PEMERIKSAAN REFLEK
mata kuliah : keperawatan medikal bedah II
Dosen pembimbing : Aida Khairunisa SST, M.Si
Disusun oleh:
Andrean 13403521118
Ikhwana 13403521124
Mutia ulfa 13403521140
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya tugas makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
B. Penyakit saraf
termasuk salah satu
jenis penyakit yang
menyerang sistem
C. saraf manusia.
Terutama pusat sistem
saraf manusia yang
berada di otak.
Penyakit
D. saraf dapat
menyerang segala usia,
mulai dari usia bayi
hingga orang tua.
E. Gangguan atau
kelainan sistem saraf
pada manusia dapat
menimbulkan efek
yang
F. sangat kritikal sekali
G. Penyakit saraf
termasuk salah satu
jenis penyakit yang
menyerang sistem
H. saraf manusia.
Terutama pusat sistem
saraf manusia yang
berada di otak.
Penyakit
I. saraf dapat
menyerang segala usia,
mulai dari usia bayi
hingga orang tua.
J. Gangguan atau
kelainan sistem saraf
pada manusia dapat
menimbulkan efek
yang
K. sangat kritikal sekali
mata kuliah ini membahas tentang masalah Kesehatan yang lazim terjadi pada
usia dewasa, akut maupun kronis yang meliputi gangguan funsi tubuh sistem
persyarafan dan pemeriksaan reflek.
Penyakit persyarafan termasuk salah satu jenis penyakit yang menyerang
sistem saraf manusia. Terutama pusat sistem saraf manusia yang berada di otak.
Penyakit saraf dapat menyerang semua usia, mulai usia bayi hingga orang tua.
Gangguan atau kelainan sistem saraf pada manusia dapat menimbulkan efek yang
sangat kritis sekali.
Saraf kranial atau dalam Bahasa latin disebut dengan gugup tengkorak adalah
12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia. Berbeda
demikian pula dengan saraf tulang belakang yang mencuat dari tulang belakang
manusia. Pasangan saraf kranial diberikan nomor sesuai dengan letaknya dari depan
sampai belakang. Dari 12 pasang saraf kranial, terdapat 3 saraf kranial yang
berperan sebagai saraf sensorik, 5 pasang sebagai saraf motoric, dan 4 pasang saraf
sebagi saraf gabungan (motoric dan sensorik). Saraf kranial adalah bagian dari
susunan saraf tepi, meskipun begitu letaknya yang berdekatan dengan saraf pusat
(SSP). Saraf kranial sendiri terhubung ke organ-organ tubuh manusia, seperti mata,
telinga, hidung, tenggorkan dan lain-lain.
Sedangkan jalur-jalur saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas reflek
dikenal sebagai lengkung reflek. Reflek sangat penting untuk pemeriksaan keadaan
fisis secara umum, fungsi nervus, dan koordinasi tubuh. Dari reflek atau respon
yang diberikan oleh anggota tubuh Ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui
normal tidaknya fungsi dalam tubuh.
Reflek adalah respon yang terjadi secara otomatis atau tidak sadar. Ada dua
jenis reflek yaitu, reflek sederhana atau reflek dasar yaitu reflek built-in yang tidak
perlu dipelajari misalnya mengedipkan mat ajika ada sesuatu yang masuk, dan
reflek didapati atau reflek terkondisi yang terjadi Ketika belajar atau berlatih
misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas
partitus.
B. Rumusan Masalah
1. apa itu saraf kranial?
2. Apa fungsi saraf kranial?
3. Pemeriksaan 12 saraf kranial?
4. Apa yang di maksud dengan reflek?
5. Apa saja jenis-jenis reflek?
6. Bagaimana cara pemeriksaan reflek?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi saraf kranial
Saraf kranial atau dalam Bahasa latin disebut dengan gugup tengkorak adalah
12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia. Berbeda
demikian pula dengan saraf tulang belakang yang mencuat dari tulang belakang
manusia. Pasangan saraf kranial diberikan nomor sesuai dengan letaknya dari depan
sampai belakang. Dari 12 pasang saraf kranial, terdapat 3 saraf kranial yang berperan
sebagai saraf sensorik, 5 pasang sebagai saraf motoric, dan 4 pasang saraf sebagi
saraf gabungan (motoric dan sensorik). Saraf kranial adalah bagian dari susunan
saraf tepi, meskipun begitu letaknya yang berdekatan dengan saraf pusat (SSP). Saraf
kranial sendiri terhubung ke organ-organ tubuh manusia, seperti mata, telinga,
hidung, tenggorkan dan lain-lain.
B. Fungsi saraf kranial.
Sensibilitas wajah.
Rasa raba: pemeriksaan dilakukan dengan kapas yang digulung memanjang,
dengan menyentuhkan kapas kewajah pasien dimulai dari area normal ke area
dengan kelainan.
Bandingkan rasa raba pasien antara wajah kiri dan kanan.
Rasa nyeri : dengan menggunkan tusukan jarum tajam dan tumpul. Tanyakan
pada klien apakah merasakan rasa tajam dan tumpul. Dimulai dari area normal
kearea dengan kelainan.
Rasa suhu : dengan cara yang sama tapi dengan menggunakan botol berisi air
dingin dan air panas, diuji dengan bergantian (panas-dingin). Pasien disuruh
menyebutkan panas atau dingin yang dirasakan.
Rasa sikap : dilakukan dengan menutup kedua mata pasien, pasien diminta
menyebutkan area wajah yang disentuh (atas atau bawah).
Tasa getar : pasien disuruh membedakan ada atau tidak getaran garpu penala
yang disentuhkan ke wajah pasien.
Otot pengunyah
Cara pemeriksaan : pasien disuruh mengatup mulut kuat-kuat kemudian
dipalpasikedia otot pengunyah (muskulus maseter dan temporalis) apakah
kontraksinya baik, kurang atau tidak ada. Kemudian dilihat apakah posisi
mulut klien simetris atau tidak, mulut miring.
Reflek kornea
Cara pemerikasaan: pada saat pasien melihat keatas, lakukan sentuhan
ringandengan sebuah gumpalan kampas kecil di daerah temporal masing-
masing kornea bila terjadi kedipan mata, dan keluarnya air mata adalah respon
yang normanl.