Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RANGKUMAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN


PANCASILA

Oleh:

Safarudin 16402294

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (YPUP)


BAB 6
MEMAHAMI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

A. Pengertian Ideologi

Istilah ideology berasal dari kata Idea yang berartigagasan, konsep,


pengertiandasar, cita-cita, dan logos yang berartiilmu. Kataidea berasal dari
bahasa Yunani eidos yang berarti bentuk dan disamping itu ada kata idein
yang berarti melihat. Oleh karena itu, secara harfiah, ideology berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar atau dalam pengertian sehari-hari
idea disamakan artinya dengan cita-cita.

B. Makna Ideologi Bagi Bangsa Indonesia

Pada hakikatnya ideology adalah hasil refleksi manusia berkat


kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya, maka
terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideology dengan masyarakat
negara. Namun disatu pihak membuat ideology semakin realistis dan dipihak
lain mendorong masyarakat makin mendekati bentuk ideal. Ideologi
mencerminkan caraberpikir masyarakat, bangsa, maupun negara, tetapi juga
membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan demikian, ideology sangat
menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara, karena ideology
membimbing bangsa dan Negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai
realisasi pcmbangunan, hal ini disebabkan dalam ideology terkandung suatu
orientasi praksis.

C. Perbandingan Ideologi Pancasiladengan Ideology Lain

1. Ideologi Pancasila
Ideologi nasional berupa kumpulan pikiran-pikiran rakyat yang
mengandung pandangan tentang keadaan bangsa, memuat perspektif atau
harapan masadepan bangsa dan memberi arah serta dorongan bagi seluruh
kegiatan manusia

2. Ideologi Liberalisme

Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad


pertengahan feodal, dimana system sosial ekonomi dikuasai oleh kaum
aristokratis feudal dan menindas hak-hak individu. Ciri-ciri ideology liberal
adalah:

 Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.


 Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh,
termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan
kebebasan pers.
 Pemerintah hanya mengatur kehidupan secara terbatas.
 Keputusan yang dibuat pemerintah hanya sedikit untuk rakyat,
sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri mereka
sendiri.
 Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk. Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa,
sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah.

3. Ideologi konservatif
Ketika liberalisme menggoncangkan struktur masyarakat feodal yang
mapan, golongan feodal berusaha mencari ideologi tandingan untuk
menghadapi kekuasaan persuasive liberalisme. Dari sinilah muncul ideologi
konservatisme sebagai reaksi atas paham liberal. Ciri-ciri paham konservatif
 Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata.
 Untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan stabil itu diperlukan
suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan yang mengikat tetapi
bertanggung jawab.
 paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam
masyarakat untuk membantu pihak yang lemah

4. IdeologiSosialisme
Komunisme Sosialis memerupakan reaksi terhadap revolusi industry dan
akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad
kesembilan belas dikenal dengan Sosialis Utopia. Sosialisme ini lebih
didasarkan pada pandangan kemanusiaan dan menganut kesempurnaan
watak manusia.

5. IdeologiFasisme
Fasisme merupakan tipe nasionalisme yang romantic dengan segala
kemegahan upacara dan simbol-simbol yang mendukungnya untuk mencapai
kebesaran negara.
BAB 7
MEMAHAMI DEMOKRASI PANCASILA

A. Perkembangan Demokrasi Di Indonesi

 Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)


Demokrasi Parlementer menonjolkan peranan parlementer
serta partai-partai. Akibatnya, persatuan yang digalang selama
perjuangan melawan musih bersama menjadi kendor dan tidak dapat
dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
 Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi
konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi
rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi Presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI
sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
 Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan system presidensial. Landasa formal periode ini
adalahPancasila, UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalamrangka untuk
meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi
di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya, peran
Presiden semakin dominasi terhadap lembaga-lembaga negara yang
lain. Melihat praktik demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu, sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
 Periode 1999-sekarang (Masa DemokrasiPancasila Era Reformasi)
Pada saat ini, peran partai politik kembali menonjol, sehingga
demokrasi dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelahPemilu
banyak kebijakan yang tidak mendasarkan kepada kepentingan rakyat
melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan antara Presiden dan
partai politik dalam DPR.Dengan kata lain, model demokrasi
erareformasi dewasa ini kurang mendasarkan padakeadilan sosial bai
seluruh rakyat Indonesia.

