PIDANA UMUM
DISUSUN OLEH
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 adalah
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk
tercapainya tujuan tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) termasuk SDM di Kejaksaan
Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang. Sebagai lembaga pemerintah,
Kejaksaan harus didukung oleh aparatur yang profesional, berintegritas dan berkarakter yang salah satu caranya didapat melalui
pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu Badan Pendidikan Dan Pelatihan Kejaksaan R.I. mengadakan Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2022. Dalam rangka pemenuhan
proses pembelajaran, maka disusunlah modul-modul, yang salah satunya modul Tugas, Kewenangan dan Administrasi Perkara
Tindak Pidana Umum.
Modul ini akan membahas tentang tugas, wewenang, fungsi dan administrasi perkara tindak pidana umum. Pembahasan
dimulai dengan struktur organisasi bidang Tindak Pidana Umum, tugas dan kewenangan Kejaksaan di bidang tindak pidana
umum serta membahas tentang administrasi dan prosedur yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Atas nama Badan Pendidikan dan Pelatihan, kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun yang telah bekerja keras menyusun modul ini. Begitu pula halnya dengan para ahli di bidang masing-masing
yang telah memberikan review dan masukan, kami ucapkan terimakasih.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik, saran dan kontribusi dari
berbagai pihak tentu akan sangat membantu untuk perbaikan modul ini ke depan. Akhirnya kami berharap semoga modul
ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi bagi para peserta TAK dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
Kepala Badan,
Tony T. Spontana
Pendahuluan
Deskripsi Singkat Indikator Keberhasilan
Modul ini akan membahas tentang tugas, wewenang, 1. Memahami dan mengaplikasikan tugas dan fungsi
fungsi Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan serta tata kelola administrasi Kejaksaan
dan Administrasi Perkara Tindak Pidana. Pembahasan dibidang Pidana Umum dalam pelaksanaan tugas.
dimulai dengan sejarah perkembangan tugas dan 2. Tersedianya ASN/CPNS Kejaksaan R.I. yang memiliki
kewenangan Kejaksaan di Bidang Tindak Pidana Umum kemampuan dan ketrampilan, memiliki integritas
serta membahas tentang administrasi dan prosedur yang kepribadian dan disiplin dalam pelaksanaan tugas,
akan digunakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. fungsi dan kewenangan Kejaksaan.
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui dan memahami tentang tugas dan fungsi Kejaksaan serta tata kelola administrasi Kejaksaan di
bidang Pidana Umum.
2. Mempersiapkan dan membentuk ASN/CPNS Kejaksaan R.I. yang siap pakai dalam pelaksanaan tugas, fungsi
dan kewenangan Kejaksaan.
4
PERKEMBANGAN TUGAS DAN FUNGSI KEJAKSAAN DI BIDANG
TINDAK PIDANA UMUM
A. Tugas dan Fungsi Kejaksaan di Bidang Tindak 1. Mengadili perkara banding dari perkara-
Pidana pada Zaman Pemerintahan Hindia perkara yang diputus oleh Raad van Justitie
Belanda (pasal 169 RO)
Pada jaman Pemerintahan Hindia Belanda terdapat 3 2. Memutus perkara –perkara yang diminta
badan peradilan umum yang ada relevansinya dengan kasasi (pasal 170 RO)
Jaksa dan Kejaksaan, yaitu Pengadilan Negeri
(Landraad) adalah pengadilan sehari-hari bagi
3. Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir
penduduk Bumiputera atau yang dipersamakan baik perkara-perkara yang termasuk dalam
dalam perkara sipil (perdata) maupun pidana (pasal 94 golongan forum privelegiatum (pasal 163
RO) ; Raad van Justitie (R. v .J) adalah pengadilan RO), seperti para pejabat tinggi tertentu, para
sehari-hari bagi penduduk golongan eropa (pasal 129 Sultan dsb, serta perselisihan-perselisihan
RO) dan merupakan pengadilan banding bagi Landraad wewenang mengadili (Jurisdictie geschillen)
(pasal 128 RO), berwenang juga untuk memutus antara pengadilan-pengadilan tingkat
perselisihan untuk mengadili (jurisdictie geschillen)
banding, antara pengadilan sipil dan militer,
antara Landraad (pasal 127 RO) ; Hooggerechtshof
adalah pengadilan tinggi yang berwenang untuk :
antara pengadilan swapraja dsb.
Dalam ketiga
jenis badan Pada tingkat Pengadilan Negeri (Landraad)
peradilan dan Raad van Justitie, lembaga Openbaar
terdapat • Mempertahankan Ministerie (OM) dilaksanakan oleh Officer
pegawai-pegawai segala peraturan van Justitie , sedangkan pada tingkat
yang diberi
wewenang negara; Hooggerechtshof dilaksanakan oleh Procureur
selaku • Melakukan General (PG) atau substitusinya yang
pengemban tugas dinamakan Advocaat General.
dari suatu penuntutan segala
lembaga (badan
atau dinas)
tindak pidana;
negara yang • Melaksanakan Adanya Openbaar Ministerie dalam sistem
dinamakan peradilan yang berlalu di Hindia Belanda
Openbaar
putusan pengadilan merupaka penerapan dari asas konkordansi
Ministerie (OM), pidana yang yaitu harus ada persamaan antara peraturan
lembaga ini berwenang. hukum dan sistem serupa yang berlaku di
mempunyai 3
(tiga) tugas negeri Belanda
pokok, yaitu :
• Tugas dan kewenangan Kejaksaan pada zaman penjajahan Hindia
Belanda sebagaimana diatur dalam pasal 55 RO, antara lain sebagai
berikut :
1. Mempertahankan ketentuan undang-undang;
2. Melakukan penyidikan dan penyidikan lanjutan ;
3. Melakukan penuntutan tindak-tindak pidana pelanggaran dan kejahatan ;
4. Melaksanakan putusan-putusan pengadilan pidana ;
5. Berwenang untuk menyampingkan perkara berdasarkan asas opportunitas tidak
tertulis ;
6. Dapat naik banding (appel) dan memajukan permohonan kasasi fihak atas
putusan pengadilan yang berwenang yang tidak merupakan putusan bebas (pasal
128, 169, 171 RO) ;
B. Tugas dan Fungsi Kejaksaan di Bidang Tindak
Pidana Umum Pada Masa Kemerdekaan.
