KEJAKSAAN
RI
ADMINISTRASI
BIDANG TINDAK PIDANA UMUM
1
Nama: Zet Tadung Allo
SH.MH
Pangkat: Jaksa Utama
Pratama IV/b
Jabatan: Kordinator
pada Dit. Orang dan
Harta Benda Jampidum
3
PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui dan memahami tentang tugas dan fungsi Kejaksaan
serta tata kelola administrasi Kejaksaan di bidang Pidana Umum.
2. Mempersiapkan dan membentuk CPNS Kejaksaan R.I. yang siap
pakai dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan
Kejaksaan.
6
Deskripsi Singkat
Modul ini akan membahas tentang tugas,
PENDAHULUAN wewenang, fungsi Jaksa Agung Muda
Bidang Tindak Pidana Umum dan
Administrasi Perkara Tindak Pidana.
Pembahasan tentang tugas dan
kewenangan Kejaksaan di Bidang Tindak
Pidana Umum serta membahas tentang
administrasi dan prosedur yang akan
digunakan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.
7 7
Demi keadilan dan kebenaran berdasarkan ketuhanan yang maha esa, jaksa
melakukan penuntutan dengan keyakinan berdasarkan alat bukti yang sah
pasal 8 ayat (3) UU 16/2004
Kemandirian dan kebebasan yang bertanggung jawab dari
penuntut umum tanpa mengurangi pengendalian dan
pengawasan dari pimpinan
Berdasarkan Pasal 30 ayat (1) UU Nomor 16 Tahun 2004, tentang 13 13
1. Melakukan penuntutan.
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, pidana pengawasan dan keputusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang.
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang
dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Pasal 267 Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor : PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan R.I, yang
telah dirubah dengan Peraturan Kejaksaan Nomor 6 Tahun 2019, kedudukan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
adalah sebagai unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak pidana
umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak pidanan
umum meliputi :
1. Pra Penuntutan
2. Pemeriksaan tambahan
3. Penuntutan
4. Upaya hukum
5. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6. Eksaminasi
7. Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat
dan tindakan hukum lainnya.
15 15
STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang tindak pidana umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Pidana Umum menyelenggarakan fungsi ( pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-006/A/JA/07/2017) :
a. Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
b. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
d. Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri
;
e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana umum
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
20 20
ADMINISTRASI PERKARA TINDAK PIDANA
BERDASARKAN KEPJA NO: KEP-518/A/JA/11/2011
1. Yang dimaksud dengan Administrasi Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari Administrasi umum
Kejaksaan yang meliputi segala administrasi yang mengelola perkara tindak pidana umum dan
perkara tindak pidana khusus mengenai perkara, tahanan, barang sitaan, barang bukti, barang
rampasan, barang temuan dan hasil dinas, baik secara teknis yuridis maupun yang hanya merupakan
pencatatan proses penanganan berbentuk Surat-Surat, register dan laporan sesuai dengan bentuk
dan kode yang ditentukan.
2. Yang dimaksud dengan surat-surat adalah segala bentuk dan macam surat baik berupa surat
menyurat, Surat perintah, Surat Ketetapan dan Berita Acara yang diperlukan menurut ketentuan
KUHAP.
3. Yang dimaksud dengan register adalah buku daftar yang memuat secara lengkap dan terinci
mengenai perkara, benda sitaan, barang bukti, barang rampasan, barang temuan dan hasil dinas
21 21
4. Yang dimaksud dengan laporan adalah penyampaian informasi dan data secara berkala berupa:
Laporan bulanan
Laporan triwulan
Laporan tahunan, atau
Sewaktu-Waktu (insendentil)
Mengenai :
Perkara
Tahanan
Benda sitaan
Barang bukti/barang rampasan
Hasil dinas
22
Pada prinsipnya hal-hal yang diatur dalam
22
KEPJA-518/2001
17. P.16 : Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum untuk Mengikuti Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana
1. P.16A : Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum untuk Penyelesaian Perkara Tindak Pidana
2. P.17 : Permintaan Perkembangan Hasil penyidikan
3. P18 : Hasil Penyidikan belum lengkap
4. P.19 : Pengembalian berkas Perkara untuk dilengkapi
5. P.20 : Pemberitahuan Bahwa Waktu Penyidikan Tambahan Sudah Habis
6. P.21 : Pemberitahuan Hasil Penyidikan Sudah Lengkap
7. P.21A : Pemberitahuan Susulan Hasil Penyidikan Sudah Lengkap
8. P.22 : Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
9. P.23 : Surat Susulan Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
10. P.24 : Berita Acara Pendapat
11. P.25 : Surat Perintah Melengkapi Berkas Perkara
12. P.26 : Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan
13. P.27 : Surat Ketetapan Pencabutan Penghentian Penuntutan
