Anda di halaman 1dari 17

DEFINISI

Penyakit tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik disebabkan oleh
kuman Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang hampir semua organ tubuh
manusia dan yang terbanyak adalah paru-paru.
Nama tuberculosis pertama kalinya ditemukan oleh Robert Koch (1882) setelah ia
mengidentifikasi bakteri penyebab penyakit TB yakni mycobacterium tuberculosis
dan dari sinilah diagnosis secara mikrobiologik dimulai dan penatalaksanaannya
lebih terarah.
EPIDEMIOLOGI
 Meskipun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia dengan lengkap tapi sampai saat ini
TB masih tetap menjadi masalah kesehatan dunia yang utama. Masalah munculnya atau
meningkatnya beban TB global ini antara lain karena:
1) Kemiskinan pada berbagai penduduk, tidak hanya pada negara yang sedang berkembang tetapi
juga pada penduduk perkotaan tertentu di negara maju.
2) Adanya perubahan demografik dengan meningkatnya penduduk dunia dan perubahan dari
strukturusia manusia yang hidup
3) Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi pada penduduk di kelompok yang rentan terutama
di negara-negara miskin.
4) Tidak memadainya pendidikan kesehatan mengenai TB diantara para dokter.
5) Terlantar dan kurangnya biaya untuk obat, sarana diagnostic, dan pengawasan kasus TB dimana
terdeteksi adanya kasus yang tidak tertata laksana dengan baik dan benar.
6) Adanya epidemi HIV/AIDS di seluruh dunia terutama Afrika dan Asia.
ETIOLOGI
 Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Secara umum sifat kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis) antara lain adalah sebagai berikut:
 Berbentuk batang dengan panjang 1-10 mikron, lebar 0,2-0,6 mikron.
 Bersifat tahan asam dalam pewarnaan dengan metode ZiehlNeelsen.
 Kuman nampak berbentuk batang berwarna merah dalam pemeriksaan di bawah mikroskop.
 Tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama pada suhu
antara 4°C sampai minus 70°C.
 Kuman sangat peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar ultraviolet.
 Paparan langsung terhadap sinar ultraviolet, sebagian besar kuman akan mati dalam waktu beberapa
menit.
 Dalam dahak pada suhu antara 30-37°C akan mati dalam waktu lebih kurang 1 minggu.
 Kuman dapat bersifat dormant (“tidur” / tidak berkembang).
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala sistemik/umum: 1. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan
darah)
2. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang
serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul
3. Penurunan nafsu makan dan berat badan
4. Perasaan tidak enak (malaise), lemah

 Gejala khusus : 1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-
paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang
disertai sesak.
2. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru),
dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi
tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan
bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
KLASIFIKASI
 Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien tuberculosis memerlukan suatu
“definisikasus” yang meliputi empat hal ,yaitu:
1. Lokasi atau organ tubuh yang SAKIT: paru atau ekstra paru;
2. Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis): BTA positif atau BTA negatif;
3. Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat.
4. Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah pernah diobati
DIAGNOSIS
 Gejala klinik : 1. batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan
gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, sesak nafas
2. badan lemas
3. nafsu makan menurun
4. berat badan menurun
5. Malaise
6. berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
7. demam meriang lebih dari satu bulan

 Pemeriksaan 1. S (sewaktu) Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung


dahak: pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk
mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.
2. P (pagi) Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah
bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
3. S (sewaktu) Dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat
menyerahkan dahak pagi.

