PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya di Indonesia, bahkan
di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras.
Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol lalu diproses dari
bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan
destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan
terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak maupun yang
diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara
terutama di kota Malang yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Malang
Nomor 5 Tahun 2006 diantaranya ialah, pedagang tidak memiliki surat ijin untuk
yang menjual Minuman Beralkohol tidak sesuai dengan tempat yang telah
yang menjual Minuman Beralkohol dengan kadar etanol yang melebihi ketentuan
1
ditempat akan tetapi banyak penjual yang mengacuhkan aturan ini dan para
bahan-bahan lain yang tidak di anjurkan untuk di campur atau di tambah ke dalam
minuman keras beralkohol “oplosan” yang illegal di Kota Malang ini dapat
Seperti yang terjadi pada kasus yang dilansir oleh detik.com pada 10 Juli 2017
Pesta minuman keras (miras) kembali memakan korban. Di Kabupaten Malang,
dua orang tewas dan empat lainnya dalam perawatan medis di rumah sakit.
Mereka adalah Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi.Keduanya menenggak
miras jenis trobas.Trobas termasuk inuman keras yang dioplos dengan alkohol
berkadar tinggi. Korban tewas adalah Sodikin alias Koting (38), juga pemilik
rumah, tempat pesta miras digelar. Korban kedua, yakni Bayu Kristiawan
(29).Keduanya meninggal dunia pada Minggu (9/7/2017) dini hari. Sementara
korban lainnya dalam perawatan medis adalah, Arik Kurnia (26), Basori (25), Edi
alias Domo (28), dan Hadi Wiyono (48), serta Suyono (46), Mustofa (40).
Menurut keterangan yang dihimpun, pesta miras trobas dibeli dari penjual di
Dusun Dromo, Desa/Kecamatan Bantur.Satu buah ceret plastik bekas tempat
miras disita petugas sebagai barang bukti, selain itu, satu buah gelas, dan satu
plastik ukuran setengah kilo tempat trobas saat dibeli.Sekedar diketahui, trobas
merupakan produk miras bisa dijumpai di wilayah Malang Selatan. Trobas ialah
minuman keras oplosan dengan kadar alkohol tinggi. Meski ilegal, minuman jenis
2
ini cukup terkenal dan konsumen tetap menbelinya bahkan telah banyak kasus
mengakibatkan korban meninggal dunia.2
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan adanya pengawasan dan
tidak saja membahayakan pemakainya, tetapi juga membawa dampak yang sangat
hilangnya kontrol pada diri sendiri, atau yang sering disebut dengan mabuk, yang
pada akhirnya melahirkan pelanggaran atau bahkan tindak pidana yang sangat
meresahkan masyarakat.
hal ini sebenarnya dilakukan agar membatasi peredaran minuman keras, tapi pada
pelaksanaanya.3
3
yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama.
secara tidak resmi masih banyak sekali sehingga aparat kepolisian tidak segan
Beralkohol yang tidak memiliki izin, menurut Pasal 1 Peraturan Dearah Malang
Nomor 5 Tahun 2006 ialah Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol
yang selanjutnya disebut SIUP MB adalah surat ijin untuk dapat melaksanakan
penjualan dan peredaran Minuman Beralkohol alias bir golongan A atau yang
4
Langitan, APersepsi remaja terhadap pencegahan perilaku minum alkohol di Kota
Tomohon Propinsi Sulawesi Utara. Perilaku dan promosi kesehatan Fakultas Kedokteran. Tesis :
Universitas Gadjah Mada. (2007). Diakses 10 juni 2017.
4
pemerintah lantaran peredaran bir semakin marak di Indonesia.5Ditambah lagi,
masyarakat banyak yang mengeluhkan bahwa penjualan bir di mini market sudah
yang membatasi pembelian bir untuk masyarakat di atas 21 tahun pun seakan
5
David Richardo, Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan, Pengendalian dan Pelarangan
Peredaran Minuman Beralkohol Di Kota Pontianak. Jakarta: STT HKBP. Diakses 10 Juni 2017.
5
polisi.Namun penjualnya tidak pernah kapok.“Para pelaku memang hanya dijerat
dengan tipiring (tindak pidana ringan). Selain itu juga Perda Kota Malang nomor
5 tahun 2006 tentang pengendalian Minuman Beralkohol .6
Dilihat dari tingginya jumlah Minuman Beralkohol yang didapat dari operasi
razia aparat kepolisian ini membuktikan bahwa Kota Malang masih sangat rawan
sudah mulai dikonsumsi oleh anak yang belum cukup umur akibat salah
pergaulan di lingkungan atau hanya coba-coba bisa saja anak tersebut mencontoh
prilaku orang tuanya atau kerabatnya ataupun lingkungan sekitar rumahnya yang
penulis tertarik untuk mengkaji dan melakukan penulisan tugas akhir skripsi yang
6
TribunNews, 23 Juni 2013. Ratusan Miras Kembali Disita Polres Malang Kota,
http://surabaya.tribunnews.com,/ratusan-miras-kembali-disita-polres-malang-kota diakses pada tanggal
30 Mei 2017 pukul 21.40.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Malang.
b. Manfaat Praktis
7
Manfaat praktis, memberikan pemahaman dan masukan bagi masyaakat yang
peredaranMinuman Beralkohol.
E. Metode Penelitian
1. Metode pendekatan
dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta yang kemudian menuju
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau daerah yang dipilih sebagai tempat
penelitian adalah di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Kota Malang
dan Toko Nusantara yang berkaitan dengan permasalahan yang di angkat dari
3. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di peroleh dari sumber utama yang
8
b. Data sekunder
a. Wawamcara
langsung kepada satpol PP (satuan polisi pamong praja), dan penjual toko
Minuman Beralkohol.
b. Observasi
c. Studi kepustakaan
9
Melalui pencarian atau penelusuran bahan-bahan kepustakan melalui
d. Studi internet
Metode yang di gunakan dalam penulisan hukum ini adalah metode analisis
F. Sitematika Pennulisan
bab dan masing-masing bab terdiri atas sub yang bertujuan agar mempermudah
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yang memuat alasan atau
10
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang bersumber daro peraturan
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang perlu disampaikan
terkait dengan permasalahan yang telah diteliti serta saran bagi peneliti selanjutnya.
11