14. P.28 : Riwayat Perkara
15. P.29 : Dakwaan
16. P.30 : catatan Penuntut Umum
1. P.31 : Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa (APB)
2. P.33 : Tanda Terima Surat Pelimpahan Perkara APB/APS
3. P.34 : Tanda Terima Barang Bukti
4. P.35 : Laporan Pelimpahan Perkara
5. P.36 : Permintaan Bantuan Pengawalan Tahanan/ Pengamanan Persidangan
6. P.37 : Surat Panggilan Saksi Ahli / Terdakwa / Terpidana
7. P.38 : Bantuan Panggilan saksi / Terdakwa / Terpidana
8. P.39 : Laporan Hasil Persidangan
9. P.40 : Perlawanan Jaksa Penuntut Umum terhadap Penetapan Ketua PN/Penetapan Hakim
10. P.41 : Rencana Tuntutan Pidana
11. P.42 : Surat Tuntutan
1. P.43 : Laporan Tuntutan Pidana
2. P.44 : Jaksa Penuntut Umum Segera Setelah Putusan
3. P.45 : laporan Putusan pengadilan
4. P.46 : Memori Banding
5. P.47 : Memori kasasi
6. P.48 : Surat perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan
7. P.49 : Surat Ketetapan Gugurnya / Hapusnya Wewenang Mengeksekusi
8. P.50 : Usul Permohonan Kasasi Demi kepentingan Hukum
9. P.51 : Pemberitahuan Pemidanaan Bersyarat
10. P.52 : Pemberitahuan Pelaksanaan Pelepasan Bersyarat
11. P.53 : Kartu Perkara Tindak Pidana
1. Lampiran I Pada Kalimat Identitas Tersangka Ditambah Calon Tersangka
2. Lampiran II tetap
3. Lampiran III tetap
4. Lampiran IV tetap
5. Lampiran V tetap
Ad. 2. Kode Register Perkara
1. RP.1 : Register Penerimaan Laporan
2. RP.2 : Register Perkara Tahap penyelidikan
3. RP.3 : Register Perkara Tahap Penyidikan
4. RP.4 : Register Permintaan Keterangan/Panggilan
5. RP.5 : Buku Perkara Jaksa Kegiatan Penyidikan
6. RP.6 : Register Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan/Dihentikannya Penyidikan
7. RP.7 : Register Penerimaan Berkas Perkara Tahap Pertama
8. RP.8 : Register Perkara Pemeriksaan Tambahan
9. RP.9 : Register Perkara Tahap Penuntutan
10. RP.10 : Register Penghentian Penuntutan Dan Penyampingan Perkara Demi
11. Kepentingan Umum
12. RP.11 : Upaya Hukum Dan Grasi
13. RP.12 : Register Pelaksanaan Putusan/Pidana Bersyarat Dan Gugurnya
14. Kewenangan Mengeksekusi serta Pelepasan Bersyarat
15. RP.13 : Register Perkara Acara Pemeriksaan Cepat Dan Eksekusi
16. RP.14 : Register/Buku Perkara Jaksa Penuntut Umum
Ad.3. Kode Laporan Perkara
8. T.8 : Surat Perintah Penangguhan Penahanan/ Pengeluaran dari Tahanan/Pencabutan Penangguhan Penahanan
EVALUASI CMS
1. Entri data CMS sudah cukup banyak tetapi kualitas data masih kurang
karena tidak lengkap antara lain dalam pengisian nomor surat.
2. Agar dilengkapi penomoran surat di CMS
3. Belum konsisten semua tahapan di entri melalui CMS
4. Agar seluruh tahapan admonistrasi penanganan perkara di entri melalui CMS
Contoh Yang Tidak Lolos Validasi Saat di
Kirim ke SPPT TI
PATUH
TEPAT WAKTU
SESUAI TAHAPAN
SESUAI DATA YG DITERIMA
(CMS SUDAH FORMAT), IKUTI
ALURNYA
Memahami
Standard Operating Procedure
(SOP)
Apa itu Standard Operating Procedure?
bagaimana
kapan
Instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi
di mana; dan
oleh siapa
Mengapa SOP Harus Diterapkan?
Standarisasi dalam menyelesaikan Mengurangi tingkat kesalahan & Meningkatkan efisiensi &
pekerjaan kelalaian efektivitas
Instrumen yang dapat melindungi Menghindari tumpang tindih Membantu penelusuran terhadap
aparatur pelaksanaan tugas kesalahan-kesalahan prosedural
Prinsip Pelaksanaan SOP
Konsisten • dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapa pun, dan dalam kondisi yang relatif sama
• dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari tingkatan yang paling rendah
Komitmen dan tertinggi
• terbuka terhadap penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif
Perbaikan berkelanjutan
• mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan
Mengikat
Seluruh unsur berperan • Jika aparatur tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan
penting proses
Terdokumentasi dengan • didokumentasikan sehingga dapat dijadikan acuan atau referensi bagi setiap pihak-pihak yang
baik memerlukan
Tata Laksana Pidum
Tata Laksana Pendukung
SDM Keu IT
Kejagung v x x x
Kejati v x x x
Kejari v v v v
Cabjari v v v v
Pelaksana SOP Pidum
SOP SOP
SOP SOP
Persuratan Pengambilan
Teknis Pengendalian
Pidum Keputusan
• Pengadministrasi
• PPP • Pengelola Tata Naskah
Penanganan Perkara
(PTN)
(PPP) • Kasi Wil
Kejagung • Kasi Wil JPU • Kasubdit
• Kasubag PK
• Kabag TU
• Kasubdit • Direktur • JAM Pidum
• Direktur
• PPP • PPP • PTN
• Kasubsi • Kasubsi • Kasubag PK
Kejati
• Kasi
JPU • Kasi • Kabag TU
• Aspidum • Aspidum • Kajati
• PPP • PPP • PTN
Kejari • Kasubsi JPU • Kasubsi • Kaur TU
• Kasi Pidum • Kasi Pidum • Kajari
• PPP • PPP • PTN
Cabjari • Kasubsi Pidum & JPU • Kasubsi Pidum & • Kaur BIN
Pidsus Pidsus • Kacabjari
Identitas SOP
No. SOP
Tgl Pembuatan
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan oleh
Satker di mana SOP berlaku Nama SOP
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
Peringatan Pencatatan/Pendataan
TERBARU YAITU :