B. Konsep Deokrasi

1. Pengertian Demokrasi Pancasila


Demokrai Pancasila suatu paham demokrasi yang bersumber pada
pandangan hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian bangsa
Indonesia itu sendiri. Demokrasi Pancasila hakikatnya adalah sarana atau
alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan bangsa sebagaimana
telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.

2. Prinsip-prinsip Demokasi Pancasila


 Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi.
 Adanya pemilu secara berkesinabungan.
 Adanya peran-peran kelompok kepentingan.
 Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak
minoritas.
 Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide untuk
menyelesaikan masalah.
 Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan
suara terbanyak
3. Penerapan Demokrasi Pancasila diIndonesia
Demokrasi atau pemerintahan rakyst di Indonesia didasarkan pada:
 Nilai-nilai falsafah Pancasila atau pemerintahan dari,oleh, dan
untuk rakyat berdasarkan sila-sila Pancasila;

 Transformasi nilai Pancasila pada bentuk dan system


pemerintahan;
 Konsekuensi dan konmitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945.

Nilai-nilai demokrasi yang terjabat dari nilai-nilai Pancasila tersebut


sebagai berikut.

a. Kedaulatan rakyat
b. Republik
c. Negara berdasarkan atas hukum
d. Pemerintahan yang konstitusional
e. Sistem perwakilan
f. Prinsip musyawarah
g. Prinsip ketuhanan
BAB 8
MEMAHAMI HAK DAN KEWAJIBANASASI MANUSIA DALAM
PANCASILA

A. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

Pejuangan hak asasi manusia dimulai di Inggris dengan dirumuskannya


hak asasi manusia dalam piagam Marga Charta (1215), petition of rights
(1628), Hobeas Corpus Act (1679), Bill of Rights Act of Settlement (1701).
Perjuangan di Amerika dengan merumuskan Virginia Bill of Rights dan
Declaration of Independent (1776).Perkembangan di Prancis melahirkan La
Declaration des Droit de I’Home et du Citoyen.

Puncak dari perjuangan itu adalah lahirnya The Universal Declaration of


Human Rights yaitu pernyataan tentang hak asasi manusia sedunia yang
sifatnya universal dan diterima secara aklamasi oleh Majelis Umum PBB
tahun1948. Deklarasi ini berisi 30 pasal tentang hak asasi manusia yang
dikelompokkan menjadi: Hakasasi pribadi (personal rights), Hak asasi di
bidang ekonomi (property rights), Hak asasi di bidang sosial budaya (social
and culturalrights), Hak asasi dibidang politik (political rights), dan hak asasi
dibidang hokum (legal rights).

B. Istilah Dan Pengertian Hak Asasi Manusia

Istilah hak asasi manusia dalam bahasa lain, yaitu droit I’home (Prancis),
human right (Inggris),dan mensenrechten (Belanda). Pengertian hak asasi
manusia menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun1999
tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi idiom hokum positif
(iusconstitutum), yaitu: “Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hokum dan pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.”

C. Macam-Macam Hak Asasi Manusia

 Hak untuk Hidup


 Hak untuk bicara dan menyampaikan pendapat
 Hak kebebasan berkumpul
 Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
 Haku ntuk melanjutkan keturunan
 Hak untuk mendapatkan kesejahteraan
 Hak untuk memperoleh keadilan dan rasa aman
 Hak untuk beragama dan menjalankan ibadah
 Hak atas kedudukan yang sama dihadapan hukum

D. Pemahaman HAM Dalam Pancasila

 Hak asasi manusia dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam hal ini setiap orang dijamin untuk melakukan ibadah


menurut agama dan keyakinan masing-masing.

 Hak asasi manusia dalam Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Setiap orang berhak diperlakukan secara sepintas, tidak boleh
disiksa dan dihukum sewenang-wenang, tidak boleh dihina atau
diperlakukan melampaui batas. Sila kemanusiaan ini berarti juga
pengakuan kemerdekaan.
 HakasasidalamsilaPersatuanIndonesia
Kesadaran kebangsaan adalah tanda adanya keinginan untuk
mempertahankan hak asasi manusia.
 Hak asasi manusia dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Hak ini bisa berupa hak dalam menyampaikan pendapat,
berkumpul, dan turut serta dalam pemerintahan.
 Hak asasi manusia dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Hak yang terdapat dalam sila ini adalah hak hidup, hak milik,
hak atas pekerjaan, dan upah yang baik dan adil.

Anda mungkin juga menyukai