 Pemeriksaan foto toraks


 Diagnosis TB pada anak cukup sulit. Pada anak, batuk bukan merupakan gejala utama. Diagnosis
pasti TB ditegakkan dengan ditemukannya M. tuberculosis pada pemeriksaan sputum atau
bilasan lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura, atau pada biopsijaringan.
 Kesulitan menegakkan diagnosis pasti pada anak disebabkan oleh 2 hal, yaitu sedikitnya jumlah
kuman (paucibacillary) dan sulitnya pengambilan spesimen sputum.
 Pertimbangkan Tuberkulosis pada anak jika ditemukan pada:
1. ANAMNESIS :

 Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuh.
 Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu.
 Batuk kronik ≥ 3 minggu, dengan atau tanpa wheeze.
 Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa.
2. PEMERIKSAAN FISIK :
 Pembesaran kelenjar limfe leher, aksila, inguinal.
 Pembengkakan progresif atau deformitas tulang, sendi, lutut, falang.
 Uji tuberkulin. Biasanya positif pada anak dengan TB paru, tetapi bisa negatif pada anak
dengan TB milier atau yang juga menderita HIV/AIDS, gizi buruk atau baru menderita
campak.
 Pengukuran berat badan menurut umur atau lebih baik pengukuran berat menurut
panjang/tinggi badan.
Untuk memudahkan penegakan diagnosis TB anak, IDAI merekomendasikan diagnosis TB anak
dengan menggunakan sistem skoring, yaitu pembobotan terhadap gejala atau tanda klinis yang
dijumpai.
 Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang, maka dilakukan
pembobotan dengan sistem skoring.
 Pasien dengan jumlah skor ≥ 6 (sama atau lebih dari 6), harus ditata laksana sebagai pasien TB
dan mendapat pengobatan dengan obat anti tuberkulosis (OAT).
 Bila skor kurang dari 6 tetapi secara klinis kecurigaan kearah TB kuat maka perlu dilakukan
pemeriksaan diagnostik lainnya sesuai indikasi, seperti bilasan lambung, patologi anatomi, pungsi
lumbal, pungsi pleura, fototulang dan sendi, funduskopi, CT-Scan dan lain-lainnya
DIAGNOSIS BANDING

 pneumonia
 bronchitis
 Demamtifoid
 sarcoidosis.
TATALAKSANA

Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif (2 bulan pertama) dan
sisanya sebagai tahap lanjutan. Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam
obat pada fase awal/intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam
obat pada fase lanjutan (4 bulan, kecuali pada TB berat). OAT pada anak diberikan
setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan.
• Dosis OAT Kombipak-fase-awal/intensif pada anak

BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)
Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg
Pirazinamid 150 mg 300 mg 600 mg

• Dosis OAT Kombipak-fase-lanjutan pada anak

BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg


KOMPLIKASI

 Obstruksi jalan napas


 CA Paru
 Kor pulmonal
PROGNOSA

 Dipengaruhi oleh banyak factor seperti :


 Umur anak
 berapa lama telah mengalami infeksi
 luasnya lesi
 keadaan gizi
 keadaan social ekonomi keluarga
 diagnosis dini
 Pengobatan adekuat
 adanya infeksi lain seperti; morbili, pertusis, diare yang berulang dl
PENCEGAHAN

 Vaksin BCG : Pemberian BCG dapat mengurangi morbiditas sampai 74%. BCG biasanya
diberikan pada anak dengan uji tuberculin (-) dan biasanya uji tuberculin diulangi 6
minggu setelah BCG dan kalau masih (-) dianjurkan untuk mengulangi BCG. Tetapi
sekarang dianjurkan pemberian BCG secara langsung tanpa didahului uji tuberculin karena
cara ini dapat menghemat ongkos dan mencakup lebih banyak anak.
 Kemoprofilaksis : Sebagian kemoprofilaksis biasanya dipakai INH dengan dosis 10
mg/kgbb/hari selama 1 tahun. Kemoprofilaksis primer diberikan untuk mencegah
terjadinya infeksi pada anak dengan kontak tuberculosis dan uji tuberculin masih (-) yang
berarti masih belum terkena infeksi atau masih dalam masa inkubasi. Kemoprofilaksis
sekunder diberikan untuk mencegah berkembangnya infeksi menjadi penyakit

Anda mungkin juga menyukai