjalan secara alami. Namun terkadang terjadi perbedaan antara
makhluk hidup yang satu dan yang lainnya. Hal tersbut dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor luar dan faktor dalam. Penjabaran dua
faktor tersebut (Renata, 2019) adalah sebagai berikut.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal biasanya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
sekitar kita. Contohnya air, suhu, kelembapan, dan sebagainya.
a. Faktor eskternal pada manusia
1) Lingkungan biologis meliputi gizi, perawatan kesehatan, kepekaan
terhadap penyakit, fungsi metabolisme, dan sebagainya.
2) Lingkungan fisik adalah keadaan lingkuingan disekitarnya
antaralain cuaca, keadaan geografis, kebersihan lingkungan,
radiasi, dsb. Contohnya, lingkungan yang tidak bersih dapat
menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, infeksi, dsb yang
dapat mengganggu, terutama pada proses pertumbuhan manusia.

18
3) Faktor psikososial mencakup stimulasi, motivasi, ganjaran atau
hukuman, pergaulan, serta pengertian dan kasih sayang orang
disekitar.
4) Faktor ekonomi mencakup pendidikan, pekerjaan, teknologi, dsb.
5) Faktor keluarga, Faktor ini meliputi adat istiadat, norma-norma,
urbanisasi, dsb.
b. Faktor eksternal pada hewan dan tumbuhan
1) Nutrisi makanan,memang sangat pertumbuhan hewan. Kekurangan
asupan nutrisi akan menghambat pertumbuhan, nafsu makan
berkurang, produksi menurun dan bahkan mengakibatkan
abnormalitas. Begitu pula pada tumbuhan, nutrisi berupa air dan
zat hara dibutuhkan untuk fotosintesis serta proses pertumbuhan
dan perkembangan.
2) Suhu, merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan. Suhu yang terlalu tinggi, rendah, atau tidak
stabil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dam
perkembangan. Contohnya saat musim kemarau yang relatif panas,
tumbuhan lebih cepat dipanen.
3) Cahaya Matahari, diperlukan untuk hewan maupun tumbuhan.
Hewan khususnya reptilia suka berjemur contohnya buaya, iguana,
kura-kura. Tumbuhan juga membutuhkan cahaya matahari untuk
berfotosintesis.
4) Lingkungan, Tumbuhan dan hewan sebaiknya terdapat ditempat
yang sesuai dengan habitatnya. Daerah industri atau daerah yang
tercemar dapat mempengaruhi kualitas tanah, air, dan kenyamanan.
2. Faktor Internal
Walaupun faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, faktor internal terlebih
dahulu mempengaruhi proses perubahan-perubahan tersebut. Faktor
internal sendiri ada sejak awal pertumbuhan, faktor internal juga

19
mempengaruhi bagaimana kita menerima faktor eksternal. Berikut adalah
faktor-faktor internal pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
a. Faktor internal pada manusia
1) Ras/ Etnik/ Suku Bangsa Anak yang terlahir dari ras Amerika tidak
memiliki faktor herediter1 ras Indonesia, begitu pula sebaliknya.
2) Keluarga mempengaruhi gen yang diwariskan kepada anak.
Biasanya ciri fisik seperti tinggi/pendek dan gemuk/kurus, penyakit
turunan, bahkan watak dari orangtua akan menurun kepada
anaknya.
3) Umur, kecepatan pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa
prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja. Contohnya:
Anak-anak masih terus bertambah tinggi sedangkan orang dewasa
tidak.
4) Jenis Kelamin, fungsi reproduksi anak perempan berkembang lebih
cepat dari laki laki. Namun setelah masa pubertas, pertumbuhan
anak laki-laki akan lebih cepat.
5) Kelainan Kromosom, umumnya disertai oleh kegagalan
pertumbuhan
dan perkembangan seperti pada down syndrome2 dan turner
syndrome.
b. Faktor internal pada hewan
1) Genetika: Gen merupakan sifat yang diturunkan dari induknya.
Sama seperti manusia, gen megatur berbagai sifatm karakterm
fisik, dan tingkah laku hewan. Karena itu gen memiliki peran
penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas hewan.
2) Hormon: Hormon mengatur aktivitas tubuh hewan. Apabila
hormon mengalami ketidakstabilan maka pertumbuhan dan
perkembangan hewan menjadi lambat.
3) Ras: Hewan bertumbuh dan berkembang sesuai ras masingmasing.
Contohnya perbedaan pada anjing poodle dan anjing husky.