Pasal 15 : Pasal 16 :
“Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
“Jaksa Agung Muda Tindak Umum mempunyai tugas dan wewenang
Pidana Umum adalah unsur melakukan prapenuntutan, pemeriksaan
pembantu pimpinan dalam tambahan, penuntutan, melaksanakan
penetapan hakim dan putusan pengadilan,
melaksanakan sebagian tugas pengawasan terhadap pelaksanaan
dan wewenang serta fungsi keputusan lepas bersyarat da tindakan
Kejaksaan dibidang Yustisial hukum lainnya dalam perkara tindak
mengenai tindak pidana umum pidana umum berdasarkan peraturan
perundang – undangan dan kebijaksanaan
yang bertangung jawab langsung yang ditetapkan Jaksa Agung.”
kepada Jaksa Agung.”
Pasal 17 :
“.....Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi :
1. merumuskan kebijaksanaan teknis kegiatan yustisial
pidana umum berupa pemberian bimbingan dan
pembinaan bidang tugasnya ;
2. merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan prapenuntutan “
Pasal 223 :
......Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum mempunyai fungsi :
b. KEPJA Nomor : KEP-035/JA/3/1992
1. merumuskan kebijaksanaan teknis kegiatan yustisial pidana umum berupa
tanggal 25 Maret 1992 tentang Susunan pemberian bimbingan dan pembinaan dalam tugasnya ;
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan 2. merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan prapenuntutan,
Republik Indonesia pemeriksaan tambahan, penuntutan dalam perkara tindak pidana terhadap
keamanan negara dan ketertiban umum, tindak pidana terhadap orang dan
harta benda serta tindak pidana umum yang diatur diluar Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana ;
3. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan, melakukan
Pasal 222 pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan
hukum lain dalam perkara tindak pidana umum serta
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum pengadministrasiannya ;
mempunyai tugas dan wewenang 4. membina kerjasama , melakukan koordinasi dan memberikan bimbingan
serta petunjuk teknis dalam penanganan perkara tindak pidana umum dengan
melakukan prapenuntutan, pemeriksaan instansi terkait berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
tambahan, penuntutan, melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung ;
5. memberikan saran, konsepsi tentang pendapat dan atau pertimbangan
penetapan hakim dan putusan pengadilan, hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah
pengawasan terhadap pelaksanaan hukum lainnya dalam kebijakan penegakan hukum ;
6. membina dan meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan integritas
keputusan lepas bersyarat dan tindakan kepribadian aparat tindak pidana umum di lingkungan kejaksaan ;
hukum lainnya dalam perkara tindak 7. melakukan pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas dan wewenang
pidana umum berdasarkan peraturan kejaksaan di bidang tindak pidana umum berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung ;
perundang-undangan dan kebijaksanaan 8. memberikan saran dan pertimbangan kepada Jaksa Agung serta
yang ditetapkan oleh Jaksa Agung melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Jaksa Agung.
c. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, yang merupakan perubahan
tentang Struktur Organisasi Kejaksaan dari Keppres Nomor 55 Tahun 1991.
Pasal 14 :
Pasal 203 :
Pasal 30 :
Di bidang pidana , kejaksaan mempunyai tugas dan
wewenang : Peraturan Presiden Nomor
a. melakukan penuntutan ; 29 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
b. melaksanakan penetapan hakim dan putusan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum Tata Kerja Kejaksaan RI
tetap ; Pasal 18
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan bersyarat, putusan pidana pengawasan dan
keputusan lepas bersyarat ; Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor : PER-
d. melakukan penyidikan terhadap tindak pidana 006/A/JA/07/2017 tentang tentang
tertentu berdasarkan undang-undang ; Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan R.I.
e. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu PASAL 267
dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dlimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik .
Tambahan tugas dan wewenang berdasarkan UU Nomor 11
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor
16 Tahun 2004
Pasal 30 C :
Ad.12. Register Hasil Dinas
• RHD : Register Hasil Dinas
RUANG LINGKUP
1. PADA TAHAP PENYIDIKAN
KEADAAN DARURAT
Selama masa pengawalan tahanan dari dan kembali ke
Rutan / Lembaga Pemasyarakatan serta pengamanan
tahanan selama di ruang gedung Pengadilan dan atau
gedungg Kejaksaan, secara melekat Petugas Intelijen
memberi dukungan pengamanan dan penggalangan
yang rnekanismenya sesuai yang telah diatur dalam
SOP Intelijen dan SOP Terintegrasi dalam
Penanganan Perkara di Lingkungan Kejaksaan
Republik Indonesia (PERJA Nomor 046/A/JA/12/
2011 tanggal 28 December 2011].
DUKUNGAN INTELIJEN
Tindakan pengawalan dan pengamanan tahanan yang tidak
dilaksanakan sesuai dengan Standar Operational Prosedur (SOP) ini
akan dilakukan pemeriksaan dan diberikan sanksi berdasarkan
Peraturan Perundang- undangan
SANKSI
PERATURAN JAKSA
NOMOR : PER
AGUNG REPUBLIK
-005/A/JA/03/2013
INDONESIA