20
4) Umur : Hewan yang umurnya lebih tua cenderung memiliki
pertumbuhan dan perkembangan yang lambat, bahkan sudah tidak
berkembang lagi seperti manusia.
5) Jenis Kelamin : Hewan jantan posturnya lebih besar dari betina.
c. Faktor internal pada tumbuhan
1) Gen : seperti manusia dan hewan, gen adalah pembawa sifat dari
induknya. Gen mempengaruhi ciri, sifat, bentuk tubuh, bunga, dan
rasa buah. Gen juga mempengaruhi metabolisme sehingga tanaman
yang memiliki gen yang baik akan bertumbuh dengan baik juga.
2) Lingkungan : tumbuhan dapat bertumbuh dengan cepat dan lebat
jika lahannya subur. Sebaliknya, jika tanahnya tandus dan gersang
serta kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan perkembangan tidak
akan maksimal.
3) Hormon : meski berjumlah sedikit, hormon memberikan pengaruh
pada proses tubuh. Berikut hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan beserta dengan
fungsinya.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan bab sebelumnya dapat diangkat kesimpulan, sebagai
berikut:
1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh yang diakibatkan oleh
bertambahnya jumlah sel yang sifatnya irreversible. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan yang diakibatkan bertambahnya pengalaman
hidup yang bersifat reversible.
2. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat dari enam aspek
yaitu sifat perhitungan, sifat yang melekat, factor yang memperngaruhi,
cara melihat, tergantung waktu dan mempengaruhi penampilan.
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berbeda-beda
tergantung jenis makhluk hidupnya. Namun ketika diamati lebih dalam
pada umumnya pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari fase
embrionik atau perkecambahan hingga dewasa. Proses pertumbuhan
secara umum berjalan alami, namun terkadang terjadi perbedaan karena
diakibatkan oleh factor internal dan eksternal pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
B. Saran

Saran yang dapat ditunjukkan pada makalah ini adalah sebaiknya:


1. Dalam penyusunan mengambil referensi dari sumber yang jelas.
2. Menghindari plagiarism dan menyajikan makalah sebaik-baiknya.
3. Makalah ini dijadikan referensi ajar mata kuliah Biologi Umum terkhusus
materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

22
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, A. (2019). Pedoman praktis tumbuh kembang anak. Bogor: IPB


Press.
Renata T.C. (2019). Makalah pertumbuhan dan perkembangan. Arsipan Nafiri
Study Center Homeschooling. Website:
https://www.academia.edu/40394844/PERTUMBUHAN_DAN_PERKEM
BANGAN diakses pada 01 Juni 2023.
Setiawan, E. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Melalui:
Kbbi.web.id website: https://kbbi.web.id/ diakses pada 01 Juni 2023.
Sulistyawati A. (2017). Deteksi tumbuh kembang anak. Yogyakarta: Salemba
Medika Cetakan.
Syah M.E dan Yara A.F. (2022). Jangan Salah, Ini Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan. Melalui Buletin K-pin. website: https://buletin.k-
pin.org/index.php/arsip-artikel/1037-jangan-salah-ini-perbedaan-
pertumbuhan-dan-perkembangan diakses pada 01 Juni 2023.
Wikipedia. (2007).Perkembangan. Melalui Wikipedia.org website:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan diakses pada 01 Juni 2023.

23

Anda mungkin juga menyukai